Episode 36: Kejujuran Sebagai Bentuk Kelemahan, Kekuatan Dan Ketidakberdayaan.Cengkeraman hawa dingin dan kesunyian malam tidak menghasut Kael untuk menghangatkan diri di dalam rumah. Alih-alih kedinginan, ia menikmati lebih lama memandang panorama alam yang remang-remang.Eriel berhenti berlatih di dua belas menit semenjak kepulangan Aira. Lalu ke dalam rumah hanya untuk membuat segelas cokelat panas demi dirinya sendiri. Dia menikmati waktu istirahatnya dengan cokelat panasnya. Malahan rela duduk di samping kiri kakaknya.“....”Tiga detik ....Empat detik ....Lima detik ....Detik demi detik berlalu dalam sengap yang hening. Terlalu hening sampai silir angin seakan bersuara dan suara Eriel yang menyesap cokelat panasnya juga sesekali ikut mengintervensi keheningan. Tiba-tiba ditujuh menit kemudian gadis berambut hijau panjang itu berani membuka percakapan;“Asal kakak tahu, setiap harinya Aira menjenguk kakak hanya untuk memastikan kondisi kakak. Lebih lagi, ia sempat tidak tidur
Episode 37: Seberapa Lama Pun Menyimpan Bangkai, Baunya Pasti Hilang Juga. ALTERNASI waktu: 21 / Bintang Capricon. Musim dingin. Pukul: 09:15. Untuk pengorbanan murni yang telah dipersembahkan, pertemuan antara sang guru dan muridnya dilakukan di hutan. “Kebenaran akan selalu menang. Kejahatan akan selalu mengangkat kebenaran ke permukaan. Dan fakta itu, membuatku tidak akan menyerah.” Argumentasi yang menyiratkan aforisme itu bersumber dari sosok wanita berkepala gundul; Erika Larasati. Argumentasi yang spesial dikumandangkannya teruntuk sosok pria asing berambut hitam cepak. Dua sosok insan itu saling berhadapan, sebab tengah bertikai. Beberapa pohon telah tumbang, dan sebilah pedang titanium menembus perut hingga ke punggung sang pria. Yang meneteskan darah rasa sakit, juga ketidaksanggupan balik melawan. Sosok berjaket tebal itu sudah kalah dan sekarat. Mereka seperti telah bertarung cukup lama. “Gah! Kau memang sukar kupahami ...,” kata sang pria secara singkat. Tern
Episode 38: Kebenaran Itu Pahit Selagi Tidak Sesuai Dengan Apa Yang Diyakini.Pukul: 13:16.Apakah kepatuhan itu berarti?Apakah mengikuti aturan buatan manusia begitu penting?Adakah kebebasan itu dibatasi demi kepentingan individualistis?Sudah jelas pintu kamar ditutup rapat dan Kael tertidur nyenyak meski siang yang dingin telah melingkupi waktu, namun selama lebih dari lima menit Aira mengetuk-ngetuk pintu kamar tanpa lelah.Gadis itu tidak akan menyerah, dan entah bagaimana dia tahu kalau Kael masih tidur di kamarnya.'Tok' 'Tok' 'Tok'.“El, cepat bangun! Ini siang, dan pantasnya kamu bangun!”Berisik dan sebenarnya sudah membuat Kael bangun sejak ketukan ketiga dari Aira. Tetapi terlalu penat Kael meladeni gadis pengganggu itu. Dan tentu saja, Aira yang menolak menyerah seketika mendobrak pintu kamarnya. Itu bahkan diselingi sikap riang nan antusias.“BANGUNLAH PEMALAS ULUNG! BANGKITLAH!” serunya sambil secara tidak sopan malah melompat ke atas kasur di mana Kael berada.Gadis
Episode 39: Sepandai-Pandainya Kelinci Melompat, Pasti Akan Berhenti Juga. DI lain tempat ....Penanganan keamanan negara terus meluas. Para pimpinan seluruh divisi Komando Militer darat mengebut dalam penyelesaian konflik internal negara. Malang bagi mereka, terciptanya dua kubu yang saling berseberangan paham menjadi sumber malapetaka baru. Setiap pihak menyelesaikan perkara sesuai kebutuhan dan kesepakatan masing-masing. Ruang konflik bukannya ditutup rampung malah melejit membuka konflik-konflik lain. Sehingga sebagian pihak berani memanfaatkannya demi keuntungan pribadi maupun kelompok. Pertempuran hebat sedang berlangsung di hutan Selatan yang berselimut salju. Diselimuti oleh emosional konseptual dan kepentingan pribadi. Dua puluh prajurit telah terbaring mati, menjadi korban. Jenderal A Aldia sudah mengetahui siapa saja yang berkontribusi dalam penyiaran berita buruk mengenainya. Satu persatu tokoh ia adili sekehendak hati dengan mencap mereka sebagai 'pengkhianat negara' (
Episode 40: Kekuasaan Absolut Sebagai Jalan Terbaik Untuk Korup.Sebulan lebih sudah barulah Aldia kembali pada kediamannya yang nyaman. Selama itu pula Aira, Eriel serta Kael sering berlatih seni beladiri Aura dengan suasana gembira. Alternasi waktu: 02 / Bintang Pisces. Musim dingin.Pukul 09:05.Apakah cita-cita sang Mama tidaklah semurni seperti yang selama ini diketahui? Tentang berdirinya tatanan satu dunia, tanpa sistem pemerintahan. Tempat di mana hak, keadilan, kebebasan, dan potensi kehidupan benar-benar dimiliki setiap individu tanpa intervensi sistem pemerintahan. Yang faktanya, malah tentang dendam yang memperelok ideologi, membingkisnya ke dalam cara yang paling gila; menjadikan dua anaknya sebagai alat pelampiasan dendam kesumatnya. Kerisauan yang menggelayuti pikiran dan hati Eriel ternyata adalah kebenaran. Begitu Mama-nya dengan gamblang mengungkapkan Erika Larasati dipecat lantaran telah mencemarkan nama baiknya. Di sanalah pengakuan Erika tempo lalu menjadi nilai
Episode 41: Tidak Ada Yang Terbiasa Dengan Ketidakadilan. Alternasi waktu: 03 / Bintang Pisces. Musim dingin. Pukul 19:05. Sebegitu kejamkah persaingan antar global? Presiden Davian di belakang teras istana negara tengah fokus merenung. Pertanyaan filosofis seputar fakta negaranya sekarang menerjang mencecar kepalanya. 'Apa jalan keluar dari konflik ini? Bagaimana mengelola suatu negara tanpa kontra prinsip? Seberat inikah mengemban tugas? Mengapa semua di luar rencana dan teori?' Tidak. Tidak ada jawaban paling akurat dan memuaskan sejauh ia di sini. Semuanya terjadi seperti takdir yang mustahil dielakan. Dia kemudian pergi dari sana setelah ajudannya memanggilnya untuk menyelesaikan agenda hari ini. Presiden Davian lalu melangsungkan muktamar tertutup dengan dihadiri para perwakilan sosial-nonpemerintahan, kaum buruh, Pewaris Aura dan non-Pewaris Aura. Tak lupa, menteri ekonomi negara Bangsa Selatan (Rantara Aetrus) juga hadir. Yang mana pertemuan ini dijaga ketat demi mem
Episode 42: Satu Kejadian Untuk Seribu Saksi, Penjelasan, Perspektif. ALTERNASI waktu: 09 / Bintang Pisces. Musim dingin. Malam itu rembulan keemasan tengah memperlihatkan keanggunannya di puncak kulminasi. Sedikit memusnahkan kegelapan, tapi tidak menghapus kedinginan. Untuk keadilan dan cita-cita, maka setiap manusia tidak akan menyerah dalam menggapainya, khususnya buat pihak sosial-nonpemerintahan yang kembali merancang rencana berikutnya. Di lain sisi, memimpin penduduk sebesar 273,5 juta di negara Bangsa Selatan merupakan kesulitan yang teramat. Walau populasi telah berkurang setelah perang saudara, Presiden Davian menyadari kekurangan dan kekeliruannya dalam strategi atau semacamnya yang melahirkan efek kupu-kupu atau efek domino—tentu itu dalam konotasi yang buruk. Dana revolusi yang diperolehnya dari dan atas dasar kepercayaan masyarakat telah dipakai demi kepentingan bernegara. Selanjutnya, kepentingan itu membawanya pada agenda lain yang mengharuskan di pertengahan mal
Episode 43: Ajaran Negara, Kejahatan Yang Disesuaikan Undang-Undang Manusia.Alternasi waktu: 17 / Bintang Pisces. Musim dingin. Seminggu waktu berlalu ....Selama itu pula kasih sayang Aldia sebagai ibu pada dua anaknya yang spesial masih bermetafora ke dalam pendidikan militernya yang lumayan ketat.Tapi, sehubungan dengan adanya masalah domestik urgensi negara, Aldia dipanggil pimpinan tertinggi militer negara untuk rapat kemiliteran—fakta bahwa semua pimpinan militer negara Bangsa Selatan dipanggil pimpinan tertinggi militer tidak bisa ditampik lagi, sebab kasus ini sudah terhitung sebagai darurat militer. Selain itu, ketegangan perbedaan idealisme pada keluarga Aldia semakin kentara di permukaan, kerap terjadinya perdebatan sampai timbulnya kecurigaan yang sentimen. Sementara Aira telah mengetahui apa yang tengah direncanakan oleh Aldia, Eriel serta Kael. Dan ia membeberkan semua rahasia itu hanya pada Kael seorang. Memberikannya informasi penting yang sanggup melelehkan kerag