Begitu tegur Bai Lu anggun dengan mimik tegas pada para pendekar kelas coro itu. Busana pendekar wanita berwarna putih dan merah jambu yang ia kenakan membuat dirinya terlihat bagai memiliki sosok yang agung.“Waaah …!”“Guru …?!”“Ternyata Zhu Lian …”“Dia murid dari Nona Gong …?!”Serta-merta semua orang di sana terkejut setengah mati. Sedangkan Bai Lu mengerling iseng pada Zhu Lian. Sebagai tanda, wanita terhormat tersebut tidak sedang seserius itu.Bagaimana perkataan Bai Lu tidak menggemparkan. Famili Gong merupakan keluarga bangsawan yang mendirikan Kota Great North. Salah seorang paman Bai Lu saja merupakan menteri yang sangat berpengaruh di pemerintahan Negeri Utama.Kini, Gong Xiao Bin adalah pemimpin sekte Thousand Rainbows, satu dari sekian sekte kelas Dewa yang disegani. Sekarang, putrinya berdiri di hadapan semua orang yang ada di sana dan menyebut Zhu Lian sebagai murid.Sehingga seketika itu, 5 orang pendekar yang bermaksud mengerubuti Zhu Lian bersimpuh di atas lutut m
Begitu mendengar siapa Liu Xian Hua sebenarnya, sudah barang tentu Zhu Lian agak terkejut. Ternyata, dia sedang menjamu putra dari seorang pendekar pemimpin sekte kelas Dewa kenamaan.“Terima kasih telah datang ke kedaiku yang tidak seberapa ini, Tuan Liu Xian Hua,” ujar Zhu Lian dengan merapatkan kepalan dan telapak. Seraya, menundukkan kepala sedikit. Maklum. Ia berhadapan dengan anak sulung pemimpin sekte Bintang Antariksa.Melihat sikap yang ditunjukkan Zhu Lian, Liu Xian Hua langsung berdiri dan membalas memberi hormat. “Senang bertemu denganmu Zhu Lian. Tolong, jangan hormati aku sampai segitunya. Aku bukan ayahku dan jangan panggil aku dengan sebutan: ‘tuan’,” ia merendah.Kehadiran Liu Xian Hua di sisi Bai Lu membuat Zhu Lian merasa agak minder. Apalagi, pemuda dengan rambut panjang juga bergaya layaknya pendekar zaman kuno itu selalu duduk tepat di sebelah gurunya.Apa yang timbul dalam dirinya itu adalah karena diam-diam telah menaruh hati pada Bai Lu. Di luar kemampuan yang
Akhirnya, Xian Hua buka suara. Ia melanjutkan. “Rasa kuahnya bak saus fuyunghai paling sedap yang pernah kalian santap. Tetapi, yang ini pedas. Rasa pedasnya seperti masakan buatan nenekmu yang membuat kita merasa rindu untuk menyantapnya,” jelas dia.Mendengar perkataan Xian Hua, Zhu Lian hanya tersenyum tipis. Kepalanya menunduk sedikit, tanda ia tidak ingin jumawa. Singkatnya, Xian Hua ingin menyampaikan. Rasa bakmi buatannya sangatlah enak.“Mana sini. Aku ingin mencobanya juga!”Dengan cepat, Bai Lu meraih mangkuk yang berada di hadapan kawannya. Tanpa ragu, dia menyendokkan bakmi, daging juga kuah dan menyuapkan semuanya ke dalam mulut.Karena gurunya yang mencoba masakan olahan dia, Zhu Lian merasa lebih tegang dari sebelumnya. Xian Hua boleh jadi cocok dengan masakan buatan dia. Tetapi Bai Lu, mungkin belum tentu menyukainya.Begitu kombinasi bakmi dan potongan daging babi juga kuah yang ia ambil masuk dalam mulutnya, Bai Lu terdiam. Zhu Lian harap-harap cemas. Meski berharap,
Xian Hua bertanya. Bai Lu pun menjawab, “Lebih tepatnya: hingga tingkat yang tertinggi, Xian Hua. Guru bela diri mana yang tidak ingin muridnya bisa menjadi sangat mahir. Sebagai guru di sektemu, kau juga ingin murid-muridmu menjadi hebat, bukan?”Kata-kata Bai Lu itu membuat Xian Hua tersenyum. Ia menanggapi. “Tentu saja. Maksudku, aku penasaran ingin melihat. Sampai sejauh mana kekuatan dia sebenarnya.”“Xian Hua, pernahkah kau terpikirkan. Keahlian bela diri dan kekuatan ilmu spiritual Zhu Lian itu menadakan bahwa … bisa saja dia bukan sekedar pedagang bakmi jagoan seperti yang kita kira.”Kali itu apa yang diucapkan Bai Lu membuat Xian Hua memandangi dia. Terdiam sedetik, Xian Hua mengambil napas, lalu mengemukakan pendapatnya.“Gaya bertarungnya jelas menunjukkan ia datang dari perguruan tertentu. Malahan mungkin saja, Zhu Lian sebenarnya orang sekte juga. Mungkinkah dia adalah ‘permata tersembunyi’ di dunia persilatan?”“Kita lihat saja nanti. Mari kita buktikan bersama,” seraya
“Ya. Sejak tadi aku berusaha untuk mengenali jurus-jurusnya itu. Akan tetapi, sulit juga memastikan. Berasal dari mana teknik-teknik yang ia kerahkan tersebut,” Bai Lu menanggapi perkataan Xian Hua.“Aku pun tidak meniliknya sejak awal. Bisa mengawasi dia dari dekat seperti ini, barulah nampak. Sepertinya, jurus yang ia kerahkan itu bukanlah sembarangan teknik,” Xian Hua berkomentar.“Lagi pula, pertemuan kami begitu mendadak. Lantas dengan lugunya, Zhu Lian memintaku untuk menjadi gurunya. Sementara pancaran kekuatan spiritualnya sebesar itu. Aku hanya menganggap dia sebagai bibit unggul untuk dilatih. Jadi, aku menerima permintaannya,” tutur Bai Lu.Dua pendekar muda itu silih bertatapan, sembari melemparkan senyuman. Lalu, keduanya kembali memperhatikan Zhu Lian.Kemarin, Bai Lu dan Xian Hua sudah merencanakan semuanya. Atas usul Xian Hua, pada sesi latihan kali itu mereka ingin mengawasi Zhu Lian secara seksama. Sehingga sekarang, mereka mengamati Zhu Lian dengan sungguh-sungguh.
Zhu Lian dan para tamunya duduk pada meja kedai Bakmi Nikmat yang tidak ditempati orang-orang. Kemudian Tuan Mo memperkenalkan orang-orang yang datang bersama dia.“Zhu Lian, perkenalkan. Ini adalah Liang adikku. Anak tampan dan gadis cantik ini adalah putra-putrinya.”“Senang bertemu dengan Anda, Tuan Liang,” balas Zhu Lian.Sempat berbincang sebentar membahas bagaimana Zhu Lian adalah seorang pendekar, Liang mulai menjelaskan maksud mereka mendatangi Zhu Lian.“Istriku … dia mengidap sebuah sindrom langka yang disebut hiperestorasi. Di mana, suatu saat fisiknya bisa benar-benar prima hingga tiga hari bagai merasa muda kembali. Akan tetapi setelahnya dia bisa diam di tempat tidur selama satu atau dua hari karena merasa sangat kelelahan.“Waktu tidurnya pun sangat panjang. Antara 10 hingga 12 jam. Setelah itu tubuhnya kembali normal. Tapi, akan ada saatnya tubuhnya membuat dia kembali aktif,” Liang memaparkan.Mendengar apa yang disampaikan Liang, Zhu Lian mengangguk-angguk. Semenjak
[Host dianjurkan mengajak Luo Yan, Bangau Jambon, Camar Putih, atau juga kawan-kawan mereka. Hadiahnya, karisma: + 0,002% per-kawan. Aura spiritual: +50.000. Kawan-kawan host juga akan mendapat aura spiritual +1500 untuk satu orangnya]Sistem Kesatria Langit mengirimkan notifikasi pada Zhu Lian yang segera memandangi tampilan sistem dalam dirinya tersebut. Ternyata kali itu dengan membawa teman, dia akan membantu kawan-kawannya untuk menaikkan kekuatan spiritual mereka.“Mungkin kedengaran seperti berkultivasi dengan cara curang. Tetapi masa bodoh. Dengan bertualang kali ini, aku membantu banyak orang jadinya. Terima kasih, sistem,” Zhu Lian berkata-kata dalam benaknya.Sekarang, Zhu Lian berharap Ma Chun Wai mengizinkan wanita yang dekat sang dokter itu untuk pergi. Tetapi ia sendiri bingung. Kata-kata apa yang harus ia sampaikan untuk meyakinkan Chun Wai agar mengizinkan Luo Yan pergi bersama dia.Terdiam sejenak, Ma Chun Wai berucap, “Teknik melindungi diri maupun kebal tubuhmu mem
Itulah kata-kata yang diucapkan Zhu Lian pada teman-temannya. Keenam rekannya segera menyambut perkataan dia dengan penuh semangat.“Ayo …!”Ding![Tugas. Host mesti meminta teman-temannya untuk berburu monster-monster unggas yang berada di puncak Gerbang 4. Aura spiritual +50 untuk setiap unggas yang mereka taklukkan. Minimal, satu orang mesti mengalahkan 10 unggas jenis apapun.]Sistem Kesatria Langit mengirimkan sebuah notifikasi untuk Zhu Lian. Demi kemajuan kawan-kawannya, Zhu Lian menurut. Ia memberi instruksi pada mereka.“Kalian bisa berburu unggas-unggas aneh itu terlebih dahulu, sebelum kita akan turun dari gunung ini. Seorang dapat berburu 10 unggas jenis apapun. Aku pernah berhadapan dengan mereka. Menurutku, level Rising juga bisa menaklukkan mereka dnegan mudah,” titah Zhu Lian Seraya menejelaskan. Jika dipikir-pikir, sistem misterius dalam diri Zhu Lian itu tidak asal memberi instruksi. Dia bagai seorang guru. Apabila dipikirkan secara matematis, titahnya masuk akal.