Halo, para pembaca Zhu Lian dan Xue Er. Terima kasih sudah dengan setia membaca kisah ini. Author ingin menyapa para pendukung fanatik Sistem Kesatria Langit. Senior Ronald yang masih kokoh di peringkat pertama sebagai top fans, lalu ada Senior Acha dan Senior Iwan juga yang lain, thanks so much. Ikuti terus kisah Zhu Lian dan Xue Er, jangan sampai terlewatkan.
Begitu, pasti Zhu Lian. Rupanya, ia menggunakan kapasitas otaknya yang cemerlang untuk mengamati sekeliling.Begitu memasuki rerlung dalam dungeon tersebut, dia sudah melihat. Ada guratan yang membentuk pola seperti logo digital. Garis-garis tersebut berpusat pada bagian tengah lantai ruangan. Di situ juga terdapat bentuk seperti siluet dari sesosok makhluk.“Ayo, Spirit Mechanima, keluarlah!” batin Zhu Lian.Jika saja ada seseorang yang melangkah ke tengah ruangan tersebut, kemungkinan mereka akan tersengat oleh cahaya aliran listrik tersebut.Bzzzzt! Bzzzt!“Kemungkinan, ilmu kebal tubuh dapat menahannya. Tapi setelah ini, mungkin akan terjadi sesuatu dengan …”Baru saja dalam hatinya Zhu Lian berusaha menebak, betul saja. Bagian tengah lantai itu terbuka.Grrrrk …!Setelah itu, ada semacam perangkat hidrolis muncul dari bagian dalam lantai. Ada sesuatu yang bergerak ke permukaan.Terkaan Zhu Lian persis. Sesosok robot berwarna hitam yang sama persis seperti di Dungeon 501 muncul. H
“Zhu Lian …, dia—, jurus macam apa barusan yang ia kerahkan …?!”Bahkan Hu Chen sendiri terkagum-kagum melihat cara Zhu Lian membuat Spirit Mechanima itu terdorong, terempas ke tembok. Tapi kemudian, Hu Chen mendengar sesuatu. Rupanya, ada orang yang datang ke sana.Tidak ingin terlihat sedang mengintip orang yang ia anggap sebagai rivalnya, putra pemimpin sekte Buaya Penjelajah itu segera mengerahkan teknik Langkah Bayangan Angin untuk bersembunyi di balik reruntuhan dungeon.Sementara saat itu, Zhu Lian dapat melihat. Setelah lawanya terempas ke dinding, Spirit Mechanima tersebut rontok begitu saja. Setiap bagian tubuhnya terlepas, kemudian musnah sama seperti makhluk Ether Realm lainnya.Yang ditinggalkan oleh Spirit Mechanima adalah sebuah bola besi yang permukaannya bagai berkilau laksana memantulkan cahaya pelangi. Juga, batu merah yang kemungkinan berasal dari matanya.Zhu Lian melangkah mendekat untuk memungut jarahannya. “Akhirnya, aku mendapatkan Inti Hati Spirit Mechanima u
Apa yang dikatakan Zhu Lian dengan ‘kekuatanku sedang panas-panasanya’ bukanlah sekedar kata-kata kiasan untuk menyombongkan diri. Melainkan, itu sesuai dengan yang ia rasakan. Sejak tadi saat dia bergumul dengan Spirit Mechanima, kekuatan spiritualnya itu bagai tidak terbendung. Ia seperti dapat mengeluarkannya dengan mudah. Lantas, dampaknya juga menurut dia cukup dahsyat. Contohnya seperti yang Hu Chen saksikan tadi. Ia mampu bergerak begitu cepat dan menghajar Spirit Mechanima nyaris tak terlihat olhe kasatmata. Sedangkan baru saja, ia bisa membuat dua orang lawannya tak mampu menghadapi terjangan kakinya yang diiringi dengan teknik-teknik yang diajarkan Qian Bingbing dan Xue Er. “Congkak juga kau, Tuan Teratai Emas. Kamu pikir berhasil menjadi juara di Turnamen Jawara Anyar itu berarti kamu bisa menghajar siapapun yang kau hadapi?!” ujar pendekar yang mengenakan cadar. “Aku ingin mengingatkan kalian. Tidak ada hubunganya dengan turnamen itu. Intinya, biar aku perjelas: kalian
Bukan hanya satu musuh. Berikutnya, begitu cepat sosok Zhu Lian muncul di depan lawan-lawannya yang lain. Kemudian tahu-tahu saja, ketiga pendekar dari Persekutuan Bayangan Kelam tersebut terjungkal karena serangan gancang dari Zhu Lian.“Ugh …!”“Akh …!”“Ufthhh …!”Usai menghantam musuhnya hingga tercerai-berai, Zhu Lian kembali ke tempat dia berada sebelumnya. Walau unggul, ia sendiri merasa kebingungan.“Kekuatan spiritualku … ia seperti tidak puas untuk dikeluarkan. Haruskah aku bertarung terus?” batin sang pedagang bakmi.Musuh-musuh Zhu Lian kembali bangkit. Bagaimana pun juga, mereka adalah para pendekar Soaring yang tentunya masih mampu menghadapi serangan lawan barusan.“Kamu boleh saja berhasil merobohkan kami, Tuan Teratai Emas. Tapi pertarungan ini belum usai!” ujar pendekar yang mengenakan cadar.Rekannya yang berambut panjang dan menggunakan baju lapangan menambahkan. “Kami akan mendapatkan Inti Hati Spirit Mechanima itu dari kamu!”“Kau hanya cari mati, Tuan Pedagang B
Hu Chen berkata pada para pendekar yang duduk menghampar bersama dengan dia di lantai dungeon tersebut. Pendekar yang berambut panjang terikat berkata.“Aku mengetahuimu, Buaya Penjelajah. Kamu dan pedagang bakmi itu berhadapan di Turnamen Jawara Anyar, bukan?”“Ya, benar. Dia … kami telah berhadapan beberapa kali dan dia selalu saja mengalahkanku,” ucap Hu Chen dengan mimik dongkol.Anggota-anggota Persekutuan Bayangan Kelam tersebut silih bertatapan satu dengan yang lain. Bukan hanya Hu Chen yang merasa dongkol karena dirinya telah dikalahkan oleh Zhu Lian. Diam-diam, mereka juga keki terhadap si pedagang bakmi.Pangkalnya, mereka sudah merasa berada di atas angin dengan kekuatan Soaring yang mereka semua miliki. Namun, ketiganya takluk begitu saja oleh seorang pendekar yang kemungkinan baru saja menapaki Soaring.Mereka tidak mengetahui. Bahkan bisa dikatakan, Zhu Lian menaklukkan mereka dengan kekuatan Elevate. Sebab, level kultivasi dia baru saja meningkat setelah dirinya mengala
Kata-kata yang keluar dari mulut Xue Er itu membuat Bai Lu ternganga. Xian Hua yang sedang menyeruput tehnya pun tersedak gara-gara perkataan Xu Er.“Uhuk …, uhuk, uhuk …!”“Zhu Lian tidur satu kamar denganmu, Xu Er?” tanya Bai Lu memastikan.“Ayo jawab, Kak Zhu Lian,” tuding Xue Er dengan gaya kalemnya.Akhir-akhir ini, Zhu Lian sudah bisa menahan perasaannya terhadap Bai Lu. Malahan, ia lebih perhatian pada Xue Er. Tetapi apa yang diungkapkan Xue Er barusan membuat dia merasa canggung.Bukannya ia tidak mau mengakui. Akan tetapi, dia tidak sesiap itu untuk mengungkapkan semuanya di hadapan Bai Lu dan Xian Hua.Takut ditegur Xue Er karena ia tidak menjawab, terpaksa Zhu Lian mengakui. “Ya, aku tidur di kamar Xue Er sekarang.”Tanpa bebarn, Xue Er menambahkan. “Dia tidur satu ranjang denganku, kakak-kakak.”“Uhuk-uhuk …! Uhuk, uhuk,uhuk …!”Kasihan Xian Hua. Xue Er kembali berkata persis di saat dia berniat untuk kembali menyeruput tehnya. Sehingga, untuk yang kedua kali dia tersedak.
Makhluk-makhluk yang datang dari belakang Zhu Lian itu mendesis. Bentuk tubuh mereka bagai seekor reptil. Kepalanya besar sementara badannya tampak kurus.Calon korbannya belum menyadari kehadiran mereka. Hingga akhrinya, dua monster itu pun telah siap menerkam Zhu Lian.Set!Dhuast!Dhuast!Bahkan tanpa mampu mengerahkan qi maupun kekuatan spiritual, insting bertarung Zhu Lian berada di atas rata-rata seorang ahli ilmu bela diri.Sekarang, ia menunjukkan kelihainnya. Begitu 2 monster dengan lidah terjulur, gigi-gigi taring dan cakarnya telah berada dekat dengan dia, tahu-tahu saja Zhu Lian membalikkan tubuh.Sembari memutar badan, Zhu Lian melakukan lompatan. Kedua kakinya terangkat lalu mengerahkan tendangan dengan gaya -nyaris- split.“Gruakhhh …!”“Hruaaakhhh …!”Sepakan Zhu Lian mendarat tepat di kepala dua makhluk tersebut hingga mereka terpental kembali ke arah mereka datang dan terpelanting di tanah.“Makhluk-makhluk ilmu hitam berengsek. Berani-beraninya kalian mengintaiku ya
Para pendekar Persekutuan Bayangan Kelam itu hengkang dari tempat mereka berada. Sementara saat itu, Zhu Lian dan Jinyi berhasil mengalahkan musuh dan keduanya tengah berbincang-bincang. “Aku sempat memperhatikanmu tadi. Aku pikir kau pasti bisa mengatasinya. Akan tetapi, aku tidak suka pertarungan yang tidak berjalan dengan adil. Jadi aku memutuskan untuk turun tangan,” ucap Jingyi pada Zhu Lian. “Dan aku dapat melihat teknik rahasia kelaurga Fan, Tembakan Racun Perenggut Sukma. Sungguh luar biasa!” puji Zhu Lian. Tembakan Racun Perenggut Sukma merupakan teknik khas yang dimiliki oleh Fan Si Tian dan putrinya, yang merupakan seni melempar senjata rahasia khas klan Fan. Seperti yang dipraktikkan Fan Jingyi tadi, teknik tersebut merupakan jurus melempar senjata jarak jauh khas keluarga Fan. Teknik tersebut adalah di mana mereka akan melempar senjata apa saja. Baik itu shuriken, kunai atau pisau. Pada saat menancap pada target, sesuatu akan terjadi terhadap korban. Entah itu tak mam