Share

Ayo Balas Dendam

“Aku tidak sengaja mendengar pembicaraan kalian tadi,” gumam Liz.

Dia melihat Emmy yang tidur memunggunginya, sementara dia masih duduk menyandarkan tubuh di tempat tidur. Emmy berguling, kelopak matanya mengerjap pada langit-langit kamar.

“Pembicaraan yang mana?”

“Tentang keputusanmu ingin pergi dari kota ini.”

Emmy mengangguk. “Ya. Sudah ku putuskan.”

“Karena nenekku?”

“Tidak juga.” Emmy bangkit, memilih duduk seperti Liz. “Aku merasa semua hal yang terjadi di kota ini sangat buruk dan aku tidak bisa menerimanya. Aku berpikir untuk mencari kehidupan baru, bersama ibuku dan nenekku.”

“Kamu mau menyerah begitu saja?”

Emmy menelengkan kepala menghadap arah sumber suara Liz. “Menyerah?”

“Ya. Kamu memilih menyerah dan pergi sementara saudara tirimu akan menikmati semua rasa sakitmu dengan kehidupan yang penuh kebahagiaan. Kamu ikhlas?”

“Memangnya aku berhak tidak ikhlas?” Emmy memaksa diri tersenyum. “Sudah ku bilang Keenan akan selalu percaya pada Isa. Di matanya, Isa adalah sosok yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status