Share

Suami Bucin

Penulis: icher
last update Terakhir Diperbarui: 2023-12-30 21:28:27

Esra sudah tidak lagi berada di sana dan kini hanya kebisuan yang mengisi ruang makan mewah itu. Rayhan dan Vero duduk berhadapan dan sekarang sebagai seorang istri dia sedang melayani suaminya makan siang. Vero mengambilkan nasi, lauk, dan sayur yang dibuatkannya tadi untuk makan siang mereka.

“Maafkan aku, Sayang. Aku tidak ada maksud untuk membuatmu bersedih,” ucap Rayhan membuka pembicaraan mereka saat ini.

“Tidak masalah. Aku juga minta maaf karena sudah membentakmu di depan Esra tadi,” kata Vero yang juga merasa tidak nyaman dengan keadaan mereka itu.

“Aku hanya tidak ingin semuanya terlambat, Sayang. Aku tidak bisa membiarkan hal-hal buruk terjadi padamu, Richard, dan apalagi dalam rumah tangga kita. Jadi, mungkin aku memang sedikit posesif kali ini,” ungkap Rayhan dengan sungguh-sungguh dan terdengar sangat menyesali perbuatannya tadi. Dia tahu, Vero hanya kesal dengan caranya memperlakukan Esra tadi itu saja.

“Sebenarnya, semua itu bisa kita bicarakan baik-baik dan dengan kep
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Skandal Panas Sang CEO   Only You!

    Meskipun merasa terkejut dengan tindakan mendadak yang dilakukan oleh suaminya itu, tapi Vero tidak heran lagi. Rayhan memang sering kali melakukan hal-hal tak terduga seperti itu. Yang ketika sendirian, Vero akan tersenyum bahkan tertawa sendiri ketika mengingat momen-momen seperti itu.Tanpa merasa keberatan sama sekali, Rayhan terus menggendong tubuh wanita seberat 55 kg itu tanpa beban. Bahkan, dia menaiki tangga dengan sangat mudahnya sementara kedua tangan Vero sudah mengalung sempurna di leher sang suami untuk tetap menjaga dirinya agar tidak terjatuh.Vero sebenarnya tidak perlu takut untuk terjatuh karena Rayhan sudah pasti akan menjaga dirinya dengan sangat baik. Akan tetapi, tetap saja dia tidak bisa untuk merasa gamang apalagi ketika Rayhan menggendongnya sambil terus menaiki anak tangga.“Sudah sampai, Nyonya Sweet. Sekarang, ayo berikan aku hidangan pencuci mulut siang ini,” ucap Rayhan yang tanpa disadari Vero, ternyata mereka sudah berada di dalam kamar yang juga sudah

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-30
  • Skandal Panas Sang CEO   Bersiaplah!

    Rayhan tidak ingin ada dusta antara dia dan juga Vero seperti yang sudah mereka sepakati bersama. Apalagi, sekarang dia sudah benar-benar yakin dengan cinta Vero padanya. Seperti yang sudah diungkapkan oleh wanita itu tadi kepadanya, Rayhan tidak lagi memiliki keraguan atas apapun dari diri Veronica Sweet.“Dia memintaku untuk pulang. Tapi, tidak sendiri.” Rayhan berkata dengan mengelus lembut rambut istrinya.“Lalu? Bagaimana?” tanya Vero yang masih penasaran.“Katanya, kita bisa pulang bersamanya. Mami dan Daddy menunggu kita pulang karena ingin melihat cucu pertama mereka,” jelas Rayhan dengan sangat pelan untuk menjawab pertanyaan Vero.“Cucu pertama? Apa benar begitu? Kenapa aku merasa kurang yakin dengan ucapan itu, Ray?”“Aku pun begitu. Aku tahu seperti apa ibuku, jadi tidak mungkin dia dengan mudah menerima pernikahan kita. Tapi, masalah cucu pertama itu tentu saja mungkin. Kau lebih dulu melahirkan dari pada Miana. Dan itu membuat Richard akan menjadi cucu pertama di keluarg

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-01
  • Skandal Panas Sang CEO   Berikan Goyanganmu.

    Rayhan setuju dengan yang dikatakan oleh Vero dan dia sendiri menyadari semua itu. Tidak ada yang akan mudah mulai saat ini bagi pernikahan mereka. Hubungan yang dimulai tanpa diketahui keluarga besarnya, tentu saja sudah pasti akan mengandung banyak resiko untuk ke depannya.“Di mana jagoanku?” tanya Rayhan dengan lembut seraya mengusap rambut Vero yang saat ini masih berada dalam dekapannya.“Dia aman bersama Esra sekaranga,” jawab Vero santai dan juga merasa tenang di dalam dekapan Rayhan.“Apa dia sudah makan siang?”“Tentu saja sudah, Sayang. Aku tidak akan membiarkan dia terlambat makan siang dan minum susunya. Meskipun aku tidak selalu bersamanya, tapi aku selalu memperhatikan putra semata wayangku.”“Kau sangat menyayanginya?”“Tidak perlu diragukan lagi, Ray. Andai saja kau setuju, aku akan mengurusnya dengan kedua tanganku saja sejak awal.”“Aku hanya tidak ingin kau terlalu lelah mengurus Richard sendirian, Sayang. Tubuhmu harus tetap dijaga dan dirawat, karena tidak hanya

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-02
  • Skandal Panas Sang CEO   Rencana Tersembunyi Ramon

    Gairah cinta yang membara telah membuat dua insan hanyut dalam setiap desahan dan lenguhan yang bergelora. Tidak ada detik yang tidak mendengarkan desahan penuh kenikmatan. Hingga satu jam berlalu, akhirnya mereka sampai pada puncak kenikmatan yang pertama secara bersama-sama.“Sayang, jangan lupa kondommu,” ucap Vero mengingatkan suaminya.“Tidak masalah. Banyak anak lebih baik, Sayang.” Rayhan menjawab dengan santai.“Aku tidak mau untuk saat ini. Richard masih terlalu kecil, Ray. Aku masih ... aakkhhh ....” Vero tidak bisa melanjutkan protesnya karena kenikmatan itu begitu kuat menghantam dinding rahimnya.“Ouuhh, Sayang ... kau selalu sempit dan nikmat,” lenguh Rayhan seperti puas memuncratkan cairan hangatnya di dalam rahim Veronica.“Kau tidak mau mendengarkan aku,” rajuk Vero dengan nada kesal.“Maafkan aku, Sayang. Itu terlalu nikmat untuk dicabut dan menggunakan kondom terlebih dahulu. Lain kali aku tidak akan melakukannya.”Rayhan sudah membaringkan tubuh Vero di sampingnya

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-02
  • Skandal Panas Sang CEO   Miana Meradang

    Ramon masih duduk sendirian di balkon hotel tempatnya menginap selama berada di negara ini. Sebenarnya, dia punya satu apartemen khusus, tapi dia enggan menggunakannya karena lokasinya terlalu jauh dengan rumah Rayhan dan Vero.Awalnya, Ramon terlihat memang sudah sangat merelakan kebahagiaan Vero bersama dengan Rayhan. Secara tulus, pria itu memberikan restu dan semangatnya kepada Rayhan agar bisa selalu hidup baik dan bahagia bersama dengan wanita yang pernah sangat ingin dimilikinya seumur hidup.“Aku tidak bisa melepaskannya begitu saja. Jadi, sepertinya memang inilah jalan terakhir yang bisa aku lakukan,” gumam Ramon di sela hisapan asap tembakaunya.Kakinya tersilang dan tampak begitu menikmati pemandangan kota dari atas balkon. Tidak ada yang bisa menebak jalan pikiran seseorang, meski kau mengenalnya cukup baik dan dalam sekali pun. Begitu pula dengan yang saat ini terjadi pada Ramon.“Ada apa?” tanya Ramon dengan nada ketus.“Kapan kau akan pulang? Anak kita merindukanmu,” ja

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-03
  • Skandal Panas Sang CEO   Perasaan Esra

    Petrus berjalan meninggalkan hotel dengan perasaan yang tidak bisa diungkapkan. Dia ingin melindungi Rayhan tanpa ada mengetahui. Sementara, Ramon sendiri sebenarnya mengetahui kalau ada orang di luar kamar hotelnya. Namun, dia tidak ingin membuat semuanya terlalu terbuka dan membiarkan Petrus bekerja dengan rencananya sendiri.“Aku suka sekali permainan yang seperti ini,” batin Ramon dengan senyum yang tersungging penuh misteri.Di rumah yang terbilang cukup mewah kini Rayhan dan Vero sudah membersihkan diri dan sudah tampil dalam keadaan segar lagi. Sepasang suami istri itu keluar dari kamar dan sudah wangi untuk membawa anak semata wayangnya bermain di taman.“Sayang, ke mana kita akan pergi?” tanya Rayhan pada Vero.“Taman komplek saja. Aku ingin membawanya bermain di sana,” jawab Vero dan masuk ke kamar bermain Richard.Di sana, putranya tampak sudah rapi dengan pakaian bermainnya dan sedang ditemani oleh Esra. Richard saat melihat ibunya masuk ke ruangan itu tentu saja langsung

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-04
  • Skandal Panas Sang CEO   Tawaran Berkencan

    “Baik. Kalau kau sudah memutuskan untuk bekerja sama denganku, kau tidak punya jalan untuk kembali. Apakah kau sudah siap dengan semua resikonya?” tanya seorang pria yang tak lain adalah Ramon di seberang telepon itu.“Aku siap, Tuan. Kalau begitu, apa yang harus aku lakukan untuk saat ini? Aku ingin segera memilikinya,” jawab Esra dengan penuh rasa percaya diri dan keyakinan penuh.“Sabarlah sebentar lagi. Jangan tergesa-gesa karena tidak ada yang bisa kau lakukan untuk saat ini. Tunggu saja perintah dariku!”“Tapi, aku tidak bisa menunggu terlalu lama, Tuan. Aku ingin secepatnya atau aku akan bertindak sendirian tanpa menunggumu!”Ramon di seberang sana tidak menjawab lagi ucapan atau ancaman yang diberikan oleh Esra. Tidak dia sangka sama sekali jika wanita yang bekerja sebagai pengasuh anak Rayhan itu akan seberani itu dalam berbicara kepdanya. Menurut pandangan Ramon, tentu saja dia adalah wanita yang lugu dan polos sama seperti pengasuh lainnya.Apalagi, sejak awal Esra tidak me

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-04
  • Skandal Panas Sang CEO   Ditolak

    “Kencan? Maksudmu ... kau ingin kencan denganku? Yang benar saja!” seru Petrus tidak bisa percaya.“Benar. Kenapa tidak? Aku serius mengatakannya,” ucap Esra berusaha meyakinkan Petrus lagi.“Maaf, aku tidak bisa!”“Kenapa?”“Apa menurutmu, aku tidak terlalu menarik sebagai seorang wanita?”“Bukan seperti itu, Esra! Tapi ... aku sudah punya kekasih. Kau tahu itu bukan? Aku akan melamarnya dan sebentar lagi kami akan memiliki anak,” terang Petrus dengan jujur kepada pengasuh Richard itu.Selama ini memang Esra tidak terlalu ikut campur tentang masalah atau hubungan yang dijalin Petrus dengan orang lain. Termasuk dengan Alesha yang sebenarnya sudah sering dibahas oleh Veronica. Namun, Esra tidak pernah peduli dan menganggap hal itu tidak terlalu penting untuk dia ketahui.Jadi, wajar saja jika saat ini dia merasa begitu terkejut saat mendengar Petrus akan segera menikah dan tidak lama lagi akan mempunyai anak dari kekasihnya itu. Hal yang memang tidak pernah diketahui oleh Esra sama sek

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-05

Bab terbaru

  • Skandal Panas Sang CEO   S2 - Penjelasan Rayhan

    Saat Alesha dan Petrus masuk ke ruang tengah rumah mewah itu, mereka melihat pemandangan yang sudah lama tidak terlihat di sana. Rayhan dan Vero bermesraan sambil menuruni anak tangga. Bersenda gurau layaknya pengantin baru yang masih hangat dalam memadu cinta.“sayang, apa kau lihat itu?” tanya Alesha pada Petrus dengan suara berbisik ke Alesha.“Tentu saja, Sayang. Penglihatanku masih sangat bagus untuk wanita seusia diriku.” Alesha menjawab dengan suara yang tak kalah halusnya lagi.“Kalau begitu, apa menurutmu kita akan tetap ke sana?”“Menurutku itu bukanlah pertanyaan yang harus dijawab, Sayang.”“Kalau begitu, mari kita kembali lagi ke rumah.”“Baiklah, Sayang.”Pasangan yang harmonis dan tampak awet muda itu pun berniat untuk berbalik kembali ke rumah mereka. Sejatinya, mereka tidak ingin mengganggu pasangan yang sedang di mabuk cinta untuk kedua kalinya itu. Meski usia mereka sudah tidak lagi muda, tapi semangat cinta jelas tampak masih sangat membara.Tanpa keduanya sangka,

  • Skandal Panas Sang CEO   S2 - Berkumpul Kembali

    Rayhan dan Vero menghabiskan waktu sekitar satu jam di dalam kamar untuk melepaskan kerinduan belasan tahun yang mereka tahan dan pendam. Tentu saja tidak satu pun dari orang yang ada di rumah itu berani mengganggu keduanya. Mereka tentu mengerti apa yang terjadi di dalam kamar pengantin baru itu.Di pavilliun tempat Alesha dan Petrus selama ini tinggal dan mengawasi William juga Vero selama Rayhan tidak ada bersama mereka.“Sayang, apa yang terjadi sebenarnya? Ke mana selama ini Rayhan pergi? Apa kau sungguh-sungguh tidak tahu ke mana dia pergi dan menghilang?” tanya Alesha dengan tatapan serius pada suaminya.“Aku benar-benar tidak tahu, Sayang. Apa kau tidak percaya padaku?”Rayhan justru balik bertanya setelah menjawab pertanyaan Alesha. Dia tidak menyangka jika itu adalah pertanyaan yang akan pertama dipertanyakan oleh Alesha saat mereka sampai di rumah.Meskipun begitu, tetap saja Petrus tidak bisa menyalahkan istrinya. Dia justru merasa bangga kepada Alesha. Setelah sekian lama

  • Skandal Panas Sang CEO   S2 - Aku Tidak Mudah Lupa

    “Apa yang kau lakukan di sini, Sayang?”Pria yang sedang mengamati Rayhan dan Vero dari kejauhan itu pun terkejut mendengar suara wanita di dekatnya. Satu tangan juga terasa menyentuh pundaknya dengan sangat lembut. Pria itu tak lain adalah orang kepercayaan Rayhan yang tidak ingin lagi terjadi apa-apa pada majikannya yang baru saja kembali setelah belasan tahun pergi.“Sayang! Kau mengejutkanku,” kata Petrus pada istrinya – Alesha.“Kenapa kau harus terkejut? Memangnya, apa yang sedang kau lakukan di sini?” tanya Alesha dengan kening berkerut.“Aku sedang menjaga tuan muda dan istrinya, Sayang.”“Apa yang terjadi pada mereka? Di mana mereka sekarang?” tanya Alesha yang justru menjadi cemas.“Mereka ada di dalam mobil. Sepertinya, suasana sedang tidak bersahabat jika kita berada di sekitar mereka,” jawab Petrus yang sudah melihat dengan jelas semua hal yang terjadi di dalam aula tadi.“Aku mengerti, Sayang. Tentu saja kita tidak boleh mengganggu sepasang pengantin baru itu,” kata Ales

  • Skandal Panas Sang CEO   S2 - Tuduhan Vero

    Rayhan tidak menyangka jika ternyata reaksi Vero akan seperti itu. Tadinya, dia sudah merasa bahagia karena akhirnya bisa kembali dan berkumpul lagi bersama Vero dan juga William. Namun, karena percakapannya bersama William barusan, ternyata Vero langsung marah.“Dad, tidak apa-apa. Aku sangat mengenal mami dan aku tahu dia hanya sedang syok saja. Sebaiknya, kita biarkan mami sendiri dulu,” jelas William kepada Rayhan dengan santai.“Tidak, Nak. Aku yang lebih mengenal mami-mu itu terlebih dahulu sebelum kau. Aku akan pulang bersamanya.” Rayhan membantah saran dari William.“Daddy benar juga. Tentu saja Daddy yang lebih mengenal mami dari pada aku, karena aku baru ada setelah kalian bersama.” William tersenyum menggoda pada ayahnya itu.Rayhan yang masih saja tampan seperti dulu, menyaingi ketampanan putra semata wayangnya dan jelas mencuri perhatian semua orang yang ada di sana. Apalagi, ketika tadi nama Vero dan Rayhan dipanggil untuk menemani William ke atas panggung, semua orang m

  • Skandal Panas Sang CEO   S2 - Sekongkol?

    “Bolehkah aku bertanya padamu, Sayang?” tanya Rayhan dengan nada serius.“Tentu saja. Apa yang ingin kau tanyakan padaku? Aku akan menjawabnya dengan senang hati,” jawab Vero dengan senyuman yang cerah.Rayhan menggenggam tangan Vero dengan lembut tapi sangat erat. Mereka berdua sedang duduk di kursi undangan dan menyaksikan acara kelulusan putra semata wayang mereka. Tidak ada yang lebih membahagiakan dari pada hari ini bagi Veronica Sweet.Hari ini putranya di wisuda dan itu pertanda bahwa putranya itu benar-benar sudah dewasa. Selain itu, di hari yang istimewa ini pula Rayhan kembali pulang setelah bertahun-tahun hilang tanpa kabar dan membuat Vero terus menunggu dalam ketidak berdayaan bersama dengan harapan-harapan yang tinggi.“Aku hanya ingin tahu, kenapa kau terus menatapku seperti itu sejak tadi.” Rayhan berkata dengan suara setengah berbisik dan membuat Vero tersipu malu pada awalnya.“Kau ingin tahu kenapa?” tanya Vero pula dan Rayhan mengangguk pelan.Sebuah tarikan napas

  • Skandal Panas Sang CEO   Kembali untuk Cinta (END)

    Mereka sudah sampai di rumah sakit dan langsung mencari keberadaan Petrus dan juga Rayhan. Vero adalah yang paling panik karena Rayhan ternyata tidak ada di sana. Lelaki itu sudah langsung dipindahkan dan diberangkatkan menggunakan jet pribadi ke Amerika.Sementara Petrus sudah melewati masa-masa kritisnya dan hal itu membuat Alesha merasa tenang. Tidak ada yang bisa dia lakukan untuk Vero saat ini selain memberikan penghiburan saja. Petrus juga tidak berani mengatakan di mana alamat Rayhan dirawat di Amerika kepada Vero.“Sayang ... tenang dan sabarlah menunggu. Semoga ada kabar baik tentang Rayhan sebentar lagia dari dokternya,” ucap Alesha yang ingin menghibur Vero dalam hal ini.Sudah tiga hari sejak Petrus sadarkan diri dan masih dirawat dengan intensif di rumah sakit itu. Alesha selalu menemani suaminya itu tanpa henti dan begitu pula Vero yang setiap hari datang ke sana untuk mencari tahu kabar tentang Rayhan.“Aku akan sabar menunggu dan tidak akan bosan datang ke sini untuk b

  • Skandal Panas Sang CEO   Kekuatan Cinta

    Tubuh Vero merosot ke lantai aspal saat mendengar yang baru saja dikatakan dan dijelaskan oleh Alesha. Dia sudah keluar dari dalam mobil dan mencoba menenangkan Alesha yang tampak sangat cemas dan juga takut. Akan tetapi, saat ini justru dia lah yang tampak paling terguncang.“Vero, ayo bangun! Ayo kita periksa mereka ke rumah sakit. Aku tidak bisa tenang sampai kau datang. Tadinya, aku ingin pergi terlebih dahulu karena tidak sabar menunggumu. Tapi, aku rasa kita memang harus pergi bersama,” ungkap Alesha pada Vero dengan banjir air mata saat ini.“Katakan padaku bahwa semua ini tidak benar, Al. Katakan sekali lagi bahwa kabar ini semuanya bohong. Dia hanya ingin membuatku merasa bersalah dan kembali padanya. Bukan kah begitu?” tanya Vero pula dengan deraian air mata tak berhenti sejak tadi.Alesha masih berusaha membujuknya untuk berdiri, karena saat ini Vero masih duduk di lantai aspal yang keras. Panasnya aspal itu tidak lagi dirasakan oleh Vero karena pikirannya entah sudah ke ma

  • Skandal Panas Sang CEO   Akan Tinggal Bersama Daddy

    Sebenarnya Vero mengetahui semua itu dari mulut Rayhan langsung ketika pria itu mabuk dan pertama kalinya mereka bertemu lagi setelah lima tahun berpisah. Vero tidak punya alasan untuk tidak percaya pada semua yang diucapkan Rayhan pada saat itu.Jadi, dia mengatakan yang sebenarnya kepada William saat ini karena merasa putranya berhak tahu yang sesungguhnya. Tidak ada lagi dusta yang ingin Vero rajut dalam hidupnya saat ini. Terlalu banyak kebohongan dan juga kepalsuan sehingga membuatnya menjadi tidak berdaya.“Sekarang, apa yang terjadi pada ayahku itu?” tanya William setelah beberapa saat mereka saling berdiam diri di dalam kendaraan roda empat itu.“Dia pingsan dan tidak tahu apa yang terjadi selanjutnya. Tapi, dia memang sedang dalam keadaan yang tidak baik sejak kemarin.” Vero menjawab dengan tegas dan juga keyakinan penuh.“Dari mana Mami tahu kalau dia dalam keadaan yang tidak sehat?” tanya William mulai menginterogasi ibunya itu.“Aku merawatnya semalaman, Willy! Aku ada di

  • Skandal Panas Sang CEO   Bayar dengan Tubuhmu!

    “Kau mau ke mana?” tanya Marco dan menghalangi langkah Vero.“Aku ada urusan penting. Untuk sekali ini, aku meminta tolong padamu untuk menjaga William,” jawab Vero yang hatinya sudah semakin hambar kepada lelaki di hadapannya itu.“Aku melarangmu pergi!” seru Marco dengan nada tegas.“Kau tidak berhak melarangku!” balas Vero pula tak kalah tegas.“Tentu saja aku berhak. Itu ada di dalam surat perjanjian kita di nomor delapan. Pihak pertama berhak meminta atau melarang pihak kedua dalam satu hal yang terjadi di kemudian hari,” jelas Marco membacakan lagi isi perjanjian pernikahan yang sudah mereka tanda tangani bersama.Vero terdiam dan tidak bergeming sedikit pun setelah mendengar penjelasan dari Marco itu. Memang benar seperti yang Marco katakan itu dan tidak bisa dipungkirinya lagi. Namun, tetap saja Vero tidak bisa untuk tidak pergi kali ini karena Rayhan dalam bahaya.Dia tidak tahu apa dan bagaimana keadaan pria itu sekarang dan dari nada bicaranya Alesha tadi, jelas Vero menget

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status