Episode 263: Melindungi Generasi Penerus Dari Paham-Paham Yang Tidak Menggembirakan! 3468 / 28 / Virgo. (Musim Semi). Malam itu tidak pernah terbayangkan sebelumnya bahkan oleh seorang wanita tua yang tidak dapat bekerja kecuali hanya menenun. Sekelompok masyarakat tidak bisa menerima fakta bahwa pemerintah tidak sanggup mensahkan undang-undang anti Egaliter Siluman-Manusia, pemerintahan terlalu pengecut menghukum penguasa yang nyata-nyata merusak perkembangan negara dari dalam. Satuan unit intelijen kota Diwa telah menyerahkan informasi perihal sebuah gerakan terselubung bawah tanah yang berbahaya kepada pasukan khusus kemiliteran Selatan-Putih. Kota Diwa di malam 00:00 sudah merasakan hawa teror yang tidak wajar. Salah satu perumahannya (Perumahan Udu) tidak pernah selengang dan sesepi malam ini. Plus, pihak keamanan tiba-tiba saja melakukan pengawasan ketat dan pengamanan represif. Dibalik tirai-tirai bayangan malam, hawa mencekam menyertai satuan khusus kemiliteran yang sek
Episode 264: Apa Yang Terjadi Kalau Puisiku Tidak Laku Dijual, Tertulis Sia-Sia, Buku Tidak Berguna, Memalukan, Dilupakan.Desa Moon ....Perkembangan yang pesat, tidak ada pungutan liar untuk izin kepemilikan kuda atau kendaraan pribadi. Tidak ada kurikulum pendidikan 'usang'. Tidak ada pendapatan para pendidik yang tidak setimpal. Pemerintahan memfasilitasi siapapun untuk keluar dari zona kemiskinan struktural dan kelaparan yang tidak disengaja. Dana anggaran dari Pusat sukses diputar untuk pembangunan desa Moon yang perlahan tapi pasti mulai membuahkan manisnya.Tanpa melecehkan kelompok 'kanan' / 'kiri' sang Kepala Desa Yuan sukses menjembatani disparitas yang jauh antara kedua tipe masyarakat itu menuju satu kejayaan yang digambarkan dalam khayalnya.Pemerintah desa Moon yang sebelumnya sempat diterpa angin tidak sedap dapat membersihkan namanya lagi. Mampu mengamankan desa Moon dari pengunaan sebagai medan perang beberapa golongan masyarakat. Menstabilkan keadaan desa. Berita l
Episode 265: Seonggok Lilin Yang Meleleh Karena Apinya Sendiri.3468 / 30 / Capricorn. (Musim Dingin).00:08.Malam itu malam yang dingin sementara tetesan salju menghujani desa Moon. Ketika tidur adalah aktivitas terbaik mengisi stamina dan vitalitas ....Sepulang kerja, Yuan menunggu di bangku Taman Rembulan dilengkapi penampilannya yang khusus; bandana bermotif batik Awan kebiruan, jubah lonceng kehitaman yang punggungnya berlogo '8' dan rambut hitam yang dipotong pendek klimis. Duduk sendiri di samping lampu taman yang bermodel bulan sabit bersama lingkungan gelap yang diterangi remang-remang lampu taman beserta lampu rumah-rumah warga. Sunyi dan lengang. Tidak nampak aktivitas manusia di sekitaran hanya sesekali kereta kuda melintas entah untuk ke mana. Ia tidak diperkenankan untuk membawa teman atau pengawal karena ini adalah pertemuan empat mata.Sebagai seorang Auranias, Yuan De Arcernar memahami firasatnya yang menyatakan tidak enak. Tanpa butuh waktu yang lama, realita menam
Episode 266: Kegagalan Yang Kami Banggakan, Untuk Syukuran, Harapan Untuk Hiburan.Diawal bulan Scorpio yang lalu perang antara empat golongan masyarakat berakhir tanpa pemenang. Pemerintahan sukses memediasikan setiap pihak berdamai. Meskipun tidak sama artinya memupuskan tujuan masing-masing pihak. Apalagi setiap dari mereka melestarikan niat dan hasratnya masing-masing.Penjualan 15 Siluman level 50 / 5 keatas sesuai Quest Sampingan sudah Kael laksanakan. Mengamati perniagaan pasar Siluman yang lancar. Tidak ada hal yang menggugah yang mesti diperhatikan intensif atau ... kecuali mendapati bagaimana semua Siluman yang tersegel dalam kartu—setelah Kael menjualnya—disimpan pada brangkas yang telah dirancang khusus untuk nantinya diproses sebagaimana kebutuhan manusia. Bersamaan dengannya, penjagaan pasar makin diperketat seiring kian panasnya politik Egaliter Siluman-Manusia dan tidak kelupaan turunnya harga jual Siluman, sedang pasar jarang sepi dari para Auranias yang berdatangan
Episode 267: Sebaik-Baiknya Manusia, Dia Yang Memiliki Musuh Paling Bengis.Belum pernah dimiliki oleh masyarakat desa Moon sebelumnya seorang pemimpin yang lihai mengangkat derajat desa, mengangkat derajat masyarakat dalam desa yang bahkan kinerjanya terkesan magis. Bukanlah hal yang berlebihan kalau sekarang Yuan dicitrakan sebagai sosok ideal seorang pemimpin—sekalipun ada yang menolaknya keras.Tetapi hari ini, sama tidak pernah terbesit dalam pikiran mereka kalau dengan cara tiba-tiba pemimpin yang mereka banggakan berubah tidak waras seolah berkebalikan dari citra mulia yang dialamatkan kepadanya dan menunjukkan jati dirinya yang sadis yang tidak butuh alasan masuk akal untuk semua kesadisannya.17:05. Sore yang berkabut dalam guyuran hujan salju, masyarakat desa Moon terjerumus suatu kepanikan yang memusingkan. Yang tidak lebih membingungkan daripada Kepala Desa Yuan menyandera tiga Auranias dan berniat bunuh diri sekalian membunuh ketiga sandera kalau-kalau permintaan datang
Episode 268: Kesadaran Konstitusional, Amanat Depresi Pahlawan Pembual, Kami Bangga Kesengsaraan Kami Bukan Halusinasi.3468 / 03 / Sagitarius. (Musim Dingin).10:18 pagi hari setelah melakukan jeda istirahat dan tidur malam ....'Bruk'.Siluman ular kadut jatuh mati tanpa kepala.“Serang! Jangan lengah!” Sekumpulan Auranias bergerak tertib nan kompak.Suara-suara riuh rendahnya sekumpulan makhluk berkesadaran bersipongang membuktikan pecahnya pertempuran berdarah. Tiga pasukan membentuk pertempuran di areal hutan Omega yang terbuka dengan vegetasi kehijauan yang hemat. Mereka melingkungi sebuah bukit bebatuan.Kemiliteran bertugas laksana benteng pertahanan untuk meminimalkan dampak buruk kedua pasukan: Pasukan Siluman bekerja untuk menjaga kestabilan kinerja Yuan dan pasukan Auranias dari kalangan yang bervariasi bekerja menyelamatkan Yuan beserta para sandera. Sebuah bukit bebatuan tepat di titik sentral pertempuran merupakan lokasi Yuan berdiri seakan ia raja yang mengatur kedis
Episode 269: Seperti Pahlawan Dunia Yang Turun Dari Langit Untuk Bagi-Bagi Sembako.Diantara pepohonan rindang berdahan kokoh, seorang berjubah lonceng pola catur sekilas melompat dari satu dahan pohon menuju dahan pohon lainnya.Dipukul 15:18, pertempuran di sekitar perbukitan tidak meredup, tidak pula kelihatan bahwa pasukan Yuan akan kalah. Sekalipun perwakilan tiga kelompok-Aura Umum telah menceburkan diri ke dalamnya. Banyak usaha mereka dimentahkan begitu saja oleh beberapa Siluman tipe Angin level 70 keatas.Para medis turun tangan menyelamatkan para Auranias yang terluka. Malahan mereka tidak merasa rugi berbagi pil-Energi serta pil-Pemulihan pada semua Auranias.Hari ini, jumlah pasukan dari ketiga pihak kian bertambah seiring sukarelawan berdatangan. Apalagi para Auranias warga desa Moon yang tidak bisa melihat pemimpin mereka berada di jalan yang salah. Tapi, juga tidak bisa gegabah dalam bertindak, ada formula strategi untuk menanganinya. Maka menyingkirkan kaum Siluman d
Episode 270: Matanya Menjelaskan Segala Kehampaan Yang Ada, Yang Menyakitkan, Yang Dirayakan.Bahwa pada waktu yang sama, di markas kelompok hutan Omega, Arata, Kleus, Fang Yin, Ken, Nazaya, dua teman seperjalanan Arata (Afiah Ru Nun Um dari kelompok-Aura Umum Agnostinty serta Rajaya Madhayana dari kelompok-Aura Petualang Tandemta) lalu terakhir dua anggota Demonity (Eleia dan Qiu-Qiu) menjalankan perjamuan kolaborasi yang dilengkapi diskusi penjadwalan kerja sama dan hal-hal yang sehubungan dengannya.Segala hidangan yang tersuguhkan di atas karpet telah lenyap dalam nikmatnya makan. Persoalan-persoalan yang telah digaris bawahi lalu dirundingkan secara spesifik, pedas menohok dan atau menyelinapkan kelakar. Seperti ketika Ken menyindir mengenai niat Arata memapankan Party-nya;”Mohon maaf sebelumnya, jenis narkotika macam apa yang Senior konsumsi sehingga berpikir untuk memapankan kelompok, bukankah Senior sendiri antikemapanan? Oh, atau menjilat ludah sendiri itu lebih lezat?“Tida
17:44.Hari pun menggelap … sinar mentari redup bersama bulir-bulir salju yang turun mengantarkan suhu dingin kepada sang bumi Selatan. Anak-anak menanggalkan semua permainan serunya untuk kembali ke rumah, menghangatkan diri bersama keluarga. Kecuali mereka yang kehilangan arti dari keluarga, menyambut dinginnya salju dengan kerelaan yang tinggi atau kepasrahan yang apa adanya. Di sebuah bangunan bar dua lantai yang berarsitekturkan buah anggur di Kota Nirvena ternyata jadi lokasi keberadaan Intania dan Ixia sekarang. Tempatnya mulai ramai, dikunjungi dari bermacam kalangan masyarakat. Pencahayaannya agak keunguan remang-remang. Diiringi piano bernada gotik yang dimainkan secara berbakat oleh seorang pemuda bermuka jelek hingga membangkitkan suasana nyaman untuk seluruh pengunjung .… Sebagaimana di sebuah meja dekat panggung piano, sepasang Energias membicarakan ilmu Energi dalam upaya meretas Sistem dan mengendalikan dunia. Para Auranias membahas pertandingan liga Nasional Pewaris
Terbentang jeda sepersekian detik …. Untuk pertanyaan yang Kael ajukan, Eriel sendiri terus terang saja tidak bisa memastikannya. Dia datang untuk mengetahui fakta tentang kakaknya—walaupun tidak masuk akal baginya. Sementara urusan ke depannya akan ditentukan sebagaimana situasi yang terjadi. Seperti sekarang ini …. 'Wush'. Dengan nekat dan tiba-tiba Kael mendorong dirinya sendiri melompat ke depan. Dengan cara yang paling menyakitkan dan berisiko tinggi dia melepaskan tubuhnya dari tusukan mematikan Pusaka Trisula-Berlian. Berdiri 10 meteran di hadapan kembarannya. Sambil terengah-engah dan sekuat tenaga mengelola konstruksi napasnya. Dengan mengontrol fluktuasi Aura-nya sedapat mungkin darahnya ditahan agar tidak berakibat fatal. “HHAAHH … HHAAHH ….” Kael tahu ini tidak menguntungkan baginya. Fisik dan staminanya sudah terkuras untuk banyak latihan. Sedangkan Eriel memang kentara tidak sungguh-sungguh dalam menghabisi saudaranya. “GYYAAAAH …!” Kael mengepalkan kedua tan
Kota Tera …. Hari ini … iya, hari yang cerah untuk mereka yang kangen menyaksikan matahari menyinari bumi Selatan. Awan-awan kelabu sedikit menyisihkan ruang-ruang untuk mempertontonkan birunya langit yang terbentang menawan. Sinar cerah mentari menyorot pula dua manusia di atas apartemen berlantai 4 (Apartemen Duoduo yang berarsitekturkan tabung dengan tema gotik). Dari keadaan Zihao yang terluka dapat disimpulkan bahwa telah terjadi perilaku tidak menyehatkan di sana. Bercecerannya darah hitam keunguan, darah kemerahan dan sejumlah kerusakan lingkungan bahkan sempat dibarengi kemarahan beberapa warga. Zihao dinilai melakukan pertarungan liar yang melanggar aturan rezim Haven, bersekongkol dengan siluman untuk merampok harta salah seorang penghuni apartemen. Meskipun fakta menyatakan, Zihao datang untuk mengambil kembali emas dan permata yang siluman curi, namun malah dicurigai berkonspirasi hanya karena berhasil mengambil kembali benda-benda berharga tersebut. Kini, Nieni yang
Rupa-rupanya, di area luar kebun pelatihan, tepatnya di luar pos pengamanan yang mengarah menuju pintu masuk kebun pelatihan, Pelatih Barta tidak hanya mengambil sebuah koper hitam, dia terpaksa menunda ke tempat latihan gara-gara merasa harus minum kopi dan mengobrol dengan para penjaga. Menggali informasi teraktual. Soal mata-mata dari negara Laturnia yang ditangkap Interat (Intelijen Militer Darat), soal Dewa-Es yang pergi ke alam Siluman tanpa diketahui lagi kabarnya, soal beberapa individu tidak dikenal yang menanyakan keberadaan Pewaris Aura Cahaya, soal sekumpulan prajurit militer dari Komando Kelopak Dua yang terlibat konflik dengan masyarakat, soal korupsi dan penggelapan pajak yang menyita atensi seluruh warga negara, soal kelompok warga negara yang merusak gedung-gedung pemerintah di sejumlah kota-kota besar, soal kelompok Tunggalitas yang berseteru antar anggota internalnya karena terendusnya gerakan kudeta dan hal-hal receh di kemiliteran Komando Kelopak Tiga yang dibahas
Akhirnya, tujuan Kael menempa potensi diri telah tercapai. Level 60 berikut dengan kapasitas Energi-Aura sudah dicapai—tapi, masih belum diputuskan apakah pelatihannya berakhir hari ini atau sedikit lebih lama menempa lagi. Malah, seperti bonus kalau teknik berjalan di atas air pun telah mampu dikuasainya. 3471-22-Gemini (Musim Gugur). 08:50. Lingkungan bebatuan area kolam …. Sembari menunggu Pelatih Barta yang katanya pergi hendak mengambilkan sebuah hadiah atas pencapaian Kael, dirinya duduk bersila di atas sebuah batu besar. Dengan kedua tangan menangkup di kedua lutut, napas distabilkan, mata terfokus ke depan pada kekosongan. Melakukan Semadi Aura untuk meregenerasi Energi-Aura yang kini mencapai kapasitas 390%. Pagi yang cerah. Tanpa bulir-bulir salju. Udara dingin yang tersorot sinar keemasan dari sang baskara. Belum lagi lingkungan— Suasana mendadak berubah. Kael tergemap begitu reseptornya mendapati suatu aura keberadaan yang besar. “Hmmmm ….” Mata berliannya ke
16:55. 'Pluafh-Pluafh'. Buyar puluhan [Bola Aura] yang menghujani seonggok makhluk buruk rupa bertubuh sebesar dua kali gajah dewasa. Bentuknya seperti laba-laba kombinasi kalajengking. Sebagai hewan ajaib atau monster, makhluk itu boleh dibilang bertempat tinggal di dalam kubangan lumpur. Termasuk monster peliharaan militer darat Komando Kelopak Tiga. “Demi alang-alang …! Makhluk jelek ini sangat kuat!” Kael sudah banyak melompat-lompat dari sisi ke sisi monster jelek itu. Dalam upaya menjatuhkannya Kael tidak boleh menggunakan ilmu Aura tipe Sentral atau yang lebih tinggi lagi. Hanya boleh mengandalkan ilmu Aura tipe Fundamental untuk menjatuhkannya. "GROOAARGHH …!“ 'Boomm'. Sengatan dari ekor monster menghancurkan sebuah batu yang sebelumnya Kael pijaki—andai kata sengatan itu menusuk makhluk hidup bukan tidak mungkin luka parah hingga kematian jadi konsekuensi logisnya. 'Pluafh' 'Pluafh' dan, [Bola-Bola Aura] berdaya destruktif 59 belum cukup mujarab untuk menumbangk
3471-19-Gemini (Musim Gugur). 11:33.Hampir semua warga negara Selatan-Putih mengetahui tempat ini, sebagai wilayah dari bangsa Selatan-Putih yang masih sering dibasahi darahnya perang saudara, tempat tinggal bagi banyak separatis. Lain halnya dengan Kota Polic yang sedikit lebih tenteram. Tepatnya, desa Uno yang terletak di pinggir pantai ….Menyoal harta karun terpendam di dalamnya; keberadaan pertambangan minyak dan nikel milik swasta (PT Oilin Berlian) yang pada akhirnya terendus oleh kesadaran kolektif warga desa kalau tidak bertanggungjawabnya perusahaan berkenaan limbah dan kerusakan ekologi. Penyimpangan proyek ekspansi industri nasional yang mestinya menyerap tenaga kerja dalam negeri, tapi malah mempekerjakan tenaga luar negeri. Mengetahui skandal penggelapan pajak, suap-menyuap dan pencucian uang yang menyeret petinggi daerah serta pihak pengembang, dengan estimasi kerugian negara sekitar ratusan juta Kinh. Konflik jadi efek samping yang wajar mengenai itu dan sampai-sampai
Rasa rindu yang terabaikan membawanya kembali dalam masa lalunya, ketika mama dan satu-satunya teman dari keluarga kerajaan dinasti 67 masih hidup, saat masa anak-anak ….Di pagi hari yang cerah tatkala kegiatan belajar diliburkan, Kael yang punya janji untuk bermain dengan Arata dan Aira Latifun De Canopus bergegas sembunyi-sembunyi menemui dua temannya itu. Di sebuah rumah pohon, mereka berkumpul. Bermain monopoli, bermain petak umpet, bermain kejar-kejaran sampai berlatih bersama.Di rumah pohon mereka juga memperbincangkan kekotoran dunia Aura untuk kemudian Arata menyodorkan tangan ke depan, diikuti oleh tangan kanan Aira yang diulurkan tepat di atas tangan temannya itu. Membuat suatu kesepakatan.“Mari kita buat suatu organisasi. Ini juga sebagai cita-citaku bahwa mulai dari sekarang, akan kusumbangkan jiwa, raga dan pikiranku untuk mensejahterakan dan membawa bangsa Selatan ke kancah tertinggi pemimpin bangsa-bangsa dunia!””Aku setuju! Dan biar aku yang jadi Pewaris Tetua Duni
3471-18-Gemini (Musim Gugur). 11:22.Selatan-Putih, Kota Nirvena, Kebun Pelatihan …. “… bahwa untuk terkoneksi kepada Sistem, hendaknya seluruh Pewaris Aura melakoni empat tahap keilmuan-Aura dengan seluruh tahap mesti tercentang dengan benar. Empat tahap yang nantinya akan—””Oh, ayolah Paman … terhitung puluhan kali Paman menjelaskan itu lagi.“ Kael memotong—lagi—dialog Pelatih Barta tanpa mengalihkan diri dari aktivasi [Pemancar Aura] sedang [Pukulan-Pukulan Aura] memberondongi secara konstan sebuah batu baja besar. Dia dengan konsisten menguatkan lagi tidak hanya daya dalam serangan, tapi secara simultan vitalitas, resistansi, [Kapasitas Aura], konsentrasi dan lain sebagainya yang koheren dengan kualitas ilmu Aura turut diasah.Sampai efek suara hantamannya bersipongang syahdu ke segala arah. Bebatuan jenis metal yang berserakan dan punya bekas rusak tak keruan di sekitarnya pun membuktikan jejak pelatihan dan peningkatan level Kael. Tidak cuman meninju, kadang menendang, kadang