Beranda / Pendekar / Sistem Aura (Infinity) / Episode 96: Keadilan Untuk Satu Pihak Adalah Ketidakadilan Untuk Lain Pihak.

Share

Episode 96: Keadilan Untuk Satu Pihak Adalah Ketidakadilan Untuk Lain Pihak.

Penulis: Radif
last update Terakhir Diperbarui: 2022-08-02 23:22:38
Episode 96: Keadilan Untuk Satu Pihak Adalah Ketidakadilan Untuk Lain Pihak.

Alternasi waktu: 3465 / 20 / Gemini, (Musim Gugur).

Tidak perlu berpikir dua kali untuk apa yang layak diraih, dibarengi suatu harapan yang menjadi benar saat usaha yang ada tidak saling mencelakai.

Prinsip Arata itu berjalan langsung dengan implementasinya. Sebagai pria yang bertanggung jawab atas harapannya, Arata bekerja keras merampungkan tujuan Party-nya: Merekrut anggota yang kapabel dan adaptif.

'DUUARRR'.

Ledakan yang lima kali lipat dari sebuah dinamit mengguncang tanah di bawah hutan Omega.

'DUUARRR'.

'DUUARRR'.

Disusul ledakan-ledakan cukup besar. Semua ledakan itu berasal dari bom yang Arata letakan di beberapa titik krusial gua siluman ini.

Pria punk itu berlari secara mengagumkan seraya menebaskan keling pada setiap siluman kadal. Melompat atau berguling demi menghindari ancaman sekalian balas menyerang.

'Tsrat' 'Tsrat'.

Beberapa siluman tumbang, beberapa lainnya mengejarnya deng
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 97: Merangkai Beban Menuju Duka Pengorbanan Diri.

    Episode 97: Merangkai Beban Menuju Duka Pengorbanan Diri. Alternasi waktu: 3465 / 25 / Gemini, (Musim Gugur).Niro kembali bekerja pada desa Moon, dia berhasil menemui manajer toko kue terbesar di desa tersebut setelah sekian lama menunggu. Mereka bertemu di kantor sang manajer dengan upaya Niro melobinya.“… masuk ke pasal saham nasional melupakan ide bagus, tapi dengan laba yang membutuhkan waktu lama dan tidak adanya intelaksi antal pelsonal semacam ini akan membuat ide itu menjadi kelaguan besal bagi saya. Lebih jauh, pemasukan kelompok kami tidak menentu ….”Secara cadel Niro ungkapkan alasan paling masuk akal mengapa ia tidak menanam modal pada Bursa Efek Nasional, berasumsi bahwa dengan melobi secara langsung pihak pemilik atau manajer suatu toko / perusahaan jauh lebih menguntungkan—padahal kalau dipikir secara realistis, komunikasi verbalnya tidak jelas karena kekurangannya, membuat alasan interaksi antar personal itu rasanya tidak logis.”Kamu bisa berdagang bahan pangan. It

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-04
  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 98: Memangnya Siapa Diriku Yang Harus Mengubah Dunia Ini?

    Episode 98: Memangnya Siapa Diriku Yang Harus Mengubah Dunia Ini? Sebulan sejak jasa ini dibuka, belum satu pun manusia menjadi pelanggannya, bahkan lokasi strategis yang dekat dengan desa penuh carut-marut dan ratusan brosur yang disebar-luaskan masih belum cukup menarik minat warga. Beberapa manusia memang sempat berkunjung, tapi tidak lebih dari sekadar memuaskan dahaga penasaran, lalu pergi begitu informasi sudah Kael berikan. Meluapkan anggapan tidak suka, dan banyak juga yang apatis. Selama belum mendapatkan pelanggan, Kael De Rigel mengisi waktu luangnya untuk berkeliling mencari anggota baru dari kalangan Dewa-Dewi, atau bekerja sampingan dengan pekerjaan apapun. Alternasi waktu: 3465 / 17 / Cancer, (Musim Hujan). Derasnya hujan es tengah mengguyur area perempatan jalan, masyarakat menghangatan diri dengan caranya masing-masing. Di samping area lapangan, sebuah gubuk atau rumah mini berdiri getir di sana. Itu adalah tempat Kael menyewa lahan untuk bisnis anehnya. Gubu

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-05
  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 99: Seperti Bunga Mawar, Keindahannya Ditemani Duri.

    Episode 99: Seperti Bunga Mawar, Keindahannya Ditemani Duri. Alternasi waktu: 3465 / 19 / Virgo, (Musim Semi). Cuaca hari ini cerah …. Biru laut melukiskan langit siang ini. Suasana hati yang gembira dan tenang merupakan kondisi baik untuk berkumpul, lebih lagi kehadiran seorang anggota baru—Liora De Atria—yang tidak hanya menuntaskan salah satu tugas kelompok, tapi juga mengokohkan kepercayaan diri terhadap kelompok-Aura tanpa nama ini. Arata, Fang Yin, Niro dan Liora sudah berkumpul di bawah pohon Ek untuk suatu kegiatan kelompok. Hanya dua tokoh yang belum menyambut dan berkenalan dengan Liora, ialah Kael De Rigel serta Mikael De Archernar. Untuk itulah, sebelum menunaikan tugas selanjutnya, mereka menanti Mikael yang sudah dihubungi supaya hari ini datang. “Sejak kakak El pergi mencari anggota baru dan mencari pemasukan tim, beliau belum pernah pulang,” terang Fang Yin sambil membuat boneka salju. Niro juga ikut membantunya bersenang-senang membuat boneka salju. Sedan

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-06
  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 100: Di Atas Kebebasan Kita Merayakan Hiburan Yang Berantakan.

    Episode 100: Di Atas Kebebasan Kita Merayakan Hiburan Yang Berantakan. Setiap personal secara liberal bebas berbuat sekehendak hati, dari mereka yang enggan bekerja, mereka yang ingin bercinta di tengah lapangan, tidak ingin berkontribusi dalam negara pun bebas, atau mereka yang ingin merusak diri sendiri, semuanya bebas. Itu adalah hak individual dan tidak etis diganggu gugat baik oleh kaum konservatif norma maupun warga yang tak berkepentingan. {Kaum konservatif norma: Sekelompok orang yang beranggapan tentang baik dan buruknya masyarakat harus diatur ketat; kelompok manusia kolot yang berdiri di atas etiket dan kebaikan; masyarakat yang menghendaki kehidupan bermoral secara ketat.} Sehingga pihak keamanan hanya akan bergerak sesuai laporan dan hukum yang berlaku, memisahkan antara moral dan kriminal. Lalu demokrasi sosial yang dikembangkan Presiden Eidris sebenarnya masih butuh kerja keras lebih dari kalangan bawah hingga kalangan atas guna mencapai keselarasan, keharmonisan dan

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-07
  • Sistem Aura (Infinity)   Bab 2: SISTEM AURA V.7.5 (Dewan Keadilan 5.)

    Bab 2: SISTEM AURA V.7.5 (Dewan Keadilan 5.)Siang yang cerah ….Pada sisi sungai yang mengalir, pikiran wanita berambut hitam panjang itu—Merian La Betelgeuse—bertanya-tanya tentang api yang berkobar meliputi rumput hijau tanpa meredup hilang, bahkan anehnya rumput itu tidak hancur sama sekali. Seperti sebuah panggilan, ada suara aneh yang memikatnya mendekati api tersebut. Ia memastikan bahwa itu bukanlah sihir, dan entah bagaimana segenap anggota tubuhnya mendadak membeku seolah ada kekuatan yang tidak manusiawi mencengkeramnya untuk diam, dan menyimak. Lalu suara itu muncul ….'Hai Merian … mendekatlah, mendekatlah kepada Kami dengan jarak yang aman.''Apakah kamu terkejut dengan ini?'Suara itu amat jelas, dan ganjil menyadari bahwa suara tersebut berasal dari api yang meletup-letup di depannya. Tanpa terlihat satu pun makhluk yang dapat berbicara selayaknya manusia. “Siapa kalian? Dan sihir jenis apa ini?”'Lihatlah … lihat oleh kedua matamu … tidak ada sihir di sini, juga t

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-08
  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 101: Semoga Kebodohan Kita Berbuah Dosa Yang Dapat Dibanggakan.

    Episode 101: Semoga Kebodohan Kita Berbuah Dosa Yang Dapat Dibanggakan. —3465 / 08 / Scorpio, (Musim Semi). 'Puafh' 'Puafh'. [Bola-Bola Aura Pingai] mudah ditangkis dengan gerakan mengesankan dari kedua tangan terbungkus Aura Pingai. “HYAAAAAAT ...!” Arata melompat dari batang pohon menuju pria bertelanjang dada. Melakukan tinjuan Aura. 'Wush'. Sayangnya pria bertelanjang dada itu cepat-cepat beringsut kekiri. Sukses menghindari tinjuan tersebut. Namun, segera ia lesatkan serangan balik; melakukan tendangan Aura berputar seraya melompat. Juga ia gagal mengenai kepala Arata. Tetapi, duel berlanjut. Semua individu di sini—di area hutan Omega—dapat merasakan gelora fenomena yang sama. Tentang tekanan, tentang tensi ketegangan pertempuran. 'Ptafh' 'Ptafh' 'Ptafh'. Duel antara Arata De Antares (level Aura 55) dan Desias De Canopus (level Aura 65) kian sengit. Dua Pewaris-Aura Pingai itu melakukan serangan fisik jarak dekat dalam tubuh yang sama-sama terliputi Aura Pingai mereka [

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-16
  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 102: Lebih Baik Menghakimi Rakyat Jelata Ketimbang Menghakimi Rakyat Berpangkat Penguasa.

    Episode 102: Lebih Baik Menghakimi Rakyat Jelata Ketimbang Menghakimi Rakyat Berpangkat Penguasa. —17:30. Usaha tidak sebanding dengan hasilnya. Perjuangan mereka berbuah pahitnya kegagalan. Bendera bangsa Selatan-Putih masih terpancang gagah di tempatnya. Lima anggota Demonity masih tangguh berdiri di sekitar bendera, seolah rasa penat tidak mereka kenal. Sebaliknya untuk Arata, Kael, Mikael, Niro dan Fang Yin, lima Auranias ini terengah-engah tercengkeram lelahnya berpikir dan bergerak. Dapat dikatakan kekalahan mereka adalah karena habisnya waktu kesempatan—lima jam waktu yang diberikan tidak cukup bagi mereka untuk merampas bendera Selatan-Putih. “Saya tidak tahu kritik apa yang efektif untuk kelompok kalian ....” Desias menyampaikan pandangannya. ”Kalau boleh aku beri masukan, satu saranku, perkuat level Aura dan solidaritas kalian. Pasalnya, Kelompok-Aura Umum Nasional atau Internasional di luar sana, selalu punya intrik dan politik yang mampu menyingkirkan para pesaing me

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-16
  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 103: Nasionalisme Hanyalah Kepentingan Tanpa Penghasilan.

    Episode 103: Nasionalisme Hanyalah Kepentingan Tanpa Penghasilan. —3465 / 13 / Scorpio, (Musim Semi). Hal kedua yang dilakukan Eidris sebelum menunaikan agenda penyelamatan provinsi Barat-Laut, ialah mengadakan rapat tertutup dalam istana kepresidenan di provinsi Barat, kota Auroran. Dihadiri 15 tokoh—dua diplomat dari Selatan-Putih, seorang diplomat Selatan-Hitam serta seorang diplomat Selatan-Kelabu, penasihat presiden, ketua umum intelijen Selatan-Putih, senator dewan utama Selatan-Putih, wakil presiden, panglima militer utama Selatan-Putih, ketua kelompok-Aura umum Metanity, gubernur provinsi Barat-Daya, Barat-Laut, Biru, Utara, dan provinsi Nurmala. Satu tokoh lagi yang sebenarnya diundang, namun menolak datang; ketua Kelompok-Aura Umum Alternity; Arael Al-Zam. Hanya karena tidak percaya pada rezim Nordik Eidris menjadi alasannya jijik untuk hadir. Walau tokoh tersebut adalah yang diprioritaskan untuk datang, muktamar yang sudah sejam lebih berjalan ini terbilang tertib. Berk

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-16

Bab terbaru

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 338: Revolusi Itu Ada Seni Dan Ilmunya, Tidak Gegabah.

    “HIDUP ERIEL ...!”“BERSINARLAH SANG MATAHARI DARI SELATAN ...!”“HIDUP ERIEL ...!”“BERSINARLAH SANG MATAHARI DARI SELATAN ...!”Dengan spektakuler dikumandangkanlah sanjungan-sanjungan kepada sang wanita sukses sekaligus seorang ibu rumah tangga: Eriel De Atria. Telah tidak terbendung lagi kehebohan segenap warga negara Selatan-Kelabu oleh niat luhur dan mulia dari Eriel De Atria. Ratusan, ribuan bahkan warga turun ke jalan, berkumpul dalam stadion Berlian. Sambutan yang begitu merdu dan tertib dipraktikkan tiap-tiap pendukungnya. 'Sang Matahari dari Selatan', kata mereka hanya untuk mendeskripsikan figur yang jadi dambaan semua orang, ejawantah dari definisi 'kepemimpinan' itu sendiri.Dia di sana!Sang Matahari dari Selatan, berdiri dengan percaya diri di atas panggung metalik yang berbentuk piramida terbalik pada titik sentral lapangan. Dentuman kembang api menghantam keheningan di puncak stadion, mencerahkan gelapnya langit. Dengan Eriel disorot oleh lampu paling terang. Di sini

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 337: Melangkah Dengan Buta Atau Diam Menyaksikan Semuanya?

    3471-23-Aries (Musim Hujan).12:18. Pulau Penjara Makam ....“WHOOAAAAAA ...! Ini pasti mengasyikkan!” Hanya Fang Yin yang terpesona dengan tempat mengerikan di depannya.Arata, Ineia dan Fang Yin tiba di sana dalam rangka menjenguk kawan mereka. Memasuki pos pemeriksaan dengan hasil Fang Yin tidak diperbolehkan masuk karena aturan pelarangan Siluman. Maka sementara Fang Yin menunggu di sebuah kedai di depan tembok penjara, Arata dan Ineia masuk ke sebuah gedung.Lonceng berdentang, tanda untuk tiap-tiap narapidana menggunakan kesempatan mereka menghabiskan santapan siangnya yang sehat nan bergizi. Masing-masing dikawal oleh satu sipir supaya tidak ada perkara kocak yang terjadi. Di aula kantin puluhan narapidana makan dengan tangan tanpa melepaskan rantai yang mengikat tubuh dan kaki mereka, seperti binatang. Dengan tiap-tiap meja diberikan sekat karena keberadaan mereka di sini hanya untuk makan. Mereka tentu mesti bersyukur untuk posisi mereka yang tidak separah narapidana kelas a

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 336: Ajaran Ketiga, Jangan Membantu Semua Orang!

    3471-20-Aries .... Pukul 14:11. Bangsa Barat-utama ....Kentara bahwa Eriel De Atria tidak merasa keberatan menghadapi iklim yang berbeda jauh dengan benua Selatan. Di benua Barat yang hangat dengan langitnya yang biru cerah berdekorasi awan-awan putih, lengkap dengan seperangkat pertanahan yang subur justru sangat disukainya, diidamkannya.Dirinya bersama Aneta dan Madam Ni mengunjungi sebuah area pegunungan di negara Barat-utama untuk melengkapi kerangka kerja mereka. Sebuah gunung dengan ketinggian 3.878 meteran. Gunung Posch (dalam bahasa Bangsa Selatan artinya Terbenam. Gunung Terbenam). Lingkungan hijau, asri, segar dengan variasi vegetasi yang lebih lebat dan berwarna ketimbang di negara Selatan-Kelabu sampai tidak henti-hentinya dikagumi Aneta. Belum lagi hewan endemiknya dari kupu-kupu emas sampai kunang-kunang peri yang kian membuktikan kalau alam di bangsa Barat-Utama tidak kalah jelitanya dengan benua Selatan. Sang Alkemis-Aura itu terus mengomentarinya secara cerewet.

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 335: ... Pada Akhirnya, Ketidaktahuanlah Yang Menjadikan Ini Menyenangkan.

    15:02.Kamera pengawas sudah dimatikan sesuai arahan Ereia, jadi Kael bisa bebas bercerita. Menceritakan penolakan terhadap seorang anak muda (Enma) yang menawarkan kerja sama lanjutan, juga menolak banyak penawaran kerja sama dalam menghabisi kaum Siluman. Lanjut menarasikan hidupnya ....Hanya Ereia yang duduk pada kursi reyot seraya pandangannya ke sekeliling bertanya-tanya apakah coretan-coretan di seluruh ruangan ini punya suatu maksud khusus? Sedang Zeno memilih berdiri untuk mengungkapkan kedatangannya yang berkenaan hendak menyudahi penantiannya. Menemui pemimpin baru dalam kelompoknya sekaligus beberapa topik sensitif akan dibicarakan ....“... dalam alam pikiran Anarka, seluruh peserta hanya dapat mencapai kepemimpinan di dunia Aura ini melalui cara pemusnahan segala alat-alat kekuasaan ....” Setelah menceritakan tentang kehidupan masa lalunya—tidak semua diceritakan; hanya sebagian kecil yang paling memengaruhi hidupnya—Kael mengemukakan secuil pengertian dan pengetahuan y

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 334: Matahari Yang Terbenam Akan Terbit Kembali.

    'Pewaris Aura Cahaya Selatan-Kelabu akan kembali ke panggung politik!''Eriel De Atria siap mencalonkan diri sebagai presiden!''Eriel De Atria telah mempersiapkan seluruh pendukungnya dari seluruh penjuru dunia!'Secara bombastis media massa menyiarkan fakta terbaru kesiapan Eriel De Atria yang lebih dari sekadar memimpin jalannya parlemen. Dia digadang-gadang hendak melakukan reformasi. Kendati belum diketahui arahnya ke mana, tapi entah mengapa banyak warga yang siap sedia mematuhinya. 3471-14-Aries (Musim Hujan). 13:22. Bangsa Selatan-Kelabu, Kota Ikora, kediaman Pewaris Aura Cahaya ….Dalam ruang kerjanya, setumpuk dokumen berharga di atas meja sudah tuntas Eriel pelajari. Data tiap-tiap kalangan warga negara Selatan-Kelabu, Selatan-Putih, Selatan-Hitam hingga perilaku sosial-individual negara-negara dunia Aura sudah diketahui, dikenal dan dipahami. Eriel belakangan ini lebih sibuk dan capek ketimbang hari-hari biasanya ….Tujuh individu loyalis sang Pewaris Aura Cahaya duduk d

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 333: 'Bagai Menggenggam Bara, Terasa Hangat Dilepaskan.'

    3471-13-Aries (Musim Hujan). Kabut tebal menyelubungi sebuah pulau terpencil di tengah lautan dingin yang tak terkira. Dengan dihujani salju lima bangunan besar berbentuk kubah berdiri kokoh di sana, tapi saking tertutup dan misteriusnya sampai-sampai tidak terlihat memiliki jendela. Bahan bangunannya sendiri terseleksi khusus dan tidak bisa dikunjungi kalau bukan oleh orang-orang tertentu. Dilingkungi pula oleh tembok tinggi yang dijaga ketat 24 jam.Pintu baja digeser hingga menimbulkan derit bunyi ke seluruh ruangan. Memperlihatkan penyebabnya tidak lain seorang pria bersetelan formal serba hitam. Pemilik rambut hitam klimis yang tersisir kekiri, dengan kacamata bulat yang menghias wajah culunnya, menjinjing koper hitam seolah membawa satu perkara penting yang mustahil dibantah. Setelah menutup lagi pintunya, di sinilah dirinya berada, berdiri mengamati keseluruhan ruangan dengan semua permukaan dinding dan lantainya bercat putih bersih. Ruangan 5x4 meter yang dikotori buku-buku b

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 332: Gagal Dimaki, Sukses Tidak Ada Yang Peduli.

    Malam itu dikala hujan salju sedang deras-derasnya, dan malam pada puncak kulminasinya, siluet figur berjubah sibuk berlari dalam bayang-bayang kabut. Panorama yang gelap gulita … air yang terbentang melimpah bak tak berujung … di sanalah sesosok bertopeng cermin dengan tangan kanan dilipat ke dada sedang tangan kiri dilipat ke punggung tengah berlari cepat menuju suatu lokasi. Dia bahkan sambil mendengarkan lagu ber-genre pop-punk yang bersumber dari band sekaligus Party-Aura petualang asal bangsa Barat-Utama—ini kebiasaannya dalam tiap misi demi memacu semangatnya. Bagaimanapun kegagalan dalam tugas ini sangat tidak diperbolehkan.Tidak lama dari sana, dirinya menghentikan pelariannya. Atensinya terjatuh pada sesosok pria sekarat di atas air yang terombang-ambing hampir mati.“Jangan pedulikan aku!” Pria yang memiliki kondisi fisik rusak dan hanya menyisakan setengah badannya (dari kepala sampai abdomennya) enggan dikasihani. Tidak mau agen Wan-1 membuang waktu untuk penyelamatan pa

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 331: Diluar Panggung, Kekerasan Adalah Kriminal, Di Atas Panggung, Kekerasan Adalah Seni.

    Geger bukan main! Heboh tidak terkira! Berdebat, berselisih dan berdiskusi. Siapa yang menyangka, kalau seorang pria paling berpengaruh, pemimpin aktivis, pejuang kesetaraan, pembela kaum Siluman tertinggi di suatu negara besar, guru dan pembimbing, yang menjembatani makhluk beda alam itu wafat dengan kondisi yang sangat memprihatinkan. Ketua Odero sudah tewas dengan kepala yang berpisah dari badannya, bahkan entah siapa yang dengan kurang ajarnya menggambar alat vital laki-laki dengan spidol merah di keningnya. Sangat tidak terhormat! Tak pelak, mengundang seluruh perhatian nusa bangsa dan negara, tidak hanya Selatan-Putih, tapi warga Selatan-Daya, Selatan-Hitam, Selatan-Kelabu, hingga masuk ke dalam berita dunia Aura. Diantara banyaknya percobaan pembunuhan kepada Ketua Odero, baru kali ini percobaan dari seorang ibu-ibu yang paling ampuh. Banyak yang berbelasungkawa, banyak pula yang riang gembira dan tidak sedikit yang masa bodoh. Ada yang menuntut pihak pembunuh supaya dih

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 330: Awan Mendung Mengorbankan Dirinya Sendiri Untuk Menurunkan Hujan.

    Alih-alih melambat, mereka bergerak makin kencang ….“Sialan … mereka semakin dekat, Pak!” kuak sang pengawal dengan mengaktivasi [Pemancar Aura]. Menggunakan Energi-Aura untuk menembakkan [Bola-Bola Aura Pingai] dari jendela pintu samping menuju Ereia, atau mengejawantahkan ilmu Aura tipe Sentral [Peluru Aura], [Penombak Es] dan lain sebagainya yang potensial, tidak peduli kalau dengan posisi seperti itu sangat sukar tepat sasaran.“HHAAHH ….” Ketua Odero kian gelisah. Dia dengan pikiran buntu tidak mengerti apa yang mesti dilakukannya. Dan, tidak mungkin dia menyerah begitu saja. Itu bukan dirinya.'Syut' 'Syut' …. Sementara anak panah terus berjatuhan, menghujani kereta kuda. Berupaya mengenai kusir atau kedua kuda hitam atau sang pengawal. Bukan hanya Ereia yang mesti mengantisipasi serangan ilmu Aura tipe Sentral supaya tidak mengenai kudanya, tapi, begitu pula sang pengawal yang tidak bisa begitu saja melakukan serangan, dirinya harus menyembunyikan kepalanya dari tembakan anak

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status