[Ding][Sub Quest sudah dibuat][Tingkat Kesulitan : Sulit][Quest : Mengikuti Permainan Bangunan Berhantu][Durasi Quest : 30 Menit][Hadiah : 50 EXP + $500.000]“Aku mendapatkan sub quest untuk mengikuti permainan bangunan berhantu.” Davis mengamati sekelompok orang yang berlarian dari bangunan rumah sakit. Beberapa di antara mereka terjatuh berguling-guling dan sebagian menangis ketakutan.Sebagian besar orang yang berada di dekat gerbang menertawakan mereka, sisanya mundur karena ketakutan.“Aku tidak akan pernah memasuki bangunan itu lagi seumur hidupku,” ujar seorang gadis yang baru saja keluar dari gerbang.“Itu menakutkan sekaligus menyenangkan. Aku benar-benar merasakan sensasinya.” Seorang pria membungkuk untuk mengendalikan napas yang terengah-engah.Meski seringkali terdengar teriakan dan melihat orang-orang berlarian dari bangunan, tetapi banyak orang yang mendaftar.Davis menyodorkan uang sepuluh dolar pada pria berkostum tengkorak. “Aku akan mengikuti permainan seorang
Davis memasuki sebuah ruangan, mengedarkan senter ke sekeliling. “Ruangan ini benar-benar bekas rumah sakit. Aku melihat banyak barang-barang rumah sakit berserakan di lantai. Aku penasaran kenapa rumah sakit ini menjadi bangunan kosong. Cerita dari orang-orang mengenai rumah sakit ini terkesan dibuat-buat.”Davis mendekat ke sisi ruangan, mulai mencari bola. Ia menemukan satu bola di bawah kerangka mainan manusia. “Bangunan rumah sakit ini memang terasa menyeramkan, tapi aku tidak terlalu takut. Apa mungkin karena aku sadar bahwa ini hanya permainan saja?”Davis memasuki ruangan lain, mengawasi atap, lantai, dan dinding. Bau menyengat menguar dari segala sisi. Ia mengabaikan dua orang berkostum hantu yang akan menyerangnya dari belakang, lalu mengambil bola di bawah meja.Dua orang berkostum itu berusaha menakuti Davis, tetapi Davis menanggapi mereka dengan santai dan pergi ke ruangan lain.Dua orang itu saling menoleh satu sama lain, menatap dingin Davis.Salah satu dari mereka meng
[Sub quest: Mengikuti Permainan Bangunan Berhantu dibatalkan oleh sistem][Host tidak mendapatkan EXP dan Money Power][Host tidak kehilangan EXP dan Money Power]“Sistem membatalkan Sub Quest. Ini kedua kalinya sistem membatalkan su quest setelah kejadian saat aku bertemu dengan Roxy pertama kali.”Davis melihat wanita tadi masih tidak bergerak dari tempatnya. “Apa yang harus aku lakukan sekarang? Apa aku harus menolong wanita itu?”[Host disarankan segera pergi dari tempat ini secepatnya]Davis masih berada di tempatnya, menimbang untuk menolong atau meninggalkan wanita itu. “Apa mungkin orang-orang itu menggunakan mayat sungguhan?”“Apa yang kau lakukan? Tolong aku!” Daisy berteriak sembari melambaikan tangan pada Davis. Ia tidak bisa bergerak karena ketakutan. “Astaga, aku tidak seharusnya mendatangi tempat menyebalkan seperti ini.”Daisy mengintip seseorang di depannya. Ia mendadak mual hingga limbung dan nyaris terjatuh. “Apa orang ini benar-benar sudah meninggal? Dia terlalu se
“Berjongkok sekarang juga!” perintah Davis seraya menarik kayu ke bawah.“Apa yang terjadi?” Daisy berjongkok ketika tangannya ditarik paksa ke bawah.Sesuatu melesat di atas kepala Davis dan Daisy. Beberapa benda terjatuh hingga mengeluarkan suara yang cukup bising.“Mereka ingin mencelakai kita.” Davis mengarahkan senter ke sekeliling. Ia mendapati tiga orang berkostum hantu mendekat.“Lalu, apa yang akan kita lakukan?” Daisy mendekat pada Davis, tetapi Davis menjauh darinya. “Apa yang membuatmu harus menjauh dariku di saat seperti ini? Dasar pria menjengkelkan!”“Belindung di balik drum ini. Aku akan mengalahkan mereka.” Davis melempar beberapa batu ke arah jendela. Ruangan menjadi agak terang.“Jangan memerintahku.” Daisy berlindung di balik drum sesuai perkataan Davis. Ketika menyadari ia mengikuti perintah Davis, Daisy mendengkus kesal. “Aku pasti akan memberimu pelajaran. Ingat itu pria menjengkelkan.”Davis mengawasi tiga orang yang mendekat ke arahnya, menggenggam kayu lebih
Davis mengamati Daisy yang tergeletak tak sadarkan diri selama beberapa waktu. “Sistem, apa aku boleh menyentuh wanita ini saat dia tidak sadarkan diri?”Davis menunggu jawaban sistem selama beberapa detik. Pria itu mengawasi sekeliling untuk menemukan barang yang bisa ia gunakan untuk membawa Daisy.[Host diizinkan untuk menyentuh dalam waktu satu menit][Setelah satu menit berakhir, Host harus melepaskan wanita itu bagaimanapun keadaannya]Davis menggendong Daisy, berlari keluar dari ruangan bersamaan dengan pria berkostum bajak laut yang kembali sadarkan diri. “Pria itu harus aku habisi. Dia sudah menghajar banyak bawahanku.” Pria itu menyeka darah dengan topi bajak laut, berjalan meninggalkan ruangan, menghubungi seseorang.Davis berlari melawati halaman rumah sakit, melirik Daisy sekilas. Kerumunan di depan gerbang sudah berkurang. Beberapa peserta tampak berlarian ke arah gerbang.Davis keluar dari gerbang, melewati kerumunan. “Aku tidak mengetahui apa pun soal wanita itu. Aku
“Jangan lari kau sialan!” teriak pria besar sembari mengacung-acungkan kayu.“A-aku tidak melakukannya!” Pria berkacamata terjatuh hingga berguling-guling. Ketika akan berdiri dan kembali berlari, pria besar di belakangnya melempar kayu.“Ah!” Pria berkacamata kembali terjatuh saat kayu mendarat di punggungnya. Dahinya membentur tong sampah hingga bengkak dan berdarah. Ia mundur dengan menggeser tubuh ke belakang, menatap takut pria besar yang seperti akan menelannya hidup-hidup.“Kau tidak bisa lari dariku sialan!” Pria besar itu tertawa, mengambil kayu di tanah. “Aku sudah memberitahumu bekali-kali untuk tidak menggangu permainanku di gedung rumah sakit itu, tapi kau justru melapor pada polisi sampai teman-temanku diseret ke penjara! Kau sudah membuatku kehilangan banyak orang untuk mendapatkan uang!”Pria berkacamata itu tersudut di dindang gedung, berdiri dengan susah payah, menyeka darah. “Aku tidak melapor pada polisi. Aku berada di klinik ketika penangkapan itu terjadi. Lagi pu
Jacob diam selama beberapa saat. “Saat aku sedang membereskan klinik, Frans tiba-tiba saja datang dan merusak banyak barang. Dia menuduhku sudah melaporkannya dan teman-temannya ke polisi. Aku melarikan diri saat dia akan menyiksaku.”“Informasi kehilangan barang-barang peserta di permainan di banguan berhantu itu sudah tersebar luas di internet. Aku dan beberapa orang bahkan nyaris diserang di sana. Aku pikir ada beberapa di antara peserta yang melaporkan hal tersebut. Alasan polisi bergerak karena sosok pelapor berasal dari keluarga terpandang dan berpengaruh,” kata Davis.“Kau mungkin saja benar, tapi Frans tetap akan menghajarku. Dia menganggapku sebagai samsak kekesalannya selama ini. Aku bahkan pernah mendapatkan perlakuan yang lebih kasar dibanding yang kau lihat tadi.”Davis berpindah ke ranjang kecil, melempas baju hingga bertelanjang dada, berbaring.Jacob mulai mengobati Davis, melakukannya dengan hati-hati, tersenyum.“Kau menceritakan penyiksaan sambil tersenyum.”“Benar
[Nama Host: Davis][Keluarga: Miller][Status Pewaris: Level 5 (121/500)][Health Point: 23/25][Kekuatan: 16 | Pertahanan: 17 | Kecerdasan: 18 | Kelincahan: 16][Money Power: $995.530.000]Davis segera membersihkan diri setelah menyelesaikan quest harian. Ia membersihkan diri, mengganti pakaian, pergi ke klinik Jacob untuk memastikan keadaan pria itu.“Aku khawatir jika Frans tiba-tiba datang dan mencelakai Jacob.”Beberapa menit kemudian, Davis menepikan mobil di depan klinik. Ia mengawasi klinik, mengetuk pintu beberapa kali. “Apa jacob masih tertidur?”Pintu tiba-tiba terbuka ketika Davis menarik kenop pintu. Ia terkejut ketika melihat ruangan yang berantakan. “Apa yang terjadi?”Davis mengamati ruangan saksama, terkejut ketika melihat jejak darah berceceran di lantai. “Jacob.”Davis memasuki sebuah ruangan, seketika mematung ketika melihat Jacob terkapar di lantai. “Jacob!”Jacob mengerjapkan mata berkali-kali, duduk dengan agak susah payah. “Davis, apa yang kau lakukan di sini
“Selamat datang di ruanganku!” teriak seorang pria sembari tersenyum riang. Pria itu memangku dua ekor kucing di tangan kiri dan kanan. Puluhan kucing berkeliaran di ruangan, saling bertengkar, mengeong, tertidur, dan berlarian ke berbagai tempat. Ruangan terlihat sangat kontras dengan kondisi gedung yang menyeramkan. Ruangan ini sangat terang dengan warna merah dan emas. Sebuah lampu gantung besar berada di langit-langit ruangan. Beberapa rumah dan mainan kucing berada di sisi kiri ruangan, sedangkan sofa, televisi, lemari-lemari, dan kolam renang berada di sebelah kanan. Daniel, Chris, dan Adrian mengamati keadaan sekitar, masih berdiri di tempat mereka. Daniel mengamati pria berkemeja warna-wani di depannya. Ia mengira jika pemimpin orang-orang bertopeng itu adalah seorang pria besar, tinggi, bertato, dan bertampang menyeramkan. Akan tetapi, pria itu justru seperti pria kutu buku dan penyayang binatang. “Senang bertemu dengan Anda.” Aaron meletakkan kedua kucing di lantai, men
Dariel memasuki rumah bersama para pengawalnya. Hujan semakin mengguyur deras di luar. Petir berkali-kali menyambar dan angin semakin kencang hingga beberapa ranting terlempar ke jendela. Suasana ruangan sangat hening, berbeda dengan suasana hari Dariel yang tegang.Dariel menempuh perjalanan hingga berjam-jam untuk di pulau ini. Ia memastikan semuanya dengan sebaik mungkin. “Aku sangat mengkhawatirkan keadaan ayah sekarang, tetapi ayah memintaku untuk melakukan ini. Aku tidak boleh mengecewakannya,” gumamnya.Dariel berusaha fokus dan tenang untuk menyelesaikan misi. Daniel memintanya untuk bertemu dengan seseorang. Pencarian orang itu tidaklah mudah, apalagi Mario berkali-kali tidak sadarkan diri di ruangannya. Selain itu, ia dan Daniel harus waspada terhadap Daniel, Deric, maupun anggota keluarga lain.Dariel mengembus napas panjang, berusaha mengendalikan diri untuk tetap tenang. Ia mengepalkan tangan erat-erat saat pikiran buruk mendadak muncul. Ia sering kali membayangkan Daniel
[Nama Host: Davis] [Keluarga: Miller] [Status Pewaris: Level 36 (3110/3500)] [Health Point: 54/54] [Kekuatan: 54 | Pertahanan: 55 | Kecerdasan: 53 | Kelincahan: 54] [Money Power: $30.327.000.000]Hujan mengguyur sejak sore. Udara menjadi lebih dingin dibandingkan biasanya. Kilat terlihat beberapa kali di langit.Davis berada di dalam kamar, mengamati hujan dari jendela. “Dua belas hari berlalu dengan cepat bagiku. Hal ini berbeda sekali saat aku masih tergabung dalam aliansi.”“Tuan Henry dan aliansi bersiap untuk menangkap Logan dan Ludwig dalam dua hari lagi. Logan dan Ludwig juga bersiap untuk melakukan serangan. Kedua pihak mempersiapkan rencana mereka dengan sebaik mungkin.”Davis menutup jendela, duduk di sofa. “Ludwig tidak mendatangi Lucas setelah hari itu. Dia fokus untuk menyempurnakan persiapan. Meski aku sudah tahu rencana mereka dan memberi tahu rencana itu pada Tuan Henry, tetapi aku menduga ada hal yang tidak terduga yang bisa terjadi.”Davis mengembus napas panj
Hujan mengguyur sejak beberapa jam lalu. Davis berada di kamar, mengingat pertemuan dengan Mike Stormy beberapa jam lalu. Ia membuka layar hologram, tercenung selama beberapa waktu. “Sesuai dugaanku, Mike Stormy mencurigaiku membangun bisnis dengan modal dari para berandal. Selain itu, dia memerintahkan bawahannya untuk mencari informasi tentangku. Sayangnya, dia tidak akan mendapatkan apa pun. Aku pun juga belum mengetahui asal-usulku hingga sekarang.” “Aku sudah mencari informasi mengenai Mario, tetapi sistem tidak memberikan informasi apa pun. Mario tampaknya adalah orang yang masuk dalam daftar orang berbahaya. Dia lebih berbahaya dibandingkan Mike.” “Aku masih bisa mengamati keadaan Mike, tetapi aku tidak bisa mencari informasi Mario meski sudah mencoba berkali-kali.” Davis menoleh ke jendela saat petir menggelegar. Ia melihat keadaan menjadi terang sesaat. “Meski sistem tidak memberikan jawaban, aku masih bisa bertanya soal Mario pada seseorang.” Davis bergegas keluar d
[Nama Host: Davis] [Keluarga: Miller] [Status Pewaris: Level 36 (1130/3500)] [Health Point: 54/54] [Kekuatan: 54 | Pertahanan: 55 | Kecerdasan: 53 | Kelincahan: 54] [Money Power: $30.324.050.000]Davis sedang dalam perjalanan menuju lokasi pertemuan dengan Mike. Ia mengamati kondisi pusat kota yang sangat ramai. “Sistem memberikan waktu satu jam bagiku untuk bertemu dengan Mike Stormy. Waktunya lebih lama dibandingkan dengan waktu pertemuanku dengan Daisy. Apakah itu berarti Daisy lebih berbahaya dibandingkan Mike?”Davis mengembus napas panjang, membuka layar hologram, mengamati keadaan Henry Tolando dan seluruh anggota aliansi di sebuah ruangan. “Mereka berkumpul untuk membahas kabar kematian Evan Mulikas. Mereka berencana untuk mempercepat penyerangan.”Davis mengepalkan tangan erat-erat. “Firasatku mengatakan bahwa hal buruk akan terjadi. Aku harus bersiap-siap untuk kemungkinan terburuk.”Davis melirik Sammy, Don, dan Dave sekilas. “Aku yakin Tuan Henry akan menyewa Jay d
Mario masih tercenung, mengamati gambar di tangannya. Pikirannya penuh dengan kenangan masa lalu bersama putra kecil Damian dan Dominique.Mario menatap air mata yang terus menetes membasahi kertas. Bahunya berguncang berkali-kali sampai akhirnya ia menangis terisak-isak.Mario mengawasi kamar sekilas. “Apa mungkin Davis masih hidup? Aku mengira Dylan sudah meninggal, tetapi dia ternyata masih hidup. Davis kemungkinan memang masih hidup.”Mario segera menghidupkan komputer, mencari informasi mengenai Davis. Deretan informasi seketika bermunculan di layar. “Aku mengakses informasi kependudukan negara ini dan menemukan banyak sekali pria bernama Davis.”Mario menatap gambar, mencocokkan foto dengan informasi di layar. “Daisy menyerahkan kertas ini padaku beberapa hari lalu, tetapi aku baru melihat gambar pria ini sekarang. Donald mendadak datang sehingga aku belum sempat mengeceknya.”“Jika pria itu memang Davis, maka Daisy sudah bertemu dengannya.” Mario sontak terdiam, mengepalkan tan
Hujan mengguyur deras sejak beberapa jam lalu. Ruangan makan tampak ramai oleh cerita Sarah dan Elora. Petir beberapa kali menggelegar hingga kedua anak itu menjerit ketakutan.Suasana yang ramai perlahan sepi setelah kepergian Sarah dan Elora. Davis berpindah ke ruangan utama, menonton berita di televisi. Pembawa berita tengah menyiarkan kabar ledakan bom dan kelompok teroris di ibu kota Floxia. “Aku sudah memberi tahu Tuan Henry soal penyerangan musuh pada Evan Mulikas. Akan tetapi, aku cukup mengkhawatirkan keadaan Evan Mulikas. Dia adalah sosok penting dalam aliansi. Jika dia terluka atau sampai tewas, aliansi pasti akan melemah. Logan dan Ludwig kemungkinan besar akan langsung menyerang. Jika aliansi kalah, mereka kemungkinan akan mengincarku.”Davis mengembus napas panjang, bersandar di kursi, tertawa. “Aku tampaknya terlalu berpikir berlebihan. Evan Mulikas dan pasukannya bukanlah orang-orang lemah. Dia adalah mantan kepala kepolisian Fluxton dan para bawahannya adalah orang-o
Ludwig berjalan menuju gedung, mengawasi keadaan sekeliling saksama. Ia mengabaikan para tahanan yang berkumpul di halaman.Ludwig menghubungi Logan, berjalan lebih cepat. “Bagaimana keadaan di tempat ini? Apakah musuh mencurigai keberadaanku?”Logan menamati layar-layar yang menunjukkan Ludwig dan kondisi penjara. “Tidak ada hal yang mencurigakan hingga sekarang. Akan tetapi, kau harus tetap waspada. Ingat kau hanya memiliki waktu setengah jam. Saat ini, aku masih mengunduh data sekarang.”“Aku mengerti.” Ludwig menutup panggilan, menuruni sebuah tangga. Saat tiba di lantai bawah, ia bergabung dengan para petugas kebersihan yang lain.“Para bawahan Evan Mulikas masih berkeliaran di dalam penjara dan kepolisian hingga saat ini. Mereka mengawasi Lucas, Liam, dan Levon dengan sangat ketat. Mereka bahkan tidak mengalihkan pandangan dari Paman Lando meski dia sedang sakit. Aku tidak boleh sampai tertangkap oleh mereka.”Beberapa polisi memasuki ruangan. Pemimpin mereka memberikan arahan s
[Nama Host: Davis][Keluarga: Miller][Status Pewaris: Level 36 (965/3500)][Health Point: 54/54][Kekuatan: 54 | Pertahanan: 55 | Kecerdasan: 53 | Kelincahan: 54][Money Power: $30.323.995.000]Sebastian tengah berada di sisi kolam, duduk di kursi roda. Pikirannya tertuju pada peristiwa semalam. “Davis tidak fokus dengan pertarungan. Dia tampaknya sedang memikirkan cara untuk menghadapi Logan dan Ludwig. Meski dia tidak terlibat langsung dengan dua orang itu, tetapi aku yakin dia akan turun dalam pertarungan untuk mengamankan Henry Tolando.”Sebastian menoleh ke belakang saat Sonya menghampirinya.“Apa sudah ada perkembangan dari pencarian anggota lain, Simon?” tanya Sonya sembari melirik sekeliling, memastikan keadaan aman. Ia menyimpan sebuah gelas di meja.“Grey dan Benny memberi tahuku jika mereka bertemu dengan Moses semalam. Sung dan Tora juga bertemu dengan Mathilda di lokasi berbeda. Akan tetapi, Toshi dan Taka belum bertemu siapa pun hingga saat ini. Moses dan Mathilda berak