Beranda / Pendekar / Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana / Bab 68: Menyelidiki Kekuatan Si Tukang Bakmi

Share

Bab 68: Menyelidiki Kekuatan Si Tukang Bakmi

Penulis: Lucky Number 12
last update Terakhir Diperbarui: 2023-06-23 17:40:16

Xian Hua bertanya. Bai Lu pun menjawab, “Lebih tepatnya: hingga tingkat yang tertinggi, Xian Hua. Guru bela diri mana yang tidak ingin muridnya bisa menjadi sangat mahir. Sebagai guru di sektemu, kau juga ingin murid-muridmu menjadi hebat, bukan?”

Kata-kata Bai Lu itu membuat Xian Hua tersenyum. Ia menanggapi. “Tentu saja. Maksudku, aku penasaran ingin melihat. Sampai sejauh mana kekuatan dia sebenarnya.”

“Xian Hua, pernahkah kau terpikirkan. Keahlian bela diri dan kekuatan ilmu spiritual Zhu Lian itu menadakan bahwa … bisa saja dia bukan sekedar pedagang bakmi jagoan seperti yang kita kira.”

Kali itu apa yang diucapkan Bai Lu membuat Xian Hua memandangi dia. Terdiam sedetik, Xian Hua mengambil napas, lalu mengemukakan pendapatnya.

“Gaya bertarungnya jelas menunjukkan ia datang dari perguruan tertentu. Malahan mungkin saja, Zhu Lian sebenarnya orang sekte juga. Mungkinkah dia adalah ‘permata tersembunyi’ di dunia persilatan?”

“Kita lihat saja nanti. Mari kita buktikan bersama,” seraya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 69: Akal-akalan Liu Xian Hua

    “Ya. Sejak tadi aku berusaha untuk mengenali jurus-jurusnya itu. Akan tetapi, sulit juga memastikan. Berasal dari mana teknik-teknik yang ia kerahkan tersebut,” Bai Lu menanggapi perkataan Xian Hua.“Aku pun tidak meniliknya sejak awal. Bisa mengawasi dia dari dekat seperti ini, barulah nampak. Sepertinya, jurus yang ia kerahkan itu bukanlah sembarangan teknik,” Xian Hua berkomentar.“Lagi pula, pertemuan kami begitu mendadak. Lantas dengan lugunya, Zhu Lian memintaku untuk menjadi gurunya. Sementara pancaran kekuatan spiritualnya sebesar itu. Aku hanya menganggap dia sebagai bibit unggul untuk dilatih. Jadi, aku menerima permintaannya,” tutur Bai Lu.Dua pendekar muda itu silih bertatapan, sembari melemparkan senyuman. Lalu, keduanya kembali memperhatikan Zhu Lian.Kemarin, Bai Lu dan Xian Hua sudah merencanakan semuanya. Atas usul Xian Hua, pada sesi latihan kali itu mereka ingin mengawasi Zhu Lian secara seksama. Sehingga sekarang, mereka mengamati Zhu Lian dengan sungguh-sungguh.

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-23
  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 70: Obat Untuk Sindrom Janggal

    Zhu Lian dan para tamunya duduk pada meja kedai Bakmi Nikmat yang tidak ditempati orang-orang. Kemudian Tuan Mo memperkenalkan orang-orang yang datang bersama dia.“Zhu Lian, perkenalkan. Ini adalah Liang adikku. Anak tampan dan gadis cantik ini adalah putra-putrinya.”“Senang bertemu dengan Anda, Tuan Liang,” balas Zhu Lian.Sempat berbincang sebentar membahas bagaimana Zhu Lian adalah seorang pendekar, Liang mulai menjelaskan maksud mereka mendatangi Zhu Lian.“Istriku … dia mengidap sebuah sindrom langka yang disebut hiperestorasi. Di mana, suatu saat fisiknya bisa benar-benar prima hingga tiga hari bagai merasa muda kembali. Akan tetapi setelahnya dia bisa diam di tempat tidur selama satu atau dua hari karena merasa sangat kelelahan.“Waktu tidurnya pun sangat panjang. Antara 10 hingga 12 jam. Setelah itu tubuhnya kembali normal. Tapi, akan ada saatnya tubuhnya membuat dia kembali aktif,” Liang memaparkan.Mendengar apa yang disampaikan Liang, Zhu Lian mengangguk-angguk. Semenjak

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-24
  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 71: Perburuan Obat Dimulai

    [Host dianjurkan mengajak Luo Yan, Bangau Jambon, Camar Putih, atau juga kawan-kawan mereka. Hadiahnya, karisma: + 0,002% per-kawan. Aura spiritual: +50.000. Kawan-kawan host juga akan mendapat aura spiritual +1500 untuk satu orangnya]Sistem Kesatria Langit mengirimkan notifikasi pada Zhu Lian yang segera memandangi tampilan sistem dalam dirinya tersebut. Ternyata kali itu dengan membawa teman, dia akan membantu kawan-kawannya untuk menaikkan kekuatan spiritual mereka.“Mungkin kedengaran seperti berkultivasi dengan cara curang. Tetapi masa bodoh. Dengan bertualang kali ini, aku membantu banyak orang jadinya. Terima kasih, sistem,” Zhu Lian berkata-kata dalam benaknya.Sekarang, Zhu Lian berharap Ma Chun Wai mengizinkan wanita yang dekat sang dokter itu untuk pergi. Tetapi ia sendiri bingung. Kata-kata apa yang harus ia sampaikan untuk meyakinkan Chun Wai agar mengizinkan Luo Yan pergi bersama dia.Terdiam sejenak, Ma Chun Wai berucap, “Teknik melindungi diri maupun kebal tubuhmu mem

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-24
  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 72: Menantang Bahaya Lantai 4

    Itulah kata-kata yang diucapkan Zhu Lian pada teman-temannya. Keenam rekannya segera menyambut perkataan dia dengan penuh semangat.“Ayo …!”Ding![Tugas. Host mesti meminta teman-temannya untuk berburu monster-monster unggas yang berada di puncak Gerbang 4. Aura spiritual +50 untuk setiap unggas yang mereka taklukkan. Minimal, satu orang mesti mengalahkan 10 unggas jenis apapun.]Sistem Kesatria Langit mengirimkan sebuah notifikasi untuk Zhu Lian. Demi kemajuan kawan-kawannya, Zhu Lian menurut. Ia memberi instruksi pada mereka.“Kalian bisa berburu unggas-unggas aneh itu terlebih dahulu, sebelum kita akan turun dari gunung ini. Seorang dapat berburu 10 unggas jenis apapun. Aku pernah berhadapan dengan mereka. Menurutku, level Rising juga bisa menaklukkan mereka dnegan mudah,” titah Zhu Lian Seraya menejelaskan. Jika dipikir-pikir, sistem misterius dalam diri Zhu Lian itu tidak asal memberi instruksi. Dia bagai seorang guru. Apabila dipikirkan secara matematis, titahnya masuk akal.

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-25
  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 73: Pancaran Kekuatan Longma

    Zhu Lian memasang kuda-kuda, lalu menggerak-gerakkan kedua tangan untuk merapal kekuatan spiritualnya. Setelah itu, ia mengibaskan kedua tangannya melebar ke samping.Seketika itu muncul cahaya berpendar membentuk lingkaran dengan motif garis-garis pada sisinya di punggung Luo Yan, Bangau Jambon, Camar Putih dan Serpent An juga Yan Yin dan Qigang.Sejurus, keenam rekan anggota party Zhu Lian tersebut merasa diri mereka bagai dirasuki kekuatan tertentu. Lalu, lingkaran yang berasal dari pengerahan teknik Zhu Lian itu menghilang.“Aku telah melindungi kalian. Tetapi jangan lupa untuk mengerahkan ilmu kebal tubuh agar kamu semua semakin kuat!” pesan Zhu Lian pada yang lain.“Baik!” jawab teman-temannya saling bersahut-sahutan.Sang pedagang bakmi terpaksa melakukan itu. Sebab, makhluk yang dikenal dengan nama Kumbang Jepit Besi tersebut memancarkan aura kekuatan spiritual.Sesuai namanya, jepitan yang berada di bagian depan tubuh mereka mampu meremukkan tubuh mangsanya. Terlihat, kaki-ka

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-26
  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 74: Diintai Para Pendekar Kelabu

    Berdiri bersama Zhu Lian di sebuah dahan pohon yang besar dan ditumbuhi banyak tanaman berjalar, Luo Yan berkata pada Zhu Lian.Mengawasi sekeliling sejenak, Zhu Lian membalas, “Ternyata memang makhluk itu sedang tidak banyak berkeliaran. Apakah memang musimnya?”“Bisa jadi begitu. Kau mengetahui siklus kehidupan monster-monster Ether realm, bukan?” Luo Yan balas bertanya.“Ya. Mereka sedang … entah ke mana dan baru akan muncul kembali 2 atau 3 bulan kemudian. Coba kita ke sebelah timur. Mungkin di sana kita bakal beruntung,” ajak Zhu Lian. Luo Yan mengangguk. Lalu keduanya mengerahkan teknik Langkah Bayangan Angin dan pergi dari situ.Keduanya tidak menyadari. Jauh dari sana, dua orang berbusana kelabu mengawasi mereka. salah satunya menggunakan teropong. Dua orang tersebut mengenakan pakaian berwarna kelabu dan menutup wajah mereka menggunakan masker dengan warna senada busananya.“Para Ronin …,” ucap yang sedang meneropong, kemudian menjauhkan alat bantu penglihatan itu dari wajahn

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-26
  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 75: Perintah Sistem: Mengecup Luo Yan

    “Apa …?!”Dalam benaknya, Zhu lian terkejut melihat notifikasi yang datang dari sistemnya. Sampai-sampai, ia bertanya dalam hati.“Me-mengapa aku harus membuat Luo Yan cemburu?”Pertanyaan Zhu Lian yang terbersit dalam benaknya itu mendapat jawaban dari sistemnya. Maklum, Sistem Kesatria Langit sama dengan teknologi AI yang seolah, mampu membaca pikiran sang host.[Karisma akan menurun 0,005% apabila host tidak memancing Luo Yan cemburu terhadapmu. Aura spiritual -25]“Sistem …, kau bahkan menerapkan pinalti untukku jika aku tidak melakukannya …!” keluh Zhu Lian. Tentu saja, dia tidak menyuarakannya.Sebetulnya, Zhu Lian memang sudah berencana untuk tidak menyampaikan yang sejujurnya. Bagaimana, Gong Bai Lu sekarang telah menjadi guru ilmu spiritualnya.Ia khawatir hubungan guru dan murid antara keduanya menyebar. Kemudian, orang-orang penasaran ingin mencari tahu. Siapa sebenaarnya tukang bakmi yang telah menjadi murid dari sang putri bangsawan.Namun, ia berpikir: Luo Yan tidak keli

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-27
  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 76: Dituding Sebagai 'Pendekar Amatiran'

    “Sistem, apa-apaan kamu—”Sebetulnya, Zhu Lian bermaksud menentang keinginan sistemnya. Namun, bonus poin aura spiritual yang akan dirinya dapatkan membuat ia berpikir dua kali. Selain itu jika dia menentang keinginan Sistem Kesatria Langit, pasti ada konsekuensi yang harus ia hadapi.Kemudian tanpa sengaja, ia menoleh pada Luo Yan yang ternyata sedang memandangi dirinya. Angin sepoi-sepoi, keindahan alam di sekeliling mereka bagai menghanyutkan keduanya.Walau ada keraguan dalam dirinya, Zhu Lian mendekatkan wajah pada Luo Yan. Ternyata, dokter wanita itu diam saja. Malahan, bak menanti. Apa yang dilakukan oleh Zhu Lian pada dirinya. Lantas tahu-tahu saja, keduanya silih menautkan bibir.“Ma Chun Wai, maafkan aku. Aku tidak bermaksud untuk …”Itulah kata-kata yang berada dalam kepala Zhu Lian. Ia dan Luo Yan sama-sama tahu. Apa yang terjadi di antara mereka bukanlah sesuatu yang dapat disebut sebagai hubungan romantis. Namun, sebatas perasaan nyaman terhadap satu sama lain yang diduk

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-28

Bab terbaru

  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 271: Sistem Kesatria Langit di Non Aktifkan

    Merapal ilmu spiritual sementara ia telah menenggak pil kultivasi, sama seperti Hu Chen, wujud Duan Bao berubah dan menyerang Zhu Lian.Pertarungan antara dua pendekar itu pun terjadi. Satu kesalahan Duan Bao selama ini. Merasa ajaran ayahnya adalah yang terbaik untuk mengalahkan pendekar, ia melupakan legenda di Negeri Utama. Zhu Lian bukan orang sembarangan.Sekarang, ia merasakan kesaktian Zhu Lian yang telah mencapai tingkat Summit. Menggunakan teknik Kuda-kuda Salib Pengusir Roh Jahat, Zhu Lian berhasil merobohkan Duan Bao. Kini, si Konselor merebah tak berdaya di tanah walau berusaha untuk tersenyum.“Tetaplah berbaring di sana, Tuan Duan Bao. Kamu beruntung. Metodis Liu merasa bertanggungjawab karena sektenya telah disusupi pengikut ilmu hitam seperti kamu. Kamu hanya akan dipenjara, entah berapa lama.”Perkataan Zhu Lian ia ucapkan sembari beranjak. Pendekar-pendekar Bintang Antariksa muncul untuk membekuk Duan Bao yang masih tergeletak di tempat latihan mereka.“Ayah …, sehar

  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 270: Menaklukkan Ilmu Hitam

    “Tendangan Kibasan Ekor Naga Mabuk Mengamuk!”Buagh!Seketika itu para pendekar yang tengah menyaksikan kota mereka terancam bersorak-sorak. Ya. God Cultivatron V hadir.Barusan, Jing Yi yang berseru dan melepas salah satu teknik andalannya. Robot yang ia kemudikan bersama dengan teman-temannya itu menyepak Si Bayangan Kelam yang berbentuk setengah bayangan hingga mundur cukup jauh.“Yeaaah!”“Bagus Zhu Lian, hajar mereka!” Dokter Chou berkomentar.“Zexian, ayo Nak, bikin ayah bangga!”“Hei, hei, Zemin. Putriku juga mengemudikan robot itu, tahu tidak!”“Dasar para kakek. Jangan meributkan hal yang tidak penting! Omong-omong, tangan kiri robot itu dikemudikan oleh Bai Lu.”Agak kocak jadinya. Para Ayah seperti membanggakan putri mereka masing-masing. Suasana jadi tambah lucu, pada saat Qian Bingbing yang entah berada di mana berbicara melalui alat komunikasi nirkabel yang mereka gunakan.“Maaf, kakek-kakek. Kalau aku boleh berbangga hati, putrinya Qian Bingbing juga ada di sana.”Walau

  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 269: Kebangkitan Sang Kelam

    “Kau … tukang bakmi berengsek …, kamu—, akan ku bunuh kau …!”Semuanya berlangsung dengan cepat. Crocodile Hu hanya bisa terperangah tataka melihat fisik putranya berubah.Wajah Hu Chen menjadi pucat. Perlahan-lahan suaranya tidak lagi seperti sebelumnya, menjadi berat dan seperti menggeram.Kemudian, tubuh Hu chen juga berubah menjadi beberapa kali lipat dari postur dia yang sebenarnya. Sehingga, baju pendekar yang ia kenakan robek.“Heaaa …!”Set!Berubah menjadi seperti makhluk lain, Hu Chen melompat dan menerjang ke arah Zhu Lian. Akan tetapi, tentu saja orang yang baru dilantik menjadi kapten atau pemimpin lapangan pasukan pembunuh Bayangan Teratai Merah itu bergeming.Deps!Hu Chen melayangkan tinju pada Zhu Lian namun ditahan bagai tanpa menegrahkan tenaga oleh calon suami Qian Xue Er tersebut. Malah dengan cepat, Zhu Lian membanting tubuh Hu Chen ke tanah.Buak!Semua orang di situ tak dapat berbuat apa-apa tidak terkecuali Corcodile Hu. Mereka menyaksikan dengan mata kepala m

  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 268: Usaha Pembunuhan Terhadap Xian Hua

    Begitu Qian Bingbing berkata seperti itu, Zhu Lian dan Xue Er saling menoleh tipis. Keduanya silih bertatapan malu-malu.Selama ini, Bingbing memang memiliki hubungan baik dengan keluarga Ren. Ia sudah mendengar desas-desus mengenai putra Songyun dan Daoming yang konon tidak memiliki qi.Kini, pemuda itu tinggal satu rumah dengannya. Malahan sebentar lagi seperti yang ia katakan. Zhu Lian bakal menjadi menantunya. “Ibumu itu seru orangnya, Zhu Lian. Sudah berapa kali kami berjumpa dan kami banyak persamaannya. Lihat, bahkan kami berdua saja sepertinya cocok menjadi besan,” ujar Qian Bingbing.“Kami akan menikah. Lalu bagaimana dengan Ibu dan Paman Topeng badut ini?” celetuk Xue Er sembari melahap hidangan makan malamnya.“Aku dan ibumu katakanlah … ‘agak berbeda’, Xue Er. Kami akan menikah memang. Akan tetapi, rasa-rasanya kami tidak butuh perayaan. Panggil saja pendeta kemari, dirayakan oleh sekte, sudah selesai. Tapi kalian adalah pangeran dan putri sekte masing-masing,” jelas Lin

  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 267: Eksekusi Penghakiman Penguasa Tujuh Langit

    Sang Menteri bersama Raven Zhou dan Wendu Yawen berada di ruangan dalam markas mereka yang berfungsi sebagai ruang perawatan medis, tempat Zhu Lian menjalani pemerikasaan tempo hari.Dari situ, Doaming dapat memantau medan pertempuran dan para pilot Cultivatron dari sebuah monitor berukuran besar dan monitor-monitor kecil yang berada di hadapannya.Raven Zhou dan Wendu Yawen berdiri di atas sebuah panggung besi berbentuk bundar. Di tengah-tengah palform tersebut terdapat sebuah logo yang sama dengan simbol pada Exit Portal.Dua pendekar tingkat Summit itu segera menggerak-gerakkan tangan mereka. Kemudian, keduanya merentangkan tangan, saling berhadapan.“Ha …!” hentak Raven Zhou dan Wendu Yawen.Sebuah cahaya menyilaukan tercipta. Simbol tempat mereka berpijak memancarkan cahaya biru yang sangat terang.Kemudian cahaya terang-benderang tersebut memudar. Tahu-tahu saja, sosok Xian Hua muncul, tergolek di atas platform.Chou Tien Chen yang sejak tadi berdiri di bawah pijakan berbentuk l

  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 266: Demi Seorang Sahabat

    Pagi hari itu, Ren Daoming tengah berbincang dengan para stafnya. Wendu Yawen dan Raven Zhou ada di sana. Beberapa pendekar sekaligus cendikiawan termasuk Dokter Chou Tien Chen duduk bersama dia. Termasuk, sang putra.“Apakah memutuskan untuk memberi Xian Hua kesempatan mengendarai Cultivatron 01 merupakan tindakan yang tepat, Daoming?” tanya Dokter Chou.“Untuk mengendarainya, sipapun di antara kita bisa. Tapi terus terang, pada saat penggabungan, itu adalah sebuah pertanyaan besar. Zhu Lian telah bertualang lama bersama para gadis cantik itu dan kekuatannya tidaklah biasa. Itulah yang membuat ia mampu menyatu dengan mereka.”Doaming menjelaskan, sementara Zhu Lian duduk menyimak perbincangan yang terjadi di situ dengan lugu. Raven Zhou berkata.“Jika terjadi sesuatu, apakah itu akan menempatkan kita pada risiko yang besar, Master Daoming?”Menatap pada Raven Zhou sejenak, Daoming menjawab dengan tenang. “Sebetulnya, kita tinggal menukar Xian Hua dengan Zhu Lian secara paksa. Itu ada

  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 265: Siapa Si Konselor Sebenarnya

    Bai Lu mendatangi Zhu Lian dari arah belakang. Tempat mereka berada adalah sebuah ruangan santai yang memiliki balkon.Sedangkan Xue Er dan Feihong ada di bawahnya, duduk-duduk pada sebuah ruangan lain yang begitu lega layaknya sebuah hangar. Di sana, Jing Yi dan Zexian juga duduk bersama mereka.“Ya, Guru?” sahut Zhu Lian tidak seserius itu.“Kau masih mau memanggilku ‘guru’?” canda Bai Lu.“Bagaimana pun juga kamu adalah guru keduaku, bahkan orang yang mau mengajariku bertualang,” kata Zhu Lian.“Dan ternyata sebetulnya kau tidak juga membutuhkan seorang guru,” Bai Lu berkata seraya tersenyum.“Tidak juga. Sekuat apapun seorang pendekar, ia membutuhkan seorang mentor, bukan?” ujar Zhu Lian lagi.“Jika aku adalah guru, bagaimana dengan Xue Er?”Pertanyaan Bai Lu membuat Zhu Lian terdiam. Terus terang, mendengar nama kekasihnya itu disebut saja, hati Zhu Lian bak bergetar.Dia bagai percaya tidak percaya. Ia sudah memastikan bahwa dirinya sudah bertekad bakal menikahi Xue Er yang begi

  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 264: Dua Pemuda Galau

    Hu Chen tercengang. Xue Er berkata-kata di belakangnya. Tubuhnya tidak dapat digerakkan sementara ia merasakan ada sesuatu yang menjalar dalam badannya.Si Buaya Penjelajah melakukan kebodohan. Baru saja, Xue Er memperagakan teknik tingkat Summit miliknya yang bernama Ilusi Klon Para Penari Maut.Selain itu, dia langsung mengerahkan jurus totoknya yang disebut Sentuhan Bayangan Racun Perampas Sukma.Xue Er berkata lagi, “Kau beruntung karena hasrat pembunuhku tidak sedang menggelora, Hu Chen. Tapi sekali lagi kamu berani berada di dekatku, kau bahkan tidak akan menyadari bahwa aku telah merenggut nyawamu.”Selanjutnya, Hu Chen merasa salah satu titik pada tulang punggungnya disentuh. Ia dapat kembali bergerak. Begitu ia membalikkan badan, dirinya melihat. Xue Er sudah ada berada dengan Zhu Lian jauh di sudut ruangan sebelah sana.“Aku melihatnya, berengsek. Apa yang kau katakan pada Xue Er sehingga si Putri Teratai Emas mengamuk, Hu Chen?”Untuk yang kedua kali, Hu Chen dibuat terkeju

  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 263: Buaya Merayu Teratai

    Sekali lagi, Xue Er merapal kekuatan spiritualnya. “Kak Zhu Lian, aku mengasihimu dan ini adalah kekuatan cinta,” Xue Er berkata dalam benaknya.Seketika itu tangan kanan God Cultivatron V yang berwarna keemasan menyala layaknya bara api. Lalu, Xue Er berucap.“Tinju Badai Sakti Pemurni Jiwa!”Kekuatan spiritual berkaitan dengan kekuatan pikiran juka tekad. Nama-nama teknik yang dimiliki para pendekar tercetus begitu saja dalam pikiran mereka secara spontan.Sementara Bai Lu yang pernah menggunakan busur panah ayahnya mengucapkan jurus yang pernah ia kerahkan, Xue Er menciptakan dan menamai tekniknya sendiri.“Xue Er …” ucap Zhu Lian kagum dalam dirinya.Tangan kanan God Cultivatron V yang mengepal pun menghentak ke depan. Seketika itu, bara pada lengan mesin tempur tersebut melesat ke arah Jenderal Kelam.Pancaran energi tersebut berbentuk sebuah kepalan berwarna layaknya api tersebut menerpa tubuh makhluk itu.Bwussshhh …!“Hriaaaakh …!”Dalam hitungan detik, tubuh dari monster raks

DMCA.com Protection Status