Zhu Lian memasang kuda-kuda, lalu menggerak-gerakkan kedua tangan untuk merapal kekuatan spiritualnya. Setelah itu, ia mengibaskan kedua tangannya melebar ke samping.Seketika itu muncul cahaya berpendar membentuk lingkaran dengan motif garis-garis pada sisinya di punggung Luo Yan, Bangau Jambon, Camar Putih dan Serpent An juga Yan Yin dan Qigang.Sejurus, keenam rekan anggota party Zhu Lian tersebut merasa diri mereka bagai dirasuki kekuatan tertentu. Lalu, lingkaran yang berasal dari pengerahan teknik Zhu Lian itu menghilang.“Aku telah melindungi kalian. Tetapi jangan lupa untuk mengerahkan ilmu kebal tubuh agar kamu semua semakin kuat!” pesan Zhu Lian pada yang lain.“Baik!” jawab teman-temannya saling bersahut-sahutan.Sang pedagang bakmi terpaksa melakukan itu. Sebab, makhluk yang dikenal dengan nama Kumbang Jepit Besi tersebut memancarkan aura kekuatan spiritual.Sesuai namanya, jepitan yang berada di bagian depan tubuh mereka mampu meremukkan tubuh mangsanya. Terlihat, kaki-ka
Berdiri bersama Zhu Lian di sebuah dahan pohon yang besar dan ditumbuhi banyak tanaman berjalar, Luo Yan berkata pada Zhu Lian.Mengawasi sekeliling sejenak, Zhu Lian membalas, “Ternyata memang makhluk itu sedang tidak banyak berkeliaran. Apakah memang musimnya?”“Bisa jadi begitu. Kau mengetahui siklus kehidupan monster-monster Ether realm, bukan?” Luo Yan balas bertanya.“Ya. Mereka sedang … entah ke mana dan baru akan muncul kembali 2 atau 3 bulan kemudian. Coba kita ke sebelah timur. Mungkin di sana kita bakal beruntung,” ajak Zhu Lian. Luo Yan mengangguk. Lalu keduanya mengerahkan teknik Langkah Bayangan Angin dan pergi dari situ.Keduanya tidak menyadari. Jauh dari sana, dua orang berbusana kelabu mengawasi mereka. salah satunya menggunakan teropong. Dua orang tersebut mengenakan pakaian berwarna kelabu dan menutup wajah mereka menggunakan masker dengan warna senada busananya.“Para Ronin …,” ucap yang sedang meneropong, kemudian menjauhkan alat bantu penglihatan itu dari wajahn
“Apa …?!”Dalam benaknya, Zhu lian terkejut melihat notifikasi yang datang dari sistemnya. Sampai-sampai, ia bertanya dalam hati.“Me-mengapa aku harus membuat Luo Yan cemburu?”Pertanyaan Zhu Lian yang terbersit dalam benaknya itu mendapat jawaban dari sistemnya. Maklum, Sistem Kesatria Langit sama dengan teknologi AI yang seolah, mampu membaca pikiran sang host.[Karisma akan menurun 0,005% apabila host tidak memancing Luo Yan cemburu terhadapmu. Aura spiritual -25]“Sistem …, kau bahkan menerapkan pinalti untukku jika aku tidak melakukannya …!” keluh Zhu Lian. Tentu saja, dia tidak menyuarakannya.Sebetulnya, Zhu Lian memang sudah berencana untuk tidak menyampaikan yang sejujurnya. Bagaimana, Gong Bai Lu sekarang telah menjadi guru ilmu spiritualnya.Ia khawatir hubungan guru dan murid antara keduanya menyebar. Kemudian, orang-orang penasaran ingin mencari tahu. Siapa sebenaarnya tukang bakmi yang telah menjadi murid dari sang putri bangsawan.Namun, ia berpikir: Luo Yan tidak keli
“Sistem, apa-apaan kamu—”Sebetulnya, Zhu Lian bermaksud menentang keinginan sistemnya. Namun, bonus poin aura spiritual yang akan dirinya dapatkan membuat ia berpikir dua kali. Selain itu jika dia menentang keinginan Sistem Kesatria Langit, pasti ada konsekuensi yang harus ia hadapi.Kemudian tanpa sengaja, ia menoleh pada Luo Yan yang ternyata sedang memandangi dirinya. Angin sepoi-sepoi, keindahan alam di sekeliling mereka bagai menghanyutkan keduanya.Walau ada keraguan dalam dirinya, Zhu Lian mendekatkan wajah pada Luo Yan. Ternyata, dokter wanita itu diam saja. Malahan, bak menanti. Apa yang dilakukan oleh Zhu Lian pada dirinya. Lantas tahu-tahu saja, keduanya silih menautkan bibir.“Ma Chun Wai, maafkan aku. Aku tidak bermaksud untuk …”Itulah kata-kata yang berada dalam kepala Zhu Lian. Ia dan Luo Yan sama-sama tahu. Apa yang terjadi di antara mereka bukanlah sesuatu yang dapat disebut sebagai hubungan romantis. Namun, sebatas perasaan nyaman terhadap satu sama lain yang diduk
Seketika itu, para pendekar muda yang ada di situ tertegun ketika Nyonya Deng memotong perkataan Zhu Lian. Baru saja, mereka disebut sebagai pendekar amatiran olehnya.Yang paling tersinggung disebut seperti itu adalah Serpent An. Sang ninja wanita memang masih berada di tingkat Elevate. Akan tetapi, nama Serpent An harum di kalangan pendekar, terutama para Ronin. Karena bisa dikatakan, dia Ronin wanita generasi baru paling tangguh saat ini.Sehingga, Serpent An mengerling pada Nyonya Deng. Sorot matanya nmpak begitu tajam, seolah ingin menerkam. Tetap sabar, ia membetulkan posisi kacamatanya. Sedangkan Nyonya Deng terus mengoceh.“Sudahlah, sebaiknya kita patuangan saja untuk menyewa jasa pendekar yang lain. Mereka memang tidak dibayar untuk mencari obat bagi Deng Rong. Tetapi lihat, mereka kelihatan masih anak ingusan semua!”“Bibi, membayar jasa para pendekar untuk mendapatkan barang langka itu tidaklah murah. Mereka harus dibayar per-jam. Belum lagi, kita mesti menebus bahan-bahan
Salah satu pendekar yang mengenakan baju lapangan berwarna kelabu dan menutupi sebagian wajah dengan masker berkata-kata pada temannya.“Apakah dia berasal dari kelompok Ronin yang sama dengan yang dilihat oleh teman-teman kita kemarin?” tanya kawannya yang mengenakan setelan serupa. Namun, tidak menyulubungi wajah. Ia memiliki rambut panjang.“Bisa jadi begitu,” sambut temannya.“Mungkin dia mencari bahan obat-obatan. Bersiaplah, kita memiliki saingan. Coba kita buntuti dia. Siapa tahu, dia malah membawa kita pada petunjuk yang berguna,” ujar si rambut panjang.Keduanya memandangi Zhu Lian yang saat itu tengah berada pada sebuah kawasan lembah di bawah puncak Gerbang 4.Saat itu, Zhu Lian tidak bermaksud untuk bereksplorasi sendirian. Seperti yang ia rencanakan, dirinya hanya ingin bertanya-tanya pada para pendekar yang lebih senior dari dia mengenai Singa Betina Kelam.Walau lantai 4 merupakan tempat para pendekar Elevate berkultivasi, namun tidak menutup kemungkinan ada pendekar ya
Kata-kata kawannya membuat pendekar berbaju kelabu yang sedang meneropong memandang ke arah temannya. Lalu, ia berkata.“Jika Lin Jiang yang berkata pada si Ronin untuk datang ke Rimba Terang ini, berarti, petunjuk yang didapatkan anak itu cukup akurat, Saudaraku.”Rekannya membalas, “Itulah mengapa aku mengajakmu mengikuti dia kemari. Kita lihat saja nanti. Siapa yang akan mendapatkan singa-singa betina itu duluan. Kita, atau dia,” katanya. Kedua orang itupun saling bertukar seringai tipis penuh arti.Pagi itu sudah pasti Zhu Lian tidak berburu sendirian. Dari Rimba Terang, ia kembali ke Mortal Realm. Siang harinya ia berjumpa dengan Bangau Jambon, Camar Putih dan Serpent An, guna membicarakan rencana berburu mereka malam nanti.“Menurutku, ada baiknya kita langsung berkemah saja di sana malam nanti, Zhu Lian. Supaya, kita tidak perlu bolak-balik dari sana kemari lagi demi singa tersebut,” usul Serpent An.“Aku sepakat dengan An. Jika kita bolak-balik, rasanya terlalu buang-buang wak
Begitu mendengar suara Bangau Jambon dari perangkat radio komunikasi nirkabelnya, Zhu Lian langsung memberi titah.“Awasi terus singa tersebut, Bangau Jambon. Serpent An, kau berada paling dekat dengan Bangau Jambon …”“Aku sudah menuju ke sana,” sambar Serpent An menjawab.“Baik. Camar Putih, Yan Yin dan Qigang awasi seluruh akses di sekeliling singa itu berada. Jangan sampai ia luput dari pengawasan kita dan malah berkelahi dengan Singa Terang di sana!”Saat itu Zhu Lian berkata-kata sembari mengerahkan teknik langkah Bayangan Angin. Dia tengah menggandeng Luo Yan. Keduanya melesat menuju tempat Bangau Jambon berada.Sesungguhnya pada saat sang Ronin menghubungi Zhu Lian, pemimpin party mereka dengan Luo Yan sedang saling berkecupan.Zhu Lian menoleh pada Luo Yan sembari tersenyum. Sedangkan dokter cantik itu membalas. Senyum pada wajahnya berarti bahwa ia menaruh keyakinan terhadap pimpinan kelompok mereka.“Kita akan mendapatkan bahan-bahan itu sekarang, Luo Yan. Nyonya Deng harus
Merapal ilmu spiritual sementara ia telah menenggak pil kultivasi, sama seperti Hu Chen, wujud Duan Bao berubah dan menyerang Zhu Lian.Pertarungan antara dua pendekar itu pun terjadi. Satu kesalahan Duan Bao selama ini. Merasa ajaran ayahnya adalah yang terbaik untuk mengalahkan pendekar, ia melupakan legenda di Negeri Utama. Zhu Lian bukan orang sembarangan.Sekarang, ia merasakan kesaktian Zhu Lian yang telah mencapai tingkat Summit. Menggunakan teknik Kuda-kuda Salib Pengusir Roh Jahat, Zhu Lian berhasil merobohkan Duan Bao. Kini, si Konselor merebah tak berdaya di tanah walau berusaha untuk tersenyum.“Tetaplah berbaring di sana, Tuan Duan Bao. Kamu beruntung. Metodis Liu merasa bertanggungjawab karena sektenya telah disusupi pengikut ilmu hitam seperti kamu. Kamu hanya akan dipenjara, entah berapa lama.”Perkataan Zhu Lian ia ucapkan sembari beranjak. Pendekar-pendekar Bintang Antariksa muncul untuk membekuk Duan Bao yang masih tergeletak di tempat latihan mereka.“Ayah …, sehar
“Tendangan Kibasan Ekor Naga Mabuk Mengamuk!”Buagh!Seketika itu para pendekar yang tengah menyaksikan kota mereka terancam bersorak-sorak. Ya. God Cultivatron V hadir.Barusan, Jing Yi yang berseru dan melepas salah satu teknik andalannya. Robot yang ia kemudikan bersama dengan teman-temannya itu menyepak Si Bayangan Kelam yang berbentuk setengah bayangan hingga mundur cukup jauh.“Yeaaah!”“Bagus Zhu Lian, hajar mereka!” Dokter Chou berkomentar.“Zexian, ayo Nak, bikin ayah bangga!”“Hei, hei, Zemin. Putriku juga mengemudikan robot itu, tahu tidak!”“Dasar para kakek. Jangan meributkan hal yang tidak penting! Omong-omong, tangan kiri robot itu dikemudikan oleh Bai Lu.”Agak kocak jadinya. Para Ayah seperti membanggakan putri mereka masing-masing. Suasana jadi tambah lucu, pada saat Qian Bingbing yang entah berada di mana berbicara melalui alat komunikasi nirkabel yang mereka gunakan.“Maaf, kakek-kakek. Kalau aku boleh berbangga hati, putrinya Qian Bingbing juga ada di sana.”Walau
“Kau … tukang bakmi berengsek …, kamu—, akan ku bunuh kau …!”Semuanya berlangsung dengan cepat. Crocodile Hu hanya bisa terperangah tataka melihat fisik putranya berubah.Wajah Hu Chen menjadi pucat. Perlahan-lahan suaranya tidak lagi seperti sebelumnya, menjadi berat dan seperti menggeram.Kemudian, tubuh Hu chen juga berubah menjadi beberapa kali lipat dari postur dia yang sebenarnya. Sehingga, baju pendekar yang ia kenakan robek.“Heaaa …!”Set!Berubah menjadi seperti makhluk lain, Hu Chen melompat dan menerjang ke arah Zhu Lian. Akan tetapi, tentu saja orang yang baru dilantik menjadi kapten atau pemimpin lapangan pasukan pembunuh Bayangan Teratai Merah itu bergeming.Deps!Hu Chen melayangkan tinju pada Zhu Lian namun ditahan bagai tanpa menegrahkan tenaga oleh calon suami Qian Xue Er tersebut. Malah dengan cepat, Zhu Lian membanting tubuh Hu Chen ke tanah.Buak!Semua orang di situ tak dapat berbuat apa-apa tidak terkecuali Corcodile Hu. Mereka menyaksikan dengan mata kepala m
Begitu Qian Bingbing berkata seperti itu, Zhu Lian dan Xue Er saling menoleh tipis. Keduanya silih bertatapan malu-malu.Selama ini, Bingbing memang memiliki hubungan baik dengan keluarga Ren. Ia sudah mendengar desas-desus mengenai putra Songyun dan Daoming yang konon tidak memiliki qi.Kini, pemuda itu tinggal satu rumah dengannya. Malahan sebentar lagi seperti yang ia katakan. Zhu Lian bakal menjadi menantunya. “Ibumu itu seru orangnya, Zhu Lian. Sudah berapa kali kami berjumpa dan kami banyak persamaannya. Lihat, bahkan kami berdua saja sepertinya cocok menjadi besan,” ujar Qian Bingbing.“Kami akan menikah. Lalu bagaimana dengan Ibu dan Paman Topeng badut ini?” celetuk Xue Er sembari melahap hidangan makan malamnya.“Aku dan ibumu katakanlah … ‘agak berbeda’, Xue Er. Kami akan menikah memang. Akan tetapi, rasa-rasanya kami tidak butuh perayaan. Panggil saja pendeta kemari, dirayakan oleh sekte, sudah selesai. Tapi kalian adalah pangeran dan putri sekte masing-masing,” jelas Lin
Sang Menteri bersama Raven Zhou dan Wendu Yawen berada di ruangan dalam markas mereka yang berfungsi sebagai ruang perawatan medis, tempat Zhu Lian menjalani pemerikasaan tempo hari.Dari situ, Doaming dapat memantau medan pertempuran dan para pilot Cultivatron dari sebuah monitor berukuran besar dan monitor-monitor kecil yang berada di hadapannya.Raven Zhou dan Wendu Yawen berdiri di atas sebuah panggung besi berbentuk bundar. Di tengah-tengah palform tersebut terdapat sebuah logo yang sama dengan simbol pada Exit Portal.Dua pendekar tingkat Summit itu segera menggerak-gerakkan tangan mereka. Kemudian, keduanya merentangkan tangan, saling berhadapan.“Ha …!” hentak Raven Zhou dan Wendu Yawen.Sebuah cahaya menyilaukan tercipta. Simbol tempat mereka berpijak memancarkan cahaya biru yang sangat terang.Kemudian cahaya terang-benderang tersebut memudar. Tahu-tahu saja, sosok Xian Hua muncul, tergolek di atas platform.Chou Tien Chen yang sejak tadi berdiri di bawah pijakan berbentuk l
Pagi hari itu, Ren Daoming tengah berbincang dengan para stafnya. Wendu Yawen dan Raven Zhou ada di sana. Beberapa pendekar sekaligus cendikiawan termasuk Dokter Chou Tien Chen duduk bersama dia. Termasuk, sang putra.“Apakah memutuskan untuk memberi Xian Hua kesempatan mengendarai Cultivatron 01 merupakan tindakan yang tepat, Daoming?” tanya Dokter Chou.“Untuk mengendarainya, sipapun di antara kita bisa. Tapi terus terang, pada saat penggabungan, itu adalah sebuah pertanyaan besar. Zhu Lian telah bertualang lama bersama para gadis cantik itu dan kekuatannya tidaklah biasa. Itulah yang membuat ia mampu menyatu dengan mereka.”Doaming menjelaskan, sementara Zhu Lian duduk menyimak perbincangan yang terjadi di situ dengan lugu. Raven Zhou berkata.“Jika terjadi sesuatu, apakah itu akan menempatkan kita pada risiko yang besar, Master Daoming?”Menatap pada Raven Zhou sejenak, Daoming menjawab dengan tenang. “Sebetulnya, kita tinggal menukar Xian Hua dengan Zhu Lian secara paksa. Itu ada
Bai Lu mendatangi Zhu Lian dari arah belakang. Tempat mereka berada adalah sebuah ruangan santai yang memiliki balkon.Sedangkan Xue Er dan Feihong ada di bawahnya, duduk-duduk pada sebuah ruangan lain yang begitu lega layaknya sebuah hangar. Di sana, Jing Yi dan Zexian juga duduk bersama mereka.“Ya, Guru?” sahut Zhu Lian tidak seserius itu.“Kau masih mau memanggilku ‘guru’?” canda Bai Lu.“Bagaimana pun juga kamu adalah guru keduaku, bahkan orang yang mau mengajariku bertualang,” kata Zhu Lian.“Dan ternyata sebetulnya kau tidak juga membutuhkan seorang guru,” Bai Lu berkata seraya tersenyum.“Tidak juga. Sekuat apapun seorang pendekar, ia membutuhkan seorang mentor, bukan?” ujar Zhu Lian lagi.“Jika aku adalah guru, bagaimana dengan Xue Er?”Pertanyaan Bai Lu membuat Zhu Lian terdiam. Terus terang, mendengar nama kekasihnya itu disebut saja, hati Zhu Lian bak bergetar.Dia bagai percaya tidak percaya. Ia sudah memastikan bahwa dirinya sudah bertekad bakal menikahi Xue Er yang begi
Hu Chen tercengang. Xue Er berkata-kata di belakangnya. Tubuhnya tidak dapat digerakkan sementara ia merasakan ada sesuatu yang menjalar dalam badannya.Si Buaya Penjelajah melakukan kebodohan. Baru saja, Xue Er memperagakan teknik tingkat Summit miliknya yang bernama Ilusi Klon Para Penari Maut.Selain itu, dia langsung mengerahkan jurus totoknya yang disebut Sentuhan Bayangan Racun Perampas Sukma.Xue Er berkata lagi, “Kau beruntung karena hasrat pembunuhku tidak sedang menggelora, Hu Chen. Tapi sekali lagi kamu berani berada di dekatku, kau bahkan tidak akan menyadari bahwa aku telah merenggut nyawamu.”Selanjutnya, Hu Chen merasa salah satu titik pada tulang punggungnya disentuh. Ia dapat kembali bergerak. Begitu ia membalikkan badan, dirinya melihat. Xue Er sudah ada berada dengan Zhu Lian jauh di sudut ruangan sebelah sana.“Aku melihatnya, berengsek. Apa yang kau katakan pada Xue Er sehingga si Putri Teratai Emas mengamuk, Hu Chen?”Untuk yang kedua kali, Hu Chen dibuat terkeju
Sekali lagi, Xue Er merapal kekuatan spiritualnya. “Kak Zhu Lian, aku mengasihimu dan ini adalah kekuatan cinta,” Xue Er berkata dalam benaknya.Seketika itu tangan kanan God Cultivatron V yang berwarna keemasan menyala layaknya bara api. Lalu, Xue Er berucap.“Tinju Badai Sakti Pemurni Jiwa!”Kekuatan spiritual berkaitan dengan kekuatan pikiran juka tekad. Nama-nama teknik yang dimiliki para pendekar tercetus begitu saja dalam pikiran mereka secara spontan.Sementara Bai Lu yang pernah menggunakan busur panah ayahnya mengucapkan jurus yang pernah ia kerahkan, Xue Er menciptakan dan menamai tekniknya sendiri.“Xue Er …” ucap Zhu Lian kagum dalam dirinya.Tangan kanan God Cultivatron V yang mengepal pun menghentak ke depan. Seketika itu, bara pada lengan mesin tempur tersebut melesat ke arah Jenderal Kelam.Pancaran energi tersebut berbentuk sebuah kepalan berwarna layaknya api tersebut menerpa tubuh makhluk itu.Bwussshhh …!“Hriaaaakh …!”Dalam hitungan detik, tubuh dari monster raks