Episode 80: Menunggu Pahlawan Seperti Menunggu Hujan Uang. Alternasi waktu: 3465 / 17 / Taurus, (Musim Gugur). {Tabungan: 12.500-an Kinh.} Seratus anak panah dari kayu Estar sudah Kael beli untuk amunisi jangka panjang (kayu Estar memiliki kelenturan dengan berbahan ringan nan kuat, makanya seratus anak panah kayu Estar seharga 10.000 Kinh) dan membeli pula perbekalan. Siluman kelabangnya yang wafat hanya dihargai 3000 Kinh, level; 6—seandainya siluman itu masih hidup pastilah 6000 Kinh akan ia dapatkan. Pukul 12:17. Pada danau Omega, Kael menggunakan sampan guna melaksanakan hobinya; memancing, sambil menanti ikan untuk ia jadikan santapan. Dua ikan bersisik agak keperakan sudah ia dapatkan; kata masyarakat kota Tera, ini adalah ikan Mim. Ikan yang hanya terdapat di wilayah danau Omega. Menggelandang seperti ini cukup menghemat banyak uang ketimbang harus membayar sewa tempat tinggal. Ia menyukai kebebasan, dan amat menghargai kebebasan itu walau seringkali menanggung persoalan
Episode 81: Engkau Ciptakan Mimpiku Hanya Untuk Memupuskannya. Alternasi waktu: 3465 / 18 / Taurus, (Musim Gugur). Kota Tera diapit oleh dua desa—desa World dan desa Moon—yang penuh gejolak kriminal yang tinggi. Siang yang cerah ini rutinitas warga nampak senormal kemarin-kemarin. Desa Moon ini identik dengan hasil taninya. Sebabnyalah tak sedikit pemandangan desa didominasi petak-petak tanah pertanian. Seorang gadis setengah siluman panda merah tengah duduk manis di atas setumpuk kardus rongsokan di samping gudang. Ia asyik menyimak bagaimana teman lekakinya menceritakan sebuah kisah 'Dewa-Aura Laut'. Terkesima oleh fantasinya yang bersifat heroisme. “… ketika iblis bertanduk lima telah dikalahkan dengan susah payah oleh sang Dewa, gadis yang dicintainya akhirnya kembali terbebas dari sihir sang iblis …. Lalu seluruh desa kembali dibuat aman dan tenteram, sementara sang Dewa dan sang putri hidup bahagia di istana laut hingga dikaruniai anak-anak yang lucu. Tamat.” Pemuda berj
Episode 82: Sesungguhnya Apa Yang Kita Percaya Hanyalah Delusi. Ya. Ia paham kalau kisah indah dan akhir cerita yang bahagia hanya tertuang dalam dongeng-dongeng ringan untuk anak-anak. Makanya Fang Yin tahu dan sadar diri bahwa pria yang ia cintai itu adalah apa yang tidak akan pernah dimiliki. Jadi cukup, baginya menikmati ikatan pertemanannya dan selalu mensyukuri apa yang tidak pantas ia miliki. Kediaman Fang Yin hanyalah rumah berarsitektur jamur di sisi hutan Omega; rumah jamur. Lingkungannya ditumbuhi pepohonan Ek yang berguguran dan menjulang tinggi. Tempat yang nyaman dan damai. Alternasi waktu: 3465 / 19 / Taurus, (Musim Gugur).Pukul 08:07, pagi hari yang cerah tiba …. Rumah jamur yang hanya dihuni tiga persona ini dipenuhi furniture unik dan fungsional. Sebagaimana kamar kecil ini yang diisi lemari pakaian, dan beberapa barang berguna lainnya guna mengakomodasi banyaknya kepentingan. Fang Yin masih tertidur nyenyak di kasur kapuk berseprai motif jamur. Ia bermimpi ind
Episode 83: Mari Mengemis Keadilan Di Kancah Dunia Demi Negara, Nusa Bangsa, Dan Budaya. {Party/Kelompok-Aura di dunia dibentuk dalam beragam tujuan yang unik dan hebat, baik berdagang, bertualang, berpolitik, atau bertarung—tentu suatu pertarungan yang tiada unsur untuk saling membenci atau memusuhi, melainkan lebih kepada berbagi pengalaman, bertukar ilmu pengetahuan, meningkatkan level Aura sekaligus menguji seni beladiri Aura bersama-sama. Dengan catatan: Kelompok-Aura yang sah dan diakui secara nasional dan internasional perlu mendaftarkan kelompok pada majelis Tinggi dan majelis Bawah Aura dengan persyaratan yang telah terpenuhi. Dengan tiga tipe: Kelompok-Aura Umum, kelompok-Aura Nasional dan tipe kelompok-Aura Internasional yang memiliki peranan serta fungsi signifikan masing-masing.}Sarapan pagi merupakan penutup dari konsolidasi kelompok-Aura yang Arata dan Kael bangun. Tugas pun sudah diberikan satu sama lain: Arata bertugas sebagai 'Penyerang', mengurus segala ilmu Aura
Episode 84: Keberagamaan Berbudaya, Kebebasan Berkarya Adalah Hak Segala Individu. Dipukul 17:03.Danau Omega telah dipenuhi oleh para pemancing. Niat untuk Kael dan rekan-rekannya berlatih pupus hanya karena sepakat untuk memulai latihan esok hari, dan sekarang sebelum pada sesi musyawarah mereka menikmati waktu sesuka hati lebih dulu. “Jangan kabur!” Fang Yin berlari sambil menggenggam bola salju.Niro terkekeh seraya berlari di antara pepohonan, menghindari bola salju yang diarahkan padanya. Sementara mereka bermain lempar bola salju, Kael dan Arata sudah menaiki sampan di atas danau untuk menikmati waktu dan pemandangan bersama beberapa pria dewasa yang asyik memancing. Dan rokok aroma melati dinikmati Arata dengan mata hitam yang terfokus pada lanskap kaki langit kebiruan. Sementara Kael sebenarnya ingin sekali memancing, namun ia hanya punya waktu untuk membeli sekaleng wafer rasa madu yang kini menjadi kudapan favoritnya. Dan secara alami mendengar percakapan bapak-bapak di
Episode 85: Sesuai Amanat Keyakinan, Semoga Khayalan Menjadi Nyata.Negara Selatan-Putih adalah sebuah negara beriklim subtropis, namun besar wilayahnya ditaburi salju 'abadi' dan diapit tiga negara serumpunnya. Dengan tanahnya mengandung hara yang tinggi membuat tumbuh-tumbuhan tertentu masih bisa berjuang untuk hidup dalam cuaca yang ekstrem, bahkan banyak tumbuhan yang tidak gugur saat diterjang badai berhari-hari. Busana umat manusia benua Selatan, atau khususnya Selatan-Putih jelas didominasi pakaian tebal nan hangat. Ciri fisik mereka bertubuh tinggi dan punya kulit warna kecokelatan. Secara genetik manusia bangsa Selatan-Putih memiliki imunitas lebih tinggi terhadap cuaca dingin ekstrem, makanya jarang terjadi kematian disebabkan kedinginan. Hunian mereka mayoritas bergaya tabung atau jamur, dengan identik warna monokrom dan gotik. Menyukai segala hal berbau keunikan, sehingga bagi mereka perbedaan adalah kekuatan, sebagaimana semboyan zaman kerajaan Selatan terdahulu: 'Kekua
Episode 86: Diturunkan Manusia Ke Bumi Karena Suatu Kejahatan Yang Tidak Diketahui. Tokoh politik yang dicari untuk menambah relasi pada pemerintahan sekaligus sebagai anggota baru telah menuai perdebatan. Prinsip Arata agar Party yang dibentuk tidak ikut-ikutan politik kenegaraan tetap dipertahankan. Tetapi, secara semena-mena ia menarik keputusannya soal tidak perlu mencari tokoh dengan relasi politik tersebut. “Engkau tidak bisa begitu saja berubah. Kita sudah sepakat.” Kael menggugat. ”Ini sudah kupertimbangkan. Aku tidak berubah. Sekali lagi, aku cuman enggan ikut-ikutan mencapai relasi otoritas pemerintahan lantaran itu adalah idemu. Bukan ideku!“ Arata meluruskan dengan kesan menyalahkan rekannya. “Orang yang berkecimpung dalam pemerintahan tidaklah sejahat dan seburuk yang engkau asumsikan. Kita sama-sama tahu, banyak manfaat yang dapat diambil dari itu. Jadi berhentilah berpandangan ekstrem akan hal itu.” “Yang aku anti adalah otoritas pemerintahan. Bernegara! Karena
Episode 87: Atas Nama Cinta Mengorbankan Kewarasan Jiwa, Atas Nama Jati Diri Membius Kesadaran Diri. Pukul 22:23, malam bersalju. Seorang wanita muda berumur 27 tahunan tengah menanggung beban berat yang disebut kehampaan. Hampa dalam pernikahan yang dijalani. Bahkan mendekati depresi. Wajah oval murungnya yang terefleksi pada cermin dipandangi dalam keprihatinan. Ia duduk pada kursi, di hadapan meja riasnya. Merenungi betapa prihatinnya ia pada diri sendiri. Pernikahan delapan tahunan itu nyatanya tidak menghasilkan apa yang ia ekspektasikan; kebahagiaan. Buah hatinya dengan sang komisaris memang merepresentasikan ikatan cinta dalam rumah tangga. Tapi, sekaligus mengejawantahkan derita yang baru pertama kali dialami. Pria bertubuh gempal dengan penampilan busana tidurnya masuk ke dalam kamar ini. Kim Deun De Archernar tiada lain adalah suami sang wanita yang sedang gelisah itu. Deun duduk pada bibir kasur empuknya. “Sayang, besok aku harus dinas kembali. Dengan waktu pul
.... di ruang tamu, orang-orang sangat serius dan beradu argumen. Ini merupakan dialog di hari ketiga .... Sementara untuk hari pertama, semua dirundingkan di balai desa bersama setiap tokoh pembaharu beserta warga setempat yang telah sepakat untuk menguatkan serta mengutamakan sektor pangan, energi, air beserta tempat tinggal untuk warganya dalam menghadapi segala tantangan dunia Aura, termasuk sudah menetapkan standar dan prosedur ejawantahnya. Lalu, di hari kedua, masih di balai desa musyawarah mengarahkan pada kesepakatan bahwa secara keseluruhan sistem desa akan berbasis kepemimpinan total manusia desa Aswad yang beratribut kesejahteraan, keadilan serta kesederhanaan, sedang alat-alat dalam menunjangnya atau untuk melestarikan tujuan tersebut masih menggunakan sistem kekuasaan yang pragmatis (seperti perancang hukum adat, pelaksana hukumnya dan penegak hukumnya).Pun sepakat merenovasi tata ruang desa Aswad yang akan dikerjakan selama biaya memadai. Pencabutan keseteraan hak hidu
'Sang pemenang yang mengambil trofi.'Sebagai langkah preventif dari potensi konflik sosial yang mungkin terjadi adalah melalui pengamanan wilayah yang diperketat. Baik penyebaran informasi, distribusi perdagangan maupun keluar-masuknya orang-orang ke dalam desa tidak lagi terbuka sebagaimana ketika Kael dan timnya bertransmigrasi ke sini. Setelah acara yang disebut 'Peradilan Rakyat' desa Aswad diselenggarakan dengan baik dan benar kegiatan penduduk desa berlangsung sebagaimana biasanya dengan sedikit perubahan mendasar yang dampaknya terasa positif. Kenyataannya, masyarakat sendiri yang menentukan alur kehidupan desa.3471-25-Leo (Musim Semi). 14:11.Dan, sebagian cakrawala terselubung awan-awan kelabu sementara sebagian lainnya biru secerah harapan desa Aswad. Pasar utama desa yang berlokasi di distrik Cahaya kelihatan sibuk dalam rutinitasnya.“... mari dapatkan air hangat! Air mineral dengan harga murah dan sangat berkualitas!”“... ikan tuna, ikan gabus artik, ikan es dan ikan
Lalu, apalagi yang mudah dipahami kalau bukan membersihkan ikan dari durinya supaya aman dimakan?Pasalnya, kenyataan yang dihadapi warga desa Aswad selanjutnya bahkan tidak pernah mereka kira kendatipun secara bersamaan mereka membutuhkannya ....Oshi dan ratusan pendukungnya konsisten mensosialisasikan transisi tata kelola desa Aswad. Pemetaan masalah beserta data yang menginformasikan sejumlah kerusakan struktural akibat kelalaian pengelolanya dipublikasi secara cuma-cuma. Belum ampuh dengan itu, Oshi tidak takut mengangkat ajaran atau cerita-cerita kemuliaan para Aswadiata beserta sepasang anak kembar pemberontak Kerajaan Langit (Batari-Aswani dan Batara-Aswadan) demi menggugah kesadaran penduduk aslinya bahwa Oshi dan segenap kerabatnya datang baik-baik untuk membantu menyelamatkan desa Aswad. Mengangkat narasi kalau para pengelola korup dan pendukungnya sebagai anak-anak Batara-Aswadan yang membawa keburukan, sementara yang berdiri dipihak Oshi dilabeli sebagai anak-anak Batari-
“... tidak boleh menangani masalah kriminal dengan tindak kriminal lagi! Ini akan jadi blunder.”Meninggilah intonasi suara sang Ketua El begitu mendapati rekan-rekan barunya malah menuntut tindakan lebih. Penolakan para pengelola desa mendapatkan serangan langsung dari warga yang menuntut perubahan. Belum dengan kelompok lain yang terdengar menyusup untuk suatu tujuan yang belum diketahui. Setelah kepergian Gunta keamanan agak merenggang tentu karena Ellios Nun'Dias tengah menyusun strategi dan kebijakan baru, sehingga pada saat yang sama membuka peluang konflik terbuka untuk meletus. Dan, warga primitif yang memilih untuk merampok barang-barang sebagai cara bertahan hidup yang paling efisien. Kondisi desa Aswad berangsur-angsur memburuk.3471-02-Leo (Musim Semi). 16:11.Di hari esoknya, masih dalam suasana tegang pertempuran antara Kael dan Siluman Kerbau telah memakan korban jiwa serta luka-luka. Pertempuran yang mendorong mereka ke dalam sebuah rumah makan. Rumah makan Penguinis
3471-01-Leo (Musim Semi). 10:11.'BOOMMM' ... ledakan baru saja merusak gerbang akademi Aura, tapi tidak ada korban yang berjatuhan atau ... belum. “Bantu yang lain ...! Bantu yang lain ...!” desak Kael sembari dengan lihai merealisasikan ilmu Aura tipe Fundamental dalam menghalau dua siluman kerbau tipe Tanah level 55. Tepat di jalan raya. “Atau carilah perlindungan!”“... iya, aku berusaha!” Sury sedapat mungkin beranjak menuju halaman depan rumah besar berbentuk iglo. Membantu dua anak muda yang menghalangi serbuan ratusan monster Semut-Semut Salju supaya tidak masuk ke dalam rumah.'BOOMMM' ....“... serang! Serang!” Dipecahnya kedamaian lingkungan ke dalam gentingnya pertempuran oleh seekor Siluman Kerbau. Berdiri di atas seekor monster Gumpalan Lemak raksasa, di jalan raya. “Para pendatang itu tidak punya hak di sini! Jadi habisi mereka!”Makhluk kegelapan itu mengerahkan puluhan Siluman kerbau tipe Tanah demi menyerang para pemberontak desa Aswad. “GRROOAARRR ...!”Informasi
Penolakan berakhir masalah. Niat baik tidak selalu berakhir baik. Kontrak investasi dan kerja sama berujung sebuah ancaman. Kael dan tim diminta angkat kaki secepatnya dari desa Aswad atau Niraja Gunta mengerahkan militer Adat dalam pengambilan keputusan yang tidak menggirangkan. Dan, tidak akan lama lagi gosip jahat siap menyerbu Kael dan tim secara mengganggu.“... kita angkat ini ke meja hijau. Kita punya bukti dan data perihal skandalnya!” Sampai-sampai Zeno mengajukan tuntutan. “Kita tangkap dia beserta antek-anteknya tanpa perlu repot-repot mengotori tangan kita.”3471-28-Virgo (Musim Semi). 06:11.Tidak butuh waktu lama bagi Kael dan rekan-rekannya untuk di hari berikutnya melakukan rapat darurat. Apalagi Kael mengharapkan pengerjaannya berjalan cepat dan akurat supaya dengan begitu hasilnya dapat lekas-lekas dialami. “Uhuk ... uhuk ...!”Mereka (Kael, Oshi, Ereia, Adam, Zeno, Cyka, Sury, Elaria, Raylio, Dhan dan Nhul) berkumpul di rumah sewa berarsitekturkan iglo dua lantai,
Ramailah isu pemerintah yang hendak mengganti alat transportasi kereta kuda secara massal ke alat transportasi bermesin. Akan ada revisi undang-undang nasional terkait bab alat transportasi. Promosi produk bahan bakar maupun sumber energi melalui media-media populer mulai diintensifkan. Kerja sama terbaru akan dilakukan bersama negara Utara-Daya dan Laturnia. Membelakangi kritik, protes dan demonstrasi sejumlah kalangan yang tidak siap dengan perubahan ekstrem, ketertinggalan dibidang teknologi dan bahkan tertinggal dalam beberapa bentuk pengelolaan memaksa Ketua Rion beserta jajarannya buru-buru mengantisipasi. Ekspansi industri yang menciptakan banyak lapangan kerja sangat erat hubungannya dengan itu—produksi bahan baku untuk didistribusikan pada proyek-proyek lebih besar dan bertahap; untuk jangka panjang. Memanfaatkan kebutuhan pasar sekaligus memanfaatkan embargo dunia terhadap negara Timur-Laut dan perseteruan Utara-Daya dengan negara Laturnia pemerintah Selatan-Putih baru saja
Dan, debu-debu salju berguguran dari langit yang kelabu .... Saat itu pukul 11:01 dan Kael pada akhirnya mau menyempatkan diri memeriksakan kesehatannya. Dia pergi sendirian ketika seluruh anggota kelompoknya disibukkan dengan urusan masing-masing. Tupai terbang albino pun entah pergi ke mana. 3471-13-Virgo (Musim Semi). Rumah medis Kasih-Ayah di kota Null jadi tempat yang cocok untuk masalahnya. Maka sambil mengantre Kael duduk di kursi panjang bersama puluhan pasien lainnya. Sesekali memeriksa ponsel genggamnya, sesekali memikirkan kesanggupannya membeli Pusaka Senapan Panah Berlian, sesekali menyaksikan televisi tabung di atas lemari yang menyiarkan beragam berita aktual atau sesekali berinteraksi dengan orang-orang yang mengenalnya sebagai Auranias Cahaya .... Surat invitasi sudah dikirim pada Niraja Gunta. Data-data terkait sekandal dan tindak kriminalnya telah didapatkan. Saksi beserta anak-anak muda yang kontra pemahaman dan menginginkan perubahan sedang dikumpulkan. Ter
“... tahan mereka! Tahan hingga kata-kata tidak dapat lagi digelontorkan lewat mulut mereka!” Seorang pria gemuk 50 tahunan menitah aparatur keamanan dengan konotasi arogan. Dia malah berkacak pinggang serta mengangkat dagunya untuk merefleksikan superioritasnya.Satu orang ... dua orang ... lima hingga delapan orang dipukul dan ditangkap puluhan personel militer Adat tepat di depan rumah dua lantai berbentuk kupel. Dikelilingi sejumlah warga setempat yang penasaran. Lingkungan sempat terkotori pertempuran fisik yang berujung terkendali. Hujan salju yang deras tidak menghentikan kegiatan politis para anggota militer, pun hati kecil mereka yang membisikkan kalau ini salah tidak digubris. Memilih mematuhi pemimpin mereka yang kuat dan mandiri—dengan keuntungan sosial dan materi membuat mereka tidak punya alasan selain patuh.“... ampuni kami, Pak!”“Ampuni kami ...!”“Kami terdesak. Kami sungguh terdesak keadaan.”Bahkan pernyataan-pernyataan rendah hati dan penyesalan dari para pelaku