Beranda / Pendekar / Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana / Bab 218: Satu Ranjang Bersama Xue Er

Share

Bab 218: Satu Ranjang Bersama Xue Er

Penulis: Lucky Number 12
last update Terakhir Diperbarui: 2023-10-11 00:45:28

Spontan, Zhu Lian memandang ke arah Xue Er yang ikut duduk menghampar bersama dengan dia di sebelahnya.

“Maksudnya …?” tanya Zhu Lian singkat.

“Mulai sekarang, kamu mesti menyisihkan semua pendapatanmu untuk kau pegang sendiri. Sisanya berikan padaku untuk aku kelola,” ujar Xue Er. Dengan santai, ia menyadarkan tubuhnya pada Zhu Lian yang kembali bertanya.

“Oh, begitu. Mesti sekarang juga?”

“Kapanpun Kakak siap,” sahut Xue Er lalu asyik memperhatikan ponsel.

Selama ini, Zhu Lian mengontrol keuangannya sendiri. Ia sudah memiliki pembukuan untuk perhitungan pemasukan maupun pengelaurannya dalam telepon genggam.

Sehingga sama seperti Xue Er, Zhu Lian mulai sibuk dengan ponselnya. Sesekali multunya komat-kamit. Ekspresinya terlihat seperti tengah berpikir.

Selama beberapa saat, Zhu Lian kelihatan lebih serius menggunakan ponsel dibanding Xue Er. Tidak lama kemudian, dengan lugu Zhu Lian menunjukkan layar alat komunikasinya pada sang majikan.

“Aku akan memberikanmu kira-kira sebesar yang d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 219: Menyambangi Spirit Mechanima

    Mendengar gumamam Xue Er, Zhu Lian terkesiap. Entah sang Putri Teratai mendengar bisikannya atau tidak. Sebelumnya, Xue Er memunggungi dia. Tetapi sekarang, Xue Er membalikkan tubuhnya ke arah Zhu Lian.Sang bodyguard sudah menjaga jarak. Akan tetapi, saat itu Xue Er yang malah mendekat padanya. Tidak terlalu dekat memang.Tangan kiri Xue Er merangkul guling. Namun tangan kanannya bergerak untuk meraih lengan Zhu Lian dan melingkarkannya di sana.“Ya, Xue Er. Aku ada di sisimu. Tidurlah dengan nyenyak,” Zhu Lian kembali berucap. Kali ini tidak lagi berbisik. Dengan sengaja, ia membaut suaranya agar terdengar oleh Xue Er.“Hmmm …,” gumam Xue Er singkat seolah menyahut.Sempat terkejut, Zhu Lian memandangi Xue Er yang terus memejamkan mata. Lantas, ia mengusap-usap tangan berkulit lembut Xue Er yang membelit lengannya.“Hmmmh …,” Xue Er kembali bergumam kali itu dengan sangat halus.Zhu Lian tersenyum. Jika mengingat beberapa waktu ke belakang, dia hanyalah seorang pendekar yang masih p

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-12
  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 220: Teringat Akan Bai Lu, Demi Xue Er

    Dengan yakin, Zhu Lian berkata dalam hatinya. Ia pun mulai menuruni serambi dari dungeon. Sama seperti dungeon yang sebelumnya ia datangi dengan Bai Lu, tempat itu menandakan bahwa seharusnya, ada orang yang pernah bermukim di sana. Jika dibandingkan dengan Dungeon 501, Dungeon 504 terlihat lebih ‘indah’. Terbukti, pilar-pilar penuh lumut di sana masih kelihatan putih. Malahan, Zhu Lian sempat melintasi salah satu ruangnya yang memiliki kolam dengan air yang masih kelihatan jernih. “Ether Realm memang penuh dengan misteri,” batin Zhu Lian. Walau begitu, musuh-musuh yang dihadapi Zhu Lian sekarang berbeda. Mereka terlihat seperti bonek-boneka, atau, bisa dibilang manusia robot yang sudah rusak. “Penyusup terdeteksi, harus diterminasi!” Begitu kata para cyborg yang sepertinya telah mengalami kerusakan tersebut. Namun memang, orang-orang menyebut makhluk-makhluk itu dengan sebutan: ‘Robot Zombi’. Walau kelihatan seperti mesin bobrok, makhluk-makhluk yang mirip dengan mannequin di t

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-13
  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 221: Tapak Jutaan Badai Penggetar Semesta

    Begitu, pasti Zhu Lian. Rupanya, ia menggunakan kapasitas otaknya yang cemerlang untuk mengamati sekeliling.Begitu memasuki rerlung dalam dungeon tersebut, dia sudah melihat. Ada guratan yang membentuk pola seperti logo digital. Garis-garis tersebut berpusat pada bagian tengah lantai ruangan. Di situ juga terdapat bentuk seperti siluet dari sesosok makhluk.“Ayo, Spirit Mechanima, keluarlah!” batin Zhu Lian.Jika saja ada seseorang yang melangkah ke tengah ruangan tersebut, kemungkinan mereka akan tersengat oleh cahaya aliran listrik tersebut.Bzzzzt! Bzzzt!“Kemungkinan, ilmu kebal tubuh dapat menahannya. Tapi setelah ini, mungkin akan terjadi sesuatu dengan …”Baru saja dalam hatinya Zhu Lian berusaha menebak, betul saja. Bagian tengah lantai itu terbuka.Grrrrk …!Setelah itu, ada semacam perangkat hidrolis muncul dari bagian dalam lantai. Ada sesuatu yang bergerak ke permukaan.Terkaan Zhu Lian persis. Sesosok robot berwarna hitam yang sama persis seperti di Dungeon 501 muncul. H

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-14
  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 222: Kekuatanku Sedang Panas-panasnya!

    “Zhu Lian …, dia—, jurus macam apa barusan yang ia kerahkan …?!”Bahkan Hu Chen sendiri terkagum-kagum melihat cara Zhu Lian membuat Spirit Mechanima itu terdorong, terempas ke tembok. Tapi kemudian, Hu Chen mendengar sesuatu. Rupanya, ada orang yang datang ke sana.Tidak ingin terlihat sedang mengintip orang yang ia anggap sebagai rivalnya, putra pemimpin sekte Buaya Penjelajah itu segera mengerahkan teknik Langkah Bayangan Angin untuk bersembunyi di balik reruntuhan dungeon.Sementara saat itu, Zhu Lian dapat melihat. Setelah lawanya terempas ke dinding, Spirit Mechanima tersebut rontok begitu saja. Setiap bagian tubuhnya terlepas, kemudian musnah sama seperti makhluk Ether Realm lainnya.Yang ditinggalkan oleh Spirit Mechanima adalah sebuah bola besi yang permukaannya bagai berkilau laksana memantulkan cahaya pelangi. Juga, batu merah yang kemungkinan berasal dari matanya.Zhu Lian melangkah mendekat untuk memungut jarahannya. “Akhirnya, aku mendapatkan Inti Hati Spirit Mechanima u

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-15
  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 223: Menghilang!

    Apa yang dikatakan Zhu Lian dengan ‘kekuatanku sedang panas-panasanya’ bukanlah sekedar kata-kata kiasan untuk menyombongkan diri. Melainkan, itu sesuai dengan yang ia rasakan. Sejak tadi saat dia bergumul dengan Spirit Mechanima, kekuatan spiritualnya itu bagai tidak terbendung. Ia seperti dapat mengeluarkannya dengan mudah. Lantas, dampaknya juga menurut dia cukup dahsyat. Contohnya seperti yang Hu Chen saksikan tadi. Ia mampu bergerak begitu cepat dan menghajar Spirit Mechanima nyaris tak terlihat olhe kasatmata. Sedangkan baru saja, ia bisa membuat dua orang lawannya tak mampu menghadapi terjangan kakinya yang diiringi dengan teknik-teknik yang diajarkan Qian Bingbing dan Xue Er. “Congkak juga kau, Tuan Teratai Emas. Kamu pikir berhasil menjadi juara di Turnamen Jawara Anyar itu berarti kamu bisa menghajar siapapun yang kau hadapi?!” ujar pendekar yang mengenakan cadar. “Aku ingin mengingatkan kalian. Tidak ada hubunganya dengan turnamen itu. Intinya, biar aku perjelas: kalian

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-16
  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 224: Selamat! Level Soaring++

    Bukan hanya satu musuh. Berikutnya, begitu cepat sosok Zhu Lian muncul di depan lawan-lawannya yang lain. Kemudian tahu-tahu saja, ketiga pendekar dari Persekutuan Bayangan Kelam tersebut terjungkal karena serangan gancang dari Zhu Lian.“Ugh …!”“Akh …!”“Ufthhh …!”Usai menghantam musuhnya hingga tercerai-berai, Zhu Lian kembali ke tempat dia berada sebelumnya. Walau unggul, ia sendiri merasa kebingungan.“Kekuatan spiritualku … ia seperti tidak puas untuk dikeluarkan. Haruskah aku bertarung terus?” batin sang pedagang bakmi.Musuh-musuh Zhu Lian kembali bangkit. Bagaimana pun juga, mereka adalah para pendekar Soaring yang tentunya masih mampu menghadapi serangan lawan barusan.“Kamu boleh saja berhasil merobohkan kami, Tuan Teratai Emas. Tapi pertarungan ini belum usai!” ujar pendekar yang mengenakan cadar.Rekannya yang berambut panjang dan menggunakan baju lapangan menambahkan. “Kami akan mendapatkan Inti Hati Spirit Mechanima itu dari kamu!”“Kau hanya cari mati, Tuan Pedagang B

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-17
  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 225: Kami Tidur Satu Kamar Sekarang ...

    Hu Chen berkata pada para pendekar yang duduk menghampar bersama dengan dia di lantai dungeon tersebut. Pendekar yang berambut panjang terikat berkata.“Aku mengetahuimu, Buaya Penjelajah. Kamu dan pedagang bakmi itu berhadapan di Turnamen Jawara Anyar, bukan?”“Ya, benar. Dia … kami telah berhadapan beberapa kali dan dia selalu saja mengalahkanku,” ucap Hu Chen dengan mimik dongkol.Anggota-anggota Persekutuan Bayangan Kelam tersebut silih bertatapan satu dengan yang lain. Bukan hanya Hu Chen yang merasa dongkol karena dirinya telah dikalahkan oleh Zhu Lian. Diam-diam, mereka juga keki terhadap si pedagang bakmi.Pangkalnya, mereka sudah merasa berada di atas angin dengan kekuatan Soaring yang mereka semua miliki. Namun, ketiganya takluk begitu saja oleh seorang pendekar yang kemungkinan baru saja menapaki Soaring.Mereka tidak mengetahui. Bahkan bisa dikatakan, Zhu Lian menaklukkan mereka dengan kekuatan Elevate. Sebab, level kultivasi dia baru saja meningkat setelah dirinya mengala

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-18
  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 226: Dan Musuh pun Mengintai ...

    Kata-kata yang keluar dari mulut Xue Er itu membuat Bai Lu ternganga. Xian Hua yang sedang menyeruput tehnya pun tersedak gara-gara perkataan Xu Er.“Uhuk …, uhuk, uhuk …!”“Zhu Lian tidur satu kamar denganmu, Xu Er?” tanya Bai Lu memastikan.“Ayo jawab, Kak Zhu Lian,” tuding Xue Er dengan gaya kalemnya.Akhir-akhir ini, Zhu Lian sudah bisa menahan perasaannya terhadap Bai Lu. Malahan, ia lebih perhatian pada Xue Er. Tetapi apa yang diungkapkan Xue Er barusan membuat dia merasa canggung.Bukannya ia tidak mau mengakui. Akan tetapi, dia tidak sesiap itu untuk mengungkapkan semuanya di hadapan Bai Lu dan Xian Hua.Takut ditegur Xue Er karena ia tidak menjawab, terpaksa Zhu Lian mengakui. “Ya, aku tidur di kamar Xue Er sekarang.”Tanpa bebarn, Xue Er menambahkan. “Dia tidur satu ranjang denganku, kakak-kakak.”“Uhuk-uhuk …! Uhuk, uhuk,uhuk …!”Kasihan Xian Hua. Xue Er kembali berkata persis di saat dia berniat untuk kembali menyeruput tehnya. Sehingga, untuk yang kedua kali dia tersedak.

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-19

Bab terbaru

  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 271: Sistem Kesatria Langit di Non Aktifkan

    Merapal ilmu spiritual sementara ia telah menenggak pil kultivasi, sama seperti Hu Chen, wujud Duan Bao berubah dan menyerang Zhu Lian.Pertarungan antara dua pendekar itu pun terjadi. Satu kesalahan Duan Bao selama ini. Merasa ajaran ayahnya adalah yang terbaik untuk mengalahkan pendekar, ia melupakan legenda di Negeri Utama. Zhu Lian bukan orang sembarangan.Sekarang, ia merasakan kesaktian Zhu Lian yang telah mencapai tingkat Summit. Menggunakan teknik Kuda-kuda Salib Pengusir Roh Jahat, Zhu Lian berhasil merobohkan Duan Bao. Kini, si Konselor merebah tak berdaya di tanah walau berusaha untuk tersenyum.“Tetaplah berbaring di sana, Tuan Duan Bao. Kamu beruntung. Metodis Liu merasa bertanggungjawab karena sektenya telah disusupi pengikut ilmu hitam seperti kamu. Kamu hanya akan dipenjara, entah berapa lama.”Perkataan Zhu Lian ia ucapkan sembari beranjak. Pendekar-pendekar Bintang Antariksa muncul untuk membekuk Duan Bao yang masih tergeletak di tempat latihan mereka.“Ayah …, sehar

  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 270: Menaklukkan Ilmu Hitam

    “Tendangan Kibasan Ekor Naga Mabuk Mengamuk!”Buagh!Seketika itu para pendekar yang tengah menyaksikan kota mereka terancam bersorak-sorak. Ya. God Cultivatron V hadir.Barusan, Jing Yi yang berseru dan melepas salah satu teknik andalannya. Robot yang ia kemudikan bersama dengan teman-temannya itu menyepak Si Bayangan Kelam yang berbentuk setengah bayangan hingga mundur cukup jauh.“Yeaaah!”“Bagus Zhu Lian, hajar mereka!” Dokter Chou berkomentar.“Zexian, ayo Nak, bikin ayah bangga!”“Hei, hei, Zemin. Putriku juga mengemudikan robot itu, tahu tidak!”“Dasar para kakek. Jangan meributkan hal yang tidak penting! Omong-omong, tangan kiri robot itu dikemudikan oleh Bai Lu.”Agak kocak jadinya. Para Ayah seperti membanggakan putri mereka masing-masing. Suasana jadi tambah lucu, pada saat Qian Bingbing yang entah berada di mana berbicara melalui alat komunikasi nirkabel yang mereka gunakan.“Maaf, kakek-kakek. Kalau aku boleh berbangga hati, putrinya Qian Bingbing juga ada di sana.”Walau

  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 269: Kebangkitan Sang Kelam

    “Kau … tukang bakmi berengsek …, kamu—, akan ku bunuh kau …!”Semuanya berlangsung dengan cepat. Crocodile Hu hanya bisa terperangah tataka melihat fisik putranya berubah.Wajah Hu Chen menjadi pucat. Perlahan-lahan suaranya tidak lagi seperti sebelumnya, menjadi berat dan seperti menggeram.Kemudian, tubuh Hu chen juga berubah menjadi beberapa kali lipat dari postur dia yang sebenarnya. Sehingga, baju pendekar yang ia kenakan robek.“Heaaa …!”Set!Berubah menjadi seperti makhluk lain, Hu Chen melompat dan menerjang ke arah Zhu Lian. Akan tetapi, tentu saja orang yang baru dilantik menjadi kapten atau pemimpin lapangan pasukan pembunuh Bayangan Teratai Merah itu bergeming.Deps!Hu Chen melayangkan tinju pada Zhu Lian namun ditahan bagai tanpa menegrahkan tenaga oleh calon suami Qian Xue Er tersebut. Malah dengan cepat, Zhu Lian membanting tubuh Hu Chen ke tanah.Buak!Semua orang di situ tak dapat berbuat apa-apa tidak terkecuali Corcodile Hu. Mereka menyaksikan dengan mata kepala m

  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 268: Usaha Pembunuhan Terhadap Xian Hua

    Begitu Qian Bingbing berkata seperti itu, Zhu Lian dan Xue Er saling menoleh tipis. Keduanya silih bertatapan malu-malu.Selama ini, Bingbing memang memiliki hubungan baik dengan keluarga Ren. Ia sudah mendengar desas-desus mengenai putra Songyun dan Daoming yang konon tidak memiliki qi.Kini, pemuda itu tinggal satu rumah dengannya. Malahan sebentar lagi seperti yang ia katakan. Zhu Lian bakal menjadi menantunya. “Ibumu itu seru orangnya, Zhu Lian. Sudah berapa kali kami berjumpa dan kami banyak persamaannya. Lihat, bahkan kami berdua saja sepertinya cocok menjadi besan,” ujar Qian Bingbing.“Kami akan menikah. Lalu bagaimana dengan Ibu dan Paman Topeng badut ini?” celetuk Xue Er sembari melahap hidangan makan malamnya.“Aku dan ibumu katakanlah … ‘agak berbeda’, Xue Er. Kami akan menikah memang. Akan tetapi, rasa-rasanya kami tidak butuh perayaan. Panggil saja pendeta kemari, dirayakan oleh sekte, sudah selesai. Tapi kalian adalah pangeran dan putri sekte masing-masing,” jelas Lin

  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 267: Eksekusi Penghakiman Penguasa Tujuh Langit

    Sang Menteri bersama Raven Zhou dan Wendu Yawen berada di ruangan dalam markas mereka yang berfungsi sebagai ruang perawatan medis, tempat Zhu Lian menjalani pemerikasaan tempo hari.Dari situ, Doaming dapat memantau medan pertempuran dan para pilot Cultivatron dari sebuah monitor berukuran besar dan monitor-monitor kecil yang berada di hadapannya.Raven Zhou dan Wendu Yawen berdiri di atas sebuah panggung besi berbentuk bundar. Di tengah-tengah palform tersebut terdapat sebuah logo yang sama dengan simbol pada Exit Portal.Dua pendekar tingkat Summit itu segera menggerak-gerakkan tangan mereka. Kemudian, keduanya merentangkan tangan, saling berhadapan.“Ha …!” hentak Raven Zhou dan Wendu Yawen.Sebuah cahaya menyilaukan tercipta. Simbol tempat mereka berpijak memancarkan cahaya biru yang sangat terang.Kemudian cahaya terang-benderang tersebut memudar. Tahu-tahu saja, sosok Xian Hua muncul, tergolek di atas platform.Chou Tien Chen yang sejak tadi berdiri di bawah pijakan berbentuk l

  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 266: Demi Seorang Sahabat

    Pagi hari itu, Ren Daoming tengah berbincang dengan para stafnya. Wendu Yawen dan Raven Zhou ada di sana. Beberapa pendekar sekaligus cendikiawan termasuk Dokter Chou Tien Chen duduk bersama dia. Termasuk, sang putra.“Apakah memutuskan untuk memberi Xian Hua kesempatan mengendarai Cultivatron 01 merupakan tindakan yang tepat, Daoming?” tanya Dokter Chou.“Untuk mengendarainya, sipapun di antara kita bisa. Tapi terus terang, pada saat penggabungan, itu adalah sebuah pertanyaan besar. Zhu Lian telah bertualang lama bersama para gadis cantik itu dan kekuatannya tidaklah biasa. Itulah yang membuat ia mampu menyatu dengan mereka.”Doaming menjelaskan, sementara Zhu Lian duduk menyimak perbincangan yang terjadi di situ dengan lugu. Raven Zhou berkata.“Jika terjadi sesuatu, apakah itu akan menempatkan kita pada risiko yang besar, Master Daoming?”Menatap pada Raven Zhou sejenak, Daoming menjawab dengan tenang. “Sebetulnya, kita tinggal menukar Xian Hua dengan Zhu Lian secara paksa. Itu ada

  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 265: Siapa Si Konselor Sebenarnya

    Bai Lu mendatangi Zhu Lian dari arah belakang. Tempat mereka berada adalah sebuah ruangan santai yang memiliki balkon.Sedangkan Xue Er dan Feihong ada di bawahnya, duduk-duduk pada sebuah ruangan lain yang begitu lega layaknya sebuah hangar. Di sana, Jing Yi dan Zexian juga duduk bersama mereka.“Ya, Guru?” sahut Zhu Lian tidak seserius itu.“Kau masih mau memanggilku ‘guru’?” canda Bai Lu.“Bagaimana pun juga kamu adalah guru keduaku, bahkan orang yang mau mengajariku bertualang,” kata Zhu Lian.“Dan ternyata sebetulnya kau tidak juga membutuhkan seorang guru,” Bai Lu berkata seraya tersenyum.“Tidak juga. Sekuat apapun seorang pendekar, ia membutuhkan seorang mentor, bukan?” ujar Zhu Lian lagi.“Jika aku adalah guru, bagaimana dengan Xue Er?”Pertanyaan Bai Lu membuat Zhu Lian terdiam. Terus terang, mendengar nama kekasihnya itu disebut saja, hati Zhu Lian bak bergetar.Dia bagai percaya tidak percaya. Ia sudah memastikan bahwa dirinya sudah bertekad bakal menikahi Xue Er yang begi

  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 264: Dua Pemuda Galau

    Hu Chen tercengang. Xue Er berkata-kata di belakangnya. Tubuhnya tidak dapat digerakkan sementara ia merasakan ada sesuatu yang menjalar dalam badannya.Si Buaya Penjelajah melakukan kebodohan. Baru saja, Xue Er memperagakan teknik tingkat Summit miliknya yang bernama Ilusi Klon Para Penari Maut.Selain itu, dia langsung mengerahkan jurus totoknya yang disebut Sentuhan Bayangan Racun Perampas Sukma.Xue Er berkata lagi, “Kau beruntung karena hasrat pembunuhku tidak sedang menggelora, Hu Chen. Tapi sekali lagi kamu berani berada di dekatku, kau bahkan tidak akan menyadari bahwa aku telah merenggut nyawamu.”Selanjutnya, Hu Chen merasa salah satu titik pada tulang punggungnya disentuh. Ia dapat kembali bergerak. Begitu ia membalikkan badan, dirinya melihat. Xue Er sudah ada berada dengan Zhu Lian jauh di sudut ruangan sebelah sana.“Aku melihatnya, berengsek. Apa yang kau katakan pada Xue Er sehingga si Putri Teratai Emas mengamuk, Hu Chen?”Untuk yang kedua kali, Hu Chen dibuat terkeju

  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 263: Buaya Merayu Teratai

    Sekali lagi, Xue Er merapal kekuatan spiritualnya. “Kak Zhu Lian, aku mengasihimu dan ini adalah kekuatan cinta,” Xue Er berkata dalam benaknya.Seketika itu tangan kanan God Cultivatron V yang berwarna keemasan menyala layaknya bara api. Lalu, Xue Er berucap.“Tinju Badai Sakti Pemurni Jiwa!”Kekuatan spiritual berkaitan dengan kekuatan pikiran juka tekad. Nama-nama teknik yang dimiliki para pendekar tercetus begitu saja dalam pikiran mereka secara spontan.Sementara Bai Lu yang pernah menggunakan busur panah ayahnya mengucapkan jurus yang pernah ia kerahkan, Xue Er menciptakan dan menamai tekniknya sendiri.“Xue Er …” ucap Zhu Lian kagum dalam dirinya.Tangan kanan God Cultivatron V yang mengepal pun menghentak ke depan. Seketika itu, bara pada lengan mesin tempur tersebut melesat ke arah Jenderal Kelam.Pancaran energi tersebut berbentuk sebuah kepalan berwarna layaknya api tersebut menerpa tubuh makhluk itu.Bwussshhh …!“Hriaaaakh …!”Dalam hitungan detik, tubuh dari monster raks

DMCA.com Protection Status