Xian Hua bertanya. Bai Lu pun menjawab, “Lebih tepatnya: hingga tingkat yang tertinggi, Xian Hua. Guru bela diri mana yang tidak ingin muridnya bisa menjadi sangat mahir. Sebagai guru di sektemu, kau juga ingin murid-muridmu menjadi hebat, bukan?”Kata-kata Bai Lu itu membuat Xian Hua tersenyum. Ia menanggapi. “Tentu saja. Maksudku, aku penasaran ingin melihat. Sampai sejauh mana kekuatan dia sebenarnya.”“Xian Hua, pernahkah kau terpikirkan. Keahlian bela diri dan kekuatan ilmu spiritual Zhu Lian itu menadakan bahwa … bisa saja dia bukan sekedar pedagang bakmi jagoan seperti yang kita kira.”Kali itu apa yang diucapkan Bai Lu membuat Xian Hua memandangi dia. Terdiam sedetik, Xian Hua mengambil napas, lalu mengemukakan pendapatnya.“Gaya bertarungnya jelas menunjukkan ia datang dari perguruan tertentu. Malahan mungkin saja, Zhu Lian sebenarnya orang sekte juga. Mungkinkah dia adalah ‘permata tersembunyi’ di dunia persilatan?”“Kita lihat saja nanti. Mari kita buktikan bersama,” seraya
“Ya. Sejak tadi aku berusaha untuk mengenali jurus-jurusnya itu. Akan tetapi, sulit juga memastikan. Berasal dari mana teknik-teknik yang ia kerahkan tersebut,” Bai Lu menanggapi perkataan Xian Hua.“Aku pun tidak meniliknya sejak awal. Bisa mengawasi dia dari dekat seperti ini, barulah nampak. Sepertinya, jurus yang ia kerahkan itu bukanlah sembarangan teknik,” Xian Hua berkomentar.“Lagi pula, pertemuan kami begitu mendadak. Lantas dengan lugunya, Zhu Lian memintaku untuk menjadi gurunya. Sementara pancaran kekuatan spiritualnya sebesar itu. Aku hanya menganggap dia sebagai bibit unggul untuk dilatih. Jadi, aku menerima permintaannya,” tutur Bai Lu.Dua pendekar muda itu silih bertatapan, sembari melemparkan senyuman. Lalu, keduanya kembali memperhatikan Zhu Lian.Kemarin, Bai Lu dan Xian Hua sudah merencanakan semuanya. Atas usul Xian Hua, pada sesi latihan kali itu mereka ingin mengawasi Zhu Lian secara seksama. Sehingga sekarang, mereka mengamati Zhu Lian dengan sungguh-sungguh.
Zhu Lian dan para tamunya duduk pada meja kedai Bakmi Nikmat yang tidak ditempati orang-orang. Kemudian Tuan Mo memperkenalkan orang-orang yang datang bersama dia.“Zhu Lian, perkenalkan. Ini adalah Liang adikku. Anak tampan dan gadis cantik ini adalah putra-putrinya.”“Senang bertemu dengan Anda, Tuan Liang,” balas Zhu Lian.Sempat berbincang sebentar membahas bagaimana Zhu Lian adalah seorang pendekar, Liang mulai menjelaskan maksud mereka mendatangi Zhu Lian.“Istriku … dia mengidap sebuah sindrom langka yang disebut hiperestorasi. Di mana, suatu saat fisiknya bisa benar-benar prima hingga tiga hari bagai merasa muda kembali. Akan tetapi setelahnya dia bisa diam di tempat tidur selama satu atau dua hari karena merasa sangat kelelahan.“Waktu tidurnya pun sangat panjang. Antara 10 hingga 12 jam. Setelah itu tubuhnya kembali normal. Tapi, akan ada saatnya tubuhnya membuat dia kembali aktif,” Liang memaparkan.Mendengar apa yang disampaikan Liang, Zhu Lian mengangguk-angguk. Semenjak
[Host dianjurkan mengajak Luo Yan, Bangau Jambon, Camar Putih, atau juga kawan-kawan mereka. Hadiahnya, karisma: + 0,002% per-kawan. Aura spiritual: +50.000. Kawan-kawan host juga akan mendapat aura spiritual +1500 untuk satu orangnya]Sistem Kesatria Langit mengirimkan notifikasi pada Zhu Lian yang segera memandangi tampilan sistem dalam dirinya tersebut. Ternyata kali itu dengan membawa teman, dia akan membantu kawan-kawannya untuk menaikkan kekuatan spiritual mereka.“Mungkin kedengaran seperti berkultivasi dengan cara curang. Tetapi masa bodoh. Dengan bertualang kali ini, aku membantu banyak orang jadinya. Terima kasih, sistem,” Zhu Lian berkata-kata dalam benaknya.Sekarang, Zhu Lian berharap Ma Chun Wai mengizinkan wanita yang dekat sang dokter itu untuk pergi. Tetapi ia sendiri bingung. Kata-kata apa yang harus ia sampaikan untuk meyakinkan Chun Wai agar mengizinkan Luo Yan pergi bersama dia.Terdiam sejenak, Ma Chun Wai berucap, “Teknik melindungi diri maupun kebal tubuhmu mem
Itulah kata-kata yang diucapkan Zhu Lian pada teman-temannya. Keenam rekannya segera menyambut perkataan dia dengan penuh semangat.“Ayo …!”Ding![Tugas. Host mesti meminta teman-temannya untuk berburu monster-monster unggas yang berada di puncak Gerbang 4. Aura spiritual +50 untuk setiap unggas yang mereka taklukkan. Minimal, satu orang mesti mengalahkan 10 unggas jenis apapun.]Sistem Kesatria Langit mengirimkan sebuah notifikasi untuk Zhu Lian. Demi kemajuan kawan-kawannya, Zhu Lian menurut. Ia memberi instruksi pada mereka.“Kalian bisa berburu unggas-unggas aneh itu terlebih dahulu, sebelum kita akan turun dari gunung ini. Seorang dapat berburu 10 unggas jenis apapun. Aku pernah berhadapan dengan mereka. Menurutku, level Rising juga bisa menaklukkan mereka dnegan mudah,” titah Zhu Lian Seraya menejelaskan. Jika dipikir-pikir, sistem misterius dalam diri Zhu Lian itu tidak asal memberi instruksi. Dia bagai seorang guru. Apabila dipikirkan secara matematis, titahnya masuk akal.
Zhu Lian memasang kuda-kuda, lalu menggerak-gerakkan kedua tangan untuk merapal kekuatan spiritualnya. Setelah itu, ia mengibaskan kedua tangannya melebar ke samping.Seketika itu muncul cahaya berpendar membentuk lingkaran dengan motif garis-garis pada sisinya di punggung Luo Yan, Bangau Jambon, Camar Putih dan Serpent An juga Yan Yin dan Qigang.Sejurus, keenam rekan anggota party Zhu Lian tersebut merasa diri mereka bagai dirasuki kekuatan tertentu. Lalu, lingkaran yang berasal dari pengerahan teknik Zhu Lian itu menghilang.“Aku telah melindungi kalian. Tetapi jangan lupa untuk mengerahkan ilmu kebal tubuh agar kamu semua semakin kuat!” pesan Zhu Lian pada yang lain.“Baik!” jawab teman-temannya saling bersahut-sahutan.Sang pedagang bakmi terpaksa melakukan itu. Sebab, makhluk yang dikenal dengan nama Kumbang Jepit Besi tersebut memancarkan aura kekuatan spiritual.Sesuai namanya, jepitan yang berada di bagian depan tubuh mereka mampu meremukkan tubuh mangsanya. Terlihat, kaki-ka
Berdiri bersama Zhu Lian di sebuah dahan pohon yang besar dan ditumbuhi banyak tanaman berjalar, Luo Yan berkata pada Zhu Lian.Mengawasi sekeliling sejenak, Zhu Lian membalas, “Ternyata memang makhluk itu sedang tidak banyak berkeliaran. Apakah memang musimnya?”“Bisa jadi begitu. Kau mengetahui siklus kehidupan monster-monster Ether realm, bukan?” Luo Yan balas bertanya.“Ya. Mereka sedang … entah ke mana dan baru akan muncul kembali 2 atau 3 bulan kemudian. Coba kita ke sebelah timur. Mungkin di sana kita bakal beruntung,” ajak Zhu Lian. Luo Yan mengangguk. Lalu keduanya mengerahkan teknik Langkah Bayangan Angin dan pergi dari situ.Keduanya tidak menyadari. Jauh dari sana, dua orang berbusana kelabu mengawasi mereka. salah satunya menggunakan teropong. Dua orang tersebut mengenakan pakaian berwarna kelabu dan menutup wajah mereka menggunakan masker dengan warna senada busananya.“Para Ronin …,” ucap yang sedang meneropong, kemudian menjauhkan alat bantu penglihatan itu dari wajahn
“Apa …?!”Dalam benaknya, Zhu lian terkejut melihat notifikasi yang datang dari sistemnya. Sampai-sampai, ia bertanya dalam hati.“Me-mengapa aku harus membuat Luo Yan cemburu?”Pertanyaan Zhu Lian yang terbersit dalam benaknya itu mendapat jawaban dari sistemnya. Maklum, Sistem Kesatria Langit sama dengan teknologi AI yang seolah, mampu membaca pikiran sang host.[Karisma akan menurun 0,005% apabila host tidak memancing Luo Yan cemburu terhadapmu. Aura spiritual -25]“Sistem …, kau bahkan menerapkan pinalti untukku jika aku tidak melakukannya …!” keluh Zhu Lian. Tentu saja, dia tidak menyuarakannya.Sebetulnya, Zhu Lian memang sudah berencana untuk tidak menyampaikan yang sejujurnya. Bagaimana, Gong Bai Lu sekarang telah menjadi guru ilmu spiritualnya.Ia khawatir hubungan guru dan murid antara keduanya menyebar. Kemudian, orang-orang penasaran ingin mencari tahu. Siapa sebenaarnya tukang bakmi yang telah menjadi murid dari sang putri bangsawan.Namun, ia berpikir: Luo Yan tidak keli