“Mari teman-teman, kita hajar monster busuk itu!” ajak Zhu Lian penuh semangat pada kawan-kawannya.“Ayo, maju!” serempak para gadis itu menyambut seruan perang Zhu Lian.Jenderal Kelam. Itulah julukan yang diberikan oleh para anggota Persekutuan Bayangan Kelam bagi makhluk raksasa ciptaan mereka.Selama ini, mereka mencari beberapa bahan aneh dari ether Realm dengan menyewa para Ronin. Termasuk, klien Bangau Jambon dan Camar Putih. Juga, order-order yang sering diterima oleh Tan Weiwei dan kawan-kawan.Semua sisa-sisa monster di Ether Realm itu adalah yang mereka butuhkan untuk membuat makhluk-makhluk kelabu. Termasuk, si raksasa yang sekarang. Itulah kenapa waktu lalu, mereka memaksa Zhu Lian untuk menyerahkan Inti Hati Spirit Mechanima.“Hati-hati, monster itu mengamuk, berlindung dan persiapkan ilmu kebal tubuh kalian!” seru Tiger.Saat itu, si pembuat bakmi melihat gelagat buruk dari makhluk yang ia dan para pendekar lawan. Rupanya, makhluk itu gusar karena para pendekar mengerah
Begitu Daoming berkata demikian, para wanita yang ada bersama Zhu Lian menunjukkan ekspresi yang berbeda-beda.Yang kelihatan riang adalah Zexian. Tetapi Bai Lu dan Jing Yi bak terkesima. Keduanya melebarkan mata. Akan tetapi Xue Er tetap dengan pembawaannya. Ia tersenyum tipis begitu tenang.“Ayah,” ujar Zhu Lian melangkah mendahului yang lain. Daoming langsung menghampiri putranya tersebut.“Apa kabarmu, Nak?” ucap Daoming seraya memeluk putranya.“Baik, Ayah.”“Apakah ada orang yang menunggu warung bakmimu?” Daoming kembali bertanya.“Ada, Ayah. Lu Dai dan dia sudah memiliki beberapa asisten juga sekarang. Sedangkan Tiger ternyata …”“White Tiger Lai …?” sambar Daoming.“Mengapa Ayah bisa mengetahuinya?” tanya Zhu Lian terkejut.“Dia sudah lama menghilang dari dunia persilatan. Kau menyebut namanya seperti itu, jadi aku dapat menebak itu mungkin dia,” ujar Daoming, lalu ia melepaskan Zhu Lian dan berkata pada para perempuan.“Nona-nona.”“Master!” sahut para gadis itu sembari membe
Tanpa ragu, Songyun menyambut Xue Er dengan melebarkan kedua tangannya. Begitu akrab tanpa memberi penghormatan terlebih dahulu, Xue Er langsung mendekap ibunda Zhu Lian tersebut.“Bibi,” ucap Xue Er manja bagai pada ibunya sendiri. Songyun membalas dengan suara lembut nyaris berbisik di telinga Xue Er.“Tampak cantik sekali kamu calon menantuku?”“Terima kasih, Bibi. Bibi juga kelihatan cantik sekali,” balas Xue Er.Di tempat duduknya, Zhu Lian memandangi keakraban Xue Er dengan Songyun. Ia tesenyum dan menatap bangga pada Xue Er. Dirinya tidak mengetahui apa perkataan Songyun pada junjungannya.“Songyun, aku sedang menceritakan pada mereka-mereka ini mengenai Zhu Lian,” Ren Hao berucap setelah Songyun bergabung bersama mereka. Menantunya itu langsung menyambut.“Sejak aku mengandung Zhu Lian, aku merawat kandunganku dengan sangat baik. Ada beberapa bahan dari Menara Nirwana yang aku gunakan demi menjaga kesehatanku dan … si anak bengal ini.”Songyun mulai memaparkan. Ia memandangi p
Zhu Lian tersenyum singkat sebelum ia menjawab, “Waktu itu aku tidak mau terlalu memikirkan sementara keluargaku adalah kelaurga pendekar terkenal. Tetapi, aku tak bisa seperti mereka,” ia berhenti sejenak kemudian melanjutkan.“Sewaktu aku menemukan bahwa diriku ternyata mampu memasak dengan baik, aku memilih untuk menekuninya. Aku bagai menemukan bahwa diriku memiliki ‘kesaktian’ lain dan aku akan menunjukkannya di sini, di Great North.”“Kamu tidak membiarkan dirimu kecewa. Karena, bisa saja sebagai keturunan Penguasa Tujuh Langit, dirimu dipandang rendah?” ucap Jingyi.“Ya. Memasak bagai dapat mengalihkan diriku dari … ya, sedikit banyak ada beban yang aku rasakan. Waktu itu aku berpikir: aku bukanlah seorang pendekar. Namun membanggakan keluargaku dengan menajdi seorang juru masak ulung, aku pikir tidak ada bedanya,” sahut Zhu Lian.Zexian angkat bicara, “Sekarang, Kakak berhasil meraih dua-duanya. Kakak seorang pembuat bakmi ulung, sekaligus seorang pendekar. Betul, bukan?”“Apa
Melihat pesan dari Ren Daoming tersebut, Jing Yi membalasnya. “Ya, Master. Maafkan aku. Aku tidak bermaksud menaurh curiga pada dia. Hanya saja, situasi memaksa aku untuk memperhatikan dia baik-baik.”Sudah bukan rahasia, Divisi Taring Baja selama ini sering kali bertindak sebagai polisi swasta bagi pemerintah.Akan tetapi, Jing Yi agak berbeda. Ia memang dijadikan sebagai ‘agen’ bagi Kementerian untuk menyelidiki kasus-kasus di dunia persilatan yang sekiranya butuh perhatian lebih. “Tak Mengapa, Jing Yi. Ada untungnya kamu dan yang lain akrab dengan anakku. Sehingga, Kementerian bisa menemukan orang-orang yang tepat untuk mengendalikan Cultivatron,” ujar Daoming lagi.Dua hari berlalu. Serangan makhluk-makhluk buatan Persekutan Bayangan Kelam -bukan Jenderal Kelam yang merupakan makhluk raksasa- terjadi. Tetapi kali ini, mereka muncul di kawasan pinggiran kota.Hal itu terjadi karena para pendekar sudah meningkatkan kewaspadaan mereka. Namun tetap saja, Departemen Menara Nirwana Ko
Terang saja, Zhu Lian terkejut mendengar ajakan mandi dari si Putri Teratai. Dengan agak ragu, ia beranjak dari tempat tidurnya lalu dia berkata.“Apakah … kita akan mandi berdua, Xue Er sayang?” tanya Zhu Lian semi bercanda.“Cepatlah kemari, Kak. Jangan banyak tanya!” sahut Xue Er.Canggung. Zhu Lian telah berada dalam keadaan telanjang bulat. Walau kikuk, Zhu Lian mendorong pintu dari kamar hotel mewah terebut dan masuk ke dalam.Di sana, Xue Er telah berdiri di bawah kucuran shower, membelakangi dia. Putri dari Qian Bingbing itu menoleh tipis ke arah pengawal pribadinya singkat saja.“Kemarilah, Kak,” kata Xue Er.“Ya …,” jawab Zhu Lian kikuk.Sudah beberapa kali Zhu Lian secara tidak sengaja melihat dada busung nan indah Xue Er di kamar mereka.Sekarang, semuanya terasa berbeda. Sebab, Xue Er sama sekali tidak berpakaian begitu pula dirinya. Walau begitu, tetap saja Zhu Lian mendekat pada Xue Er untuk mandi bersama.“Kak Zhu Lian, aku hanya terpikirkan. Serangan makhluk beberapa
“Ayah, apa-apaan Ayah itu …!” sergah Mei Li pada saat ayahnya berkata demikian. Tuan Song tersenyam-senyum. Sedangkan Zhu Lian memamerkan senyumnya yang begitu kalem. Sudah barang tentu bujukan dari Tuan Song tidak berarti apa-apa untuk dia. Sejenak, kedua netra Zhu Lian menatap ke arah Xue Er yang sedang asyik meramu bakmi di bawah bimbingan Tiger. Sudah dapat dipastikan tidak ada wanita seperti Xue Er dalam kehidupan Zhu Lian. Seorang perempuan yang sudah menunjukkan kasihnya bahkan sebelum ia memastikan bahwa bodyguard-nya adalah seorang Penguasa Tujuh Langit. “Zhu Lian, kami datang kemari untuk … meminta maaf seandaikan … sebelumnya, kami telah memperlakukanmu dengan tidak layak,” giliran Nyonya Song buka suara. Ibunda Mei Li itu pun menjelaskan duduk masalahnya. Tuan Song adalah seorang wirausahawan. Sekira 3 minggu sebelum Mei Li ‘mengkhianati’ Zhu Lian, dia tertipu oleh rekan bisnisnya dan mesti menanggung utang yang besar. Panik, Tuan Song menghubungi Si Crocodile Chen ju
Rhino Gu berpaling pada wanita yang berdiri di sebelahnya. “Lantas, apa yang mesti kita lakukan Liu Ning?”“Pertama-tama, kita pergi saja dulu dari sini. Aku muak melihat konselor busuk kita tersebut!” ujar Liu Ning sembari membalikkan badan dan hengkang dari situ.Sempat terdiam memandang ke bawah bagai penuh dengan emosi, Rhino Gu segera menyusul Liu Ning. Keduanya menghilang di balik keremangan balkon ruang penyembahan tersebut.Di bawah sana, Sang Konselor terlihat seperti sedang melakukan upacara tertentu. Dia menabur-naburkan bahan-bahan yang dirinya dapatkan dari Ether Realm selama ini, menggunakan jasa para Ronin.Setelah itu, dia berbisik pada seseorang yang mengenakan baju layaknya peneliti di sana. “Setelah darah mereka habis, bawa dan lakukan rekayasa genetika terhadap jasad-jasad itu.”“Baik, Konselor,” jawab peneliti tersebut.Seperti yang sang Konselor katakan, begitu mereka menampung darah orang-orang tersebut, jasad-jasad tersebut dibawa pergi.Sedangkan para anggota
Merapal ilmu spiritual sementara ia telah menenggak pil kultivasi, sama seperti Hu Chen, wujud Duan Bao berubah dan menyerang Zhu Lian.Pertarungan antara dua pendekar itu pun terjadi. Satu kesalahan Duan Bao selama ini. Merasa ajaran ayahnya adalah yang terbaik untuk mengalahkan pendekar, ia melupakan legenda di Negeri Utama. Zhu Lian bukan orang sembarangan.Sekarang, ia merasakan kesaktian Zhu Lian yang telah mencapai tingkat Summit. Menggunakan teknik Kuda-kuda Salib Pengusir Roh Jahat, Zhu Lian berhasil merobohkan Duan Bao. Kini, si Konselor merebah tak berdaya di tanah walau berusaha untuk tersenyum.“Tetaplah berbaring di sana, Tuan Duan Bao. Kamu beruntung. Metodis Liu merasa bertanggungjawab karena sektenya telah disusupi pengikut ilmu hitam seperti kamu. Kamu hanya akan dipenjara, entah berapa lama.”Perkataan Zhu Lian ia ucapkan sembari beranjak. Pendekar-pendekar Bintang Antariksa muncul untuk membekuk Duan Bao yang masih tergeletak di tempat latihan mereka.“Ayah …, sehar
“Tendangan Kibasan Ekor Naga Mabuk Mengamuk!”Buagh!Seketika itu para pendekar yang tengah menyaksikan kota mereka terancam bersorak-sorak. Ya. God Cultivatron V hadir.Barusan, Jing Yi yang berseru dan melepas salah satu teknik andalannya. Robot yang ia kemudikan bersama dengan teman-temannya itu menyepak Si Bayangan Kelam yang berbentuk setengah bayangan hingga mundur cukup jauh.“Yeaaah!”“Bagus Zhu Lian, hajar mereka!” Dokter Chou berkomentar.“Zexian, ayo Nak, bikin ayah bangga!”“Hei, hei, Zemin. Putriku juga mengemudikan robot itu, tahu tidak!”“Dasar para kakek. Jangan meributkan hal yang tidak penting! Omong-omong, tangan kiri robot itu dikemudikan oleh Bai Lu.”Agak kocak jadinya. Para Ayah seperti membanggakan putri mereka masing-masing. Suasana jadi tambah lucu, pada saat Qian Bingbing yang entah berada di mana berbicara melalui alat komunikasi nirkabel yang mereka gunakan.“Maaf, kakek-kakek. Kalau aku boleh berbangga hati, putrinya Qian Bingbing juga ada di sana.”Walau
“Kau … tukang bakmi berengsek …, kamu—, akan ku bunuh kau …!”Semuanya berlangsung dengan cepat. Crocodile Hu hanya bisa terperangah tataka melihat fisik putranya berubah.Wajah Hu Chen menjadi pucat. Perlahan-lahan suaranya tidak lagi seperti sebelumnya, menjadi berat dan seperti menggeram.Kemudian, tubuh Hu chen juga berubah menjadi beberapa kali lipat dari postur dia yang sebenarnya. Sehingga, baju pendekar yang ia kenakan robek.“Heaaa …!”Set!Berubah menjadi seperti makhluk lain, Hu Chen melompat dan menerjang ke arah Zhu Lian. Akan tetapi, tentu saja orang yang baru dilantik menjadi kapten atau pemimpin lapangan pasukan pembunuh Bayangan Teratai Merah itu bergeming.Deps!Hu Chen melayangkan tinju pada Zhu Lian namun ditahan bagai tanpa menegrahkan tenaga oleh calon suami Qian Xue Er tersebut. Malah dengan cepat, Zhu Lian membanting tubuh Hu Chen ke tanah.Buak!Semua orang di situ tak dapat berbuat apa-apa tidak terkecuali Corcodile Hu. Mereka menyaksikan dengan mata kepala m
Begitu Qian Bingbing berkata seperti itu, Zhu Lian dan Xue Er saling menoleh tipis. Keduanya silih bertatapan malu-malu.Selama ini, Bingbing memang memiliki hubungan baik dengan keluarga Ren. Ia sudah mendengar desas-desus mengenai putra Songyun dan Daoming yang konon tidak memiliki qi.Kini, pemuda itu tinggal satu rumah dengannya. Malahan sebentar lagi seperti yang ia katakan. Zhu Lian bakal menjadi menantunya. “Ibumu itu seru orangnya, Zhu Lian. Sudah berapa kali kami berjumpa dan kami banyak persamaannya. Lihat, bahkan kami berdua saja sepertinya cocok menjadi besan,” ujar Qian Bingbing.“Kami akan menikah. Lalu bagaimana dengan Ibu dan Paman Topeng badut ini?” celetuk Xue Er sembari melahap hidangan makan malamnya.“Aku dan ibumu katakanlah … ‘agak berbeda’, Xue Er. Kami akan menikah memang. Akan tetapi, rasa-rasanya kami tidak butuh perayaan. Panggil saja pendeta kemari, dirayakan oleh sekte, sudah selesai. Tapi kalian adalah pangeran dan putri sekte masing-masing,” jelas Lin
Sang Menteri bersama Raven Zhou dan Wendu Yawen berada di ruangan dalam markas mereka yang berfungsi sebagai ruang perawatan medis, tempat Zhu Lian menjalani pemerikasaan tempo hari.Dari situ, Doaming dapat memantau medan pertempuran dan para pilot Cultivatron dari sebuah monitor berukuran besar dan monitor-monitor kecil yang berada di hadapannya.Raven Zhou dan Wendu Yawen berdiri di atas sebuah panggung besi berbentuk bundar. Di tengah-tengah palform tersebut terdapat sebuah logo yang sama dengan simbol pada Exit Portal.Dua pendekar tingkat Summit itu segera menggerak-gerakkan tangan mereka. Kemudian, keduanya merentangkan tangan, saling berhadapan.“Ha …!” hentak Raven Zhou dan Wendu Yawen.Sebuah cahaya menyilaukan tercipta. Simbol tempat mereka berpijak memancarkan cahaya biru yang sangat terang.Kemudian cahaya terang-benderang tersebut memudar. Tahu-tahu saja, sosok Xian Hua muncul, tergolek di atas platform.Chou Tien Chen yang sejak tadi berdiri di bawah pijakan berbentuk l
Pagi hari itu, Ren Daoming tengah berbincang dengan para stafnya. Wendu Yawen dan Raven Zhou ada di sana. Beberapa pendekar sekaligus cendikiawan termasuk Dokter Chou Tien Chen duduk bersama dia. Termasuk, sang putra.“Apakah memutuskan untuk memberi Xian Hua kesempatan mengendarai Cultivatron 01 merupakan tindakan yang tepat, Daoming?” tanya Dokter Chou.“Untuk mengendarainya, sipapun di antara kita bisa. Tapi terus terang, pada saat penggabungan, itu adalah sebuah pertanyaan besar. Zhu Lian telah bertualang lama bersama para gadis cantik itu dan kekuatannya tidaklah biasa. Itulah yang membuat ia mampu menyatu dengan mereka.”Doaming menjelaskan, sementara Zhu Lian duduk menyimak perbincangan yang terjadi di situ dengan lugu. Raven Zhou berkata.“Jika terjadi sesuatu, apakah itu akan menempatkan kita pada risiko yang besar, Master Daoming?”Menatap pada Raven Zhou sejenak, Daoming menjawab dengan tenang. “Sebetulnya, kita tinggal menukar Xian Hua dengan Zhu Lian secara paksa. Itu ada
Bai Lu mendatangi Zhu Lian dari arah belakang. Tempat mereka berada adalah sebuah ruangan santai yang memiliki balkon.Sedangkan Xue Er dan Feihong ada di bawahnya, duduk-duduk pada sebuah ruangan lain yang begitu lega layaknya sebuah hangar. Di sana, Jing Yi dan Zexian juga duduk bersama mereka.“Ya, Guru?” sahut Zhu Lian tidak seserius itu.“Kau masih mau memanggilku ‘guru’?” canda Bai Lu.“Bagaimana pun juga kamu adalah guru keduaku, bahkan orang yang mau mengajariku bertualang,” kata Zhu Lian.“Dan ternyata sebetulnya kau tidak juga membutuhkan seorang guru,” Bai Lu berkata seraya tersenyum.“Tidak juga. Sekuat apapun seorang pendekar, ia membutuhkan seorang mentor, bukan?” ujar Zhu Lian lagi.“Jika aku adalah guru, bagaimana dengan Xue Er?”Pertanyaan Bai Lu membuat Zhu Lian terdiam. Terus terang, mendengar nama kekasihnya itu disebut saja, hati Zhu Lian bak bergetar.Dia bagai percaya tidak percaya. Ia sudah memastikan bahwa dirinya sudah bertekad bakal menikahi Xue Er yang begi
Hu Chen tercengang. Xue Er berkata-kata di belakangnya. Tubuhnya tidak dapat digerakkan sementara ia merasakan ada sesuatu yang menjalar dalam badannya.Si Buaya Penjelajah melakukan kebodohan. Baru saja, Xue Er memperagakan teknik tingkat Summit miliknya yang bernama Ilusi Klon Para Penari Maut.Selain itu, dia langsung mengerahkan jurus totoknya yang disebut Sentuhan Bayangan Racun Perampas Sukma.Xue Er berkata lagi, “Kau beruntung karena hasrat pembunuhku tidak sedang menggelora, Hu Chen. Tapi sekali lagi kamu berani berada di dekatku, kau bahkan tidak akan menyadari bahwa aku telah merenggut nyawamu.”Selanjutnya, Hu Chen merasa salah satu titik pada tulang punggungnya disentuh. Ia dapat kembali bergerak. Begitu ia membalikkan badan, dirinya melihat. Xue Er sudah ada berada dengan Zhu Lian jauh di sudut ruangan sebelah sana.“Aku melihatnya, berengsek. Apa yang kau katakan pada Xue Er sehingga si Putri Teratai Emas mengamuk, Hu Chen?”Untuk yang kedua kali, Hu Chen dibuat terkeju
Sekali lagi, Xue Er merapal kekuatan spiritualnya. “Kak Zhu Lian, aku mengasihimu dan ini adalah kekuatan cinta,” Xue Er berkata dalam benaknya.Seketika itu tangan kanan God Cultivatron V yang berwarna keemasan menyala layaknya bara api. Lalu, Xue Er berucap.“Tinju Badai Sakti Pemurni Jiwa!”Kekuatan spiritual berkaitan dengan kekuatan pikiran juka tekad. Nama-nama teknik yang dimiliki para pendekar tercetus begitu saja dalam pikiran mereka secara spontan.Sementara Bai Lu yang pernah menggunakan busur panah ayahnya mengucapkan jurus yang pernah ia kerahkan, Xue Er menciptakan dan menamai tekniknya sendiri.“Xue Er …” ucap Zhu Lian kagum dalam dirinya.Tangan kanan God Cultivatron V yang mengepal pun menghentak ke depan. Seketika itu, bara pada lengan mesin tempur tersebut melesat ke arah Jenderal Kelam.Pancaran energi tersebut berbentuk sebuah kepalan berwarna layaknya api tersebut menerpa tubuh makhluk itu.Bwussshhh …!“Hriaaaakh …!”Dalam hitungan detik, tubuh dari monster raks