Share

Bab 72. Pertemuan Petaka

Orion menatap wajah supirnya dengan kening mengernyit. “Ada apa, Pak? Kenapa wajahmu tegang seperti itu?” tanyanya sambil merangkul bahu Amalthea.

Si supir terlihat menggigit bibir seolah takut jika apa yang akan dikatakannya, justru membuat perang dunia ketiga dalam keluarga sang majikan. Jadi, sedari tadi yang dilakukannya hanyalah ham-hem, ham-hem saja.

Ama menyadari jika ada yang tidak beres dari supir sang suami segera menghela napas dan berkata, “Mas, sepertinya lipstik ku ketinggalan di kamar, deh. Aku ambil dulu, yah.”

“Ta–”

Tanpa menunggu jawaban sang suami, Ama sudah lebih dulu melangkah menjauh dari si supir dan Orion. Ama pikir, supir itu ingin membicarakan hal yang pribadi kepada sang suami. Akan tetapi, malu karena ada dirinya di sana.

Akhirnya, Ama kembali ke dalam rumah, walau lipstik tadi hanyalah digunakan sebagai alasan untuk memberikan privasi kepada si supir dan Orion. Kini, wanita hamil itu memilih untuk ke dapur dan mengambil buah jeruk santang. Ia mengupasnya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status