Tiga orang pria berlari cepat, melewati beberapa kedai hingga menjatuhkan beberapa pria yang tengah duduk di kursi.“Hei, apa yang kau lakukan?” Salah satu pembeli berteriak saat tubuhnya terbaring di jalanan yang becek.“Berhenti sekarang!” Seorang polisi menembak ke udara. Tiga polisi lain berlari di belakangnya.Kejadian itu menarik perhatian banyak orang. Tiga pria itu melemparkan beberapa barang untuk menghalangi jalan. Mereka bergerak menuju Davis, Sammy, Don, dan Alex.“Hentikan mereka!” teriak seorang polisi.“Apa mereka tahanan yang kabur?” tanya Alex seraya bersembunyi di belakang Davis.Ketiga pria itu tiba-tiba berbelok ke samping kanan, melewati Davis, Sammy, Don, dan Alex. Para polisi terus mengejar sembari berteriak untuk meminta mereka berhenti. Suara tembakan terdengar beberapa kali.“Ya, mereka sepertinya adalah para tahanan yang kabur,” ujar Davis seraya mengamati pengejaran. Ketika menoleh ke arah si pemilik kedai, ia melihat pemuda itu tengah bergumam.“Berita kab
Davis, Sammy, Don, dan Alex tiba di rumah sakit beberapa menit kemudian. Mereka menunggu di depan ruangan. Pemuda yang mereka tolong sedang mendapatkan perawatan.“Kau terlalu mencampuri urusan orang lain, Davis,” kata Don.“Jika aku tidak mencampuri urusan orang lain, aku tidak akan mengenal kalian sekarang.” Davis mengintip ruangan melalui celah tirai yang terbuka.“Hei, aku baru menyadari sesuatu.” Alex menunjukkan foto pemuda tadi. “Pakaian yang dikenakan oleh orang tadi persis dengan pemilik kedai tempat kita makan malam tadi. Mereka mungkin masih memiliki hubungan. Aku sempat memotret banner kedai itu. Aku bisa menghubungi nomor ponselnya.”Alex menghubungi nomor tersebut. Sayangnya, panggilan sama sekali tidak terhubung. “Nomor itu tidak aktif.”Davis, Sammy, Don, dan Alex menunggu di depan ruangan.Alex menguap beberapa kali, berjalan menuju toilet. Ia sudah mengantuk dan ingin segera kembali ke hotel untuk beristirahat.Alex mengusap wajah di wastafel, menepuk wajah beberapa
“Aku sudah memutuskan hal ini matang-matang. Aku akan mengembalikan harga diriku yang telah hilang. Aku akan melawan keluarga Miller dan bergabung ke pihak Dylan dan Tuan Damian. Jika aku bertemu dengan putra Tuan Damian, aku akan melindunginya dengan nyawaku sendiri sebagai bukti jika aku bersungguh-sungguh,” ujar Mario penuh kepastian.Mike tertawa. “Aku bisa melihat kesungguhan dari matamu, Mario. Kau adalah Mario yang aku kenal, bukan Mario yang pesimis dan tidak berguna seperti yang aku temui semalam. Aku akan berada di sisimu untuk membantumu.”Mario mengembus napas panjang, menyentuh dadanya. Ia merasa kembali hidup setelah terkurung dalam kungkungan depresi selama bertahun-tahun. “Aku tahu Dylan tidak akan pernah memaafkanku, tapi aku tidak ingin mati sebagai pecundang yang tidak pernah mencoba untuk memperbaiki kesalahanku.”“Ya, Dylan pasti akan tetap membencimu sepanjang hidupnya. Kau adalah orang yang sudah menghancurkan hidupnya dan hidup orang-orang yang dia sayangi.”Ma
Davis terbangun ketika langit masih gelap. Ia bersiap-siap untuk melakukan quest harian. Ketika keluar dari kamar, ia melihat Sammy sedang melakukan pemanasan. “Kau bangun lebih lambat dibanding biasanya, Davis. Aku akan menemanimu berolahraga di taman,” ujar Sammy.“Di mana Don?” tanya Davis seraya menatap kamar Don.“Don sedang mengurus si bocah nakal. Dia akan menyusul secepatnya.”Davis dan Sammy berlari di taman.Sammy berkata di sela-sela mengelilingi taman bersama Davis, “Ben mengabarkan jika terjadi pertarungan di markas setiap kelompok semalam. Orang-orang bertopeng yang memakai jaket Red Hawk menyerang markas Black Lizard, sedang orang-orang bertopeng yang memakai jaket Black Lizard menyerang markas Green Shark. Orang-orang bertopeng itu juga menyerang markas Red Hawk dan Blue Turtle dengan memakai jaket kelompok lain.”“Ini cukup aneh. Penyerangan dilakukan dalam waktu bersamaan di mana setiap kelompok menyerang markas kelompok lain.” Davis terdiam sesaat. “Jack, Edwin, Ru
“Tunggu!” Hans mengejar Davis, Sammy, Don, dan Alex. “Apa yang kau ingin katakan?” tanya Davis.Hans berpegangan pada dinding, mengendalikan napas yang terengah-engah. “Aku memiliki informasi untuk kalian.”“Kau bisa mengatakannya sekarang. Kami tidak memiliki banyak waktu.”“Aku mendengar saudaraku mengatakan jika dia dan teman-temannya sesama tahanan yang kabur akan berkumpul di sisi sungai untuk penyerangan ke sebuah markas. Jika aku tidak salah mengingat, dia sempat menyebut soal kelompok bernama Black Lizard dan Red … Red”“Red Hawk,” sambung Davis.“Ya, dia mengatakan soal kelompok itu. Dia juga mengatakan jika tahanan lain yang berada di kota lain juga akan menyerang markas.”Davis, Sammy, dan Don saling menatap satu sama lain.“Ke mana kau akan pergi setelah ini?” tanya Davis.“Aku ingin kembali ke kedai, tapi sepertinya saudaraku masih berada di sana. Jika dia tahu aku masih hidup, dia akan kembali menghajarku dan mungkin akan kembali membuangku ke sungai. Aku … tidak memili
Davis mengembus napas panjang, berbalik menghadap Sammy, Don, Alex, dan Benjamin. “Aku mengerti.”“Bawahanku baru saja mengirimkan sebuah video. Aku akan mengirimkannya padamu, Bocah Nakal,” ujar Benjamin.Alex menghubungkan tablet dengan TV, lalu memutar video. Televisi menunjukkan empat orang pria berjaket hitam dan para tahanan yang kabur berada di bawah jembatan.“Malam nanti kalian akan kembali menyerang markas Black Lizard. Kalian harus memakai topeng-topeng ini dan bergerak sesuai arahan dariku,” ujar salah satu pria yang berdiri pada dekat dengan para tahanan.“Topeng?” Davis duduk di sofa, menatap topeng yang ada di dalam kotak. “Mereka tampaknya ingin menyamar sebagai pasukanku.”“Kau benar, Davis.” Sammy menyahut.“Ben, kau harus mengerahkan pasukan lebih banyak ke jembatan dan sekitar markas Black Lizard. Aku menduga Jack akan berada di markas malam nanti. Kalau Jack tidak mendatangi markas, dia mungkin saja bertemu dengan Edwin, Russel, dan Roland.”“Aku mengerti.”Keribu
Alex bermain game selama menunggu Hans. Ketika menoleh ke samping jalan, ia melihat seseorang yang tengah duduk di dekat tiang listrik.Alex mengamati pria itu saksama, terkejut ketika menyadari sosok itu. “Paman Andy?”Alex terkejut, tetapi berakting senormal mungkin. Ia berpura-pura bermain game, padahal ia mengamati Andy dengan saksama melalui ponsel. “Dia terus mengikutiku sejak kemarin. Dia tampaknya memang ingin membalas dendam.”Alex melihat Hans keluar dari pintu. Ketika menoleh ke samping, ia tidak mendapati Andy berada di tempat tadi. “Kenapa Paman Andy tidak bergabung bersama para tahanan lain dan justru terus mengejarku?”“Dia memang pantas masuk penjara karena kejahatannya.” Alex menoleh pada Hans yang baru memasuki mobil. “Kau membawa cukup banyak barang, Hans.”“Ya, aku membawa beberapa alat masak yang tidak ada di markas dan juga beberapa barang peninggalan keluargaku. Kau tidak masalah dengan ini?”“Tentu saja tidak. Kau berhak membawa barang-barangmu.”Mobil melaju
“Berikan salam perkenalan pada mereka, Stevan. Aku akan mengurus orang-orang yang berada di dalam,” ujar Levi seraya berjalan menuju pintu.“Aku mengerti.” Stevan merenggangkan tubuh beberapa waktu.Para berandalan mengelilingi Levi dan Stevan dalam waktu singkat.“Siapa kalian dan apa yang kalian inginkan di tempat kami?” tanya salah seorang berandalan berbadan besar. “Pergilah sebelum kalian hancur di tanganku.”“Stevan, jangan membuatku menunggu.” Levi mengamati ruangan dalam. Ia melihat seorang pria tengah bersama dua wanita. “Kau membuatku iri, brengsek!”Stevan seketika melayangkan pukulan pada si berandalan besar, lantas menendang perutnya dengan lutut. Berandalan besar itu seketika tumbang ke lantai tanpa perlawanan.Para berandalan seketika mundur hingga sebuah jalan terbuka untuk Levi.“Aku dan temanku hanya ingin mencari teman kami di sini. Jika kalian tidak ingin babak belur, jangan menghalangiku dan temanku. Kami akan pergi setelah bertemu teman kami atau mendapatkan info
Asap hitam membumbung tinggi ke langit dan sekeliling. Dua anggota dari tim rahasia bergerak sangat cepat menuju beberapa pengawal yang menjaga Lucas, Liam, dan Levon.Davis mendadak muncul, menghadang dua anggota itu. Ia menggunakan kemampuan pelumpuh, bergerak ke belakang sebuah pohon.Dua anggota itu terdiam saat tersengat listrik, nyaris terjatuh.“Apa yang terjadi?” tanya seorang anggota sembari mengawasi keadaan sekeliling, berusaha tetap berdiri tegak. “Kita seharusnya bisa menahan serangan listrik dengan alat kita.”“Ya, kau benar. Apakah alat-alat kita rusak, atau musuh memiliki alat yang lebih canggih dibandingkan kita?” sahut anggota lain sembari memaksakan diri bergerak.Davis muncul di belakang dua pria itu, memukul mereka sekuat mungkin. “Aku tidak memiliki waktu banyak.”“Ah!” Dua anggota itu seketika ambruk di tanah. Alat-alat mereka mengeluarkan asap.“Sialan! Aku tidak bisa bergerak! Alat-alatku juga hancur! Siapa yang sudah menyerang?”“Aku melihat seseorang menyera
Keempat pria muncul dari balik pohon, berlari menuju Lucas, Liam, dan Levon yang berada di dalam mobil. Saat mereka akan mendekat, Don dan yang lain segera menyerang mereka.Keempat pria itu menahan serangan Don, Trex, Frans, dan Willy, sedangkan Sammy, Nathan, dan anggota lain segera melindungi Davis.“Orang-orang itu mampu melawan Don dan yang lain dengan seimbang,” ujar Davis saat mengamati pertarungan.Davis memindai keempat pria itu melalui layar hologram. “Mereka memiliki beberapa alat canggih. Kita harus secepatnya pergi dari tempat ini sebelum pasukan Logan dan Ludwig datang.”Keempat pria itu tersenyum karena mendapatkan lawan sepadan. Mereka menyerang sembari saling berbagai informasi.Davis mendapatkan sebuah notifikasi di layar hologram. “Mereka meretas semua alat kita, termasuk mobil-mobil kita. Kita tidak memiliki pilihan selain melawan mereka.”“Kau benar, Davis. Aku tidak bisa menghubungi siapa pun sekarang.” Sammy memberikan tanda pada Nathan.Nathan segera menaiki po
[Ding][Host berhasil menyelesaikan Quest Rahasia][Quest Rahasia : 1. Melindungi Henry Tolando, Harry, dan Helga][2. Mengalahkan dan menangkap Lucas Frangkrut][Hadiah 6000 EXP +$60.000.000 dikirim ke status pewaris dan Money Power Anda][Host mendapatkan 1 kartu permintaan]“Aku berhasil menyelesaikan Quest Rahasia tepat waktu,” ujar Davis sembari mencengkeram tubuh Lucas seerat mungkin. Davis mendongak ke langit, mengamati drone dan bola yang melayang di udara. Kedua benda itu menghilang tak lama setelahnya. “Rencanaku berhasil. Aku menyerang rombongan mobil dengan sekaligus dan menyerang Lucas, Liam, dan Levon dengan bola hingga mereka tidak sadarkan diri.”Davis mencengkeram tubuh Lucas lebih erat. “Aku juga berhasil menangkap Lucas tanpa bantuan Sammy, Don, dan yang lain. Aku juga harus berterima kasih pada Jay dan yang lain karena sudah menjaga Tuan Henry, Harry, dan Helga dengan sangat baik. Aku sangat khawatir karena musuh berhasil menerobos gedung beberapa menit lalu.”Dav
Jack sontak menahan napas, menggigit tangan Tommy. “Kita terkurung di tempat sialan ini sekarang! Musuh pasti akan datang ke tempat ini jika kita hanya diam saja!”“Seluruh komunikasi kita terputus dengan pasukan lain. Meski begitu, aku yakin pasukan bantuan sedang dalam perjalanan menuju tempat ini.”Sebuah ledakan tiba-tiba terdengar. Jack dan Tommy sontak terdiam.[Waktu penyelesaian Quest Rahasia : 3 menit 30 detik]Sementara itu, pasukan gabungan aliansi dan pemerintah Floxia masih memburu Lucas, Liam, dan Levon. Mereka mengerahkan pasukan untuk mengejar melalui jalur darat dan udara.Ledakan terjadi di beberapa titik hutan, disusul asap hitam yang membumbung tinggi.Pasukan Logan dan Ludwig terus melindungi Lucas, Liam, dan Levon. Mereka juga bergerak untuk menghadang pasukan lawan.Rombongan mobil terlihat melewati jalan setapak. Titik kecil cahaya menjadi tanda pergerakan mobil di bawah rimbun daun.“Dasar brengsek!” Lucas menendang kursi. “Kenapa pasukan bodoh itu seakan-seak
Jay, Noah, dan Layla berhasil membekuk Draco.“Dasar brengsek! Lepaskan aku!” teriak Draco sembari terus memberontak. Ia merasakan aliran listrik di tubuhnya. “Mereka tersengat listrik, tetapi mereka tetap tidak melepaskanku! Siapa sebenarnya mereka, dan seberapa kuat mereka?”Draco mengamati Henry Tolando di dalam helikopter. “Sialan! Padahal aku hampir berhasil mengalahkannya! Kenapa orang-orang sialan ini sangat sulit dikalahkan?”“Ah!” Draco meringis kesakitan ketika Jay mematahkan tangan dan kakinya. “Dasar bajingan! Aku pasti akan membalas kalian semua!”Draco menggertakkan gigi, menahan rasa sakit yang semakin parah. Ia semakin kesulitan menggerakkan tangannya. “Apa yang harus aku lakukan sekarang?”Draco memaksakan mendongak saat beberapa pengawal memasuki helikopter. Ia tiba-tiba tersenyum saat menyadari sesuatu. “Mereka tidak bisa menghidupkan helikopter itu. Benda itu tampaknya rusak bersama seluruh sistem dan alat-alat canggih di gedung ini. Mereka tidak akan bisa meningga
Pedro tidak sadarkan diri setelah terkena pukulan di belakang lehernya. Meski begitu, alat di tubuhnya masih menyala dan mengirimkan informasi pada Logan dan Ludwig.Leon segera mengikat tubuh Pedro, menoleh ke lantai bawah. “Dia melemparkan koper-koper itu ke lantai bawah. Koper-koper itu kemungkinan adalah koper-koper yang tersimpan di ruangan rahasia.”Leon membunyikan peluit untuk mengirimkan pesan pada Jay, Noah, dan Layla. Ia bergegas menuruni tangga secepat mungkin, mengawasi keadaan sekeliling.Di waktu yang sama, pasukan bantuan musuh sudah memasuki bangunan. Mereka menyebar dan bergerak ke sekeliling, memasuki satu per satu ruangan, bergerak menuju tangga.“Aku baru saja mendapatkan informasi dari Tuan Logan. Ada musuh yang sudah sadarkan diri. Dia ... bahkan berhasil mengalahkan Tuan Pedro sendirian,” ujar pemimpin pasukan saat menghubungi anggota pasukan. “Jika kalian menemukan pria itu, kalian harus segera mengirimkan pesan darurat. Kalian harus menghindari pertarungan de
“Dasar brengsek! Aku tidak tahu apa yang terjadi, tetapi aku harus menggunakan kesempatan ini sebaik mungkin,” ujar Draco sembari melompati para penjaga yang tidak sadarkan diri di sepanjang lorong. Draco tersenyum, menendang seorang penjaga. “Apakah aku harus tetap menghabisi Henry Tolando sesuai perintah Logan dan Ludwig?”Draco mendengkus kesal, terkejut saat melihat layar hologram di depannya. “Apa ini? Kenapa tanganku bisa menembus layar ini?”Pedro berlari di samping Draco. “Itu adalah layar hologram, Tuan. Aku tidak tahu bagaimana pastinya, tetapi aku menduga layar hologram dan keadaan sekarang adalah ulah Logan.”Logan mendadak muncul di layar hologram. “Aku akan menjelaskan sedetail mungkin apa yang sedang terjadi sekarang. Aku menempatkan sebuah alat canggih di tubuh kalian sebelum kalian menyamar sebagai mata-mata. Alat itu aktif saat dalam keadaan darurat. Alat itu memiliki kemampuan untuk meretas semua sistem canggih, alat komunikasi sekaligus alat pelacak. Selama alat i
[Waktu penyelesaian Quest Rahasia : 30 menit 15 detik]Rombongan mobil yang membawa Lucas, Liam, dan Levon terus melaju menuju bukit, melewati tanjakan dan hutan lebat. Di saat yang sama, pertarungan terjadi halaman dan sepanjang jalan. Pasukan Logan dan Ludwig berhasil mengecoh musuh dan melakukan serangan mendadak. Asap membumbung tinggi di beberapa titik lokasi. Beberapa anggota pasukan terlihat terkapar di tanah dan jalan. Suara tembakan terdengar bersahutan berkali-kali. Dua anggota pasukan tengah menyingkirkan batang pohon yang menimpa mobil. Seorang anggota menarik Evan Mulikas dari dalam kendaraan, menjauhkan pria itu dari lokasi kecelakaan. Evan Mulikas tidak sadarkan diri setelah sebuah bom meledak di depan mobilnya. Pohon tumbang dan mengenai kendaraan hingga ia terjepit. Darah mengalir dari kepala dan wajahnya. Seorang dokter bergegas mengecek keadaannya. Di saat para pengawal utama Evan Mulikas mengobatinya, sebagian pasukannya dan pasukan aliansi bergegas mengejar Lu
Lucas, Liam, dan Levon seketika bersiaga saat mendapatkan informasi dari bawahan mereka. Suara ledakan terdengar dari arah cukup jauh. “Dasar bajingan! Bagaimana mungkin aliansi bodoh itu menemukan keberadaan kita di tempat ini?” tanya Lucas sembari mengintip keadaan luar melalui jendela. Ia melihat asap mengepul di arah barat dan timur. Lucas mendengkus kesal. “Bukankah orang-orang itu mengatakan bahwa aliansi bodoh itu tidak mungkin menemukan keberadaan kita di tempat ini?”“Aku menduga jika ada pengkhianat di antara pasukan kita, Ayah. Mengingat penjelasan Paman Ludwig sekaligus melihat tindakan pasukan khusus itu, mereka tidak mungkin berbohong dengan ucapan mereka,” kata Liam. Levon menimpali, “Ya, aku juga menduga hal yang sama, Ayah. Pengkhianat itu pasti sudah membocorkan informasi lokasi ini pada Henry Tolando dan yang lain. Kalaupun tidak ada pengkhianat di pihak kita, kemungkinan lainnya adalah aliansi memang sudah mengikuti kita sejak kita keluar dari penjara. Meski beg