Beranda / Historical / Sistem Aura (Infinity) / Episode 91: Bagaikan Bunga Matahari, Naluri Mencari Mati Mengikuti Hati Nurani.

Share

Episode 91: Bagaikan Bunga Matahari, Naluri Mencari Mati Mengikuti Hati Nurani.

Penulis: Radif
last update Terakhir Diperbarui: 2022-07-27 20:46:13

Episode 91: Bagaikan Bunga Matahari, Naluri Mencari Mati Mengikuti Hati Nurani.

Alternasi waktu: 3465 / 02 / Gemini, (Musim Gugur).

11:43.

Ada anggapan bahwa, mengandalkan diri sendiri tidak lebih baik saat mampu saling mengandalkan satu sama lain. Demikian, alasan mengapa kini pertarungan itu memakan 3 jam lebih waktu yang ada, dan Arata Asahi De Antares, juga rekan barunya sang alkemis-Aura—Liora De Atria—saling mengandalkan guna melumpuhkan siluman.

Dalam keadaan seperti ini, makhluk hidup cenderung mempertahankan nyawa dan keutuhan dirinya walau kesadaran menunjukkan bila tindakannya adalah melindungi kriminalitas. Dan tidak hanya siluman yang mewujudkan kecenderungan itu, Arata dan Liora pun melakukannya secara alami.

Sesosok siluman tipe Alkana; bernama Propana.

3 meteran tingginya, dia punya wujud aneh bagaikan akar atau ginseng, dengan bunga matahari sebagai bentuk kepalanya, tapi dengan hanya tiga kelopak berwarna kuning yang mengitari kepalanya. Memang makhluk itu lebih
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 92: Cinta Makan Hati Maka Bunuh Diri Adalah Solusi Adalah Religi.

    Episode 92: Cinta Makan Hati Maka Bunuh Diri Adalah Solusi Adalah Religi. Alternasi waktu: 3465 / 03 / Gemini, (Musim Gugur). Pukul 11:23. Demi mencari titisan Dewa-Dewi serta dana tambahan, Kael De Rigel memforsir diri sendiri bergerak lebih ekstensif. Memeras daya pikirnya, membentuk solusi untuk dipraktikannya. Satu kilometer dari arah Timur Kota Tera terdapat kota Bar-Bara. Di sinilah dirinya sekarang. Pergi bersama rombongan pendemo bayaran untuk meramaikan demonstran yang berunjuk rasa di depan kantor wakil rakyat kota Bar-Bara. ”Dari para pemimpin pertama hingga para pemimpin di hari ini, semuanya tidak becus mengurus negara! Banyak memikirkan perut kosongnya sendiri!“ Ratusan warga turun ke jalan. Mengangkat spanduk, atau papan sebagai media penyampai aspirasi dan tuntutan mereka, orasi tak luput dikerjakan: “Turunkan harga bahan pokok! Turunkan harga-harga!” ”Tokoh kalis imajinatif yang kita tunggu-tunggu itu tidak pernah ada! Maka serahkan keadilan itu pada kami!“

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-28
  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 93: Rasa Syukur Adalah Syarat Utama Bahagia.

    Episode 93: Rasa Syukur Adalah Syarat Utama Bahagia. 22:20. Rencana bisa gagal, bisa juga lancar dan membawa kemenangan. Setelah kembali pada kota Tera dengan kereta api, Kael menemui Jiang Jie malam itu juga. Persetan dengan memancing gosip, atau memicu prasangka buruk tetangga kalau seorang pria asing masuk ke rumah wanita bersuami malam-malam. Kael disambut ramah oleh Jiang Jie. Mereka berbincang berdua di ruangan keluarga bercat monokrom dengan perabotan beragam bentuk dan TV 1X2 meter yang terpajang di dinding di samping jendela kaca—TV menyala, menyiarkan berita. Kael sempat menolak tawaran makan malam karena sudah makan malam pada kereta api. Sehingga di atas meja pentagon di tengah-tengah mereka hanya disajikan kudapan dan dua gelas teh. “Maksud kedatanganku tiada lain dan tiada bukan hanya untuk meminjam uang. Sebesar satu juta Kinh.” Kael menyampaikan motif kehadirannya dengan tanpa malu-malu. “Guna dimanfaatkan dalam bisnis.” Sudut alis hitam Jiang Jie berkedut un

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-29
  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 94: Kegagalan, Kelemahan Dan Kekalahan Pemimpin Hanyalah Hiburan Merakyat.

    Episode 94: Kegagalan, Kelemahan Dan Kekalahan Pemimpin Hanyalah Hiburan Merakyat. Alternasi waktu: 3465 / 06 / Gemini, (Musim Gugur).11:02.Di belakang gedung akademi; area pelatihan Aura luar ruangan (gedung akademi Tera ini berbentuk 'Q' bila ditilik dari atas dengan proporsi bangunan yang standar, bercat monokrom serta berhiaskan ukiran hingga patung-patung monumental bernuansa gotik dan dilengkapi fasilitas penunjang pelajaran Aura) ....Dua Auranias merah saling menembakkan [Bola Aura] satu dengan lainnya, pun saling menghindarinya. Tetapi, meski pemuda bernama Diwan yang sebagai lawan Mikael memiliki level Aura 45, nyatanya ia kelimpungan hanya karena gerakan gesit dari sang ketua kelas. Ada lima batang beton yang berdiri secara vertikal di atas kolam sebagai pijakan dalam pertarungan—siapa yang jatuh dia kalah, atau siapa yang tubuhnya terkena sekali saja [bola Aura] lawan sama-sama dinyatakan kalah, dan tidak diperkenankan menggunakan spesialisasi ilmu Aura lain selain ilm

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-01
  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 95: Sesuatu Yang Berharga Terkadang Tidak Melulu Berbentuk Materi.

    Episode 95: Sesuatu Yang Berharga Terkadang Tidak Melulu Berbentuk Materi. Alternasi waktu: 3465 / 07 / Gemini, (Musim Gugur). Pukul 14:03. Mudah dibayangkan, sulit dilaksanakan. Itulah analoginya bagaimana Fang Yin melaksanakan permintaan sahabatnya Yasha; mengikuti kompetisi Auranias Vs Siluman. Kompetisi Siluman Vs Auranias sudah dimulai dari kota Tera, dan dilanjutkan dalam desa Moon. Auranias kegelapan pada kompetisi ini diperkenankan untuk berpartisipasi dengan catatan; hanya boleh menggunakan ilmu Aura [Bola Aura], tidak dengan Spesialisasi ilmu Aura—ini dilakukan sebagai keadilan bagi peserta yang bukan Pewaris Aura kegelapan. Usaha yang besar dari Fang Yin membawanya menuju jenjang 44 besar. Tapi, masih jauh dari ekspektasi delapan besar, apa lagi dari kemenangan, jauh. Duel itu—Fang Yin melawan siluman tipe Api—berlanjut pada area setengah lapangan sepak bola, disaksikan oleh beragam warga, dengan reaksi juga penilaian masing-masing—sekeliling luar arena dipagari oleh

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-01
  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 96: Keadilan Untuk Satu Pihak Adalah Ketidakadilan Untuk Lain Pihak.

    Episode 96: Keadilan Untuk Satu Pihak Adalah Ketidakadilan Untuk Lain Pihak. Alternasi waktu: 3465 / 20 / Gemini, (Musim Gugur). Tidak perlu berpikir dua kali untuk apa yang layak diraih, dibarengi suatu harapan yang menjadi benar saat usaha yang ada tidak saling mencelakai. Prinsip Arata itu berjalan langsung dengan implementasinya. Sebagai pria yang bertanggung jawab atas harapannya, Arata bekerja keras merampungkan tujuan Party-nya: Merekrut anggota yang kapabel dan adaptif. 'DUUARRR'. Ledakan yang lima kali lipat dari sebuah dinamit mengguncang tanah di bawah hutan Omega. 'DUUARRR'. 'DUUARRR'. Disusul ledakan-ledakan cukup besar. Semua ledakan itu berasal dari bom yang Arata letakan di beberapa titik krusial gua siluman ini. Pria punk itu berlari secara mengagumkan seraya menebaskan keling pada setiap siluman kadal. Melompat atau berguling demi menghindari ancaman sekalian balas menyerang. 'Tsrat' 'Tsrat'. Beberapa siluman tumbang, beberapa lainnya mengejarnya deng

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-02
  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 97: Merangkai Beban Menuju Duka Pengorbanan Diri.

    Episode 97: Merangkai Beban Menuju Duka Pengorbanan Diri. Alternasi waktu: 3465 / 25 / Gemini, (Musim Gugur).Niro kembali bekerja pada desa Moon, dia berhasil menemui manajer toko kue terbesar di desa tersebut setelah sekian lama menunggu. Mereka bertemu di kantor sang manajer dengan upaya Niro melobinya.“… masuk ke pasal saham nasional melupakan ide bagus, tapi dengan laba yang membutuhkan waktu lama dan tidak adanya intelaksi antal pelsonal semacam ini akan membuat ide itu menjadi kelaguan besal bagi saya. Lebih jauh, pemasukan kelompok kami tidak menentu ….”Secara cadel Niro ungkapkan alasan paling masuk akal mengapa ia tidak menanam modal pada Bursa Efek Nasional, berasumsi bahwa dengan melobi secara langsung pihak pemilik atau manajer suatu toko / perusahaan jauh lebih menguntungkan—padahal kalau dipikir secara realistis, komunikasi verbalnya tidak jelas karena kekurangannya, membuat alasan interaksi antar personal itu rasanya tidak logis.”Kamu bisa berdagang bahan pangan. It

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-04
  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 98: Memangnya Siapa Diriku Yang Harus Mengubah Dunia Ini?

    Episode 98: Memangnya Siapa Diriku Yang Harus Mengubah Dunia Ini? Sebulan sejak jasa ini dibuka, belum satu pun manusia menjadi pelanggannya, bahkan lokasi strategis yang dekat dengan desa penuh carut-marut dan ratusan brosur yang disebar-luaskan masih belum cukup menarik minat warga. Beberapa manusia memang sempat berkunjung, tapi tidak lebih dari sekadar memuaskan dahaga penasaran, lalu pergi begitu informasi sudah Kael berikan. Meluapkan anggapan tidak suka, dan banyak juga yang apatis. Selama belum mendapatkan pelanggan, Kael De Rigel mengisi waktu luangnya untuk berkeliling mencari anggota baru dari kalangan Dewa-Dewi, atau bekerja sampingan dengan pekerjaan apapun. Alternasi waktu: 3465 / 17 / Cancer, (Musim Hujan). Derasnya hujan es tengah mengguyur area perempatan jalan, masyarakat menghangatan diri dengan caranya masing-masing. Di samping area lapangan, sebuah gubuk atau rumah mini berdiri getir di sana. Itu adalah tempat Kael menyewa lahan untuk bisnis anehnya. Gubu

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-05
  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 99: Seperti Bunga Mawar, Keindahannya Ditemani Duri.

    Episode 99: Seperti Bunga Mawar, Keindahannya Ditemani Duri. Alternasi waktu: 3465 / 19 / Virgo, (Musim Semi). Cuaca hari ini cerah …. Biru laut melukiskan langit siang ini. Suasana hati yang gembira dan tenang merupakan kondisi baik untuk berkumpul, lebih lagi kehadiran seorang anggota baru—Liora De Atria—yang tidak hanya menuntaskan salah satu tugas kelompok, tapi juga mengokohkan kepercayaan diri terhadap kelompok-Aura tanpa nama ini. Arata, Fang Yin, Niro dan Liora sudah berkumpul di bawah pohon Ek untuk suatu kegiatan kelompok. Hanya dua tokoh yang belum menyambut dan berkenalan dengan Liora, ialah Kael De Rigel serta Mikael De Archernar. Untuk itulah, sebelum menunaikan tugas selanjutnya, mereka menanti Mikael yang sudah dihubungi supaya hari ini datang. “Sejak kakak El pergi mencari anggota baru dan mencari pemasukan tim, beliau belum pernah pulang,” terang Fang Yin sambil membuat boneka salju. Niro juga ikut membantunya bersenang-senang membuat boneka salju. Sedan

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-06

Bab terbaru

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 346: Bawa Tubuhku Ibu, Aku Ingin Mati Dan Terlupakan.

    Dipertanyakan. Dipertikaikan. Dipersoalkan mengapa cara kerja Demu Runun sebagai pimpinan klan Aqoua berubah—dalam konotasi negatif. Apalagi berkenaan proyek egaliter siluman-manusia yang tidak lagi jadi perhatian utama. Pernyataan Demu tentang solusi bagi kaum Siluman adalah dengan menempatkan mereka di tempat yang cocok dan aman atau menempatkan siluman di daerah yang jarang dikunjungi manusia telah menuai pro-kontra. Itu bahkan kurang dimengerti atau diperdebatkan oleh para petinggi klan lainnya. Klan Aqoua memang tidak sama dengan klan kaum Siluman lainnya, walaupun klan Aqoua sendiri merujuk pada suatu bangsa Siluman yang bercampur dan sudah pasti tidak dapat lepas dari indikator kaum Siluman. Garis keturunan mereka telah acak; campuran genealogi manusia dengan siluman. Terlebih lagi klan Aqoua telah tercemar unsur politis dan itu belum dengan faktor eksternal lainnya. Namun, karena klan itu menuntun sejumlah proyek dan golongan individu yang tidak kecil, satu langkah sang pimpi

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 345: Hiduplah Seolah Kamu Baru Terlahir Kembali.

    3471-29-Cancer. (Musim Kemarau). Hari itu tiba! Ramai. Sibuk. Dijaga ketat oleh ratusan personel militer gabungan negara Barat-Daya. Antusiasmenya kentara membara. Ratusan atau bahkan ribuan individu menghadiri acara. Bukan hanya dari kalangan masyarakat jelata, tapi anggota dewan kota, kaum Siluman, para pejabat negara Barat-Daya, pedagang, anggota Party-Aura dari setiap bangsa di benua Barat hingga tokoh-tokoh masyarakat turut menghadirinya. Juga nantinya akan disiarkan oleh stasiun televisi nasional bangsa Barat-Daya atau bahkan diberitakan ke sejumlah negara. Sedikit dari mereka telah membaca buku yang sudah Eriel terbitkan, tidak sedikit pula yang datang sekadar penasaran atau malah mencari celah kesalahan Eriel untuk dihinakan. Tidak ketinggalan Aren beserta ketiga kerabatnya telah menginjakkan kaki di tempat ini. Berlokasi pada sebuah gedung berlantai 4 yang menyerupai pohon beringin nan besar, dengan tanpa dedaunan hanya akar gantung yang rimbun di tiap cabang-cabangny

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 344: Mengapa Kami Harus Mempercayai Sesuatu Yang Tidak Bisa Dibuktikan?

    Pemahaman Transendental tidak sama dengan pemahaman Eksperimental dan turunan lainnya, bukan juga pada materialistis. Dalam konteks yang luas bahkan dikabarkan pemahaman Eksperimental dan lain-lain merupakan butiran bukti dari pemahaman Transendental, atau justru memiliki konteks yang berbeda yang tidak saling berhubungan. Para Ahli Auranias yang sudah mengalaminya dengan cara yang maksimal dan terbaik—dalam versinya—akan memiliki pengertian baru maupun ilmu baru yang lebih relevan. Dengan demikian, penalarannya akan lebih kuat menyoal tentang siapa pengamatnya, apa motivasinya dan apa bahan bakarnya. Sebagaimana yang Pewaris Aura Cahaya itu alami. Untuk menyinkronkan Inti Eksistensi Eriel dalam skrip Pemrograman [Pemrograman: Inti Eksistensi] dibutuhkan waktu 231 tahun, kemudian membutuhkan 353 tahun untuk mengaktivasi [Program: Interupsi Mikrokosmos], dan 237 tahun untuk mengaktivasi [Program: Interupsi Makrokosmos], sementara kode-kode Aura tipe Transendental lainnya sebagai penun

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 343: Kebenaran Tidak Selalu Berbanding Lurus Dengan Kenyataan.

    .... hidup dalam masa lalu atau tidak pernah hidup di masa sekarang? Mengingat, masa lalu yang belum selesai terkesan harus diselesaikan ....Karena pada akhirnya, itu menghantuinya seperti sakit gigi di tengah malam. Menimbulkan mimpi yang absurd bagaikan dikala demam tinggi datang. Sekelebat demi sekelebat bayang-bayangnya tampil ....'... kita akan meraihnya bersama-sama ....''... namaku akan jadi nama sebuah zaman ...!''... akan ada zaman atas namaku ...!'Siapa sangka, Kael terpaksa dipindahkan pada ruangan isolasi kelas S. Sekujur tubuhnya dibalut pakaian khusus yang mengikat kedua tangannya secara kuat, diikat lagi seluruh tubuhnya dengan rantai berbahan tertanium. Mematikan fungsi kedua tangannya, dan bahkan kedua kakinya kesulitan berjalan. Ruangan yang lebih kecil (2X2 meteran), lebih pengap dan gelap tanpa pencahayaan sekarang jadi tempatnya menetap.Dinyatakan bahwa pemberontakan yang dilakukannya saat para sipir melakukan pemeriksaan merupakan penyebabnya seperti itu. A

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 342: Kita Depresi Untuk Memahami Kalau Kegelapan Itu Tidak Selalu Tentang Malam.

    .... jelas erat kaitannya terhadap pikiran, emosi dan masalah perut yang kemudian merangkak jadi semacam 'konstruksi motivasi' tentang mengapa semua ini sangat harus dilakukan, sebagaimana seorang pria tua dari ras peri yang merasa penting untuk menyelamatkan pikiran orang-orang disekitarnya, dan meluapkan peringatan:“... hendaknya kita menentang keras narasi yang dibangun Sistem-Aura ...! Lantaran konsepnya telah sangat sesat dan menyesatkan! Sesudah bermain di dunia ini kita pasti kembali pulang ke tempat di mana kita berasal ..., dan itu tanpa omong kosong terjebak dalam Realita-Realita yang bersifat delusional ... saudara-saudari semuanya, jadi, mari kita tolak konsep yang salah dan bergegas menerima konsep yang benar ...!”Bahkan sekalipun pria itu melakukannya nyaris di setiap hari, berpidato, menyebarkan pamflet yang diklaimnya berisi aksioma, warga kota Internial maupun orang-orang yang berlalu-lalang di atas trotoar itu bersikap seolah tidak mempedulikannya. Tetapi, lonceng

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 341: Engkau Bangkit Kembali Seolah Hanya Untuk Merasakan Jatuh Kembali.

    .... Mengapa rasanya bunga-bunga ikut bermekaran?.... Mengapa horizon yang biasanya kelabu kini tampil cantik dengan birunya?Juga ... mengapa dia merasakan kebebasan aneh yang baru kali ini dirasakan?“HAHAHAHA ....” Tawa gadis itu lepas dengan riangnya. Berlari ke sana kemari menghindari serangan bola-bola salju.Tidak bisa dimengerti, tapi Zihao juga terbawa suasana. Berlari ke sana kemari bersama perasaannya yang lepas. Pertama kali bahkan dalam hidupnya dia merasa melayang-layang dibawah kesenangan yang nyata. Seandainya saja, perasaan damai dan menyenangkan ini boleh abadi, Zihao tidak akan ragu untuk memilihnya. Apalagi kelihatannya bukan hanya dia yang terhanyut kegirangan di lapangan pelatihan Auranias ini, gadis itu (Nieni) kelihatan satu frekuensi. “... sedari tadi kamu belum mengenaiku, payah ...!”Tepat di kota Tera ini, setelah Zihao membantu seorang petugas kebersihan, dia akan menghabiskan sisa harinya untuk bermain. Karena toh tidaklah salah remaja-remaja sepertinya

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 340: Kalau Sudah Cinta, Lelah Bekerja Bukan Apa-Apa.

    3471-23-Cancer. (Musim Hujan). Pukul 19:45. Kota Ikora. Kediaman Eriel yang ramai ....“Bwa bwa ....” Dua boneka kelinci bersayap ditepuk-tepuk lembut oleh Arunika. Bermain di atas sofa empuk yang bergaya daun, tepat di ruang utama. Di sekelilingnya dua wanita sebagai pelayan dan dua pria sebagai pengawal telah menyertainya untuk memudahkan semua kebutuhannya.Sedang tidak jauh dari Arunika, kedua orang tuanya tengah berdiskusi sengit. Ada Aneta, Madam Ni dan dua pria kekar (pengawal pribadi Eriel).Hiro meskipun mendukung pekerjaan istrinya, nalurinya tetap memengaruhinya secara manusiawi untuk mengkritik sebagian prilaku istrinya yang membawa dampak negatif, “... kemarin pun ada penyerangan asing ... ada penolakan yang menunjukkan kebencian untuk ini ...!”Tepat, kegiatan Eriel sudah mendapatkan tekanan yang lebih ekstrem. Ada sejumlah siluman sekaligus para Auranias tidak dikenal yang menyerang rumah Eriel. Motifnya beragam, tapi tidak jauh dari merasa proyek Eriel mengancam kesela

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 339: Nasihat Terbaik Datang Dari Pengalaman, Kenyataan, Kesenangan.

    11:11. Kota Adiloka .... 'BOOMMM'. Sebuah ledakan di dalam rumah yang menghancurkan lantai dua terjadi, malangnya, Una ada di sana. Kepul dan jebol. “UNAAA ...!” Ixia yang tengah berduel sengit dengan pria bertopeng di dapur kesulitan menghadapi Auranias Pingai level 65 ini. Tidak punya peluang menghindar maupun membantu rekannya. 'BLEDAR'. Hancur sebuah dinding kamar. Mementalkan seorang pria (Auranias Merah, level 63) yang bonyok dengan seluruh isi perutnya terburai. Tewas mengenaskan di lantai. Aon di mulut lubang menjatuhkan sebongkah jantung. Tidak lama berdiri di sana karena melihat Una sedang terkapar dengan diberondongi [Tinjuan-Aura] dari Auranias Pingai level 64. “... aktifkan [Manuver Pusaka: Baja] ...!” seru Aon seraya melesat mengantarkan ilmu Aura khas Pusaka Lima Jari Mata Angin menuju musuh. 'BLEDAR'. Target terhempas menembus lemari kristal, menembus sebuah pohon sintetis, dan berakhir menghancurkan meja besi. Terduduk bersama luka parah. 100% Energi-Aur

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 338: Revolusi Itu Ada Seni Dan Ilmunya, Tidak Gegabah.

    “HIDUP ERIEL ...!”“BERSINARLAH SANG MATAHARI DARI SELATAN ...!”“HIDUP ERIEL ...!”“BERSINARLAH SANG MATAHARI DARI SELATAN ...!”Dengan spektakuler dikumandangkanlah sanjungan-sanjungan kepada sang wanita sukses sekaligus seorang ibu rumah tangga: Eriel De Atria. Telah tidak terbendung lagi kehebohan segenap warga negara Selatan-Kelabu oleh niat luhur dan mulia dari Eriel De Atria. Ratusan, ribuan bahkan warga turun ke jalan, berkumpul dalam stadion Berlian. Sambutan yang begitu merdu dan tertib dipraktikkan tiap-tiap pendukungnya. 'Sang Matahari dari Selatan', kata mereka hanya untuk mendeskripsikan figur yang jadi dambaan semua orang, ejawantah dari definisi 'kepemimpinan' itu sendiri.Dia di sana!Sang Matahari dari Selatan, berdiri dengan percaya diri di atas panggung metalik yang berbentuk piramida terbalik pada titik sentral lapangan. Dentuman kembang api menghantam keheningan di puncak stadion, mencerahkan gelapnya langit. Dengan Eriel disorot oleh lampu paling terang. Di sini

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status