Beranda / Pendekar / Sistem Aura (Infinity) / Episode 98: Memangnya Siapa Diriku Yang Harus Mengubah Dunia Ini?

Share

Episode 98: Memangnya Siapa Diriku Yang Harus Mengubah Dunia Ini?

Penulis: Radif
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Episode 98: Memangnya Siapa Diriku Yang Harus Mengubah Dunia Ini?

Sebulan sejak jasa ini dibuka, belum satu pun manusia menjadi pelanggannya, bahkan lokasi strategis yang dekat dengan desa penuh carut-marut dan ratusan brosur yang disebar-luaskan masih belum cukup menarik minat warga.

Beberapa manusia memang sempat berkunjung, tapi tidak lebih dari sekadar memuaskan dahaga penasaran, lalu pergi begitu informasi sudah Kael berikan. Meluapkan anggapan tidak suka, dan banyak juga yang apatis.

Selama belum mendapatkan pelanggan, Kael De Rigel mengisi waktu luangnya untuk berkeliling mencari anggota baru dari kalangan Dewa-Dewi, atau bekerja sampingan dengan pekerjaan apapun.

Alternasi waktu: 3465 / 17 / Cancer, (Musim Hujan).

Derasnya hujan es tengah mengguyur area perempatan jalan, masyarakat menghangatan diri dengan caranya masing-masing. Di samping area lapangan, sebuah gubuk atau rumah mini berdiri getir di sana. Itu adalah tempat Kael menyewa lahan untuk bisnis anehnya.

Gubu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 99: Seperti Bunga Mawar, Keindahannya Ditemani Duri.

    Episode 99: Seperti Bunga Mawar, Keindahannya Ditemani Duri. Alternasi waktu: 3465 / 19 / Virgo, (Musim Semi). Cuaca hari ini cerah …. Biru laut melukiskan langit siang ini. Suasana hati yang gembira dan tenang merupakan kondisi baik untuk berkumpul, lebih lagi kehadiran seorang anggota baru—Liora De Atria—yang tidak hanya menuntaskan salah satu tugas kelompok, tapi juga mengokohkan kepercayaan diri terhadap kelompok-Aura tanpa nama ini. Arata, Fang Yin, Niro dan Liora sudah berkumpul di bawah pohon Ek untuk suatu kegiatan kelompok. Hanya dua tokoh yang belum menyambut dan berkenalan dengan Liora, ialah Kael De Rigel serta Mikael De Archernar. Untuk itulah, sebelum menunaikan tugas selanjutnya, mereka menanti Mikael yang sudah dihubungi supaya hari ini datang. “Sejak kakak El pergi mencari anggota baru dan mencari pemasukan tim, beliau belum pernah pulang,” terang Fang Yin sambil membuat boneka salju. Niro juga ikut membantunya bersenang-senang membuat boneka salju. Sedan

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 100: Di Atas Kebebasan Kita Merayakan Hiburan Yang Berantakan.

    Episode 100: Di Atas Kebebasan Kita Merayakan Hiburan Yang Berantakan. Setiap personal secara liberal bebas berbuat sekehendak hati, dari mereka yang enggan bekerja, mereka yang ingin bercinta di tengah lapangan, tidak ingin berkontribusi dalam negara pun bebas, atau mereka yang ingin merusak diri sendiri, semuanya bebas. Itu adalah hak individual dan tidak etis diganggu gugat baik oleh kaum konservatif norma maupun warga yang tak berkepentingan. {Kaum konservatif norma: Sekelompok orang yang beranggapan tentang baik dan buruknya masyarakat harus diatur ketat; kelompok manusia kolot yang berdiri di atas etiket dan kebaikan; masyarakat yang menghendaki kehidupan bermoral secara ketat.} Sehingga pihak keamanan hanya akan bergerak sesuai laporan dan hukum yang berlaku, memisahkan antara moral dan kriminal. Lalu demokrasi sosial yang dikembangkan Presiden Eidris sebenarnya masih butuh kerja keras lebih dari kalangan bawah hingga kalangan atas guna mencapai keselarasan, keharmonisan dan

  • Sistem Aura (Infinity)   Bab 2: SISTEM AURA V.7.5 (Dewan Keadilan 5.)

    Bab 2: SISTEM AURA V.7.5 (Dewan Keadilan 5.)Siang yang cerah ….Pada sisi sungai yang mengalir, pikiran wanita berambut hitam panjang itu—Merian La Betelgeuse—bertanya-tanya tentang api yang berkobar meliputi rumput hijau tanpa meredup hilang, bahkan anehnya rumput itu tidak hancur sama sekali. Seperti sebuah panggilan, ada suara aneh yang memikatnya mendekati api tersebut. Ia memastikan bahwa itu bukanlah sihir, dan entah bagaimana segenap anggota tubuhnya mendadak membeku seolah ada kekuatan yang tidak manusiawi mencengkeramnya untuk diam, dan menyimak. Lalu suara itu muncul ….'Hai Merian … mendekatlah, mendekatlah kepada Kami dengan jarak yang aman.''Apakah kamu terkejut dengan ini?'Suara itu amat jelas, dan ganjil menyadari bahwa suara tersebut berasal dari api yang meletup-letup di depannya. Tanpa terlihat satu pun makhluk yang dapat berbicara selayaknya manusia. “Siapa kalian? Dan sihir jenis apa ini?”'Lihatlah … lihat oleh kedua matamu … tidak ada sihir di sini, juga t

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 101: Semoga Kebodohan Kita Berbuah Dosa Yang Dapat Dibanggakan.

    Episode 101: Semoga Kebodohan Kita Berbuah Dosa Yang Dapat Dibanggakan. —3465 / 08 / Scorpio, (Musim Semi). 'Puafh' 'Puafh'. [Bola-Bola Aura Pingai] mudah ditangkis dengan gerakan mengesankan dari kedua tangan terbungkus Aura Pingai. “HYAAAAAAT ...!” Arata melompat dari batang pohon menuju pria bertelanjang dada. Melakukan tinjuan Aura. 'Wush'. Sayangnya pria bertelanjang dada itu cepat-cepat beringsut kekiri. Sukses menghindari tinjuan tersebut. Namun, segera ia lesatkan serangan balik; melakukan tendangan Aura berputar seraya melompat. Juga ia gagal mengenai kepala Arata. Tetapi, duel berlanjut. Semua individu di sini—di area hutan Omega—dapat merasakan gelora fenomena yang sama. Tentang tekanan, tentang tensi ketegangan pertempuran. 'Ptafh' 'Ptafh' 'Ptafh'. Duel antara Arata De Antares (level Aura 55) dan Desias De Canopus (level Aura 65) kian sengit. Dua Pewaris-Aura Pingai itu melakukan serangan fisik jarak dekat dalam tubuh yang sama-sama terliputi Aura Pingai mereka [

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 102: Lebih Baik Menghakimi Rakyat Jelata Ketimbang Menghakimi Rakyat Berpangkat Penguasa.

    Episode 102: Lebih Baik Menghakimi Rakyat Jelata Ketimbang Menghakimi Rakyat Berpangkat Penguasa. —17:30. Usaha tidak sebanding dengan hasilnya. Perjuangan mereka berbuah pahitnya kegagalan. Bendera bangsa Selatan-Putih masih terpancang gagah di tempatnya. Lima anggota Demonity masih tangguh berdiri di sekitar bendera, seolah rasa penat tidak mereka kenal. Sebaliknya untuk Arata, Kael, Mikael, Niro dan Fang Yin, lima Auranias ini terengah-engah tercengkeram lelahnya berpikir dan bergerak. Dapat dikatakan kekalahan mereka adalah karena habisnya waktu kesempatan—lima jam waktu yang diberikan tidak cukup bagi mereka untuk merampas bendera Selatan-Putih. “Saya tidak tahu kritik apa yang efektif untuk kelompok kalian ....” Desias menyampaikan pandangannya. ”Kalau boleh aku beri masukan, satu saranku, perkuat level Aura dan solidaritas kalian. Pasalnya, Kelompok-Aura Umum Nasional atau Internasional di luar sana, selalu punya intrik dan politik yang mampu menyingkirkan para pesaing me

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 103: Nasionalisme Hanyalah Kepentingan Tanpa Penghasilan.

    Episode 103: Nasionalisme Hanyalah Kepentingan Tanpa Penghasilan. —3465 / 13 / Scorpio, (Musim Semi). Hal kedua yang dilakukan Eidris sebelum menunaikan agenda penyelamatan provinsi Barat-Laut, ialah mengadakan rapat tertutup dalam istana kepresidenan di provinsi Barat, kota Auroran. Dihadiri 15 tokoh—dua diplomat dari Selatan-Putih, seorang diplomat Selatan-Hitam serta seorang diplomat Selatan-Kelabu, penasihat presiden, ketua umum intelijen Selatan-Putih, senator dewan utama Selatan-Putih, wakil presiden, panglima militer utama Selatan-Putih, ketua kelompok-Aura umum Metanity, gubernur provinsi Barat-Daya, Barat-Laut, Biru, Utara, dan provinsi Nurmala. Satu tokoh lagi yang sebenarnya diundang, namun menolak datang; ketua Kelompok-Aura Umum Alternity; Arael Al-Zam. Hanya karena tidak percaya pada rezim Nordik Eidris menjadi alasannya jijik untuk hadir. Walau tokoh tersebut adalah yang diprioritaskan untuk datang, muktamar yang sudah sejam lebih berjalan ini terbilang tertib. Berk

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 104: Hanya Percaya Kepada Uang Yang Mampu Membeli Cinta, Membeli Harga Diri.

    Episode 104: Hanya Percaya Kepada Uang Yang Mampu Membeli Cinta, Membeli Harga Diri.—3465 / 29 / Scorpio, (Musim Semi). Pukul 12:37.Makanan dan minuman adalah kebutuhan primer bagi Kael De Rigel. Menjadi kewajaran saat pria itu berkorban dalam perjuangan demi mengumpulkan uang guna memenuhi kebutuhannya. Tetapi, rasanya amat berat kala sekarang ia perlu memeras kantongnya lebih dalam hanya untuk mengeluarkan uang lebih banyak demi kebutuhan tersebut.Pada area belakang rumah jamur, hutan Omega ....“HHAAHH....”Mantelnya berkibar cepat, dan menepis udara begitu pria berambut hitam gondrong ini duduk lelah di atas batu, tepat di samping Mikael yang berdiri asyik memantau pelatihan sahabatnya.”Sepertinya, wajah murung paman menjelaskan satu masalah yang berat?“ celetuk Mikael. ”Uhuk!“”Ya.“ Kael tak membantah dan berterus terang, ”Sekarang harga makanan kaleng naik empat kali lipat lebih. Kemarin-kemarin, sekaleng sarden dihargai seratus Kinh, sekarang sudah naik jadi empat ratus Kinh

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 105: Yang Aku Sesali Bukan Berhenti Berjuang, Tapi Takut Menerima Kegagalan.

    Episode 105: Yang Aku Sesali Bukan Berhenti Berjuang, Tapi Takut Menerima Kegagalan.Desa di dalam kota Quin, ialah salah satu daerah dari banyaknya daerah di provinsi Utara yang bergaya gotik dan mistik, di mana rumah-rumah yang berderet berarsitektur ala batu nisan, sekaligus berlaku sebagai simbolis bahwa mayoritas masyarakat menganut paham mistikisme. Furnitur, adat busana, adat moral, adat perhiasan, penampilan, dan rumah-rumah mode gotik telah dipertahankan selama ribuan tahun lamanya, hanya demi menjaga keutuhan status mistik dan stigma kelam.Terlihat unik di satu sisi, dan terlihat horor di malam hari—wajar saja masyarakatnya tidak pernah ketakutan atau terkencing-kencing jikalau mendapati penampakan hantu gentayangan, melihat mereka sendiri seakan mendambakannya.Adat busana mereka selalu berwarna hitam—kaum wanita akan mengenakan gaun pengantin hitam penuh aksesoris berbalut mantel berbulu domba, dan kaum pria bersetelan jas hitam berbungkus mantel hangat—seperti orang-oran

Bab terbaru

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 299: Karena Kebahagiaan Itu Membosankan, Sama Membosankannya Dengan Penderitaan!

    Episode 299: Karena Kebahagiaan Itu Membosankan, Sama Membosankannya Dengan Penderitaan!'Wush'.Sekelebat bayangan kemerahan pekat melintas di hadapannya. Gaun merah yang menjuntai hingga ke tumit kaki berkibar mistis dengan dua mata yang bersinar putih menyilaukan mengintip dari rambutnya yang hitam amat panjang serta-merta dikenali Eriel De Atria sebagai Azusa Mingxia, Pewaris Aura Cahaya terakhir di benua Selatan.Bagian mengejutkannya ketika sosok Azusa berintegrasi dengan Eriel selayaknya air dan basahnya diiringi ribuan pasukan yang siap melawan sesosok pria gondrong berbusana urakan yang mengangkat pusaka Tongkat-Kujang Berlian. Suasana dimeriahkan lagi oleh berlangsungnya gerhana matahari serta beberapa meteor kemerahan yang menghujani wilayah Selatan. Fenomena alam yang sekalian dieksploitasi oleh Eriel dan sosok pria gondrong demi memperoleh kualitas Aura Cahaya lebih tinggi. Guru Erika pun bahkan bergabung mendukung pria Auranias Cahaya itu.Dan jiwa Azusa Mingxia yang seak

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 298: Seperti Menyaksikan Benda Yang Belum Pernah Ada Di Dunia Ini.

    Episode 298: Seperti Menyaksikan Benda Yang Belum Pernah Ada Di Dunia Ini.3469 / 03 / Leo (Musim Semi). 12:05.Ruruia hanya bingung harus bersikap seperti apa saat yang didapatkan adalah sesuatu yang tidak terencana sejauh hidupnya. Walau bagaimanapun keadaannya tekadnya kokoh kepada alasan dia memulai. Yang lebih baik dari itu adalah tidak satu pun yang menyadari niat terselubungnya. Kemenangan kelompoknya tidak hanya mendapat apresiasi dari masyarakat, penghargaan berupa materi dan medali diserahkan pemerintah kota Diwa kepada kelompok Tunggalitas—ya, tidak diragukan lagi, para petinggi Tunggalitas yang mendapatkan manisnya sedang anggota-anggota dibawahnya cukup mendapatkan hikmahnya.Ratusan sampai ribuan individu rela menyesaki area rumah megah Ruruia hanya demi menyaksikan sekaligus menyambut ketua baru Tunggalitas. Amat ramai. Sampai-sampai disiarkan langsung oleh salah satu stasiun televisi lokal sebab peristiwa ini sangat historis bagi tiap-tiap kalangan yang terlibat di da

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 297: Hidup Ini Jadi Berat Karena Sebagai Hal Yang Tidak Diinginkan.

    Episode 297: Hidup Ini Jadi Berat Karena Sebagai Hal Yang Tidak Diinginkan.Tensi pertarungan lebih tinggi dan intensitas serangan lebih rapat. Sangat ambisius dan agresif bagaimana mereka bertempur. “GYYAAAAAAAAAH ...!” Odero mengaktivasi [Sisik Seribu Api] yang mengejawantahkan ratusan bola-bola api seukuran bola tenis tepat memberondongi Aleon.'BLARSH'.“... [Benteng Timur] Aktif!” Bersama kecekatan Aleon yang luar biasa sebuah serangan balik diserahkannya, “[Seribu Duri Salju] kombinasi [Gelembung Udara Peledak] ...!”'BOOMM'.'BOOMM'.Kendatipun mati-matian serangan jarak jauh-dekat silih berganti belum ada tanda siapa yang dipastikan mencapai garis kemenangan.Begitu duel tiba dipukul 15:37, Energi-Aura milik Odero yang telah menipis dan keadaan yang menyudutkannya menciptakan alasan untuk menabrakkan dirinya menuju satu pilar. Berniat meledakkan semuanya. 'DHUAAARSS'.Selepas berhasil, keseimbangan keempat pilar berantakan. Suplai unsur alam kepada Aleon terhenti. Dan tidak

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 296: Mati Dalam Kebebasan Lebih Baik Ketimbang Hidup Dalam Perbudakan.

    Episode 296: Mati Dalam Kebebasan Lebih Baik Ketimbang Hidup Dalam Perbudakan.3469 / 02 / Leo (Musim Semi).Aleon selaku pimpinan serikat kaum siluman Selatan-Putih belum kalah mempertahankan ideologinya sekalipun dengan telak dan merugikan kelompoknya telah dikalahkan—sampai mencelakainya malah.Pertempuran di hutan Rambut Alam telah tuntas, tapi banyak target operasi yang entah bagaimana melarikan diri tanpa malu-malu, tanpa dapat dihentikan saat keadaannya sangat mendukung penangkapan besar-besaran. Ada yang melakukan pembelotan atau telah terlibat situasi pelik yang menyebabkan itu lazim terjadi.Tidak diragukan lagi,—meskipun enggan diakui—sebagai salah satu yang melarikan diri dari operasi tersebut ialah Aleon dan tokoh-tokoh kesayangannya. Sementara sekutu-sekutu Odero menuntaskan urusannya masing-masing, dia dalam kemantapan hati sendirian mendatangi lokasi keberadaan Aleon. Tidak sulit baginya menemukan siluman singa itu selagi Odero sendiri yang mengumumkan dalang atas kek

  • Sistem Aura (Infinity)   Bab 9: SISTEM AURA V.7.5 (Peserta Primordial).

    Bab 9: SISTEM AURA V.7.5 (Peserta Primordial).'Di luasnya alam semesta Aura ini ... ada yang mengawasi mereka.'Menyaksikan data-data alam semesta Aura dan Gudang Ilmu-Ilmu Aura, siapapun pasti takjub akan semua pengetahuan bagai tak berujung itu, yang apabila dicatatkan sebagai sebuah buku anak-anak pun tidak akan keliru dalam menebak bahwa manusia biasa akan kehabisan umurnya sebelum mampu merampungkan semua detail yang ada. Ya, itu terdengar seperti lelucon atau lebih konyol lagi.Dan semua usaha para Programmer Aura untuk menyatukan setiap generasi dengan cara yang sangat variatif gagal total dan malah sebaliknya, pembentukan heterogen menjadi persaingan antar departemen permainan dunia yang beralih perselisihan abadi tak berujung. Satu-satunya jalan keluar sebetulnya hanyalah pemusnahan secara tak bersisa.Menyebabkan kerumitan masif, kebingungan tanpa ujung dan melontarkan ribuan pertanyaan dari mereka-mereka yang menuntut kejelasan mendalam, “Mengapa Sistem mengondisikan ske

  • Sistem Aura (Infinity)   Bab 8: SISTEM AURA V.7.5 (Peserta Primordial).

    Bab 8: SISTEM AURA V.7.5 (Peserta Primordial).Mengingkari prinsip kinerja alam semesta bagi Solum bukanlah kemustahilan. Dialah yang mendesain hukum semesta Aura. Membangun atau menghancurkan peradaban. Sebagai satu dari beberapa Programmer yang utama. Sang pimpinan Departemen Permainan Dunia Sistem Dewa-Dewi. Dalam kasus itu, beberapa sebutan istimewa tersemat kepadanya, walaupun yang paling kontroversial adalah kemampuannya dalam meretas Sistem lalu memanipulasi seluruh dunia.Dari sana tidak perlu ada yang diherankan, gelar dan ilmunya melampaui seluruh peserta di dunia Aura. Lebih baik dari itu, usianya yang sangat panjang melebihi umur alam semesta Aura. Dirinya lebih dulu eksis daripada kehadiran dunia Aura itu sendiri. Menjadi saksi banyak peristiwa dan hidup-mati makhluk-makhluk permainan. Sebelumnya bahkan ia telah menciptakan permainan dunia sesuai visual imajinasinya. Heroik, antagonistis, nyata, maya, kasar atau segala sesuatu yang eksis di semesta Aura telah diketah

  • Sistem Aura (Infinity)   Catatan Akhir Novel

    Halo.... Salam hangat dari Penulis Sistem Aura Infinity.Maaf telah menunggu lama...Karena Ada beberapa soal yang harus penulis rampungkan, maka novel ini akan dilanjutkan setelah penulis menyelesaikan urusannya. Tentu dengan upaya agar gaya penulisan yang lebih ringan dan informatif (ya semoga saja) ....Terima kasih untuk yang berkenan membaca atau selainnya, penulis sangat mengapresiasi itu.maaf untuk banyak kesalahan dan kalimat yang menyinggung. Sungguh penulis hanya bermaksud menghibur dan moga tulisan sederhana ini bisa jadi Manfaat besar dalam kenyataan para pembaca....Nantinya penulis akan buatkan episode tambahan lebih dulu sebelum memasuki jilid 3. Beberapa episode jilid 2 pun sudah penulis revisi--artinya novel ini masih Berlanjut Sekalipun Sepi Peminat. Kalau semua ini kurang memuaskan, atau bahkan buruk yaaaa... aku kembalikan pada kebijaksanaan para pembaca....Terima kasih...

  • Sistem Aura (Infinity)   Bab 7: SISTEM AURA V.7.5 (Dewan Keadilan 0).

    Bab 7: SISTEM AURA V.7.5 (Dewan Keadilan 0).Bangsa Tanah / Eartheia ....Konon nomor 0 adalah angka terakhir yang ditemukan setelah melalui angka 1 sampai sembilan ....Pun konon, siapa yang terkoneksi dengan Sistem secara langsung dia adalah budak dari Sistem itu sendiri. Tidak ada yang begitu peduli pada seorang pria yang hidup sendiri dan terbuang di hutan Ozon selain dirinya sendiri. Bertahun-tahun di sana, bahkan biarpun dia terlahir dari keluarga yang paling dihormati di desanya, dia tampak selalu terasingkan tidak seperti anggota-anggota keluarganya, mengerjakan apapun selalu seorang diri.Semua bermula saat diantara kedua saudara kandungnya dia adalah si bungsu (anak ketiga) yang tidak mewarisi Aura; non-Auranias. Tidak sedikit pun berminat melestarikan pemahaman keluarganya yang konservatif; Ortodoks-Aura. Satu-satunya anak yang berbeda, yang vokal mengingkari cara hidup keluarganya. Memiliki cara pandang sendiri mengenai dunia Aura dan cara kerjanya. Tidak sepakat harus se

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 295: Ketika Sudah Punya Segalanya Kita Umumkan Bahwa Hidup Ini Mudah Dan Indah.

    Episode 295: Ketika Sudah Punya Segalanya Kita Umumkan Bahwa Hidup Ini Mudah Dan Indah. 18:44.Badai salju!Dalam rangka bermain bersama teman-temannya Zihao terpaksa menundanya lantaran derasnya arus badai yang menerpa Kota New Feel dan sekitarnya. Akan amat berbahaya kalau ia bermain di luar ruangan dalam cuaca yang dapat menerbangkan dua ekor kuda.Sekarang di kamarnya, Zihao menikmati lagi masa kanak-kanaknya dengan membaca komik Adiwira Auranias Cahaya Generasi Klasik. Komik yang cocok buat anak seusianya. Bahasa yang ringan tidak berbelit-belit, topik yang santai tidak berlebihan, banyak humor yang pas, tanpa bualan-bualan kontroversial, tanpa bunuh-membunuh, benar-benar pantas untuk melepaskan penat dan menghibur diri.Namun, begitu kebosanan mengintervensi jiwanya, dia meninggalkan kamarnya untuk lalu duduk bersama Mama-nya di sofa ruang utama. Sambil menonton acara televisi yang kesulitan mendapatkan sinyal karena badai yang berlangsung, sehingga hanya beberapa stasiun televi

DMCA.com Protection Status