Beranda / CEO / Skandal Panas Sang CEO / My Lovely Sweet Wife

Share

My Lovely Sweet Wife

Penulis: icher
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

“Kau serius?”

“Tentu saja aku serius. Apa aku terlihat sedang bercanda padamu, Kak? Aku tidak suka bercanda!”

“Kau rela memberikan istrimu untuk satu malam padaku, Ray? Aku sungguh tidak menyangka akan seperti ini responmu.”

“Tapi, ada syaratnya! Itu hanya bisa berlaku jika aku sudah mati dan Vero benar-benar sudah bisa memaafkanmu. Melupakan semua masa lalu dan menerimamu lagi dalam hidupnya,” ungkap Rayhan panjang lebar dan tentu saja itu membuat ketidakpercayaan Ramon tadi menjadi tawa renyah yang terdengar sangat sumbang.

Tentu saja itu terlalu mustahil baginya dan mana mungkin Rayhan berkata dengan sangat mudahnya jika tanpa syarat yang teramat sulit seperti itu. Ramon tidak akan pernah bisa mendapatkan tempat lagi di hati Vero. Mungkin, dulu wanita itu begitu mencintainya dan menggilainya. Sampai rela memberikan semua yang terbaik untuknya, menyerahkan tubuhnya secara percuma dalam satu hubungan yang tidak pasti dan tidak terikat sama sekali.

Semua hal yang terjadi di masa lampu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Ridholof Uktolseya
hasil tes DNA nya ramon dan anak nya miana gmn itu kak hasil nya, kok blm ada di buku ?
goodnovel comment avatar
Maranta Karoshi
sweet bgt sih rayhan.. lebih suka kalo part rayhan n’ vero yg banyak diceritain ketimbang ramon..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Skandal Panas Sang CEO   Sekarang atau Tidak Dapat Jatah

    Rayhan tidak bisa menahan untuk berlama-lama di kantor lagi sebenarnya. Namun, dia juga tidak mungkin pulang sekarang. Vero pasti sudah membaca pesannya dan sekarang sedang sibuk membuatkan makan siang untuk dirinya. Membayangkan betapa repot dan lincahnya tangan Vero dalam menyiapkan makanan untuknya, Rayhan tidak bisa untuk tidak tersenyum sendiri.Untuk mengurangi rasa ingin cepat sampai di rumahnya itu, akhirnya Rayhan memutuskan untuk memeriksa pekerjaan para bawahannya sejenak. Ada beberapa tumpuk dokumen yang sudah tersusun di atas meja kerjanya.“Siang, Tuan. Apa Anda memanggilku?” tanya Petrus yang baru saja masuk setelah mengetuk pintu ruangan itu beberapa kali.“Ya. Masuk dan duduklah di sini. Aku butuh teman untuk mengobrol,” jawab Rayhan tanpa menoleh ke arah pemuda lajang itu.“Baik, Tuan Muda.” Petrus pun berkata dengan patuh dan duduk di hadapan Rayhan tanpa bersuara.Setelah beberapa saat mereka saling duduk berhadapan, nyaris tidak ada percakapan sama sekali antara m

  • Skandal Panas Sang CEO   Jatah Doble?

    Rayhan: Aku sudah dalam perjalanan. Kalau begitu, aku dapat jatah doble siang ini. Jangan lupakan itu!Vero: Jatah doble apa yang sedang kau bicarakan?Rayhan: Kau memintaku datang sekarang atau tidak dapat jatah sama sekali. Padahal, aku sudah dalam perjalanan pulang sekarang. Itu artinya aku lebih cepat dari yang kau bayangkan.Vero: Lalu, apa hubungannya dengan jatah doble? Kalau kau bisa, kau boleh menghabiskan semua masakan yang aku buat siang ini. Itu tidak masalah sama sekali.Rayhan: Tenang saja, Sayang. Aku tidak hanya akan memakan masakanmu saja. Tapi, aku juga akan memakanmu dengan sangat lahap.Tidak ada balasan lagi dari Vero dan saat ini Rayhan sedang menyetir dengan senyum yang tak henti dia pancarkan sejak tadi. Pria tampan dan mapan itu langsung bergegas keluar dari ruangannya dan menuju mobil pribadinya yang lain saat membaca pesan masuk dari Vero tadi.Jadi, saat dia dan Vero berbalas pesan memang posisinya sudah dalam perjalanan menuju ke rumah. Dia begitu mencinta

  • Skandal Panas Sang CEO   Mempercayai Esra

    Meskipun begitu, tentu saja Vero tidak terlalu memikirkan ucapan Esra yang menurutnya hanya sebuah candaan semata. Namun, tetap saja Vero berharap kalau Esra benar-benar bisa mendapatkan pria yang membawa dirinya ke kehidupan yang lebih baik atau kasta yang lebih tinggi dari yang sekarang. Dia pun tidak pernah menganggap Esra sebagai pembantu atau perawat putranya saja.“Aku sudah menganggapmu seperti adikku sendiri, Esra. Jadi, aku selalu berdoa yang terbaik untuk kehidupanmu. Semoga kau bisa mendapatkan pria yang baik dan juga menikmati hidup seperti yang semua wanita bayangkan,” ungkap Vero dengan sangat tulus kepada Esra.“Terima kasih, Nyonya. Kau memang wanita yang baik dan tulus. Mungkin, itu sebabnya Tuhan begitu baik padamu dan merubah hidupmu menjadi seperti yang sekarang,” balas Esra lagi dan mereka berdua saling berbalas senyum.“Ya. Semua itu tidak mudah dan tidak pula sulit jika sudah dilewati dengan baik.”“Hanya orang-orang kuat sepertimu yang mampu melewatinya, Nyonya

  • Skandal Panas Sang CEO   Suami Bucin

    Esra sudah tidak lagi berada di sana dan kini hanya kebisuan yang mengisi ruang makan mewah itu. Rayhan dan Vero duduk berhadapan dan sekarang sebagai seorang istri dia sedang melayani suaminya makan siang. Vero mengambilkan nasi, lauk, dan sayur yang dibuatkannya tadi untuk makan siang mereka.“Maafkan aku, Sayang. Aku tidak ada maksud untuk membuatmu bersedih,” ucap Rayhan membuka pembicaraan mereka saat ini.“Tidak masalah. Aku juga minta maaf karena sudah membentakmu di depan Esra tadi,” kata Vero yang juga merasa tidak nyaman dengan keadaan mereka itu.“Aku hanya tidak ingin semuanya terlambat, Sayang. Aku tidak bisa membiarkan hal-hal buruk terjadi padamu, Richard, dan apalagi dalam rumah tangga kita. Jadi, mungkin aku memang sedikit posesif kali ini,” ungkap Rayhan dengan sungguh-sungguh dan terdengar sangat menyesali perbuatannya tadi. Dia tahu, Vero hanya kesal dengan caranya memperlakukan Esra tadi itu saja.“Sebenarnya, semua itu bisa kita bicarakan baik-baik dan dengan kep

  • Skandal Panas Sang CEO   Only You!

    Meskipun merasa terkejut dengan tindakan mendadak yang dilakukan oleh suaminya itu, tapi Vero tidak heran lagi. Rayhan memang sering kali melakukan hal-hal tak terduga seperti itu. Yang ketika sendirian, Vero akan tersenyum bahkan tertawa sendiri ketika mengingat momen-momen seperti itu.Tanpa merasa keberatan sama sekali, Rayhan terus menggendong tubuh wanita seberat 55 kg itu tanpa beban. Bahkan, dia menaiki tangga dengan sangat mudahnya sementara kedua tangan Vero sudah mengalung sempurna di leher sang suami untuk tetap menjaga dirinya agar tidak terjatuh.Vero sebenarnya tidak perlu takut untuk terjatuh karena Rayhan sudah pasti akan menjaga dirinya dengan sangat baik. Akan tetapi, tetap saja dia tidak bisa untuk merasa gamang apalagi ketika Rayhan menggendongnya sambil terus menaiki anak tangga.“Sudah sampai, Nyonya Sweet. Sekarang, ayo berikan aku hidangan pencuci mulut siang ini,” ucap Rayhan yang tanpa disadari Vero, ternyata mereka sudah berada di dalam kamar yang juga sudah

  • Skandal Panas Sang CEO   Bersiaplah!

    Rayhan tidak ingin ada dusta antara dia dan juga Vero seperti yang sudah mereka sepakati bersama. Apalagi, sekarang dia sudah benar-benar yakin dengan cinta Vero padanya. Seperti yang sudah diungkapkan oleh wanita itu tadi kepadanya, Rayhan tidak lagi memiliki keraguan atas apapun dari diri Veronica Sweet.“Dia memintaku untuk pulang. Tapi, tidak sendiri.” Rayhan berkata dengan mengelus lembut rambut istrinya.“Lalu? Bagaimana?” tanya Vero yang masih penasaran.“Katanya, kita bisa pulang bersamanya. Mami dan Daddy menunggu kita pulang karena ingin melihat cucu pertama mereka,” jelas Rayhan dengan sangat pelan untuk menjawab pertanyaan Vero.“Cucu pertama? Apa benar begitu? Kenapa aku merasa kurang yakin dengan ucapan itu, Ray?”“Aku pun begitu. Aku tahu seperti apa ibuku, jadi tidak mungkin dia dengan mudah menerima pernikahan kita. Tapi, masalah cucu pertama itu tentu saja mungkin. Kau lebih dulu melahirkan dari pada Miana. Dan itu membuat Richard akan menjadi cucu pertama di keluarg

  • Skandal Panas Sang CEO   Berikan Goyanganmu.

    Rayhan setuju dengan yang dikatakan oleh Vero dan dia sendiri menyadari semua itu. Tidak ada yang akan mudah mulai saat ini bagi pernikahan mereka. Hubungan yang dimulai tanpa diketahui keluarga besarnya, tentu saja sudah pasti akan mengandung banyak resiko untuk ke depannya.“Di mana jagoanku?” tanya Rayhan dengan lembut seraya mengusap rambut Vero yang saat ini masih berada dalam dekapannya.“Dia aman bersama Esra sekaranga,” jawab Vero santai dan juga merasa tenang di dalam dekapan Rayhan.“Apa dia sudah makan siang?”“Tentu saja sudah, Sayang. Aku tidak akan membiarkan dia terlambat makan siang dan minum susunya. Meskipun aku tidak selalu bersamanya, tapi aku selalu memperhatikan putra semata wayangku.”“Kau sangat menyayanginya?”“Tidak perlu diragukan lagi, Ray. Andai saja kau setuju, aku akan mengurusnya dengan kedua tanganku saja sejak awal.”“Aku hanya tidak ingin kau terlalu lelah mengurus Richard sendirian, Sayang. Tubuhmu harus tetap dijaga dan dirawat, karena tidak hanya

  • Skandal Panas Sang CEO   Rencana Tersembunyi Ramon

    Gairah cinta yang membara telah membuat dua insan hanyut dalam setiap desahan dan lenguhan yang bergelora. Tidak ada detik yang tidak mendengarkan desahan penuh kenikmatan. Hingga satu jam berlalu, akhirnya mereka sampai pada puncak kenikmatan yang pertama secara bersama-sama.“Sayang, jangan lupa kondommu,” ucap Vero mengingatkan suaminya.“Tidak masalah. Banyak anak lebih baik, Sayang.” Rayhan menjawab dengan santai.“Aku tidak mau untuk saat ini. Richard masih terlalu kecil, Ray. Aku masih ... aakkhhh ....” Vero tidak bisa melanjutkan protesnya karena kenikmatan itu begitu kuat menghantam dinding rahimnya.“Ouuhh, Sayang ... kau selalu sempit dan nikmat,” lenguh Rayhan seperti puas memuncratkan cairan hangatnya di dalam rahim Veronica.“Kau tidak mau mendengarkan aku,” rajuk Vero dengan nada kesal.“Maafkan aku, Sayang. Itu terlalu nikmat untuk dicabut dan menggunakan kondom terlebih dahulu. Lain kali aku tidak akan melakukannya.”Rayhan sudah membaringkan tubuh Vero di sampingnya

Bab terbaru

  • Skandal Panas Sang CEO   Kembali untuk Cinta (END)

    Mereka sudah sampai di rumah sakit dan langsung mencari keberadaan Petrus dan juga Rayhan. Vero adalah yang paling panik karena Rayhan ternyata tidak ada di sana. Lelaki itu sudah langsung dipindahkan dan diberangkatkan menggunakan jet pribadi ke Amerika.Sementara Petrus sudah melewati masa-masa kritisnya dan hal itu membuat Alesha merasa tenang. Tidak ada yang bisa dia lakukan untuk Vero saat ini selain memberikan penghiburan saja. Petrus juga tidak berani mengatakan di mana alamat Rayhan dirawat di Amerika kepada Vero.“Sayang ... tenang dan sabarlah menunggu. Semoga ada kabar baik tentang Rayhan sebentar lagia dari dokternya,” ucap Alesha yang ingin menghibur Vero dalam hal ini.Sudah tiga hari sejak Petrus sadarkan diri dan masih dirawat dengan intensif di rumah sakit itu. Alesha selalu menemani suaminya itu tanpa henti dan begitu pula Vero yang setiap hari datang ke sana untuk mencari tahu kabar tentang Rayhan.“Aku akan sabar menunggu dan tidak akan bosan datang ke sini untuk b

  • Skandal Panas Sang CEO   Kekuatan Cinta

    Tubuh Vero merosot ke lantai aspal saat mendengar yang baru saja dikatakan dan dijelaskan oleh Alesha. Dia sudah keluar dari dalam mobil dan mencoba menenangkan Alesha yang tampak sangat cemas dan juga takut. Akan tetapi, saat ini justru dia lah yang tampak paling terguncang.“Vero, ayo bangun! Ayo kita periksa mereka ke rumah sakit. Aku tidak bisa tenang sampai kau datang. Tadinya, aku ingin pergi terlebih dahulu karena tidak sabar menunggumu. Tapi, aku rasa kita memang harus pergi bersama,” ungkap Alesha pada Vero dengan banjir air mata saat ini.“Katakan padaku bahwa semua ini tidak benar, Al. Katakan sekali lagi bahwa kabar ini semuanya bohong. Dia hanya ingin membuatku merasa bersalah dan kembali padanya. Bukan kah begitu?” tanya Vero pula dengan deraian air mata tak berhenti sejak tadi.Alesha masih berusaha membujuknya untuk berdiri, karena saat ini Vero masih duduk di lantai aspal yang keras. Panasnya aspal itu tidak lagi dirasakan oleh Vero karena pikirannya entah sudah ke ma

  • Skandal Panas Sang CEO   Akan Tinggal Bersama Daddy

    Sebenarnya Vero mengetahui semua itu dari mulut Rayhan langsung ketika pria itu mabuk dan pertama kalinya mereka bertemu lagi setelah lima tahun berpisah. Vero tidak punya alasan untuk tidak percaya pada semua yang diucapkan Rayhan pada saat itu.Jadi, dia mengatakan yang sebenarnya kepada William saat ini karena merasa putranya berhak tahu yang sesungguhnya. Tidak ada lagi dusta yang ingin Vero rajut dalam hidupnya saat ini. Terlalu banyak kebohongan dan juga kepalsuan sehingga membuatnya menjadi tidak berdaya.“Sekarang, apa yang terjadi pada ayahku itu?” tanya William setelah beberapa saat mereka saling berdiam diri di dalam kendaraan roda empat itu.“Dia pingsan dan tidak tahu apa yang terjadi selanjutnya. Tapi, dia memang sedang dalam keadaan yang tidak baik sejak kemarin.” Vero menjawab dengan tegas dan juga keyakinan penuh.“Dari mana Mami tahu kalau dia dalam keadaan yang tidak sehat?” tanya William mulai menginterogasi ibunya itu.“Aku merawatnya semalaman, Willy! Aku ada di

  • Skandal Panas Sang CEO   Bayar dengan Tubuhmu!

    “Kau mau ke mana?” tanya Marco dan menghalangi langkah Vero.“Aku ada urusan penting. Untuk sekali ini, aku meminta tolong padamu untuk menjaga William,” jawab Vero yang hatinya sudah semakin hambar kepada lelaki di hadapannya itu.“Aku melarangmu pergi!” seru Marco dengan nada tegas.“Kau tidak berhak melarangku!” balas Vero pula tak kalah tegas.“Tentu saja aku berhak. Itu ada di dalam surat perjanjian kita di nomor delapan. Pihak pertama berhak meminta atau melarang pihak kedua dalam satu hal yang terjadi di kemudian hari,” jelas Marco membacakan lagi isi perjanjian pernikahan yang sudah mereka tanda tangani bersama.Vero terdiam dan tidak bergeming sedikit pun setelah mendengar penjelasan dari Marco itu. Memang benar seperti yang Marco katakan itu dan tidak bisa dipungkirinya lagi. Namun, tetap saja Vero tidak bisa untuk tidak pergi kali ini karena Rayhan dalam bahaya.Dia tidak tahu apa dan bagaimana keadaan pria itu sekarang dan dari nada bicaranya Alesha tadi, jelas Vero menget

  • Skandal Panas Sang CEO   Tidak Ada Kabar

    Sebuah tamparan mendarat di pipi Marco untuk pertama kalinya, dan tangan Vero lah yang sudah memberikan tanda kemerahan berbentuk jari di sana. Semua itu reflek dilakukan oleh Vero karena merasa tidak terima dengan ucapan yang dilontarkan Marco.“Kau menamparku, Vero?” tanya Marco tak percaya.Sebelah tangannya menahan rasa perih di pipi yang masih berbekas kemarahan itu. Sedikit meringis menahan rasa sakit yang tidak bisa dipungkirinya, Marco masih menatap nyalang pada Vero.“Itu pantas untuk kau dapatkan, Marc! Ucapanmu itu sudah sangat keterlaluan dan tidak bisa aku terima!”“Bukan kah semua itu benar? Kau sudah bermalam dengannya dan menghabiskan malam penuh gairah bukan? Siapa dia? Dia hanya mantan suamimu dan kau rela memberikan tubuhmu padanya. Lalu, siapa aku? Aku adalah suamimu dan seharusnya aku yang lebih berhak atas dirimu,” ungkap Marco dengan sangat berang menatap Vero.Sekali lagi hati Vero terasa dicabik-cabik saat mendengar ucapan Marco yang tak beralasan itu. Dia mem

  • Skandal Panas Sang CEO   Layani Aku!

    “Apa yang terjadi di sana semalaman?”“Tidak terjadi apa-apa. Tolong jangan membahas hal itu lagi, Marc! Aku tidak ingin membahasnya.”“Tapi, aku dan William mencemaskanmu semalaman. Tidak adakah hal yang ingin kau jelaskan pada kami?”“Tidak ada yang perlu dijelaskan dan tidak ada yang perlu kau tahu. Bukan kah sejak awal sudah kita sepakati bahwa tidak akan mencampuri urusan pribadi masing-masing? Aku tidak pernah bertanya hal pribadimu dan tidak pernah ikut campur, Marc. Jadi, tolong jangan melewati batasanmu!” ungkap Vero dengan nada tegas dan baru kali ini dia berbicara seperti itu kepada Marco.Cukup terkejut Marco mendengar ocehan yang dilontarkan oleh Vero beberapa detik lalu itu. Namun, saat ini dia jelas tidak bisa mendebat wanita yang kini duduk di sisi ranjangnya. Marco memang sengaja meminta izin untuk masuk ke dalam kamar Vero untuk berbicara empat mata.Mereka sudah sampai di rumah setengah jam yang lalu dan nyaris tidak ada percakapan selama dalam perjalanan pulang. Ha

  • Skandal Panas Sang CEO   Berat Melepasmu

    “Bagaimana sekarang, Sayang? Aku tidak mau Vero terluka dengan niat Rayhan itu. Aku juga tidak ingin membuat Rayhan tersisksa dengan hubungan mereka yang justru memburuk setelah bertemu dari perpisahan yang sangat lama ini,” ungkap Alesha yang menahan langkahnya di pertengahan anak tangga.“Tenanglah, Sayang. Jangan memikirkan hal yang terlalu jauh untuk saat ini. Mungkin tuan muda hanya merasa emosi saat ini.” Petrus mencoba menenangkan Alesha dari dugaannya itu.“Apa kau pikir dia tidak akan benar-benar merebut Richard dari Vero?” tanya Alesha sedikit ragu.“Aku berharap itu tidak akan terjadi. Tuan muda bahkan tidak melirik putranya sama sekali tadi,” jawab Petrus pula dan mengingat sikap dingin Rayhan pada William tadi.“Itu tidak bisa menjadi acuan bahwa dia tidak peduli dan tidak menginginkan putranya, Sayang.”“Aku akan mencoba untuk membujuknya dan memberikan saran yang lain.”“Saran apa? Aku tahu bahwa Vero adalah wanita yang keras kepala dan dia tidak akan mengubah keputusa

  • Skandal Panas Sang CEO   Merebut Putraku Kembali

    Rayhan menghentikan tangannya yang hendak menuangkan air hangat ke dalam gelas. Sorot matanya tajam menatap ke arah Vero. Wanita itu terlihat begitu terkejut mendapatkan tatapan seperti itu dari Rayhan. Tatapan yang tajam dan seakan ingin mengoyak jantung Vero saat ini juga.“Kau siapa? Beraninya kau memerintahku di rumahku sendiri!” seru Rayhan dengan sinis.Tidak pernah sebelumnya Vero berpikir jika pria itu akan mengatakan hal sekasar itu padanya. Namun, tetap saja Vero tidak boleh gentar dan terlihat begitu lemah. Dia tersenyum tipis pada lelaki yang baru saja ingin dirawatnya sepenuh hati. “Aku memang bukan siapa-siapa di sini. Baiklah, kalau begitu aku akan segera pamit. Aku tidak ingin terlalu lama di sini dan membuat suamiku menunggu!”“Suami yang bahkan tidak pernah menyentuhmu?” tanya Rayhan dengan nada mengejek.“Kau tahu apa tentang rumah tanggaku dengan istriku?” tanya sebuah suara yang entah sejak kapan berada di dalam ruangan itu bersama mereka.Vero mengalihkan pandang

  • Skandal Panas Sang CEO   Tidak Mengizinkanmu!

    Mata Alesha bergerak ke arah anak tangga dan melihat jika di sana Rayhan sudah berhenti mengayunkan langkah kakinya saat mendengar ucapan Vero tadi. Wajah Rayhan tampak merah padam yang mungkin saja kini sedang merasa marah atau kecewa tingkat tinggi pada Vero.“Jangan katakan itu, Vero sayang. Kau tidak bisa mengeluarkan kata-kata palsu seperti itu, dan aku tahu apa yang sebenarnya kau rasakan!” ucap Alesha berusaha membuat Vero mengubah pengakuannya. Dia ingin Vero akhirnya jujur pada perasaannya sendiri tanpa disadarinya.“Tidak, Alesha. Aku tidak lagi mencintainya dan aku tidak ingin lagi kembali bersamanya. Aku sudah bahagia dengan suami dan putraku saat ini. Aku ingin menjalani hidup yang normal seperti yang selalu aku inginkan sejak dulu. Aku mendapatkan semuanya saat aku bersama Marco,” ungkap Vero pula dan dengan helaan napas yang terasa berat dia memaksakan tersenyum.“Kau hanya merasa nyaman dan tenang karena tidak ada yang menghantuimu dengan status. Tapi, kau tidak pernah

DMCA.com Protection Status