Home / Fantasi / Sistem Reinkarnasi / Chapter 5 : Sistem

Share

Chapter 5 : Sistem

Author: Noah
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Terungkapnya makna keberadaan sistem di tengah situasi sengit. Namun, hal ini berujung kepada Nathan yang akhirnya membalikkan keadaan.

Graaa!

Raungan keras dari para monster-monster itu diikuti dengan pergerakan ganas mengejarnya. Nathan langsung memegang anak kecil yang dia gendong erat-erat.

“Tutup matamu dan pegang yang erat ya?” ujar Nathan.

“Eh?!”

Tentu saja anak kecil itu kebingungan. Raut wajah yang berubah pucat tidak bisa melakukan apapun selain menuruti ucapannya. Sedangkan Nathan memperkuat lengannya dengan menyalurkan sejumlah mana ke dalam belati.

Wusshh!

Graa!

Ayunan kuat datang tepat dari depannya. Tebasan pedang raksasa, pukulan, maupun serangan beragam lainnya dari tubuh abstrak para monster-monster datang dari segala arah. 

Namun, suara nyaring dari bilah belati yang bernyanyi ria di kala Nathan menahan setiap serangan yang datang. Tak terlepas dari itu, dia juga menyerang balik dan menumbangkan sejumlah monster.

Trang trang!

[ Anda telah mengalahkan monster ]

[ Anda telah mengalahkan monster ]

[ Level up! ]

[ Level up! ]

[ Level up! ]

Notifikasi itu datang beruntun di awal. Seiring banyaknya monster yang dia kalahkan, notifikasi dari sistem mulai berkurang perlahan.

“(Aku naik level dengan cepat dengan mengalahkan mereka. Tapi, notifikasi yang semakin pudar ini menunjukan kalau kemungkinan mengalahkan satu atau dua dari mereka tidak akan cukup untuk menaikkan kekuatanku ke tingkat yang lebih tinggi)”

Alih-alih dari situasi tersebut, orang-orang yang berteriak ketakutan masih berusaha untuk melarikan diri. Beberapa dari para polisi yang masih bertahan melihat Nathan yang bertarung sendirian. Tanpa tinggal diam, dia langsung mengambil radio di dalam mobil polisinya.

“Ini … unit delta-3, kota Jakarta. Serangan monster … menghancurkan kota. Cepat … kirimkan bantuan!”

Sang polisi berulang kali mengatakan hal tersebut di radio tersebut. Sampai tak lama kemudian, terdengar sebuah teriakan yang mendekat ke arah medan pertarungan.

“Anakku. Abi, di mana kau?!”

Seorang wanita paruh baya berteriak putus asa mendekati api dan puing-puing di sana. Sang polisi yang berlumuran darah dan luka pun tak bisa tinggal diam melihatnya.

“Nyonya … nyonya. Menjauh dari sana!”

“Abi, kau di mana?! Anakku, katakan sesuatu. Ibu ada di sini!”

Polisi itu berusaha untuk mendekat dan menarik wanita tersebut sebelum terjun membahayakan dirinya sendiri. 

“Anakku!”

Tangisan keras dari wanita itu terdengar hingga ke dalam telinga anak kecil yang ada dalam gendongan Nathan.

“Ibu … ibu!”

“Hah, ibumu?! Di mana?!”

Anak kecil itu menunjuk jauh ke belakang. Sejauh matanya memandang, Nathan dapat menemukan posisi tepatnya.

Trang … duak!

Ayunan belati diikuti dengan tendangan yang memukul mundur para monster. Namun, jumlah mereka tidak bisa di remehkan dengan satu pukulan saja. Setiap kali Nathan berusaha untuk menghindar, selalu saja ada monster di sudut lain.

Graaa!

“Sial, mereka terlalu banyak!”

Bruaakk!

Hantaman keras datang dari kiri kanan. Tak memungkinkan bagi Nathan untuk menghindari semuanya.

Zrat zrat!

“Ugh!”

“Kakak!”

“Tidak apa. Hanya goresan kecil!”

Dum!

Para monster tidak berhenti memojokkannya. Namun, Nathan tidak memiliki pilihan selain mengayunkan belati dan bertarung. 

Sampai …

“(Tunggu!)”

“Sistem!”

Teriakannya memanggil sistem untuk muncul di hadapannya.

Ting!

[ Nama : Nathanael Michaelis ]

[ Level : 7 ]

[ HP : 7000/7000 ]

[ MP : 210/210 ]

[ Class : Hunter ]

[ Kekuatan : 15 ]

[ Kecerdasan : 10 ]

[ Kelincahan : 10 ] 

[ Indra : 10 ]

[ Poin status : +25 ]

“(Seperti dugaanku. Kenaikan levelku yang drastis tadi pasti telah memberikan banyak poin status)”

Melihat panel status yang sistem tunjukan memberikan sebuah jalan keluar baginya. 

[ Poin status telah terpakai sebanyak : -10 ]

[ Kekuatan : 20 ]

[ Kecerdasan : 10 ]

[ Kelincahan : 15 ]

[ Indra : 10 ]

[ Poin Status : +15 ]

Peningkatan status tersebut membuat sebuah perubahan signifikan. Secara signifikan, Nathan merasa bahwa pergerakan monster-monster di sekitarnya menjadi sedikit lebih lambat.

Wush!

Bruak bruak!

Hantaman keras datang dari arah berlawanan dan berakhir menghajar kawannya sendiri. Sedangkan Nathan telah menghilang hindar bersama dengan anak kecil itu jauh ke belakang.

“Woah, apa-apaan barusan?!” gumam Nathan yang terkejut.

Ting!

[ Anda telah mendapatkan skill baru ]

[ Skill : Sprint – 5MP/detik ]

[ Dekripsi : Meningkatkan kelincahan anda dalam waktu tertentu ]

Sebuah notifikasi yang datang setelahnya juga tak habis membuatnya terkejut. Setiap status yang dia tingkatkan berpengaruh besar terhadap kemampuan fisik. Oleh karena itu, Nathan menyadari jalan keluar dari situasi tersebut.

Wush!

Langkah kakinya begitu cepat hingga membuat para monster kesulitan menggapainya. Hal ini membuat Nathan dengan mudah keluar dari medan pertarungan dan menghampiri wanita paruh baya sebelumnya.

“Waktu bermain selesai, kembalilah ke ibumu adik kecil,” ujar Nathan.

Turunnya anak kecil itu dari punggung Nathan ke dalam pelukan hangat ibunya.

“Abi!”

“Ibu!”

“Terima kasih. Terima kasih banyak, tuan!”

Nathan tersenyum lega dapat melihat sebuah keluarga dapat di persatukan di tengah kekacauan. Itu adalah sesuatu yang tidak dapat dia lihat ketika para monster datang ke dalam dunia lamanya.

Bruaakk!

Dentuman keras itu membuatnya kembali sadar terhadap situasi di sana. Para monster masih belum kalah, melainkan jumlah mereka menjadi semakin banyak.

“Cepat pergi dari sini. Pak polisi panggil bala bantuan dan evakuasi sebanyak yang kalian bisa!” teriak Nathan.

“A-aku mengerti!”

Mereka berlari secepat mungkin menyelamatkan diri dari sana. Sedangkan sekarang, Nathan di hadapi dengan pasukan monster yang berlari ke arahnya.

Graa!

Wush!

Nathan melesat maju dengan ayunan belatinya. Menerobos masuk ke dalam ramainya para monster itu berkumpul dengan serangan yang tiada henti.

Zrat zrat zrat!

Di kala Nathan sibuk menghindar dan menyerang, perlahan-lahan dia menyadari sesuatu. Dia hanya seorang diri di sana. Sedangkan para monster tersebut datang dengan jumlah yang tiada habisnya. Nathan tahu dengan jelas kalau semakin lama pertarungan itu berlangsung, dia lah yang tidak akan bisa bertahan. 

Tak lama kemudian, dia menoleh ke kiri dan kanan seolah mencari sesuatu. Langkah kakinya menuntun keluar dari medan pertarungan.

“(Bos gate. Seharusnya ada di sekitar sini)”

Dan ketika dia berdiri di atas puing-puing yang tinggi, Nathan dapat melihat portal dimensi berwarna kuning yang dinamakan gate oleh sistem.

“(Itu dia. Dan di depannya ada ...)

Ting!

[ Bos gate telah ditemukan ]

[ Dimensional Monster ‘Alpha’ ]

Wujud raksasa kekar dengan tubuh besar dan kepala berwujud badak. Makhluk itu berdiri penuh intimidasi sesaat menyadari tatapan mata Nathan mengarah padanya.

“(Dia melihat ke sini?)”

Related chapters

  • Sistem Reinkarnasi   Prologue

    Mentari pagi datang menembus tirai jendela. Sinar yang menyilaukan mata itu datang di kedua mata seorang lelaki yang sedang tertidur pulas di atas kasur.“Uuhh ...”Erangan yang keluar dari mulutnya diikuti dengan tubuh yang merenggang. Kedua tangan serta kaki di rentangkan seolah melemaskan otot yang ada. Mulut terbuka sembari menguap kantuk yang belum pudar. Kedua mata lelaki itu perlahan terbuka. Dia melihat bagaimana ada langit-langit kamar berbentuk plafon itu.“Huh?”Relaksasi yang dia lakukan setelah kedua mata terbuka pun menghilang. Kedua matanya terbuka kuat sembari menoleh ke kiri dan kanan. Meja yang rapih dengan berbagai macam benda tak dikenal. Serta, tubuhnya yang tertidur di atas kasur nyaman terbuat dari busa paling empuk.Dia yang melihat hal tersebut seolah panik dengan sekitarnya.“Apa ini?”Dia memegang tubuhnya berulang kali. Otot-otot perkasa terasa begitu keras di seluruh sisi tubuh. Lelaki tersebut memegang wajah dan rambutnya kebingungan.“Berbeda. Apa yang

  • Sistem Reinkarnasi   Chapter 1 : Jendral

    “Serang!”Bruak bruak!Teriakan penuh semangat dengan darah yang bercucuran di mana-mana. Sebuah medan perang terlihat mengerikan bagaimana manusia sedang melawan sekumpulan monster yang datang dari dimensi lain.Senjata dan energi magis bernama mana adalah serangan utama dari para manusia. Mereka menggunakan manipulasi mana sesuai dengan kemampuan untuk melawan para monster-monster tersebut.Graa!!Zuoorr!Di antara semua orang, terlihat salah satu orang yang lebih menonjol dari yang lain. Lelaki yang mengangkat kedua pedang dan menebas habis para monster dua kali lebih cepat dan kuat dari orang-orang lainnya.Zrat zrat zrat!“Huoo!!”“Jendral Igris!”Teriak salah satu prajurit terhadap lelaki tersebut. Dia bernama Igris, salah satu dari Jendral kerajaan yang memimpin pasukan tersebut.“Angkat pedang kalian dan ikuti aku. Pertarungan belum selesai!” teriak Igris.“Ikuti Jendral!”“Waaaa!!”Teriakan semangat diikuti oleh semua orang. Bersama-sama mereka menerobos barisan monster-monst

  • Sistem Reinkarnasi   Chapter 2 : Perjalanan Dimensi

    Masa depan?Bukan.Masa lalu?Bukan juga.Lantas apa?Igris bertanya kepada dirinya sendiri. Dia terjebak dalam kehampaan yang membuatnya terjatuh tiada henti. Menghadap ke kiri atau kanan, kedua mata hanya dapat memandang sebuah kilasan cermin yang memperlihatkan sebuah perjalan hidup.Ini … ingatanku?Tidak, bukan.Aku tidak pernah melihat sesuatu yang seperti ini.Dia bahkan tidak mengenali satupun hal di sana. Apa yang sedang terjadi di depan matanya seperti sebuah film dokumentasi dengan sudut pandang orang pertama. Semakin lama Igris di dalam kehampaan tersebut, perlahan-lahan lintasan cermin yang menunjukan ingatan tersebut menjadi semakin cepat. Dari segala arah, lintasan cermin itu menjadi semakin sempit seolah mendekati Igris sebagai pusatnya.Trang! [ Transfer memori telah selesai ]Lagi-lagi suara ini. Apa sebenarnya ini? Tulisan melayang dengan suara aneh.[ Sistem mendeteksi sebuah gangguan ]Gangguan?[ Efek ‘shock’ dari kematian membuat pemain dalam fase ‘pemulihan’

  • Sistem Reinkarnasi   Chapter 3 : Dunia Baru

    Nathanael Michaelis. Itu adalah nama baru yang dia miliki setelah lahir kembali. Sistem juga sudah mengirim seluruh memori yang tersisa. Memberikan seluruh informasi yang Nathan butuhkan untuk hidup di dunia barunya.Seorang pemuda yang hidup sendirian di dalam apartemen. Walau terbilang muda di usia 21 tahun, tetapi Nathan sanggup membiayai hidupnya sendiri.Selain itu, dia mengetahui bahwa perbedaan mendasar dari dunia ini adalah bumi jauh berbeda dengan miliknya. Kalau dulu, manusia hidup berdampingan dengan mana. Tetapi, bumi berbanding terbalik dengannya. Fenomena mana seperti itu hanya ada dalam buku fiksi yang di tulis sebagai hiburan untuk kalangan anak-anak hingga dewasa.Nathan menghela nafas sembari duduk di atas kasur.“Baiklah, aku sudah mati. Dan sekarang aku hidup lagi di sebuah dunia tanpa mana.”Tidak ada yang bisa Nathan lakukan untuk sementara. Dia masih berusaha untuk menenangkan diri sembari menyerap seluruh informasi yang sistem itu berikan padanya.Tak lama kemu

  • Sistem Reinkarnasi   Chapter 4 : Musuh Lama

    Memori lama yang kembali melintas di dalam kepalanya. Seakan mimpi buruk yang datang secara langsung menghantuinya hingga membuat seluruh tubuh hingga tulangnya bergetar.Tepat dari kejauhan, monster-monster itu terlihat masih sama mengerikannya dari dunianya. Dan di tengah kekacauan, mereka bergerak menghabisi siapapun yang ada tepat di depan matanya.Zrat zrat!“Aaghhh!”“Uacckh!”Graaa!Pemandangan yang Nathan lihat saat ini tidak berbeda dari bagaimana monster-monster itu datang ke dunianya. Gertakan gigi dengan amarah yang memenuhi seluruh tubuhnya itu membuatnya tidak bisa tinggal diam.“Sialan, lagi dan lagi kalian menghancurkan kehidupan orang-orang!”Kedua tangannya di angkat ke belakang punggung seolah ingin mengambil sesuatu. Namun, kedua tangannya tidak merasakan apapun selain hampanya udara.Nathan baru saja menyadari bahwa dia tidak memiliki kedua pedang di sisinya lagi. Di tengah-tengah kebingungannya, tiba-tiba saja salah satu monster datang ayunan pedang raksasanya.G

Latest chapter

  • Sistem Reinkarnasi   Chapter 5 : Sistem

    Terungkapnya makna keberadaan sistem di tengah situasi sengit. Namun, hal ini berujung kepada Nathan yang akhirnya membalikkan keadaan.Graaa!Raungan keras dari para monster-monster itu diikuti dengan pergerakan ganas mengejarnya. Nathan langsung memegang anak kecil yang dia gendong erat-erat.“Tutup matamu dan pegang yang erat ya?” ujar Nathan.“Eh?!”Tentu saja anak kecil itu kebingungan. Raut wajah yang berubah pucat tidak bisa melakukan apapun selain menuruti ucapannya. Sedangkan Nathan memperkuat lengannya dengan menyalurkan sejumlah mana ke dalam belati.Wusshh!Graa!Ayunan kuat datang tepat dari depannya. Tebasan pedang raksasa, pukulan, maupun serangan beragam lainnya dari tubuh abstrak para monster-monster datang dari segala arah. Namun, suara nyaring dari bilah belati yang bernyanyi ria di kala Nathan menahan setiap serangan yang datang. Tak terlepas dari itu, dia juga menyerang balik dan menumbangkan sejumlah monster.Trang trang![ Anda telah mengalahkan monster ][ And

  • Sistem Reinkarnasi   Chapter 4 : Musuh Lama

    Memori lama yang kembali melintas di dalam kepalanya. Seakan mimpi buruk yang datang secara langsung menghantuinya hingga membuat seluruh tubuh hingga tulangnya bergetar.Tepat dari kejauhan, monster-monster itu terlihat masih sama mengerikannya dari dunianya. Dan di tengah kekacauan, mereka bergerak menghabisi siapapun yang ada tepat di depan matanya.Zrat zrat!“Aaghhh!”“Uacckh!”Graaa!Pemandangan yang Nathan lihat saat ini tidak berbeda dari bagaimana monster-monster itu datang ke dunianya. Gertakan gigi dengan amarah yang memenuhi seluruh tubuhnya itu membuatnya tidak bisa tinggal diam.“Sialan, lagi dan lagi kalian menghancurkan kehidupan orang-orang!”Kedua tangannya di angkat ke belakang punggung seolah ingin mengambil sesuatu. Namun, kedua tangannya tidak merasakan apapun selain hampanya udara.Nathan baru saja menyadari bahwa dia tidak memiliki kedua pedang di sisinya lagi. Di tengah-tengah kebingungannya, tiba-tiba saja salah satu monster datang ayunan pedang raksasanya.G

  • Sistem Reinkarnasi   Chapter 3 : Dunia Baru

    Nathanael Michaelis. Itu adalah nama baru yang dia miliki setelah lahir kembali. Sistem juga sudah mengirim seluruh memori yang tersisa. Memberikan seluruh informasi yang Nathan butuhkan untuk hidup di dunia barunya.Seorang pemuda yang hidup sendirian di dalam apartemen. Walau terbilang muda di usia 21 tahun, tetapi Nathan sanggup membiayai hidupnya sendiri.Selain itu, dia mengetahui bahwa perbedaan mendasar dari dunia ini adalah bumi jauh berbeda dengan miliknya. Kalau dulu, manusia hidup berdampingan dengan mana. Tetapi, bumi berbanding terbalik dengannya. Fenomena mana seperti itu hanya ada dalam buku fiksi yang di tulis sebagai hiburan untuk kalangan anak-anak hingga dewasa.Nathan menghela nafas sembari duduk di atas kasur.“Baiklah, aku sudah mati. Dan sekarang aku hidup lagi di sebuah dunia tanpa mana.”Tidak ada yang bisa Nathan lakukan untuk sementara. Dia masih berusaha untuk menenangkan diri sembari menyerap seluruh informasi yang sistem itu berikan padanya.Tak lama kemu

  • Sistem Reinkarnasi   Chapter 2 : Perjalanan Dimensi

    Masa depan?Bukan.Masa lalu?Bukan juga.Lantas apa?Igris bertanya kepada dirinya sendiri. Dia terjebak dalam kehampaan yang membuatnya terjatuh tiada henti. Menghadap ke kiri atau kanan, kedua mata hanya dapat memandang sebuah kilasan cermin yang memperlihatkan sebuah perjalan hidup.Ini … ingatanku?Tidak, bukan.Aku tidak pernah melihat sesuatu yang seperti ini.Dia bahkan tidak mengenali satupun hal di sana. Apa yang sedang terjadi di depan matanya seperti sebuah film dokumentasi dengan sudut pandang orang pertama. Semakin lama Igris di dalam kehampaan tersebut, perlahan-lahan lintasan cermin yang menunjukan ingatan tersebut menjadi semakin cepat. Dari segala arah, lintasan cermin itu menjadi semakin sempit seolah mendekati Igris sebagai pusatnya.Trang! [ Transfer memori telah selesai ]Lagi-lagi suara ini. Apa sebenarnya ini? Tulisan melayang dengan suara aneh.[ Sistem mendeteksi sebuah gangguan ]Gangguan?[ Efek ‘shock’ dari kematian membuat pemain dalam fase ‘pemulihan’

  • Sistem Reinkarnasi   Chapter 1 : Jendral

    “Serang!”Bruak bruak!Teriakan penuh semangat dengan darah yang bercucuran di mana-mana. Sebuah medan perang terlihat mengerikan bagaimana manusia sedang melawan sekumpulan monster yang datang dari dimensi lain.Senjata dan energi magis bernama mana adalah serangan utama dari para manusia. Mereka menggunakan manipulasi mana sesuai dengan kemampuan untuk melawan para monster-monster tersebut.Graa!!Zuoorr!Di antara semua orang, terlihat salah satu orang yang lebih menonjol dari yang lain. Lelaki yang mengangkat kedua pedang dan menebas habis para monster dua kali lebih cepat dan kuat dari orang-orang lainnya.Zrat zrat zrat!“Huoo!!”“Jendral Igris!”Teriak salah satu prajurit terhadap lelaki tersebut. Dia bernama Igris, salah satu dari Jendral kerajaan yang memimpin pasukan tersebut.“Angkat pedang kalian dan ikuti aku. Pertarungan belum selesai!” teriak Igris.“Ikuti Jendral!”“Waaaa!!”Teriakan semangat diikuti oleh semua orang. Bersama-sama mereka menerobos barisan monster-monst

  • Sistem Reinkarnasi   Prologue

    Mentari pagi datang menembus tirai jendela. Sinar yang menyilaukan mata itu datang di kedua mata seorang lelaki yang sedang tertidur pulas di atas kasur.“Uuhh ...”Erangan yang keluar dari mulutnya diikuti dengan tubuh yang merenggang. Kedua tangan serta kaki di rentangkan seolah melemaskan otot yang ada. Mulut terbuka sembari menguap kantuk yang belum pudar. Kedua mata lelaki itu perlahan terbuka. Dia melihat bagaimana ada langit-langit kamar berbentuk plafon itu.“Huh?”Relaksasi yang dia lakukan setelah kedua mata terbuka pun menghilang. Kedua matanya terbuka kuat sembari menoleh ke kiri dan kanan. Meja yang rapih dengan berbagai macam benda tak dikenal. Serta, tubuhnya yang tertidur di atas kasur nyaman terbuat dari busa paling empuk.Dia yang melihat hal tersebut seolah panik dengan sekitarnya.“Apa ini?”Dia memegang tubuhnya berulang kali. Otot-otot perkasa terasa begitu keras di seluruh sisi tubuh. Lelaki tersebut memegang wajah dan rambutnya kebingungan.“Berbeda. Apa yang

DMCA.com Protection Status