“Sedang di mana dirimu, Zhu Lian?” terdengar ayah dari Zhu Lian membalas.“Aku … sedang … menghadiri pertemuan dengan Kapten Ji dan departemen Menara Nirwana Kota, Ayah,” jawab Zhu Lian seperti agak ragu. Atau tepatnya, malu-malu.“Dengan siapa saja kamu di sana, bersama si Meimei-mu?” tanya sang ayah lagi.“Y-ya, si Meimei …, lantas ada juga Bai Lu, Jing Yi, Zexian … lalu Xian Hua juga ada bersama kami,” jelas Zhu Lian.“Bagus, sempurna. Begini. Nanti aku akan memberitahu Chen bahwa kalian akan dibentuk sebagai tim patroli sendiri,” ayah Zhu Lian menjelaskan.” Euh …, kamu sudah mengetahui situasinya dari Ji, bukan?”“Sudah, Ayah. Kemungkinan ada kelompok yang berusaha membuat kekacauan di kota kita ini,” Zhu Lian menjawab pertanyaan sang ayah.“Zhu Lian, kamu pasti tahu. Keluarga kita tidak bisa tinggal diam. Bahkan seharusnya, kita berada di garda terdepan untuk mengatasi masalah ini.”“Ya, aku paham, Ayah.”“Untuk sementara ini, bergaullah dulu dengan cewek-cewek itu. Chen mungkin
[Berhasil mengalahkan makhluk dengan unsur ilmu hitam. Aura spritiual: +150.000. Host juga menggoda Xue Er. Hadiah: aura spiritual + 350.000.]Kemarin lusa, Zhu Lian juga berhasil menaklukkan sesosok makhluk serupa. Sebab, monster-monster itu tidak hanya muncul 1 atau 2. Melainkan, kadang bertiga hingga berempat di tempat-tempat berbeda.Ia tahu. Sistemnya memberi dia hadiah yang besar setiap kali dirinya beraksi. Termasuk, apabila mencandai Xue Er. Apa yang dikatakan junjungannya tadi bukan sekedar basa-basi. Ya, Zhu Lian bisa merasakannya. Kekuatan dia terus meningkat.Tahu-tahu saja, Zhu Lian berkata pada teman-teman cantiknya melalui alat komunikasi mereka. “Saatnya istirahat, teman-teman. Lady Qian Xue Er akan mentraktir kita minum kopi bersama.”Mendengar perkataan Zhu Lian, Xue Er segera menatap ke arah bodyguard-nya dengan wajah ditekuk. Ia berucap, “Uang untuk mentraktirnya adalah uangmu, Kak.”“Lho …, mengapa jadi menggunakan uangku?” tanya Zhu Lian lugu. Dia sekedar bercand
“Bahwa kami, keluarga Gong telah sepakat akan menjodohkan putri kami, Gong Bai Lu dengan Liu Xian Hua.”“Waaah …!”Seluruh tamu yang berada di taman kastil Gong bersuara tanda kagum. Mereka pun bertepuk tangan seraya memandang pada Bai Lu dan Xian Hua yang kebetulan tengah berdiri tidak terlalu berjauhan.“Kami menghaturkan selamat pada kelaurga Gong dan keluarga Liu!”“Siapa sangka, akhirnya, Thousand Rainbows dan Bintang Antariksa menyatu!”“Selamat, Lord Gong, Metodis Liu!”Para anggota armada Thousand Rainbows bersuara, memberi selamat kepada pemimpin mereka. Lord Gong, Metodis Liu dan istri mereka membalas memberi hormat pada orang-orang itu.Di tempat ia berdiri, Zhu Lian terdiam, memandang ke arah Bai Lu. Kedua orang tua sang putri Seribu Pelangi meminta putri mereka untuk berdiri berdampingan dengan Xian Hua, begitu juga Metodis Liu dan istrinya menyuruh Xian Hua berdiri berdekatan dengan Bai Lu.“Acara lamaran mereka akan segera menyusul. Kami memohon pada saudara-saudara sek
Seorang wanita berpakaian pendekar berwarna kelabu dengan jubah yang menyelubungi kepala menyenggol Zhu Lian.“Maafkan aku.”Begitu ucap perempuan itu. Zhu Lian agak terkejut. Ia hanya melihat wajah perempuan itu mengenakan dandanan bak penari opera tradisional Negeri Utama.Terang saja hal tersebut mencuri perhatian Xue Er. Ia memandang -bukan galak- waspada ke arah wanita yang berlalu tersebut.Namun kemudian, Zhu Lian mengangkat tangan kirinya. Dalam jepitan ibu jari dan telunjuknya, ia menggenggam gulungan kertas kecil yang terikat. Dia menunjukkan benda itu pada Xue Er.“Perempuan itu memberi pesan padamu?” tanya Xue Er.“Ya, dia menyelipkannya ke tanganku barusan,” jawab Zhu Lian. Tanpa berlama-lama, Xue Er memanggil Jing Yi.“Kak Jing Yi!”Sementara itu, Liu Ning, si penari opera telah menghilang di balik sekian banyak orang yang berkeliaran di salah satu pusat keramaian Kota Great North tersebut. Dia pun tiba di sebuah gang sepi di kawasan Taman Hijau.Begitu ringan, Liu Ning
Terjadi fenomena yang mengherankan. Gumpalan awan hitam yang mirip dengan asap turun dari langit. Sementara, awan hitam di atas mereka membentuk lingkaran.“Apa yang terjadi …?” heran Zhu Lian. Ia dan kawan-kawannya terus memandang persitiwa yang berlaku di hadapan mereka.“Zhu Lian!”“Kak Zhu Lian!”“Guru …!”“Master …!”Set … set … set …!Tap! Tap! Tap!Bahkan Zhu Lian sendiri terkejut. Serpent An, Kobra Merah, Bangau Jambon, Camar Putih dan kawan-kawan termasuk Luo Yan dan Ma Chun Wai tidak ketinggalan Kucing Anggrek hadir.Bukan hanya mereka. Rajawali Pu, Ming Ying Chen, Wu Shaocong, juga Tan Weiwei, Hou Sang Pemburu Bayangan bersama Si Golok Yibo dan beberapa murid senior sekte Red Moon Rising muncul.Yang mengejutkan, Li Pengfei dan Pisau Kupu-kupu juga hadir. Ia datang bersama Fu Chin karena mereka merupakan anggota armada Thousand Rainbows.“Kalian semua … dari mana?” tanya Zhu Lian terkejut.“Fenomena janggal ini terlihat dari kejauhan, Zhu Lian. Kami semua sedang berpatroli.
Usai berkata pada ayahnya, Zhu Lian berucap pada Xue Er, “Tuan Putri, ayah bilang kita dan yang lain harus pergi ke arah utara dari lorong ini.”Bagai sudah tahu siapa yang berbicara dengan Zhu Lian, Xu Er menurut. “Baik.”Zhu Lian pun menghubungi kawan-kawannya melalui jaringan komunikasi nirkabel mereka. “Bai Lu, Jing Yi, Zexian, ada perintah dari Kementerian, kita mesti pergi ke arah utara.”“Baik, Zhu Lian!”“OK, Kak.”Bai Lu, Jing Yi dan Zexian masih yang sebelumnya berkutat dengan lawan mereka mendatangi Zhu Lian. Kemudian, Zhu Lian berkata pada Pengfei dan Tiger.“Tiger, Pengfei, tahan makhluk itu untuk sementara. Kami mendapat perintah dari Kementerian!”“Serahkan pada kami, Zhu Lian!” sahut Pengfei.“Pergilah Master. Kami masih bisa menahan makhluk ini!”Begitu Zhu Lian dan para cewek pergi menyusuri lorong sesuai perintah ayahanda Zhu Lian, Pengfei dan Tiger segera merapal kekuatan mereka. Keduanya mengambil kuda-kuda, kemudian serempak melepaskan tenaga mereka.“Teknik Temb
“Mari teman-teman, kita hajar monster busuk itu!” ajak Zhu Lian penuh semangat pada kawan-kawannya.“Ayo, maju!” serempak para gadis itu menyambut seruan perang Zhu Lian.Jenderal Kelam. Itulah julukan yang diberikan oleh para anggota Persekutuan Bayangan Kelam bagi makhluk raksasa ciptaan mereka.Selama ini, mereka mencari beberapa bahan aneh dari ether Realm dengan menyewa para Ronin. Termasuk, klien Bangau Jambon dan Camar Putih. Juga, order-order yang sering diterima oleh Tan Weiwei dan kawan-kawan.Semua sisa-sisa monster di Ether Realm itu adalah yang mereka butuhkan untuk membuat makhluk-makhluk kelabu. Termasuk, si raksasa yang sekarang. Itulah kenapa waktu lalu, mereka memaksa Zhu Lian untuk menyerahkan Inti Hati Spirit Mechanima.“Hati-hati, monster itu mengamuk, berlindung dan persiapkan ilmu kebal tubuh kalian!” seru Tiger.Saat itu, si pembuat bakmi melihat gelagat buruk dari makhluk yang ia dan para pendekar lawan. Rupanya, makhluk itu gusar karena para pendekar mengerah
Begitu Daoming berkata demikian, para wanita yang ada bersama Zhu Lian menunjukkan ekspresi yang berbeda-beda.Yang kelihatan riang adalah Zexian. Tetapi Bai Lu dan Jing Yi bak terkesima. Keduanya melebarkan mata. Akan tetapi Xue Er tetap dengan pembawaannya. Ia tersenyum tipis begitu tenang.“Ayah,” ujar Zhu Lian melangkah mendahului yang lain. Daoming langsung menghampiri putranya tersebut.“Apa kabarmu, Nak?” ucap Daoming seraya memeluk putranya.“Baik, Ayah.”“Apakah ada orang yang menunggu warung bakmimu?” Daoming kembali bertanya.“Ada, Ayah. Lu Dai dan dia sudah memiliki beberapa asisten juga sekarang. Sedangkan Tiger ternyata …”“White Tiger Lai …?” sambar Daoming.“Mengapa Ayah bisa mengetahuinya?” tanya Zhu Lian terkejut.“Dia sudah lama menghilang dari dunia persilatan. Kau menyebut namanya seperti itu, jadi aku dapat menebak itu mungkin dia,” ujar Daoming, lalu ia melepaskan Zhu Lian dan berkata pada para perempuan.“Nona-nona.”“Master!” sahut para gadis itu sembari membe
Merapal ilmu spiritual sementara ia telah menenggak pil kultivasi, sama seperti Hu Chen, wujud Duan Bao berubah dan menyerang Zhu Lian.Pertarungan antara dua pendekar itu pun terjadi. Satu kesalahan Duan Bao selama ini. Merasa ajaran ayahnya adalah yang terbaik untuk mengalahkan pendekar, ia melupakan legenda di Negeri Utama. Zhu Lian bukan orang sembarangan.Sekarang, ia merasakan kesaktian Zhu Lian yang telah mencapai tingkat Summit. Menggunakan teknik Kuda-kuda Salib Pengusir Roh Jahat, Zhu Lian berhasil merobohkan Duan Bao. Kini, si Konselor merebah tak berdaya di tanah walau berusaha untuk tersenyum.“Tetaplah berbaring di sana, Tuan Duan Bao. Kamu beruntung. Metodis Liu merasa bertanggungjawab karena sektenya telah disusupi pengikut ilmu hitam seperti kamu. Kamu hanya akan dipenjara, entah berapa lama.”Perkataan Zhu Lian ia ucapkan sembari beranjak. Pendekar-pendekar Bintang Antariksa muncul untuk membekuk Duan Bao yang masih tergeletak di tempat latihan mereka.“Ayah …, sehar
“Tendangan Kibasan Ekor Naga Mabuk Mengamuk!”Buagh!Seketika itu para pendekar yang tengah menyaksikan kota mereka terancam bersorak-sorak. Ya. God Cultivatron V hadir.Barusan, Jing Yi yang berseru dan melepas salah satu teknik andalannya. Robot yang ia kemudikan bersama dengan teman-temannya itu menyepak Si Bayangan Kelam yang berbentuk setengah bayangan hingga mundur cukup jauh.“Yeaaah!”“Bagus Zhu Lian, hajar mereka!” Dokter Chou berkomentar.“Zexian, ayo Nak, bikin ayah bangga!”“Hei, hei, Zemin. Putriku juga mengemudikan robot itu, tahu tidak!”“Dasar para kakek. Jangan meributkan hal yang tidak penting! Omong-omong, tangan kiri robot itu dikemudikan oleh Bai Lu.”Agak kocak jadinya. Para Ayah seperti membanggakan putri mereka masing-masing. Suasana jadi tambah lucu, pada saat Qian Bingbing yang entah berada di mana berbicara melalui alat komunikasi nirkabel yang mereka gunakan.“Maaf, kakek-kakek. Kalau aku boleh berbangga hati, putrinya Qian Bingbing juga ada di sana.”Walau
“Kau … tukang bakmi berengsek …, kamu—, akan ku bunuh kau …!”Semuanya berlangsung dengan cepat. Crocodile Hu hanya bisa terperangah tataka melihat fisik putranya berubah.Wajah Hu Chen menjadi pucat. Perlahan-lahan suaranya tidak lagi seperti sebelumnya, menjadi berat dan seperti menggeram.Kemudian, tubuh Hu chen juga berubah menjadi beberapa kali lipat dari postur dia yang sebenarnya. Sehingga, baju pendekar yang ia kenakan robek.“Heaaa …!”Set!Berubah menjadi seperti makhluk lain, Hu Chen melompat dan menerjang ke arah Zhu Lian. Akan tetapi, tentu saja orang yang baru dilantik menjadi kapten atau pemimpin lapangan pasukan pembunuh Bayangan Teratai Merah itu bergeming.Deps!Hu Chen melayangkan tinju pada Zhu Lian namun ditahan bagai tanpa menegrahkan tenaga oleh calon suami Qian Xue Er tersebut. Malah dengan cepat, Zhu Lian membanting tubuh Hu Chen ke tanah.Buak!Semua orang di situ tak dapat berbuat apa-apa tidak terkecuali Corcodile Hu. Mereka menyaksikan dengan mata kepala m
Begitu Qian Bingbing berkata seperti itu, Zhu Lian dan Xue Er saling menoleh tipis. Keduanya silih bertatapan malu-malu.Selama ini, Bingbing memang memiliki hubungan baik dengan keluarga Ren. Ia sudah mendengar desas-desus mengenai putra Songyun dan Daoming yang konon tidak memiliki qi.Kini, pemuda itu tinggal satu rumah dengannya. Malahan sebentar lagi seperti yang ia katakan. Zhu Lian bakal menjadi menantunya. “Ibumu itu seru orangnya, Zhu Lian. Sudah berapa kali kami berjumpa dan kami banyak persamaannya. Lihat, bahkan kami berdua saja sepertinya cocok menjadi besan,” ujar Qian Bingbing.“Kami akan menikah. Lalu bagaimana dengan Ibu dan Paman Topeng badut ini?” celetuk Xue Er sembari melahap hidangan makan malamnya.“Aku dan ibumu katakanlah … ‘agak berbeda’, Xue Er. Kami akan menikah memang. Akan tetapi, rasa-rasanya kami tidak butuh perayaan. Panggil saja pendeta kemari, dirayakan oleh sekte, sudah selesai. Tapi kalian adalah pangeran dan putri sekte masing-masing,” jelas Lin
Sang Menteri bersama Raven Zhou dan Wendu Yawen berada di ruangan dalam markas mereka yang berfungsi sebagai ruang perawatan medis, tempat Zhu Lian menjalani pemerikasaan tempo hari.Dari situ, Doaming dapat memantau medan pertempuran dan para pilot Cultivatron dari sebuah monitor berukuran besar dan monitor-monitor kecil yang berada di hadapannya.Raven Zhou dan Wendu Yawen berdiri di atas sebuah panggung besi berbentuk bundar. Di tengah-tengah palform tersebut terdapat sebuah logo yang sama dengan simbol pada Exit Portal.Dua pendekar tingkat Summit itu segera menggerak-gerakkan tangan mereka. Kemudian, keduanya merentangkan tangan, saling berhadapan.“Ha …!” hentak Raven Zhou dan Wendu Yawen.Sebuah cahaya menyilaukan tercipta. Simbol tempat mereka berpijak memancarkan cahaya biru yang sangat terang.Kemudian cahaya terang-benderang tersebut memudar. Tahu-tahu saja, sosok Xian Hua muncul, tergolek di atas platform.Chou Tien Chen yang sejak tadi berdiri di bawah pijakan berbentuk l
Pagi hari itu, Ren Daoming tengah berbincang dengan para stafnya. Wendu Yawen dan Raven Zhou ada di sana. Beberapa pendekar sekaligus cendikiawan termasuk Dokter Chou Tien Chen duduk bersama dia. Termasuk, sang putra.“Apakah memutuskan untuk memberi Xian Hua kesempatan mengendarai Cultivatron 01 merupakan tindakan yang tepat, Daoming?” tanya Dokter Chou.“Untuk mengendarainya, sipapun di antara kita bisa. Tapi terus terang, pada saat penggabungan, itu adalah sebuah pertanyaan besar. Zhu Lian telah bertualang lama bersama para gadis cantik itu dan kekuatannya tidaklah biasa. Itulah yang membuat ia mampu menyatu dengan mereka.”Doaming menjelaskan, sementara Zhu Lian duduk menyimak perbincangan yang terjadi di situ dengan lugu. Raven Zhou berkata.“Jika terjadi sesuatu, apakah itu akan menempatkan kita pada risiko yang besar, Master Daoming?”Menatap pada Raven Zhou sejenak, Daoming menjawab dengan tenang. “Sebetulnya, kita tinggal menukar Xian Hua dengan Zhu Lian secara paksa. Itu ada
Bai Lu mendatangi Zhu Lian dari arah belakang. Tempat mereka berada adalah sebuah ruangan santai yang memiliki balkon.Sedangkan Xue Er dan Feihong ada di bawahnya, duduk-duduk pada sebuah ruangan lain yang begitu lega layaknya sebuah hangar. Di sana, Jing Yi dan Zexian juga duduk bersama mereka.“Ya, Guru?” sahut Zhu Lian tidak seserius itu.“Kau masih mau memanggilku ‘guru’?” canda Bai Lu.“Bagaimana pun juga kamu adalah guru keduaku, bahkan orang yang mau mengajariku bertualang,” kata Zhu Lian.“Dan ternyata sebetulnya kau tidak juga membutuhkan seorang guru,” Bai Lu berkata seraya tersenyum.“Tidak juga. Sekuat apapun seorang pendekar, ia membutuhkan seorang mentor, bukan?” ujar Zhu Lian lagi.“Jika aku adalah guru, bagaimana dengan Xue Er?”Pertanyaan Bai Lu membuat Zhu Lian terdiam. Terus terang, mendengar nama kekasihnya itu disebut saja, hati Zhu Lian bak bergetar.Dia bagai percaya tidak percaya. Ia sudah memastikan bahwa dirinya sudah bertekad bakal menikahi Xue Er yang begi
Hu Chen tercengang. Xue Er berkata-kata di belakangnya. Tubuhnya tidak dapat digerakkan sementara ia merasakan ada sesuatu yang menjalar dalam badannya.Si Buaya Penjelajah melakukan kebodohan. Baru saja, Xue Er memperagakan teknik tingkat Summit miliknya yang bernama Ilusi Klon Para Penari Maut.Selain itu, dia langsung mengerahkan jurus totoknya yang disebut Sentuhan Bayangan Racun Perampas Sukma.Xue Er berkata lagi, “Kau beruntung karena hasrat pembunuhku tidak sedang menggelora, Hu Chen. Tapi sekali lagi kamu berani berada di dekatku, kau bahkan tidak akan menyadari bahwa aku telah merenggut nyawamu.”Selanjutnya, Hu Chen merasa salah satu titik pada tulang punggungnya disentuh. Ia dapat kembali bergerak. Begitu ia membalikkan badan, dirinya melihat. Xue Er sudah ada berada dengan Zhu Lian jauh di sudut ruangan sebelah sana.“Aku melihatnya, berengsek. Apa yang kau katakan pada Xue Er sehingga si Putri Teratai Emas mengamuk, Hu Chen?”Untuk yang kedua kali, Hu Chen dibuat terkeju
Sekali lagi, Xue Er merapal kekuatan spiritualnya. “Kak Zhu Lian, aku mengasihimu dan ini adalah kekuatan cinta,” Xue Er berkata dalam benaknya.Seketika itu tangan kanan God Cultivatron V yang berwarna keemasan menyala layaknya bara api. Lalu, Xue Er berucap.“Tinju Badai Sakti Pemurni Jiwa!”Kekuatan spiritual berkaitan dengan kekuatan pikiran juka tekad. Nama-nama teknik yang dimiliki para pendekar tercetus begitu saja dalam pikiran mereka secara spontan.Sementara Bai Lu yang pernah menggunakan busur panah ayahnya mengucapkan jurus yang pernah ia kerahkan, Xue Er menciptakan dan menamai tekniknya sendiri.“Xue Er …” ucap Zhu Lian kagum dalam dirinya.Tangan kanan God Cultivatron V yang mengepal pun menghentak ke depan. Seketika itu, bara pada lengan mesin tempur tersebut melesat ke arah Jenderal Kelam.Pancaran energi tersebut berbentuk sebuah kepalan berwarna layaknya api tersebut menerpa tubuh makhluk itu.Bwussshhh …!“Hriaaaakh …!”Dalam hitungan detik, tubuh dari monster raks