Seorang wanita berpakaian pendekar berwarna kelabu dengan jubah yang menyelubungi kepala menyenggol Zhu Lian.“Maafkan aku.”Begitu ucap perempuan itu. Zhu Lian agak terkejut. Ia hanya melihat wajah perempuan itu mengenakan dandanan bak penari opera tradisional Negeri Utama.Terang saja hal tersebut mencuri perhatian Xue Er. Ia memandang -bukan galak- waspada ke arah wanita yang berlalu tersebut.Namun kemudian, Zhu Lian mengangkat tangan kirinya. Dalam jepitan ibu jari dan telunjuknya, ia menggenggam gulungan kertas kecil yang terikat. Dia menunjukkan benda itu pada Xue Er.“Perempuan itu memberi pesan padamu?” tanya Xue Er.“Ya, dia menyelipkannya ke tanganku barusan,” jawab Zhu Lian. Tanpa berlama-lama, Xue Er memanggil Jing Yi.“Kak Jing Yi!”Sementara itu, Liu Ning, si penari opera telah menghilang di balik sekian banyak orang yang berkeliaran di salah satu pusat keramaian Kota Great North tersebut. Dia pun tiba di sebuah gang sepi di kawasan Taman Hijau.Begitu ringan, Liu Ning
Terjadi fenomena yang mengherankan. Gumpalan awan hitam yang mirip dengan asap turun dari langit. Sementara, awan hitam di atas mereka membentuk lingkaran.“Apa yang terjadi …?” heran Zhu Lian. Ia dan kawan-kawannya terus memandang persitiwa yang berlaku di hadapan mereka.“Zhu Lian!”“Kak Zhu Lian!”“Guru …!”“Master …!”Set … set … set …!Tap! Tap! Tap!Bahkan Zhu Lian sendiri terkejut. Serpent An, Kobra Merah, Bangau Jambon, Camar Putih dan kawan-kawan termasuk Luo Yan dan Ma Chun Wai tidak ketinggalan Kucing Anggrek hadir.Bukan hanya mereka. Rajawali Pu, Ming Ying Chen, Wu Shaocong, juga Tan Weiwei, Hou Sang Pemburu Bayangan bersama Si Golok Yibo dan beberapa murid senior sekte Red Moon Rising muncul.Yang mengejutkan, Li Pengfei dan Pisau Kupu-kupu juga hadir. Ia datang bersama Fu Chin karena mereka merupakan anggota armada Thousand Rainbows.“Kalian semua … dari mana?” tanya Zhu Lian terkejut.“Fenomena janggal ini terlihat dari kejauhan, Zhu Lian. Kami semua sedang berpatroli.
Usai berkata pada ayahnya, Zhu Lian berucap pada Xue Er, “Tuan Putri, ayah bilang kita dan yang lain harus pergi ke arah utara dari lorong ini.”Bagai sudah tahu siapa yang berbicara dengan Zhu Lian, Xu Er menurut. “Baik.”Zhu Lian pun menghubungi kawan-kawannya melalui jaringan komunikasi nirkabel mereka. “Bai Lu, Jing Yi, Zexian, ada perintah dari Kementerian, kita mesti pergi ke arah utara.”“Baik, Zhu Lian!”“OK, Kak.”Bai Lu, Jing Yi dan Zexian masih yang sebelumnya berkutat dengan lawan mereka mendatangi Zhu Lian. Kemudian, Zhu Lian berkata pada Pengfei dan Tiger.“Tiger, Pengfei, tahan makhluk itu untuk sementara. Kami mendapat perintah dari Kementerian!”“Serahkan pada kami, Zhu Lian!” sahut Pengfei.“Pergilah Master. Kami masih bisa menahan makhluk ini!”Begitu Zhu Lian dan para cewek pergi menyusuri lorong sesuai perintah ayahanda Zhu Lian, Pengfei dan Tiger segera merapal kekuatan mereka. Keduanya mengambil kuda-kuda, kemudian serempak melepaskan tenaga mereka.“Teknik Temb
“Mari teman-teman, kita hajar monster busuk itu!” ajak Zhu Lian penuh semangat pada kawan-kawannya.“Ayo, maju!” serempak para gadis itu menyambut seruan perang Zhu Lian.Jenderal Kelam. Itulah julukan yang diberikan oleh para anggota Persekutuan Bayangan Kelam bagi makhluk raksasa ciptaan mereka.Selama ini, mereka mencari beberapa bahan aneh dari ether Realm dengan menyewa para Ronin. Termasuk, klien Bangau Jambon dan Camar Putih. Juga, order-order yang sering diterima oleh Tan Weiwei dan kawan-kawan.Semua sisa-sisa monster di Ether Realm itu adalah yang mereka butuhkan untuk membuat makhluk-makhluk kelabu. Termasuk, si raksasa yang sekarang. Itulah kenapa waktu lalu, mereka memaksa Zhu Lian untuk menyerahkan Inti Hati Spirit Mechanima.“Hati-hati, monster itu mengamuk, berlindung dan persiapkan ilmu kebal tubuh kalian!” seru Tiger.Saat itu, si pembuat bakmi melihat gelagat buruk dari makhluk yang ia dan para pendekar lawan. Rupanya, makhluk itu gusar karena para pendekar mengerah
Begitu Daoming berkata demikian, para wanita yang ada bersama Zhu Lian menunjukkan ekspresi yang berbeda-beda.Yang kelihatan riang adalah Zexian. Tetapi Bai Lu dan Jing Yi bak terkesima. Keduanya melebarkan mata. Akan tetapi Xue Er tetap dengan pembawaannya. Ia tersenyum tipis begitu tenang.“Ayah,” ujar Zhu Lian melangkah mendahului yang lain. Daoming langsung menghampiri putranya tersebut.“Apa kabarmu, Nak?” ucap Daoming seraya memeluk putranya.“Baik, Ayah.”“Apakah ada orang yang menunggu warung bakmimu?” Daoming kembali bertanya.“Ada, Ayah. Lu Dai dan dia sudah memiliki beberapa asisten juga sekarang. Sedangkan Tiger ternyata …”“White Tiger Lai …?” sambar Daoming.“Mengapa Ayah bisa mengetahuinya?” tanya Zhu Lian terkejut.“Dia sudah lama menghilang dari dunia persilatan. Kau menyebut namanya seperti itu, jadi aku dapat menebak itu mungkin dia,” ujar Daoming, lalu ia melepaskan Zhu Lian dan berkata pada para perempuan.“Nona-nona.”“Master!” sahut para gadis itu sembari membe
Tanpa ragu, Songyun menyambut Xue Er dengan melebarkan kedua tangannya. Begitu akrab tanpa memberi penghormatan terlebih dahulu, Xue Er langsung mendekap ibunda Zhu Lian tersebut.“Bibi,” ucap Xue Er manja bagai pada ibunya sendiri. Songyun membalas dengan suara lembut nyaris berbisik di telinga Xue Er.“Tampak cantik sekali kamu calon menantuku?”“Terima kasih, Bibi. Bibi juga kelihatan cantik sekali,” balas Xue Er.Di tempat duduknya, Zhu Lian memandangi keakraban Xue Er dengan Songyun. Ia tesenyum dan menatap bangga pada Xue Er. Dirinya tidak mengetahui apa perkataan Songyun pada junjungannya.“Songyun, aku sedang menceritakan pada mereka-mereka ini mengenai Zhu Lian,” Ren Hao berucap setelah Songyun bergabung bersama mereka. Menantunya itu langsung menyambut.“Sejak aku mengandung Zhu Lian, aku merawat kandunganku dengan sangat baik. Ada beberapa bahan dari Menara Nirwana yang aku gunakan demi menjaga kesehatanku dan … si anak bengal ini.”Songyun mulai memaparkan. Ia memandangi p
Zhu Lian tersenyum singkat sebelum ia menjawab, “Waktu itu aku tidak mau terlalu memikirkan sementara keluargaku adalah kelaurga pendekar terkenal. Tetapi, aku tak bisa seperti mereka,” ia berhenti sejenak kemudian melanjutkan.“Sewaktu aku menemukan bahwa diriku ternyata mampu memasak dengan baik, aku memilih untuk menekuninya. Aku bagai menemukan bahwa diriku memiliki ‘kesaktian’ lain dan aku akan menunjukkannya di sini, di Great North.”“Kamu tidak membiarkan dirimu kecewa. Karena, bisa saja sebagai keturunan Penguasa Tujuh Langit, dirimu dipandang rendah?” ucap Jingyi.“Ya. Memasak bagai dapat mengalihkan diriku dari … ya, sedikit banyak ada beban yang aku rasakan. Waktu itu aku berpikir: aku bukanlah seorang pendekar. Namun membanggakan keluargaku dengan menajdi seorang juru masak ulung, aku pikir tidak ada bedanya,” sahut Zhu Lian.Zexian angkat bicara, “Sekarang, Kakak berhasil meraih dua-duanya. Kakak seorang pembuat bakmi ulung, sekaligus seorang pendekar. Betul, bukan?”“Apa
Melihat pesan dari Ren Daoming tersebut, Jing Yi membalasnya. “Ya, Master. Maafkan aku. Aku tidak bermaksud menaurh curiga pada dia. Hanya saja, situasi memaksa aku untuk memperhatikan dia baik-baik.”Sudah bukan rahasia, Divisi Taring Baja selama ini sering kali bertindak sebagai polisi swasta bagi pemerintah.Akan tetapi, Jing Yi agak berbeda. Ia memang dijadikan sebagai ‘agen’ bagi Kementerian untuk menyelidiki kasus-kasus di dunia persilatan yang sekiranya butuh perhatian lebih. “Tak Mengapa, Jing Yi. Ada untungnya kamu dan yang lain akrab dengan anakku. Sehingga, Kementerian bisa menemukan orang-orang yang tepat untuk mengendalikan Cultivatron,” ujar Daoming lagi.Dua hari berlalu. Serangan makhluk-makhluk buatan Persekutan Bayangan Kelam -bukan Jenderal Kelam yang merupakan makhluk raksasa- terjadi. Tetapi kali ini, mereka muncul di kawasan pinggiran kota.Hal itu terjadi karena para pendekar sudah meningkatkan kewaspadaan mereka. Namun tetap saja, Departemen Menara Nirwana Ko