Davis, Sammy, Don, dan Alex tiba di rumah sakit beberapa menit kemudian. Mereka menunggu di depan ruangan. Pemuda yang mereka tolong sedang mendapatkan perawatan.“Kau terlalu mencampuri urusan orang lain, Davis,” kata Don.“Jika aku tidak mencampuri urusan orang lain, aku tidak akan mengenal kalian sekarang.” Davis mengintip ruangan melalui celah tirai yang terbuka.“Hei, aku baru menyadari sesuatu.” Alex menunjukkan foto pemuda tadi. “Pakaian yang dikenakan oleh orang tadi persis dengan pemilik kedai tempat kita makan malam tadi. Mereka mungkin masih memiliki hubungan. Aku sempat memotret banner kedai itu. Aku bisa menghubungi nomor ponselnya.”Alex menghubungi nomor tersebut. Sayangnya, panggilan sama sekali tidak terhubung. “Nomor itu tidak aktif.”Davis, Sammy, Don, dan Alex menunggu di depan ruangan.Alex menguap beberapa kali, berjalan menuju toilet. Ia sudah mengantuk dan ingin segera kembali ke hotel untuk beristirahat.Alex mengusap wajah di wastafel, menepuk wajah beberapa
“Aku sudah memutuskan hal ini matang-matang. Aku akan mengembalikan harga diriku yang telah hilang. Aku akan melawan keluarga Miller dan bergabung ke pihak Dylan dan Tuan Damian. Jika aku bertemu dengan putra Tuan Damian, aku akan melindunginya dengan nyawaku sendiri sebagai bukti jika aku bersungguh-sungguh,” ujar Mario penuh kepastian.Mike tertawa. “Aku bisa melihat kesungguhan dari matamu, Mario. Kau adalah Mario yang aku kenal, bukan Mario yang pesimis dan tidak berguna seperti yang aku temui semalam. Aku akan berada di sisimu untuk membantumu.”Mario mengembus napas panjang, menyentuh dadanya. Ia merasa kembali hidup setelah terkurung dalam kungkungan depresi selama bertahun-tahun. “Aku tahu Dylan tidak akan pernah memaafkanku, tapi aku tidak ingin mati sebagai pecundang yang tidak pernah mencoba untuk memperbaiki kesalahanku.”“Ya, Dylan pasti akan tetap membencimu sepanjang hidupnya. Kau adalah orang yang sudah menghancurkan hidupnya dan hidup orang-orang yang dia sayangi.”Ma
Davis terbangun ketika langit masih gelap. Ia bersiap-siap untuk melakukan quest harian. Ketika keluar dari kamar, ia melihat Sammy sedang melakukan pemanasan. “Kau bangun lebih lambat dibanding biasanya, Davis. Aku akan menemanimu berolahraga di taman,” ujar Sammy.“Di mana Don?” tanya Davis seraya menatap kamar Don.“Don sedang mengurus si bocah nakal. Dia akan menyusul secepatnya.”Davis dan Sammy berlari di taman.Sammy berkata di sela-sela mengelilingi taman bersama Davis, “Ben mengabarkan jika terjadi pertarungan di markas setiap kelompok semalam. Orang-orang bertopeng yang memakai jaket Red Hawk menyerang markas Black Lizard, sedang orang-orang bertopeng yang memakai jaket Black Lizard menyerang markas Green Shark. Orang-orang bertopeng itu juga menyerang markas Red Hawk dan Blue Turtle dengan memakai jaket kelompok lain.”“Ini cukup aneh. Penyerangan dilakukan dalam waktu bersamaan di mana setiap kelompok menyerang markas kelompok lain.” Davis terdiam sesaat. “Jack, Edwin, Ru
“Tunggu!” Hans mengejar Davis, Sammy, Don, dan Alex. “Apa yang kau ingin katakan?” tanya Davis.Hans berpegangan pada dinding, mengendalikan napas yang terengah-engah. “Aku memiliki informasi untuk kalian.”“Kau bisa mengatakannya sekarang. Kami tidak memiliki banyak waktu.”“Aku mendengar saudaraku mengatakan jika dia dan teman-temannya sesama tahanan yang kabur akan berkumpul di sisi sungai untuk penyerangan ke sebuah markas. Jika aku tidak salah mengingat, dia sempat menyebut soal kelompok bernama Black Lizard dan Red … Red”“Red Hawk,” sambung Davis.“Ya, dia mengatakan soal kelompok itu. Dia juga mengatakan jika tahanan lain yang berada di kota lain juga akan menyerang markas.”Davis, Sammy, dan Don saling menatap satu sama lain.“Ke mana kau akan pergi setelah ini?” tanya Davis.“Aku ingin kembali ke kedai, tapi sepertinya saudaraku masih berada di sana. Jika dia tahu aku masih hidup, dia akan kembali menghajarku dan mungkin akan kembali membuangku ke sungai. Aku … tidak memili
Davis mengembus napas panjang, berbalik menghadap Sammy, Don, Alex, dan Benjamin. “Aku mengerti.”“Bawahanku baru saja mengirimkan sebuah video. Aku akan mengirimkannya padamu, Bocah Nakal,” ujar Benjamin.Alex menghubungkan tablet dengan TV, lalu memutar video. Televisi menunjukkan empat orang pria berjaket hitam dan para tahanan yang kabur berada di bawah jembatan.“Malam nanti kalian akan kembali menyerang markas Black Lizard. Kalian harus memakai topeng-topeng ini dan bergerak sesuai arahan dariku,” ujar salah satu pria yang berdiri pada dekat dengan para tahanan.“Topeng?” Davis duduk di sofa, menatap topeng yang ada di dalam kotak. “Mereka tampaknya ingin menyamar sebagai pasukanku.”“Kau benar, Davis.” Sammy menyahut.“Ben, kau harus mengerahkan pasukan lebih banyak ke jembatan dan sekitar markas Black Lizard. Aku menduga Jack akan berada di markas malam nanti. Kalau Jack tidak mendatangi markas, dia mungkin saja bertemu dengan Edwin, Russel, dan Roland.”“Aku mengerti.”Keribu
Alex bermain game selama menunggu Hans. Ketika menoleh ke samping jalan, ia melihat seseorang yang tengah duduk di dekat tiang listrik.Alex mengamati pria itu saksama, terkejut ketika menyadari sosok itu. “Paman Andy?”Alex terkejut, tetapi berakting senormal mungkin. Ia berpura-pura bermain game, padahal ia mengamati Andy dengan saksama melalui ponsel. “Dia terus mengikutiku sejak kemarin. Dia tampaknya memang ingin membalas dendam.”Alex melihat Hans keluar dari pintu. Ketika menoleh ke samping, ia tidak mendapati Andy berada di tempat tadi. “Kenapa Paman Andy tidak bergabung bersama para tahanan lain dan justru terus mengejarku?”“Dia memang pantas masuk penjara karena kejahatannya.” Alex menoleh pada Hans yang baru memasuki mobil. “Kau membawa cukup banyak barang, Hans.”“Ya, aku membawa beberapa alat masak yang tidak ada di markas dan juga beberapa barang peninggalan keluargaku. Kau tidak masalah dengan ini?”“Tentu saja tidak. Kau berhak membawa barang-barangmu.”Mobil melaju
“Berikan salam perkenalan pada mereka, Stevan. Aku akan mengurus orang-orang yang berada di dalam,” ujar Levi seraya berjalan menuju pintu.“Aku mengerti.” Stevan merenggangkan tubuh beberapa waktu.Para berandalan mengelilingi Levi dan Stevan dalam waktu singkat.“Siapa kalian dan apa yang kalian inginkan di tempat kami?” tanya salah seorang berandalan berbadan besar. “Pergilah sebelum kalian hancur di tanganku.”“Stevan, jangan membuatku menunggu.” Levi mengamati ruangan dalam. Ia melihat seorang pria tengah bersama dua wanita. “Kau membuatku iri, brengsek!”Stevan seketika melayangkan pukulan pada si berandalan besar, lantas menendang perutnya dengan lutut. Berandalan besar itu seketika tumbang ke lantai tanpa perlawanan.Para berandalan seketika mundur hingga sebuah jalan terbuka untuk Levi.“Aku dan temanku hanya ingin mencari teman kami di sini. Jika kalian tidak ingin babak belur, jangan menghalangiku dan temanku. Kami akan pergi setelah bertemu teman kami atau mendapatkan info
Jack menendang pintu hingga terbuka lebar. Ia memasuki ruangan, menatap Edwin, Russel, Roland, dan beberapa orang yang berdiri di dekat mereka.“Brengsek! Kenapa kalian selalu membuat masalah dan membuatku murka?” teriak Jack sembari menatap tajam Edwin, Russel, dan Roland.Randy, Ferdinand, dan Albert memasuki ruangan, berdiri di belakang Jack.“Tutup mulutku, bajingan!” Roland menggebrak meja, menatap bengis Jack. “Orang-orangmu sudah menyerang markasku semalam hingga beberapa bawahanku terluka! Kaulah yang membawa masalah!”“Aku tidak pernah memerintahkan bawahanku untuk menyerang markasmu!” Jack mencengkeram baju Roland, bersiap melayangkan pukulan.“Cukup!” pekik Russel dengan tatapan tajam, mendorong Jack dan Roland menjauh. Jack dan Roland berdecak, mundur beberapa langkah.“Aku yakin kalian sudah mengetahui apa yang terjadi. Kita bisa menyelesaikan permasalahan ini dengan cepat jika kita bisa bekerja sama,” ujar Russel.Jack dan Roland duduk di kursi, saling menatap tajam.Ed
[Nama Host: Davis] [Keluarga: Miller] [Status Pewaris: Level 36 (3110/3500)] [Health Point: 54/54] [Kekuatan: 54 | Pertahanan: 55 | Kecerdasan: 53 | Kelincahan: 54] [Money Power: $30.327.000.000]Hujan mengguyur sejak sore. Udara menjadi lebih dingin dibandingkan biasanya. Kilat terlihat beberapa kali di langit.Davis berada di dalam kamar, mengamati hujan dari jendela. “Dua belas hari berlalu dengan cepat bagiku. Hal ini berbeda sekali saat aku masih tergabung dalam aliansi.”“Tuan Henry dan aliansi bersiap untuk menangkap Logan dan Ludwig dalam dua hari lagi. Logan dan Ludwig juga bersiap untuk melakukan serangan. Kedua pihak mempersiapkan rencana mereka dengan sebaik mungkin.”Davis menutup jendela, duduk di sofa. “Ludwig tidak mendatangi Lucas setelah hari itu. Dia fokus untuk menyempurnakan persiapan. Meski aku sudah tahu rencana mereka dan memberi tahu rencana itu pada Tuan Henry, tetapi aku menduga ada hal yang tidak terduga yang bisa terjadi.”Davis mengembus napas panj
Hujan mengguyur sejak beberapa jam lalu. Davis berada di kamar, mengingat pertemuan dengan Mike Stormy beberapa jam lalu. Ia membuka layar hologram, tercenung selama beberapa waktu. “Sesuai dugaanku, Mike Stormy mencurigaiku membangun bisnis dengan modal dari para berandal. Selain itu, dia memerintahkan bawahannya untuk mencari informasi tentangku. Sayangnya, dia tidak akan mendapatkan apa pun. Aku pun juga belum mengetahui asal-usulku hingga sekarang.” “Aku sudah mencari informasi mengenai Mario, tetapi sistem tidak memberikan informasi apa pun. Mario tampaknya adalah orang yang masuk dalam daftar orang berbahaya. Dia lebih berbahaya dibandingkan Mike.” “Aku masih bisa mengamati keadaan Mike, tetapi aku tidak bisa mencari informasi Mario meski sudah mencoba berkali-kali.” Davis menoleh ke jendela saat petir menggelegar. Ia melihat keadaan menjadi terang sesaat. “Meski sistem tidak memberikan jawaban, aku masih bisa bertanya soal Mario pada seseorang.” Davis bergegas keluar d
[Nama Host: Davis] [Keluarga: Miller] [Status Pewaris: Level 36 (1130/3500)] [Health Point: 54/54] [Kekuatan: 54 | Pertahanan: 55 | Kecerdasan: 53 | Kelincahan: 54] [Money Power: $30.324.050.000]Davis sedang dalam perjalanan menuju lokasi pertemuan dengan Mike. Ia mengamati kondisi pusat kota yang sangat ramai. “Sistem memberikan waktu satu jam bagiku untuk bertemu dengan Mike Stormy. Waktunya lebih lama dibandingkan dengan waktu pertemuanku dengan Daisy. Apakah itu berarti Daisy lebih berbahaya dibandingkan Mike?”Davis mengembus napas panjang, membuka layar hologram, mengamati keadaan Henry Tolando dan seluruh anggota aliansi di sebuah ruangan. “Mereka berkumpul untuk membahas kabar kematian Evan Mulikas. Mereka berencana untuk mempercepat penyerangan.”Davis mengepalkan tangan erat-erat. “Firasatku mengatakan bahwa hal buruk akan terjadi. Aku harus bersiap-siap untuk kemungkinan terburuk.”Davis melirik Sammy, Don, dan Dave sekilas. “Aku yakin Tuan Henry akan menyewa Jay d
Mario masih tercenung, mengamati gambar di tangannya. Pikirannya penuh dengan kenangan masa lalu bersama putra kecil Damian dan Dominique.Mario menatap air mata yang terus menetes membasahi kertas. Bahunya berguncang berkali-kali sampai akhirnya ia menangis terisak-isak.Mario mengawasi kamar sekilas. “Apa mungkin Davis masih hidup? Aku mengira Dylan sudah meninggal, tetapi dia ternyata masih hidup. Davis kemungkinan memang masih hidup.”Mario segera menghidupkan komputer, mencari informasi mengenai Davis. Deretan informasi seketika bermunculan di layar. “Aku mengakses informasi kependudukan negara ini dan menemukan banyak sekali pria bernama Davis.”Mario menatap gambar, mencocokkan foto dengan informasi di layar. “Daisy menyerahkan kertas ini padaku beberapa hari lalu, tetapi aku baru melihat gambar pria ini sekarang. Donald mendadak datang sehingga aku belum sempat mengeceknya.”“Jika pria itu memang Davis, maka Daisy sudah bertemu dengannya.” Mario sontak terdiam, mengepalkan tan
Hujan mengguyur deras sejak beberapa jam lalu. Ruangan makan tampak ramai oleh cerita Sarah dan Elora. Petir beberapa kali menggelegar hingga kedua anak itu menjerit ketakutan.Suasana yang ramai perlahan sepi setelah kepergian Sarah dan Elora. Davis berpindah ke ruangan utama, menonton berita di televisi. Pembawa berita tengah menyiarkan kabar ledakan bom dan kelompok teroris di ibu kota Floxia. “Aku sudah memberi tahu Tuan Henry soal penyerangan musuh pada Evan Mulikas. Akan tetapi, aku cukup mengkhawatirkan keadaan Evan Mulikas. Dia adalah sosok penting dalam aliansi. Jika dia terluka atau sampai tewas, aliansi pasti akan melemah. Logan dan Ludwig kemungkinan besar akan langsung menyerang. Jika aliansi kalah, mereka kemungkinan akan mengincarku.”Davis mengembus napas panjang, bersandar di kursi, tertawa. “Aku tampaknya terlalu berpikir berlebihan. Evan Mulikas dan pasukannya bukanlah orang-orang lemah. Dia adalah mantan kepala kepolisian Fluxton dan para bawahannya adalah orang-o
Ludwig berjalan menuju gedung, mengawasi keadaan sekeliling saksama. Ia mengabaikan para tahanan yang berkumpul di halaman.Ludwig menghubungi Logan, berjalan lebih cepat. “Bagaimana keadaan di tempat ini? Apakah musuh mencurigai keberadaanku?”Logan menamati layar-layar yang menunjukkan Ludwig dan kondisi penjara. “Tidak ada hal yang mencurigakan hingga sekarang. Akan tetapi, kau harus tetap waspada. Ingat kau hanya memiliki waktu setengah jam. Saat ini, aku masih mengunduh data sekarang.”“Aku mengerti.” Ludwig menutup panggilan, menuruni sebuah tangga. Saat tiba di lantai bawah, ia bergabung dengan para petugas kebersihan yang lain.“Para bawahan Evan Mulikas masih berkeliaran di dalam penjara dan kepolisian hingga saat ini. Mereka mengawasi Lucas, Liam, dan Levon dengan sangat ketat. Mereka bahkan tidak mengalihkan pandangan dari Paman Lando meski dia sedang sakit. Aku tidak boleh sampai tertangkap oleh mereka.”Beberapa polisi memasuki ruangan. Pemimpin mereka memberikan arahan s
[Nama Host: Davis][Keluarga: Miller][Status Pewaris: Level 36 (965/3500)][Health Point: 54/54][Kekuatan: 54 | Pertahanan: 55 | Kecerdasan: 53 | Kelincahan: 54][Money Power: $30.323.995.000]Sebastian tengah berada di sisi kolam, duduk di kursi roda. Pikirannya tertuju pada peristiwa semalam. “Davis tidak fokus dengan pertarungan. Dia tampaknya sedang memikirkan cara untuk menghadapi Logan dan Ludwig. Meski dia tidak terlibat langsung dengan dua orang itu, tetapi aku yakin dia akan turun dalam pertarungan untuk mengamankan Henry Tolando.”Sebastian menoleh ke belakang saat Sonya menghampirinya.“Apa sudah ada perkembangan dari pencarian anggota lain, Simon?” tanya Sonya sembari melirik sekeliling, memastikan keadaan aman. Ia menyimpan sebuah gelas di meja.“Grey dan Benny memberi tahuku jika mereka bertemu dengan Moses semalam. Sung dan Tora juga bertemu dengan Mathilda di lokasi berbeda. Akan tetapi, Toshi dan Taka belum bertemu siapa pun hingga saat ini. Moses dan Mathilda berak
Langit sudah sepenuhnya gelap saat beberapa rombongan mobil mulai memasuki gerbang, menepi di depan sebuah bangunan mewah. Satu per satu anggota aliansi turun dari kendaraan, memasuki gedung. Mereka berbincang mengenai pesan dari Henry Tolando yang mendadak.Jack tiba beberapa menit kemudian. Pria itu turun dari mobil, mendengkus kesal saat melihat Emir dan Russel. “Dasar brengsek! Kenapa aku terus terlibat dengan sampah-sampah itu?”Jack mengabaikan Emir dan Russel, berjalan memasuki gedung. “Ayah sudah tiba lebih dahulu. Dia tampak tegang setelah mendapatkan pesan dari Tuan Henry. Sial! Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa aku juga menjadi tegang?”“Aku yakin Tuan Henry memiliki informasi penting. Dia tidak mungkin meminta seluruh anggota aliansi untuk berkumpul dalam waktu mendadak,” ujar Emir yang berjalan di samping Jack. “Apa kau bisa menebak?”“Tutup mulutmu, brengsek! Kita akan tahu setelah kita tiba di ruangan.” Jack mendengkus kesal, berjalan lebih cepat saat Russel juga mend
Rombongan mobil mulai meninggalkan penjara, melewati sebuah jembatan panjang.Donald melirik Dennis, tersenyum. “Kau akhirnya mau memihakku, Dennis. Aku tahu kau sudah sangat kesal pada Daniel.”Dennis mendengkus kesal. “Aku hanya tahu berandal seperti apa yang kau rekrut menjadi sekutumu. Aku sama sekali tidak ingin terlibat dalam perselisihanmu dengan Daniel.”“Kehadiranmu sekarang cukup membuatku senang.” Donald tersenyum, menoleh ke samping, mengamati laut dan pantai yang tampak ramai. “Kau akan terikat denganku selamanya, Dennis. Aku tahu kau sangat menyayangi Daisy sehingga kau tidak ingin dia menderita,” batinnya.“Sial! Aku akhirnya terseret dalam perselisihan ini.” Dennis mengepalkan tangan erat-erat, mengamati gedung pencakar langit di pusat kota Pixeltown. “Aku melakukan semua ini demi Daisy. Aku harus menjaganya sampai akhir hidupku.”“Daisy sering kali pergi menuju Leaventown akhir-akhir ini. Apakah ada sesuatu yang menarik di kota kecil itu?” tanya Donald.“Dia hanya ing