Episode 97: Merangkai Beban Menuju Duka Pengorbanan Diri. Alternasi waktu: 3465 / 25 / Gemini, (Musim Gugur).Niro kembali bekerja pada desa Moon, dia berhasil menemui manajer toko kue terbesar di desa tersebut setelah sekian lama menunggu. Mereka bertemu di kantor sang manajer dengan upaya Niro melobinya.“… masuk ke pasal saham nasional melupakan ide bagus, tapi dengan laba yang membutuhkan waktu lama dan tidak adanya intelaksi antal pelsonal semacam ini akan membuat ide itu menjadi kelaguan besal bagi saya. Lebih jauh, pemasukan kelompok kami tidak menentu ….”Secara cadel Niro ungkapkan alasan paling masuk akal mengapa ia tidak menanam modal pada Bursa Efek Nasional, berasumsi bahwa dengan melobi secara langsung pihak pemilik atau manajer suatu toko / perusahaan jauh lebih menguntungkan—padahal kalau dipikir secara realistis, komunikasi verbalnya tidak jelas karena kekurangannya, membuat alasan interaksi antar personal itu rasanya tidak logis.”Kamu bisa berdagang bahan pangan. It
Episode 98: Memangnya Siapa Diriku Yang Harus Mengubah Dunia Ini? Sebulan sejak jasa ini dibuka, belum satu pun manusia menjadi pelanggannya, bahkan lokasi strategis yang dekat dengan desa penuh carut-marut dan ratusan brosur yang disebar-luaskan masih belum cukup menarik minat warga. Beberapa manusia memang sempat berkunjung, tapi tidak lebih dari sekadar memuaskan dahaga penasaran, lalu pergi begitu informasi sudah Kael berikan. Meluapkan anggapan tidak suka, dan banyak juga yang apatis. Selama belum mendapatkan pelanggan, Kael De Rigel mengisi waktu luangnya untuk berkeliling mencari anggota baru dari kalangan Dewa-Dewi, atau bekerja sampingan dengan pekerjaan apapun. Alternasi waktu: 3465 / 17 / Cancer, (Musim Hujan). Derasnya hujan es tengah mengguyur area perempatan jalan, masyarakat menghangatan diri dengan caranya masing-masing. Di samping area lapangan, sebuah gubuk atau rumah mini berdiri getir di sana. Itu adalah tempat Kael menyewa lahan untuk bisnis anehnya. Gubu
Episode 99: Seperti Bunga Mawar, Keindahannya Ditemani Duri. Alternasi waktu: 3465 / 19 / Virgo, (Musim Semi). Cuaca hari ini cerah …. Biru laut melukiskan langit siang ini. Suasana hati yang gembira dan tenang merupakan kondisi baik untuk berkumpul, lebih lagi kehadiran seorang anggota baru—Liora De Atria—yang tidak hanya menuntaskan salah satu tugas kelompok, tapi juga mengokohkan kepercayaan diri terhadap kelompok-Aura tanpa nama ini. Arata, Fang Yin, Niro dan Liora sudah berkumpul di bawah pohon Ek untuk suatu kegiatan kelompok. Hanya dua tokoh yang belum menyambut dan berkenalan dengan Liora, ialah Kael De Rigel serta Mikael De Archernar. Untuk itulah, sebelum menunaikan tugas selanjutnya, mereka menanti Mikael yang sudah dihubungi supaya hari ini datang. “Sejak kakak El pergi mencari anggota baru dan mencari pemasukan tim, beliau belum pernah pulang,” terang Fang Yin sambil membuat boneka salju. Niro juga ikut membantunya bersenang-senang membuat boneka salju. Sedan
Episode 100: Di Atas Kebebasan Kita Merayakan Hiburan Yang Berantakan. Setiap personal secara liberal bebas berbuat sekehendak hati, dari mereka yang enggan bekerja, mereka yang ingin bercinta di tengah lapangan, tidak ingin berkontribusi dalam negara pun bebas, atau mereka yang ingin merusak diri sendiri, semuanya bebas. Itu adalah hak individual dan tidak etis diganggu gugat baik oleh kaum konservatif norma maupun warga yang tak berkepentingan. {Kaum konservatif norma: Sekelompok orang yang beranggapan tentang baik dan buruknya masyarakat harus diatur ketat; kelompok manusia kolot yang berdiri di atas etiket dan kebaikan; masyarakat yang menghendaki kehidupan bermoral secara ketat.} Sehingga pihak keamanan hanya akan bergerak sesuai laporan dan hukum yang berlaku, memisahkan antara moral dan kriminal. Lalu demokrasi sosial yang dikembangkan Presiden Eidris sebenarnya masih butuh kerja keras lebih dari kalangan bawah hingga kalangan atas guna mencapai keselarasan, keharmonisan dan
Bab 2: SISTEM AURA V.7.5 (Dewan Keadilan 5.)Siang yang cerah ….Pada sisi sungai yang mengalir, pikiran wanita berambut hitam panjang itu—Merian La Betelgeuse—bertanya-tanya tentang api yang berkobar meliputi rumput hijau tanpa meredup hilang, bahkan anehnya rumput itu tidak hancur sama sekali. Seperti sebuah panggilan, ada suara aneh yang memikatnya mendekati api tersebut. Ia memastikan bahwa itu bukanlah sihir, dan entah bagaimana segenap anggota tubuhnya mendadak membeku seolah ada kekuatan yang tidak manusiawi mencengkeramnya untuk diam, dan menyimak. Lalu suara itu muncul ….'Hai Merian … mendekatlah, mendekatlah kepada Kami dengan jarak yang aman.''Apakah kamu terkejut dengan ini?'Suara itu amat jelas, dan ganjil menyadari bahwa suara tersebut berasal dari api yang meletup-letup di depannya. Tanpa terlihat satu pun makhluk yang dapat berbicara selayaknya manusia. “Siapa kalian? Dan sihir jenis apa ini?”'Lihatlah … lihat oleh kedua matamu … tidak ada sihir di sini, juga t
Episode 101: Semoga Kebodohan Kita Berbuah Dosa Yang Dapat Dibanggakan. —3465 / 08 / Scorpio, (Musim Semi). 'Puafh' 'Puafh'. [Bola-Bola Aura Pingai] mudah ditangkis dengan gerakan mengesankan dari kedua tangan terbungkus Aura Pingai. “HYAAAAAAT ...!” Arata melompat dari batang pohon menuju pria bertelanjang dada. Melakukan tinjuan Aura. 'Wush'. Sayangnya pria bertelanjang dada itu cepat-cepat beringsut kekiri. Sukses menghindari tinjuan tersebut. Namun, segera ia lesatkan serangan balik; melakukan tendangan Aura berputar seraya melompat. Juga ia gagal mengenai kepala Arata. Tetapi, duel berlanjut. Semua individu di sini—di area hutan Omega—dapat merasakan gelora fenomena yang sama. Tentang tekanan, tentang tensi ketegangan pertempuran. 'Ptafh' 'Ptafh' 'Ptafh'. Duel antara Arata De Antares (level Aura 55) dan Desias De Canopus (level Aura 65) kian sengit. Dua Pewaris-Aura Pingai itu melakukan serangan fisik jarak dekat dalam tubuh yang sama-sama terliputi Aura Pingai mereka [
Episode 102: Lebih Baik Menghakimi Rakyat Jelata Ketimbang Menghakimi Rakyat Berpangkat Penguasa. —17:30. Usaha tidak sebanding dengan hasilnya. Perjuangan mereka berbuah pahitnya kegagalan. Bendera bangsa Selatan-Putih masih terpancang gagah di tempatnya. Lima anggota Demonity masih tangguh berdiri di sekitar bendera, seolah rasa penat tidak mereka kenal. Sebaliknya untuk Arata, Kael, Mikael, Niro dan Fang Yin, lima Auranias ini terengah-engah tercengkeram lelahnya berpikir dan bergerak. Dapat dikatakan kekalahan mereka adalah karena habisnya waktu kesempatan—lima jam waktu yang diberikan tidak cukup bagi mereka untuk merampas bendera Selatan-Putih. “Saya tidak tahu kritik apa yang efektif untuk kelompok kalian ....” Desias menyampaikan pandangannya. ”Kalau boleh aku beri masukan, satu saranku, perkuat level Aura dan solidaritas kalian. Pasalnya, Kelompok-Aura Umum Nasional atau Internasional di luar sana, selalu punya intrik dan politik yang mampu menyingkirkan para pesaing me
Episode 103: Nasionalisme Hanyalah Kepentingan Tanpa Penghasilan. —3465 / 13 / Scorpio, (Musim Semi). Hal kedua yang dilakukan Eidris sebelum menunaikan agenda penyelamatan provinsi Barat-Laut, ialah mengadakan rapat tertutup dalam istana kepresidenan di provinsi Barat, kota Auroran. Dihadiri 15 tokoh—dua diplomat dari Selatan-Putih, seorang diplomat Selatan-Hitam serta seorang diplomat Selatan-Kelabu, penasihat presiden, ketua umum intelijen Selatan-Putih, senator dewan utama Selatan-Putih, wakil presiden, panglima militer utama Selatan-Putih, ketua kelompok-Aura umum Metanity, gubernur provinsi Barat-Daya, Barat-Laut, Biru, Utara, dan provinsi Nurmala. Satu tokoh lagi yang sebenarnya diundang, namun menolak datang; ketua Kelompok-Aura Umum Alternity; Arael Al-Zam. Hanya karena tidak percaya pada rezim Nordik Eidris menjadi alasannya jijik untuk hadir. Walau tokoh tersebut adalah yang diprioritaskan untuk datang, muktamar yang sudah sejam lebih berjalan ini terbilang tertib. Berk
Bisa dilihat oleh mata telanjang bagaimana kehidupan rakyat Utara-Daya yang sangat majemuk. Tujuan dan kebutuhan yang menggerakkan tiap-tiap elemen masyarakat. Tradisi yang mengakar, norma yang menata, iklim yang mendukung adalah bagian terpenting dalam mendorong kemajuan tiap-tiap wilayahnya. Dengan populasi 300 juta lebih negara Utara-Daya jelas sangat kuat disektor sumber daya manusia. Sementara pengerahan optimasinya telah memenuhi hingga ke ruang-ruang kepentingan banyak manusia. Keragaman berbudaya, perbedaan cara pandang, konflik ekstrem pada akhirnya membangkitkan tekad luhur mereka dalam bersatu dan mengambil peran besar bagi dunia Aura. Mereka sudah berpikir besar. Tentang dunia. Tentang umat manusia. Tentang alam tempat mereka tinggal. Tentang ilmu pengetahuan yang mencerdaskan mereka. Seluruh realitas itu memandu mereka kepada setiap zaman dan generasi. Ratusan atau ribuan tahun yang mereka peroleh dalam persatuan suatu masyarakat jelas adalah bukti nyata betapa mereka la
Nyatanya, pertemuan Eriel dengan Pangeran Nein Al-Manamah dilakukan di hari berikutnya dengan sejumlah pengarahan yang telah disetujui. 3471-13-Pisces (Musim Kemarau). 15:11.Inilah ruangan bagai kantor, tidak banyak ornamen dekoratif, berdinding yang terlukis berlian ungu dengan lantai dari marmer kebiruan yang luasnya 4x5 meteran dan hanya diisi oleh dua orang tanpa pengawalan, tapi selalu siap sedia menghadapi situasi yang mengkhianati kondusif. Keduanya duduk di kursi depan meja bundar saling bertatap muka. Semuanya sudah diatur. Dipersiapkan. Hanya saja, supaya mendapatkan impresi keakraban maka basa-basi dan bercerita ringan diluapkan keduanya. Menyoal pertemuan mereka yang bukan kali pertama. Mengungkapkan istri Pangeran Nein yang tengah mengandung anak pertama, harapan baru untuk generasi baru. Membahas anak tunggal Eriel yang ditinggalkan untuk waktu yang tidak diketahui. Bercerita tentang hewan-hewan ajaib di dunia Aura yang mengalami evolusi ekstrem, termasuk membahas soal
Maka datangnya rombongan Pangeran Nein Al-Manamah ke dalam kelas seketika menyudahi pemaparan sejarah Kerajaan Utara-Daya yang disampaikan sang guru. Dalam ruangan bertema metalik yang memiliki atap cekung keperakan dan lantai dari marmer beliau disambut kegirangan dan hangat oleh seluruh murid. Figur laki-laki berusia 35 tahunan pemilik rambut keperakan yang dipotong agak panjang belah tengah, berjubah rumit serba nuansa kelabu metalik dengan tinggi 2 meteran yang tidak lain merupakan sang putra mahkota Pangeran Nein Al-Manamah.Merupakan tanggung jawabnya menginspeksi generasi penerus bangsa Utara-Daya di akademi Aura kali ini guna memperkuat persepsi bahwa anak-anak bangsa ini memiliki generasi pendahulu yang hebat dan berdedikasi tinggi, pun meninjau langsung bagaimana pelaksanaan pendidikan terjadi. Pendidikan yang terbaik pada generasi penerus merupakan investasi jangka panjang. Sebab negara maju dengan kurikulum pendidikannya yang maju dan menunjang banyak inovasi berangkat d
Jadi ini soal pasang surut tata kelola dunia. Mengambil referensi langsung dari sejarah kejatuhan dan kebangkitan tiap-tiap kaum. Dari zaman awal yang memiliki materi tata kelolanya sendiri, hingga zaman baru yang lebih inovatif sebagaimana masalahnya, dan tiap-tiap pergantian pada zaman ada kaum pembaharunya, ada tawaran baru yang pasti akan jadi kebutuhan dasar setiap kaum.Maka berangkat dari sana, bangsa Selatan memiliki perhitungan akan adanya kebutuhan dunia yang berkaitan dengan suatu pondasi yang menjembatani antar dunia sehingga datanglah pemahaman kepemimpinan dunia. Bangsa Barat yang memiliki atribut akan kebutuhan pendidikan mendatangkan pemahaman alam materialistis. Bangsa Timur memiliki skema dualisme kebutuhan warga dunia yang mendatangkan pemahaman etika metafisika dan bangsa Utara yang menawarkan keamanan akan semua daya tawar itu mendatangkan ilmu manajemen. Sehingga—dari bermacam perpaduan tesis-antitesis—lahirlah, tawaran Kekaisaran Satu Dunia Tetua Alara yang ber
Atas kegaduhan dan isu-isu politis yang menghinggapi dihampir seluruh negara-negara dunia Aura, Eriel De Atria lekas disidang oleh petinggi kerajaan Utara-Daya dan petinggi Majelis Utama-Aura Internasional.“... jadi maksud Reformasi Ekosistem Dunia Aura adalah langkah kudeta terhadap rezim Tetua-Alara?”Kembali pertanyaan interogatif datang dari petinggi Majelis Utama-Aura menyerang Eriel De Atria—mereka menggunakan bahasa bangsa Selatan supaya target dapat lancar menyampaikan informasinya.“Secara literal bukan.” Dengan keyakinan utuh dan ketenangan sikap Eriel membalas. “Bukan.”“... tapi indikasinya ada 'kan?”“Tidak. Karena itu bukan tujuan.”Di ruangan bernuansa perak metalik agak gelap sidang berlangsung, tapi tepat di dalam tabung akuarium (Tabung Penghakiman) yang berposisi pada tengah-tengah ruangan sang Pewaris-Aura Cahaya itu berdiri di sana. Disoroti lampu putih terang dengan meredupkan sisa lampu-lampu lainnya seakan hendak menunjukkan siapa penjahatnya. Dia bahkan telah
... sang pemenang yang menuliskan sejarahnya ....Dalam literatur sejarah dunia Aura, bangsa Utara-Daya dikenal tidak hanya sebagai pemimpin bangsa-bangsa dunia Aura di masa 'dunia baru' ini, melainkan kaum Aurinas aslinya yang juga sangat kuat serta ditopang sektor ekonomi dan teknologi yang menjadi acuan nomor satu dunia. Pemenang hegemoni kepemimpinan dunia Aura baru. Penguasa dan navigator utama dunia Aura. Sang Jenderal Dunia ....Tentu saja, perannya secara signifikan disektor penentuan perdamaian, keamanan dan pengelolaan sumber daya di berbagai belahan dunia merupakan acuan label 'Jenderal Dunia' yang dialamatkan kepada bangsa Utara-Daya. Dibalik banyaknya pertikaian dan kritik atas sentuhan-sentuhan pengaruhnya, pekerjaan mereka yang konsisten dan mulia tetap saja patut disanjung.Terdapat tiga ras asli yang dimiliki benua Utara, salah duanya yakni ras Neoronoid yang mendiami bangsa Utara-Daya dengan ciri kulit putih kemerahan, postur tubuh yang tinggi, mata hijau, bibir teba
08:08 pagi yang dihujani salju-salju ....“... apapun yang terjadi, ayah dan mama akan menyelesaikan ini ...!”Kalimat berkonotasi menenangkan itu datang dari seorang pria berkumis 40 tahunan (Aryan Diprana) kepada kedua anaknya yang terbilang masih dini dan tidak mengerti masalah orang dewasa.“... jagalah adikmu, ya ... mama dan ayah akan kembali,” timpal wanita 37 tahunan berambut panjang merah (Lenaya De Antares) yang memperkuat argumen suaminya.Seorang anak laki-laki 12 tahunan (Arsien De Antares) dengan adik perempuannya 6 tahunan (Thiara Lue Mall) tengah disembunyikan di bawah kasur. Mereka sempat protes dan melakukan pemberontakan kecil kendati yang paling mungkin mereka lakukan adalah sembunyi entah sampai kapan ....”HEI KAMU BAJINGAN ...! KELUARLAH ...!“”KELUARLAH KAMU MONSTER ...!“Kira-kira selusin anggota kelas prajurit pangkat C dan seorang personel militer kelas sersan pangkat B (Uzzha De Canopus) telah mengepung rumah dua lantai bergaya panggung bercat batik Parang
“... terus terang saja, aku tidak mengira rumor Auranias Cahaya di bangsa ini ternyata benar adanya.””... beberapa kelompok menganggap Pewaris Aura Cahaya yang tersisa di bangsa kita sebagai pembaharu—dalam narasi positif.“”... mengapa Anda tidak pernah memamerkan ilmu Aura Cahaya Anda ke muka publik?“”... apakah Anda betul-betul hendak melakukan suatu perubahan atau ...?“”... sepertinya Anda punya keterkaitan dengan Eriel De Atria sebagai sesama Auranias Cahaya ya?“”... semestinya Anda dari dulu hadir karena mereka yang menunggu Auranias Cahaya pasti senang dan melindungi Anda!“”... apakah kamu orang yang sama dengan Auranias Cahaya bertopeng di desa Moon?“”... apa rencana dirimu ke depan menghadapi tantangan dunia Aura ini?“Mendapatkan beragam reaksi dan komentar sebagai Pewaris Aura Cahaya dari para tamu, Kael De Rigel menggubris secara hati-hati, bicara secukupnya. Dengan tanpa membuka celah untuk menelusuri latar belakangnya secara mendetail.Tidak salah lagi, gedung ber
Di hari berikutnya. Pagi. Pukul 09:11 ....“... ini seperti kamu tidak harus wafat hanya untuk mengetahui bahwa kita pasti mati ...,” tutur seorang pemuda berambut merah ikal panjang (non-Auranias, Rieda Lim) menata meja panjang dengan menaruh botol-botol minuman sirup bermerek Insomia.“Lantas ... kamu akan percaya begitu saja pada seseorang yang memaksakan diri untuk merampok bangku kepemimpinan Ketua Zeno? Toh hanya karena dia Auranias yang kita cari-cari sangat tidak benar kalau kita membenarkan prilaku sewenang-wenangnya,” papar pemuda berambut biru cepak (non-Auranias, Juan Chul) menata gelas-gelas di atas meja.Lalu Rieda menghentikan kegiatannya hanya untuk memandang rekannya sambil menggeleng-gelengkan kepalanya membalas, ”Hadeehhh ... Juan, Juan ... untuk mendapatkan sesuatu kita mesti mengorbankan sesuatu.“Juan terdiam, menatap Rieda sungguh-sungguh dan tidak percaya temannya tidak bisa menerima kritikannya.3471-11-Pisces. (Musim Hujan).Acara inaugurasi hari ini akan ter