Terang saja, Zhu Lian terkejut mendengar ajakan mandi dari si Putri Teratai. Dengan agak ragu, ia beranjak dari tempat tidurnya lalu dia berkata.“Apakah … kita akan mandi berdua, Xue Er sayang?” tanya Zhu Lian semi bercanda.“Cepatlah kemari, Kak. Jangan banyak tanya!” sahut Xue Er.Canggung. Zhu Lian telah berada dalam keadaan telanjang bulat. Walau kikuk, Zhu Lian mendorong pintu dari kamar hotel mewah terebut dan masuk ke dalam.Di sana, Xue Er telah berdiri di bawah kucuran shower, membelakangi dia. Putri dari Qian Bingbing itu menoleh tipis ke arah pengawal pribadinya singkat saja.“Kemarilah, Kak,” kata Xue Er.“Ya …,” jawab Zhu Lian kikuk.Sudah beberapa kali Zhu Lian secara tidak sengaja melihat dada busung nan indah Xue Er di kamar mereka.Sekarang, semuanya terasa berbeda. Sebab, Xue Er sama sekali tidak berpakaian begitu pula dirinya. Walau begitu, tetap saja Zhu Lian mendekat pada Xue Er untuk mandi bersama.“Kak Zhu Lian, aku hanya terpikirkan. Serangan makhluk beberapa
“Ayah, apa-apaan Ayah itu …!” sergah Mei Li pada saat ayahnya berkata demikian. Tuan Song tersenyam-senyum. Sedangkan Zhu Lian memamerkan senyumnya yang begitu kalem. Sudah barang tentu bujukan dari Tuan Song tidak berarti apa-apa untuk dia. Sejenak, kedua netra Zhu Lian menatap ke arah Xue Er yang sedang asyik meramu bakmi di bawah bimbingan Tiger. Sudah dapat dipastikan tidak ada wanita seperti Xue Er dalam kehidupan Zhu Lian. Seorang perempuan yang sudah menunjukkan kasihnya bahkan sebelum ia memastikan bahwa bodyguard-nya adalah seorang Penguasa Tujuh Langit. “Zhu Lian, kami datang kemari untuk … meminta maaf seandaikan … sebelumnya, kami telah memperlakukanmu dengan tidak layak,” giliran Nyonya Song buka suara. Ibunda Mei Li itu pun menjelaskan duduk masalahnya. Tuan Song adalah seorang wirausahawan. Sekira 3 minggu sebelum Mei Li ‘mengkhianati’ Zhu Lian, dia tertipu oleh rekan bisnisnya dan mesti menanggung utang yang besar. Panik, Tuan Song menghubungi Si Crocodile Chen ju
Rhino Gu berpaling pada wanita yang berdiri di sebelahnya. “Lantas, apa yang mesti kita lakukan Liu Ning?”“Pertama-tama, kita pergi saja dulu dari sini. Aku muak melihat konselor busuk kita tersebut!” ujar Liu Ning sembari membalikkan badan dan hengkang dari situ.Sempat terdiam memandang ke bawah bagai penuh dengan emosi, Rhino Gu segera menyusul Liu Ning. Keduanya menghilang di balik keremangan balkon ruang penyembahan tersebut.Di bawah sana, Sang Konselor terlihat seperti sedang melakukan upacara tertentu. Dia menabur-naburkan bahan-bahan yang dirinya dapatkan dari Ether Realm selama ini, menggunakan jasa para Ronin.Setelah itu, dia berbisik pada seseorang yang mengenakan baju layaknya peneliti di sana. “Setelah darah mereka habis, bawa dan lakukan rekayasa genetika terhadap jasad-jasad itu.”“Baik, Konselor,” jawab peneliti tersebut.Seperti yang sang Konselor katakan, begitu mereka menampung darah orang-orang tersebut, jasad-jasad tersebut dibawa pergi.Sedangkan para anggota
Sebuah anak panah melesat ke arah Zhu Lian dari arah samping. Dengan tangkas, Zhu Lian menangkap anak panah tersebut ia dan Xue Er sontak berhenti melangkah.Tap!Karena merasa curiga, Xue Er melihat ke sekeliling kawasan keramaian tersebut untuk mencari dari mana sebenarnya anak panah itu datang. Hingga Zhu Lian berkata pada sang kekasih.“Anak panah ini tidak memiliki ujung yang tajam, Sayang.”“Pesan?” tanya Xue Er pada saat melihat, ada kertas terikat pada ujung anak panah itu. “Kawan-kawan!” dia memanggil teman-temannya yang melangkah lebih dahulu.Melihat apa yang terjadi, Bai Lu, Xian Hua, Jing Yi dan Zexian mendatangi pasangan pendekar Golden Lotus tersebut.“Itu … panah dari mana, Zhu Lian?” tanya Xian Hua.“Datang dari arah sebelah kiri tadi. Entah siapa yang menembakkannya,” ucap Zhu Lian seraya mulai membuka kertas yang berada pada ujung anak panah tersebut.“Untuk tidak mengenai Xue Er,” komentar Xian Hua. Ia melihat ke arah Bai Lu.Saat itu, Xian Hua sebetulnya ingin men
Bam!Karena serangan monster yang mereka hadapi, robot-robot yang dikendalikan Zhu Lian dan teman-temannya terjatuh di atas aspal kawasan kota mandiri tempat mereka berada.“Makhluk kurang ajar, nyeri juga terkena serangan dia!” keluh Zexian.“Rasanya aku ingin menghajar monster itu karena serangannya barusan …!” sungut Jing Yi.Meski begitu, kelima mesin perang tersebut kembali bangkit. Namun kemudian, terdengar suara Daoming dari dalam cockpit kelima pilotnya.“Anak-anak, kerahkan teknik Langkah Bayangan Angin kalian agar dapat membawa kendaraan perang kalian mengangkasa. Kemudian, bentuk formasi. Zhu Lian berada di tengah. Xue Er di kanannya, Bai Lu di kiri. Jing Yi di bawah kanan dan Zexian bawah kiri.”“Baik, Ayah!” sahut Zhu Lian.Tanpa pikir panjang, Zhu Lian dan keempat pendekar wanita tersebut mematuhi perintah Daoming. Lima robot itu terbang meninggalkan tanah.Wuuush …!Cultivatron adalah sebuah kendaraan perang yang menggunakan bahan bakar Kristal Pijar. Teknologi yang dia
Sekali lagi, Xue Er merapal kekuatan spiritualnya. “Kak Zhu Lian, aku mengasihimu dan ini adalah kekuatan cinta,” Xue Er berkata dalam benaknya.Seketika itu tangan kanan God Cultivatron V yang berwarna keemasan menyala layaknya bara api. Lalu, Xue Er berucap.“Tinju Badai Sakti Pemurni Jiwa!”Kekuatan spiritual berkaitan dengan kekuatan pikiran juka tekad. Nama-nama teknik yang dimiliki para pendekar tercetus begitu saja dalam pikiran mereka secara spontan.Sementara Bai Lu yang pernah menggunakan busur panah ayahnya mengucapkan jurus yang pernah ia kerahkan, Xue Er menciptakan dan menamai tekniknya sendiri.“Xue Er …” ucap Zhu Lian kagum dalam dirinya.Tangan kanan God Cultivatron V yang mengepal pun menghentak ke depan. Seketika itu, bara pada lengan mesin tempur tersebut melesat ke arah Jenderal Kelam.Pancaran energi tersebut berbentuk sebuah kepalan berwarna layaknya api tersebut menerpa tubuh makhluk itu.Bwussshhh …!“Hriaaaakh …!”Dalam hitungan detik, tubuh dari monster raks
Hu Chen tercengang. Xue Er berkata-kata di belakangnya. Tubuhnya tidak dapat digerakkan sementara ia merasakan ada sesuatu yang menjalar dalam badannya.Si Buaya Penjelajah melakukan kebodohan. Baru saja, Xue Er memperagakan teknik tingkat Summit miliknya yang bernama Ilusi Klon Para Penari Maut.Selain itu, dia langsung mengerahkan jurus totoknya yang disebut Sentuhan Bayangan Racun Perampas Sukma.Xue Er berkata lagi, “Kau beruntung karena hasrat pembunuhku tidak sedang menggelora, Hu Chen. Tapi sekali lagi kamu berani berada di dekatku, kau bahkan tidak akan menyadari bahwa aku telah merenggut nyawamu.”Selanjutnya, Hu Chen merasa salah satu titik pada tulang punggungnya disentuh. Ia dapat kembali bergerak. Begitu ia membalikkan badan, dirinya melihat. Xue Er sudah ada berada dengan Zhu Lian jauh di sudut ruangan sebelah sana.“Aku melihatnya, berengsek. Apa yang kau katakan pada Xue Er sehingga si Putri Teratai Emas mengamuk, Hu Chen?”Untuk yang kedua kali, Hu Chen dibuat terkeju
Bai Lu mendatangi Zhu Lian dari arah belakang. Tempat mereka berada adalah sebuah ruangan santai yang memiliki balkon.Sedangkan Xue Er dan Feihong ada di bawahnya, duduk-duduk pada sebuah ruangan lain yang begitu lega layaknya sebuah hangar. Di sana, Jing Yi dan Zexian juga duduk bersama mereka.“Ya, Guru?” sahut Zhu Lian tidak seserius itu.“Kau masih mau memanggilku ‘guru’?” canda Bai Lu.“Bagaimana pun juga kamu adalah guru keduaku, bahkan orang yang mau mengajariku bertualang,” kata Zhu Lian.“Dan ternyata sebetulnya kau tidak juga membutuhkan seorang guru,” Bai Lu berkata seraya tersenyum.“Tidak juga. Sekuat apapun seorang pendekar, ia membutuhkan seorang mentor, bukan?” ujar Zhu Lian lagi.“Jika aku adalah guru, bagaimana dengan Xue Er?”Pertanyaan Bai Lu membuat Zhu Lian terdiam. Terus terang, mendengar nama kekasihnya itu disebut saja, hati Zhu Lian bak bergetar.Dia bagai percaya tidak percaya. Ia sudah memastikan bahwa dirinya sudah bertekad bakal menikahi Xue Er yang begi