Beranda / Fantasi / Sistem Aura (Infinity) / Episode 2: Kami Rela Tinggalkan Surga Yang Fana Untuk Menikmati Kesengsaraan Dunia Yang Nyata.

Share

Episode 2: Kami Rela Tinggalkan Surga Yang Fana Untuk Menikmati Kesengsaraan Dunia Yang Nyata.

Penulis: Radif
last update Terakhir Diperbarui: 2021-09-16 18:05:03

Episode 2: Kami Rela Tinggalkan Surga Yang Fana Untuk Menikmati Kesengsaraan Dunia Yang Nyata.

Pada tanggal 13, musim gugur, bintang Leo, dalam masa revolusi, sosok pionir yang dipilih sejumlah masyarakat naik panggung politik dan mendapat atensi, juga simpati.

Telah berkali-kali perjuangannya yang bertumpah pengorbanan akhirnya mulai diberikan ruang di muka publik. Ia dinilai sukses menjadi tokoh revolusioner paling berpengaruh. Hingga gagasan-gagasannya yang acap kali kontroversial telah dipandang sebagai solusi keselamatan dan menggugah setiap pihak mengangguk mematuhinya.

“... kalian semua dininabobokan oleh suatu sistem yang masif, terstruktur dan terasa wajar, yang mengharuskan setiap lini masyarakat tunduk dalam sistem tersebut. Tampaknya bermanfaat dan memanjakan hasrat. Saking memanjakannya mayoritas individu menganggapnya wajar. Namun karenanya, benarlah, bahwa kalian telah dininabobokan oleh sistem tersebut ....”

Lalu dikesempatan lainnya beliau mengimbuhkan:

“Izinkan aku beberkan satu premis yang begitu krusial ... tentang kehidupan layak yang diidamkan oleh kaum utopis ... yang secara tidak sadar kita juga mendambakannya ....”

”Adalah kenyataan bahwa kita tidak membutuhkan sistem pemerintahan, kerajaan atau apapun itu dengan akhir penyerahan kekuasaan umat manusia kepada segelintir manusia dengan dalih mewakili. Padahal yang demikian, rentan menyebabkan penyelewengan, sementara efek yang ditimbulkannya merata, bersifat represif dan tidak adil ....“

”Tetapi, dewasa ini ... kita telah menyadari satu premis yang sederhana, begitu simpel. Namun, gamblang saat didengar ... yakni ... diri kita sendiri jualah adalah pemimpin bagi diri kita sendiri ... lantas, mengapa kita takut terhadap hukum dan aturan yang dibuat oleh sesama manusia?“

Agitasi tersebut faktanya sukses menggerakkan hati masyarakat. Beliau menang dalam 'pemilu revolusi'. Pemberontak yang sukses beralih peran menjadi tokoh patriot bangsa.

Lebih lagi, selepas penunjukannya sebagai pimpinan tertinggi 'kelompok revolusi', perang saudara pada bangsa Selatan serentak berlaku. Tanpa waktu yang lama, kerajaan Selatan dinasti ke 67 sukses diruntuhkan.

Rajanya dikuliti di depan publik. Ratunya dimutilasi di panggung penghakiman. Sedang para keturunan kerajaan kabur entah ke mana.

Panji-panji simbol identitas bangsa Selatan dirobek dan dirusak hingga tak berbentuk. Istana diledakan hingga rata. Pasukan militer pihak kerajaan dieksekusi sambil diadakan ingar-bingar pesta meriah.

Ketujuh panglima militer dibakar hidup-hidup. Puluhan jenderal ditenggelamkan. Para menteri kerajaan dibantai. Pihak pembela kerajaan Selatan dieksekusi secara massal.

Hari-hari yang begitu mencekam. Berminggu-minggu penuh ketegangan berdarah. Hanya saja, mengingat hal ini bagian dari keyakinan, prinsip dan masa revolusi, seluruh peristiwa hanyalah kausalitas yang lumrah adanya.

Ratusan tragedi berlangsung secara dramatis dan eksklusif. Dalam siklus demikian, takdir, nasib serta maut berkolaborasi tanpa terasa.

Dengan penuh percaya diri, pihak revolusioner mulai menguasai bangsa Selatan.

Peristiwa kelam, yang di mana media penyebar berita pun tidak sanggup lagi menerbitkan berita. Mereka mementingkan keselamatan nyawa, ketimbang menuliskan 'pemberontak kebenaran anarkis lagi'.

Bentuk kebangsaan yang semulanya monarki absolut nan totaliter, kini dengan adanya bantuan sang patriot yang mampu menggulingkan kerajaan (beserta bantuan dari tokoh-tokoh dibelakangnya) terbentuklah tatanan kebangsaan yang baru, sebagai suatu sistem presidensial.

Tentu sudah tak mengejutkan lagi bahwa sang pionirlah yang serempak ditunjuk menjabat sebagai presiden pertama negara Bangsa Selatan.

Kendati apa yang beliau tawarkan begitu manis dan membuai sukma setiap pihak, sampai-sampai mampu mengubah sistem kehidupan sebuah bangsa besar secara radikal. Faktanya, beliau sama saja oportunisnya dengan para penguasa terdahulu. Hanya caranya yang membedakan sifat oportunis dan fasisnya.

Janji tinggallah janji; hilang saat gelar tersemat pada identitasnya. Politik hanyalah politik; dusta menjadi wajar kala tujuannya mengendalikan sekelompok manusia. Sosok naif yang dengan ide cemerlangnya telah menaklukan umat manusia bangsa Selatan.

Bukankah dengan kata lain tanpa sadar umat manusia hanya mengulang-ulang konteks zaman yang pernah ada? Pastinya dengan tokoh dan takdir yang membedakannya.

Demikianlah bagaimana sejarah baru demi mengimplementasikan keadilan, kedamaian, kebebasan dan kebenaran tercipta.

Bahkan dibalik kontroversial sang presiden pertama Bangsa Selatan, keajaiban telah terjadi pula pada dunia, bahwa selang beberapa waktu perang dunia pun berakhir. Saat Tetua Pewaris Aura Dunia sudah gugur perang generasi ke 69 akhirnya disudahi.

Dengan demikian pula Tetua Pewaris Aura ke 70 segera naik takhta, dan oleh sebab itu, tibalah masanya generasi Aura ke 70 memimpin dunia ....

***

***

***

Dua tahun pasca-perang dunia. Atau empat belas tahun semenjak kelahiran Kael dan Eriel ....

Telah ditempa dan dididik anak kembar ini cukup keras oleh sang mama. Dua anak kembar yang langsung diasingkan dari lingkup kemasyarakatan. Dengan ekspektasi agar putra serta putrinya mendapat pengetahuan yang serupa, sebagaimana pengetahuan yang telah diturunkan dari nenek moyang mereka.

Tidak ada yang lebih diutamakan kecuali mencapai kulminasi keilmuan Aura.

Pada kota Aurania mereka tinggal di bagian Barat. Di balik pegunungan yang berselimput mantel salju. Tapi ajaibnya, kediaman mereka terasa hangat, dengan panorama hijau dedaunan yang memanjakan pandangan mata.

Udaranya bersih, burung-burung kenari setiap waktu berkicau merdu, padang rumput ini dihiasi warna-warni ribuan bunga. Dan sungai berair jernih yang mengular dari kota Aurania menuju kawasan hutan.

Dan langitnya yang sering kali terbentang biru cerah. Udara bersiur lembut. Tempat yang sesungguhnya sejuk. Pun di sanalah tiga Pewaris Aura berdiri dalam suasana serius.

“... biar Mama beri tahu kalian satu perkara penting ....” Wanita berambut hijau, dengan busana perlente—kemeja putih yang dibungkus jas hitam dengan celana panjang hitamnya—menerangkan;

“Untuk mencapai nilai destruktif Aura yang mumpuni dibutuhkan minimal level enam ... yang artinya sama dengan lima puluh satu hingga enam puluh persen daya destruktif dibutuhkan ....”

”Iya Ma! Sudahlah ... sudah lama aku memahaminya!“ Antusiasme yang Eriel tampilkan benar-benar menunjukkan pemahaman akan kekuatan ilmu Aura.

Sementara sang kakak tidak menunjukkan minat dan semangat yang sama sepertinya. Betah berdiri kalem dengan tatapan malasnya di sana. Lelaki berambut hitam bergelombang sebahu ini kelihatan mengantuk tanpa bicara sedari tadi.

Tiga meteran jadi jarak antara sang Mama dengan Kael dan Eriel ....

”Oke! Pancarkan Aura kalian! Dan serang Mama sekarang juga!“ titah wanita beriris krem ini yang sekaligus memancarkan Aura Merah darah pada dua pergelangan tangannya—rupa Aura-nya seperti asap yang terhimpun secara terstruktur, merah pekat selayaknya darah segar manusia.

Terang benderang dua tangan Kael dan Eriel. Berpancar cahaya putih laksana sinar sebuah lampu. Memekat seiring waktu, menyaput dua tangan mereka.

Eriel itu punya watak ambisius dan pantang menyerah. Gadis yang dengan gairah mudanya ini maju lebih awal. Melompat hingga tiga meter lebih seraya melesatkan Tinjuan-Aura pada mamanya.

'Tap'. Hanya melalui satu tepisan dari tangan kanan sang mama tinjuannya terpatahkan. Gadis tersebut otomatis mendarat sempurna di rerumputan. Di samping mamanya.

Sebaliknya, Kael yang lahir beberapa detik lebih dulu ketimbang Eriel baru maju menyerang manakala adiknya memberondongi mamanya dengan pukulan-pukulan Aura.

Itu salah satu teknik ofensif Fundamental dari 'seni beladiri Aura': Menyerang secara berkesinambung lewat tinjuan-tinjuan Aura yang menargetkan ulu hati atau kerongkongan lawan.

Dan begitulah, Kael tanpa ragu menyerang mamanya secara cermat. Melesatkan tinjuan Aura atau menembakkan Bola-Bola Aura. Membuat serangan dua anak kembar itu tampak memojokkan orang tua mereka.

Bab terkait

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 3: Tak Salah Mencoba, Walau Selalu Salah Dalam Mencoba.

    Episode 3: Tak Salah Mencoba, Walau Selalu Salah Dalam Mencoba. Tiga puluh lima menit sekurang-kurangnya mereka berkutat dalam adu kombat tanpa hasil. Dengan kata lain, pertarungan mereka tidak berkembang sama sekali. Orang tua kedua anak kembar itu bahkan belum sekalipun melakukan serangan, konsisten pada tindakan defensifnya. Eriel melakukan salto dengan kaki yang terlimbur Aura. Berputar, sedang tumit kaki kanannya mengarah menuju ubun-ubun mamanya. 'Wush'. Responsif dari sang mama tampak bagus. Itu terlihat dari bagaimana dirinya beringsut pesat ke belakang hingga tendangan putrinya hanya berkelebat begitu saja di depannya. Tapi, tidak usai di sana saja. Beberapa saat kemudian, Kael yang bersiaga di sisi kiri mamanya ikut melakukan serangan. 'Poufh' 'Poufh' 'Poufh' 'Poufh'. Tertembaklah Bola-Bola Aura Cahaya seukuran bola tenis dari dua tangan Kael, tepat mencecar mamanya. Akan tetapi, lagi-lagi kehebatan sang mama memang tidak main-main. Dalam jarak yang sedekat itu, dengan h

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-16
  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 4: Kesalahpahaman Berangkat Dari Peradaban Cara Pandang.

    Episode 4: Kesalahpahaman Berangkat Dari Peradaban Cara Pandang. Seiring berlalunya waktu, persentase tenaga Aura Eriel mulai menyusut. Dengan kapabilitas teleportasi yang memakan banyak 'Tenaga Aura', tentu bukanlah hal aneh apabila dalam kurun waktu sejam saja 85% Tenaga Aura Eriel habis. Itu sudah diakumulasikan dengan teknik Aura lainnya. {Satu kali penggunaan teleportasi memakan Tenaga Aura berkisar 5%.} Atau artinya, Eriel hanya sanggup melakukan 13 kali kapabilitas Aura cahaya dalam waktu sejam—untuk tetap mengaktifkan kapabilitas Aura maka peserta wajib memancarkan Aura tersebut di luar fisik selama kapabilitasnya aktif, sementara penonaktifan kapabilitasnya sendiri cukup dengan melenyapkan Aura dari luar fisik. Pertarungan hanya menyisakan Eriel yang berjuang susah payah. Menyerang orang tuanya maju mundur. Menyajikan gaya kombat yang terbilang standar. Sekadar melakukan pukulan-pukulan lurus, atau tendangan-tendangan selayaknya seni beladiri fisik, ataupun kalau mentok i

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-16
  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 5: Kebiasaan Jadi Budaya, Budaya Jadi Ajaran.

    Secara kontekstual, mode berbusana masyarakat negara Bangsa Selatan terbilang unik. Favorit mereka adalah kain beledu dengan warna putih dan kelabu atau hitam yang tentunya mendominasi pakaian. Pada era ini, mayoritas kaum perempuan mengenakan busana yang fleksibel serta hangat: Baju beledu dengan jaket tipis yang memiliki lingkar kerah berbulu tebal, sekaligus celana pantalon kulit. Begitu pula dengan kaum pria, gaya berbusana mereka fleksibel pun hangat. Dengan kata lain, kaum pria umumnya mengenakan baju beledu dengan jaket berbulu tebal serta celana pantalon kulit. Pakaian umum pria didominasi warna kelabu serta hitam. Sedang warna busana kaum perempuan lebih didominasi kelabu juga putih. Namun, gaya berpakaian akan berbeda andai berada di lingkungan tempat tinggal. Pun disesuaikan dengan kebutuhan. Itu semua tidak termasuk dalam acara formal, adat, atau ritual magis—walau adakalanya mereka tetap mengenakan busana umum. Iklim dingin dan bersalju menjadi faktor yang substansial

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-28
  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 6: Langkah Pertama Untuk Meninggalkan Masa Lalu, Langkah Terakhir Untuk Menetapkan Masa Depan.

    Episode 6: Langkah Pertama Untuk Meninggalkan Masa Lalu, Langkah Terakhir Untuk Menetapkan Masa Depan. Inilah era generasi ke 70 dari Pewaris-Aura. Era di mana kehidupan telah menyisakan delapan Aura Utama—Aura Merah, Aura Biru, Aura Pingai, Aura Hijau, Aura Sian, Aura Cokelat, Aura Jingga dan Aura Kelabu—yang tetap eksis demi mengelola dunia. Sistem-Aura adalah kala setiap individu dan kelompok diwajibkan memprioritaskan para Pewaris-Aura disegala bidang kehidupan. Seluruh sistem sosial, norma, budaya, politik wajib dipimpin Pewaris Aura. Segala hukum wajib diatur Pewaris Aura. Sudah pasti, afirmasi tersebut sedikit direvisi oleh negara Bangsa Selatan demi kepentingan bersama. Hukum Sistem Aura hasil kreasi negara Bangsa Selatan hanya menambahkan atau mengurangi dua atau tiga pasal dalam perundang-undangannya. Terkhusus bagi setiap non-Pewaris Aura berhak dan sah untuk bergabung dalam parlementaria / institusi negara atau pengelolaan sosial tanpa penandatanganan izin setempat dari

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-29
  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 7: Siapa Yang Peduli Kalau Nenek Moyang Kita Semua Sama Saja Salah?

    Episode 7: Siapa Yang Peduli Kalau Nenek Moyang Kita Semua Sama Saja Salah? Tengah malam lebih tiga jam: 03:03 dini hari. Sepuluh surat yang sama telah diterima Aldia De Atria. Tersimpan rapi di laci meja kerjanya. Surat peringatan militer dengan label 'Teguran Komando Sepuluh' dengan stempel emas berlambang 'bintang sudut empat'. Yang mengartikan bahwa Jenderal A, Aldia De Atria dapat dipastikan segera dipecat secara tidak terhormat—andai kata bangsa Selatan masih dipimpin kerajaan dinasti 67 tidak ternafikan dirinya pasti dihukum mati di tempat. Asap cerutu membumbung mencemari udara. Ruangan terang berlantai marmer dan berdinding semen ini merupakan ruang kerja jenderal tingkat A itu. Dan kini tengah diisi dua manusia yang punya kepentingan bersama. Surat 'Teguran Komando Sepuluh' diberikan langsung oleh asisten yang sekaligus selaku guru Kael serta Eriel: Wanita berumur 40 tahunan yang bernama Erika (Erika Larasati) yang punya rambut pirang dikucir tinggi ke belakang, berjaket

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-31
  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 8: Satu Persamaan Yang Menciptakan Jutaan Perbedaan Juga Perselisihan.

    Episode 8: Satu Persamaan Yang Menciptakan Jutaan Perbedaan Juga Perselisihan. Alternasi waktu: 7 / Bintang Cancer. Musim hujan. Diiringi rintik hujan pagi hari yang mendung, dan kadang kala petir bergelegar, anak kembar pewaris Aura cahaya tengah menjalani studinya secara serius dan malas—serius bagi Eriel, dan malas bagi Kael. Rumah minimalis yang punya arsitektur simpel dan nyaman, bermaterial kayu jati dengan ruang utama dipenuhi rak buku, sampai citra perpustakaan melekat dalam ruangan ini, di sinilah mereka belajar. Pada sudut ruangan dekat jendela kaca, wanita berambut pirang yang dikucir tinggi ke belakang yang tiada lain ialah Erika, tengah memberikan pengajarannya pada Kael dan Eriel. Berat bagi wanita empat puluh tahunan itu memberikan bermacam pengetahuan yang kontradiktif terhadap pemahamannya. Meski ia jalani demi dedikasinya pada Jenderal Aldia sampai sang Jenderal nanti dicopot jabatan atau dipecat. Dan di bangku itu Eriel nampak antusias menyimak setiap pemaparan

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-01
  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 9: Apalah Artinya Kedisiplinan Dan Kepatuhan Tanpa Kesadaran.

    Episode 9: Apalah Artinya Kedisiplinan Dan Kepatuhan Tanpa Kesadaran.Sering kalinya pengajaran yang Erika laksanakan adalah sesi tanya jawab perihal buku-buku yang sudah dipelajari. Semua buku-buku punya materi yang cukup berat, membingungkan sampai terkadang butuh dukungan data lainnya untuk mevalidasi argumen-argumen yang ada.Dijam satu kegiatan studi dilanjutkan.Mengingat musim ini adalah akhir semester sekaligus akhir kelas sembilan dalam akademis tingkat menengah bagi Eriel, karenanya, gadis berambut hijau sepunggung itu mendapat kelas intensif.Posisi belajar mereka tidak berganti: Duduk bersebelahan, setengah meter jarak di antara meja kayu mereka. Pengecualian untuk Erika yang membuat posisi duduknya berada tepat di depan meja Eriel seakan mereka hendak bicara lebih intim.Sementara Kael membaca buku pilihan Erika dengan malas—buku perihal sistem ekonomi fiskal bangsa Barat.”Jujur saja Ril, sebenarnya kamu lebih pintar ketimbang saudara kembarmu ... mestinya, kamu terima ta

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-03
  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 10: Mama ... Mama ... Mama ... MAMAAAAA!

    Episode 10: Mama ... Mama ... Mama ... MAMAAAAA ...!“Woah ....” Ekspresi kaget yang menyebalkan ditampilkan gadis itu. “Izinkan aku menebak, dan tolong jawab ... sepertinya kamu disuruh tidur di luar lagi oleh mamamu?”Kael malas harus membenarkan. Hanya duduk bergeming sebagai isyarat tidak ingin diganggu.Aira sang gadis bergaun putri itu berdiri berkacak pinggang dengan ceria di dekatnya. Menanti jawaban jujur dari Kael yang tak kunjung bicara. Yang gelagatnya telah menerbitkan asumsi bila tebakan Aira tidak salah lagi.“Sesuai janji kemarin—walau kemarin tidak disepakati sebagai perjanjian—aku hendak mengajakmu untuk berduel ....” Aira menerangkan maksud kedatangannya. “Oleh karenannya ....” Dan mengambil sesuatu dari saku dalam jaketnya.Kael tidak mungkin menolak. Mengingat kemarin dirinya ikut andil agar Aira datang besok hari—yang artinya adalah h

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-04

Bab terbaru

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 307: Tidak Semua Pahlawan Menggunakan Topeng.

    “Artinya, ialah … kehadiranmu di sini bukan sebatas karena kamu memimpin kelompok siluman yang besar. Jadi kami harap, jangan sekali-kali mencampuri peperangan ini. Selain dari pada kamu tidak lebih mengetahui dari pada kami, adalah ini bukan urusanmu.” Raja Siluman Barat Alden memberikan tuntutan.”Ya, saya tidak hendak secara melankolis menetapkan standar moral seperti bahwa pihak Barat adalah penjahatnya dan pihak Timur sebagai yang teraniaya lalu mencoba mendamaikan keduanya. Itu di luar tanggung jawabku tentunya. Tetapi, kehadiranku di sini, mutlak, membangun hubungan diplomatis serta penetapan solusi dari dua makhluk kontradiktif yang telah secara nyata terlibat konflik berkepanjangan.“ Ketua Odero mengklarifikasi. “Benar. Tapi, maksudku adalah … apa yang Anda sampaikan sebetulnya sudah pernah dilakukan oleh pendahulumu. Dengan cara yang berbeda; semua solusi, semua perjanjian dan omong kosong lainnya. Dan kami melihatmu sebagai anak kemarin sore yang baru mengenal cara kerja d

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 306: Wahai Manusia, Kamu Hanyalah Budak Kami, Mainan Kami!

    Seluruh langit yang berwarna kemerahan dan awan-awan kehitaman yang menggantung melingkungi seluruh wilayah asing ini. Reruntuhan rumah-rumah yang menimbun tanah hitam. Jutaan pohon kering yang terbakar. Bau busuk dan hawa suram yang bersemilir. Asap dan api, hujan dan fenomena alam yang membelakangi kenormalan.Rupanya, migrasi yang dilakukan oleh seluruh kaum Siluman Aura besar-besaran tidak luput dari campur tangan peserta utama nonaktif. Lebih dari sekadar itu, perang besar yang tidak dibatasi oleh server maupun klan di alam Siluman kini berlangsung mengerikan. Perang dunia Siluman. Sebagian wilayah Timur alam Siluman jadi medan perang (server 50). Dari semua kenyataan mengerikan yang tersuguh dapat diterka kalau perang telah melalui durasi waktu yang panjang dan tidak diketahui kapan berakhirnya.Ledakan-ledakan Aura Gelap bersahutan dalam setiap detail kecamuk peperangan. Ratusan ribu makhluk-makhluk buruk rupa yang beterbangan, melata maupun melompat-lompat saling berjibaku d

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 305: Hanya Karena Masuk Akal, Bukan Berarti Benar.

    Tiba di Kota Tera yang dihujani salju lebat, Zihao dan dua temannya selesai memesan satu kamar di sebuah apartemen berlantai 4, berikut dengan merehatkan diri sebelum menghadapi aktivitas melelahkan. Akan tetapi, dihari kemudian perjalanan mereka menuju desa Moon banyak tertunda oleh lantaran Zihao rajin membantu sejumlah orang. Entah itu seorang bocah yang menyeberang jalan, seorang kakek yang berjualan minuman ringan atau seekor kucing yang dikeroyok oleh segerombolan kucing salju. 3471-09-Libra (Musim Dingin). 15:13. “… aku masih tidak menyangka.” Tetapi, Nieni mengkhawatirkan sesuatu yang masih mengganjal di hatinya. Ada ketidakmengertian. Perasaan tidak keruan serta ikatan persahabatan yang membawanya kesituasi yang selain emosional adalah merasa butuh perhatian khusus. Sampai-sampai Narda menyatakan kalau pembunuhan kepada Ziha yang Zihao lakukan dilandasi sakit hati. Sedari kecil tidak akur, dipandang sebelah mata dan dianggap sebagai beban masalah. Sehingga wajar Ziha

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 304: Sejuta Kebaikan Yang Sia-Sia Karena Satu Kesalahan Fatal.

    3471-08-Libra (Musim Dingin). 12:03.Bangsa Selatan-Putih ….“KAMU ITU MAUNYA APA SIH?!” Ziha kakak dari Zihao membentak marah. Kecewa dengan perilaku adiknya yang selalu membebani dan membawa masalah. Zihao terduduk fokus di kasurnya dengan memasukkan semua koleksi buku-buku Adiwira Cahaya ke dalam tas selempangnya. Ada niat ekstrem yang sebetulnya masih dipupuk dalam pertimbangan apakah dia harus melakukannya atau tidak.“Selalu dan selalu ada saja kekacauan, ada saja warga yang mengeluhkan kenakalanmu. Kakak sudah tidak sanggup lagi mengurus kamu. Jadi, enggak akan ada lagi uang jajan untuk bulan ini dan bulan depan. Juga kalau kakak mendengar lagi masalah … kamu cari makan saja sendiri.” Ultimatum diumumkan Ziha. Selain membuktikan perilaku Zihao tidak etis ditoleransi lagi adalah sebagai sanksi jera.Kemarahan yang lazim karena ia mendapati lagi Zihao berkelahi dengan anak-anak pendatang yang dilatarbelakangi oleh tuduhan mencuri buah-buahan milik pedagang. Tidak ada bukti soal

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 303: Hanya Karena Dia Pintar Bukan Berarti Dia Benar.

    Terbukti!Tidak mudah dan tidak dapat secara singkat sesuatu yang diidealkan terwujud. Apa yang dipersembahkan oleh Tetua-Aura Dunia Alara termasuk para pemimpin dunia belum jitu menciptakan solusi pemungkas dalam menuntaskan kasus paling mendasar di dunia. Kekaisaran Dunia Aura yang mencakup seluruh negara-negara Pewaris-Aura. Satu tatanan pemerintahan. Satu tatanan dunia. Satu pemimpin dunia yakni ... Tetua-Aura Dunia Alara yang mencakup seluruh organisasi dunia baik kemiliteran maupun kesehatan merupakan perangkat politik Kekaisaran Satu Dunia Aura Alara Nun'Um. Generasi 71 yang diusung menggelar karpet kejayaan dunia Aura melanjutkan karpet perdamaian Tetua-Aura Dunia Laier.Tepat, konsepsi terkait yang dipersembahkan pihak Tetua-Aura Alara berujung kontra-prinsip baik dari kalangan non-Pewaris Aura maupun dari negara-negara dunia, tanpa terkecuali kalangan Pewaris Aura sendiri. Adanya penolakan rasional yang menimbulkan efek samping perpecahan hingga perilaku destruktif.Seirin

  • Sistem Aura (Infinity)   Bab 12: SISTEM AURA V.7.6 (Staf Ahli).

    SISTEM: [7#-8& … GI:8#- 8GIW … J6626_&)$] “HAHAHAHA … lihat si dungu itu!” Seorang siluman kera di desa Siluman Alam (Realita Tengah server 51) mengolok-olok salah satu staf ahli yang tengah sibuk bertugas. “Staf ahli itu tidak punya kehendak bebas. Sangat patuh kepada Sistem yang memperbudaknya! HA-HA-HA ….” “BAHA-HA-HA-HA-HA ….” Betul, Moderator Ligh-05 tidak menghiraukan beberapa siluman yang mengusik pekerjaannya. Dia sangat fokus dengan aktivasi ilmu Aura [Ft57 … &&]—ilmu yang hanya dimilikinya seorang. Selepas menutup koper besarnya dirinya mencari sukarelawan diantara sekumpulan siluman kera yang sedari tadi melecehkannya secara verbal. “Pergilah bodoh! Tidak ada yang mau mengikuti makhluk lemah sepertimu!” Bukan hanya penolakan kasar, tiga ekor siluman kera tipe Api mendadak melakukan penyerangan provokatif. Ilmu Aura Gelap [Bola Api] serta [Semburan Lahar] diaktifkan mereka hingga memaksa Moderator Ligh-05 menunjukkan bakatnya yang luar biasa; aktivasi ilmu [$46 ..

  • Sistem Aura (Infinity)   Bab 11: SISTEM AURA V.7.6 (Staf Ahli).

    Staf Ahli ... demikian bagaimana nama suatu profesi dialamatkan kepada peserta utama yang eksklusif dari Realita Utama secara kolektif. Dizaman baru inilah mereka menggantikan dihampir seluruh peran staf programmer maupun pengelola seluruh alam semesta yang sebelumnya dipegang peserta utama dari Realita Simulasi.Bekerja sebagai pembimbing/konsultan dibalik layar bagi semua peserta utama tanpa mensyaratkan rasialisme, atau dengan kata lain, eksistensi mereka memang untuk membantu dan menemani seluruh peserta utama di Realita Simulasi. Tugas-tugas, bidang pekerjaan serta level mereka telah didesain sesuai yang mereka mampu dan mau. Bagai patuh tanpa syarat, tulus tanpa terkecuali, seolah-olah mereka adalah robot yang diciptakan untuk menjadi seperti itu.Diantara tiga tugas awalnya, mereka memiliki submisi/misi sampingan yang dikerjakan perindividu sejalan bidang serta level masing-masing Staf Ahli. Sejumlah penyimpangan realitas yang berupa error atau 'bug' dalam permainan dunia ini—s

  • Sistem Aura (Infinity)   Bab 10: SISTEM AURA V.7.6 (Staf Ahli).

    Berikut hasil rekapitulasi sidang paripurna semesta versi 7.5 yang berproses memasuki Sistem Aura versi 7.6 secara total:Misi pemusnahan konsepsi Pahlawan Permainan Dunia sukses diinstal. Lebih jauh lagi, jadi misi pertama yang membuahkan program baru; menurunkan jutaan peserta utama terpilih sebagai Tentara Pembaharu (pasukan peserta utama yang didesain khusus untuk melaksanakan uji coba berstandar undang-undang versi Sistem-Aura terbaru yang hanya berbekal seluruh poin status di bawah nol). Para Tentara Pembaharu yang dimaksud pun telah diturunkan semenjak tahun 3333 / 08 / Aries sampai tahun 3466 / 21 / Taurus. Dengan hasil, 75% tentara berhasil mencapai derajat 'Tokoh Utama' melalui ujian dan skenario hidup yang beragam, tanpa dibutuhkan keterikatan dengan salah satu departemen permainan dunia, sekaligus mencakup cabang tugas para Pahlawan Permainan Dunia. Dengan menyisakan tentara yang gagal total dan mengondisikan para Staf Ahli mengambil antisipasi darurat.Tetapi, satu yan

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 302: Karena Dalam Politik Tidak Peduli Hitam Tidak Peduli Putih.

    15:33. Bangsa Selatan-Putih ….'Puafh' 'Puafh' 'Puafh' ….Puluhan [Bola-Bola Aura] saling bertubrukan. “[Gelembung Kristal] aktifkan!”“Aktifkan [Peluru Api]!”Diikuti oleh ilmu Aura tipe Sentral yang menargetkan sejumlah Auranias. Sebuah kapal kargo di wilayah Laut Utara jadi arena pertempuran liar sejumlah Auranias dari tiga kelompok-Aura sekaligus; Onionity, Relinity dan Governity. Tidak ketinggalan Huan, Zion serta teman Zion dari kalangan marine (Aden De Canopus) ikut campur.“[Hujan Meteorit] aktifkan!” Anggota Relinity Auranias Merah level 66 melakukan serangan jarak jauh.“[Gelombang Panas; 80] kombinasi [Badai Api] aktifkan!” Anggota Onionity Auranias Merah level 67 berupaya menguasai keadaan.'BLAARRSH'.“[Gelombang Pembeku; 80] kombinasi [Hujan Aura] aktifkan!” Segera anggota Governity Auranias Pingai level 68 bermanuver untuk menaklukkan dua atau semua lawan dalam jangkauannya.Kerusakan tak terbendung. Aden sebagai marine cuman melompat-lompat menghindar tanpa perlawana

DMCA.com Protection Status