Beranda / Pendekar / Sistem Aura (Infinity) / Episode 164: Sampai Kapan Menunggu Pahlawan Memberikan Keadilan?

Share

Episode 164: Sampai Kapan Menunggu Pahlawan Memberikan Keadilan?

Penulis: Radif
last update Terakhir Diperbarui: 2022-10-21 21:12:54

Episode 164: Sampai Kapan Menunggu Pahlawan Memberikan Keadilan?

3466 / 14 / Aquarius, (Musim Dingin).

10:11.

Desa Moon ....

Hari ini beberapa regu militer Pasifikasi menyusuri jalanan bersalju. Repot-repot berpatroli.

Masyarakat desa Moon sedang giat-giatnya mendekonstruksi daerah terdampak bencana. Bahu-membahu membangun lagi desa yang mereka cintai. Sementara mereka-mereka yang sempat mengungsi mulai punya alasan untuk kembali pulang.

Karena masih membekas erat dalam ingatannya.

Orang tuanya yang sehat, ceria dan selalu menyempatkan waktu membantunya dalam berlatih ilmu Aura telah menyuguhkan kenangan manis yang muskil terlupakan.

Diterpa hujan salju intensitas sedang, cewek berjaket bomber warna putih berjalan pelan hati-hati. Dirinya sudah di halaman depan rumah bergaya jamur monokrom yang tiada lain adalah rumah orang tuanya.

Ada empat individu yang sudah menanti di beranda rumah. Dua diantaranya duduk di kursi roda, dua individu lainnya adalah paman dan bibinya.

Sebab ini m
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 165: Doa Yang Dilangitkan Hanya Untuk Hiburan Belaka Dari Ketidakberdayaan Mengubah Keadaan.

    Episode 165: Doa Yang Dilangitkan Hanya Untuk Hiburan Belaka Dari Ketidakberdayaan Mengubah Keadaan. 3466 / 16 / Aquarius, (Musim Dingin). Tidaklah berlebihan mengapa ada seorang manusia yang merasakan impresi keindahan dalam kesemrawutan hidup saat jiwanya teralihkan oleh sesuatu di dalam dada yang menghangat istimewa. Hari ini indah .... Hari ini indah .... Hari ini indah .... Tidak perlu diucapkan, perasaan itu sudah menjelaskannya. Alangkah melegakan hingga Jiang Jie dengan senang hati bersedia mengalaminya. Di kamar hotel, dia bangun pagi pun tubuh berasa ringan. Mandi dengan riang. Merias diri dengan girang. Menyiapkan sarapan seperti bersenang-senang. Pagi ini cerah di kota New Feel, dengan langit biru bersanding kapas-kapas awan. Sesuatu yang lumrah. Lumrah andai kata ditilik dari latar belakangnya. Karena seumur-umur, sejauh hidupnya yang terjerat belenggu kepasrahan akibat paksaan pernikahan demi hanya melunasi utang, pantas diakui, untuk kali pertamanya Jiang Ji

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-22
  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 166: Perut Keroncongan Tidak Bisa Disuruh Tunggu.

    Episode 166: Perut Keroncongan Tidak Bisa Disuruh Tunggu. 3466 / 17 / Aquarius, (Musim Dingin). —11:06. “... kejahatan yang kotor lagi lebih menyiksa adalah kejahatan yang terselubung, yang tidak disadari ... dan akan konyol rasanya andaikan kita malah berkompromi dengan para penjahatnya ....” Afirmasi itu berasal dari sang pemimpin nomor satu negara Selatan-Putih; Eidris De Atria. Dalam pondok marga Atria dirinya tengah berkumpul bersama seluruh keluarga marga Atria guna mengumpulkan dukungan. Presensi politiknya di sini serempak mengundang minat banyak masyarakat guna turut berkumpul sampai memenuhi ke halaman depan pondok. Kendati Presiden Eidris sebetulnya membiarkan semua rakyat untuk berbaur tanpa sekat, tetap pihak pengamanan presiden perlu membuat jarak antar rakyat dengan pemimpin negara itu. Masyarakat berdesak-desakan untuk sekadar melihat pemimpin mereka. Sedang militer Pasifikasi membuat blokade pada area pondok marga Atria. ”Itulah mengapa diriku berniat membu

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-23
  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 167: Bicara Pada Bocah-Bocah, Bicara Pada Generasi Penerus.

    Episode 167: Bicara Pada Bocah-Bocah, Bicara Pada Generasi Penerus. 3466 / 18 / Aquarius, (Musim Dingin).—12:05.Apartemen Fiil ....Ketimbang anak-anak bertengkar seperti mafia yang memperebutkan tanah milik rakyat, Kael De Rigel berinisiatif mengumpulkan mereka untuk bermain memarodikan dunia Aura.Alasan tersebutlah yang mengantarkan 20 anak-anak berkumpul riang pada halaman depan apartemen. Rapi dan ramai. Mereka memarodikan zaman Aura Laier yang penuh manipulasi dengan pembawaan yang ringan.“Ayo klan Bekicot Terbang, kita kuasai dunia dibawah kekuasaan total satu klan!” Bocah laki-laki berciput hitam mengangkat seekor bekicot, tanda memulai perang. Memerintahkan puluhan bekicot miliknya yang sudah ditata rapi di belakang kakinya selayaknya ratusan prajurit yang siap merealisasikan perintah jenderalnya. Namun, alih-alih bergerak maju sesuai instruksi, kebanyakan bekicot justru menciut, masuk ke dalam cangkangnya karena dinginnya salju seolah sudah melumpuhkan mereka. Dilain s

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-24
  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 168: Tidak Akan Menanti Hujan Mereda, Manis Pahit Kuhadapi.

    Episode 168: Tidak Akan Menanti Hujan Mereda, Manis Pahit Kuhadapi. Adalah bangsa Barat-Daya yang memiliki iklim Hibrida, dalam klasifikasi iklim Eronian (memiliki tujuh musim; musim hujan, musim gugur, musim kemarau, musim udara dingin, musim semi, musim panas terik dan musim hangat berlangit biru cerah). Bangsa dengan tanah yang didominasi tanah andosol. Secara historis busana umat manusia benua Barat, atau utamanya Barat-Daya tidak lepas berupa pakaian jeans, gamis warna hijau lemon serta gaun mewah. Favorit mereka adalah kain sutra, dengan warna hijau dan putih atau biru yang paling menonjol. Pada zaman ini umumnya kaum perempuan mengenakkan busana yang modis serta anggun: Gaun bentuk A berbahan sutra dilengkapi jaket jeans kebiruan, sementara celana disesuaikan keinginan. Tidak jauh berbeda dengan kaum wanita, kaum pria lebih mencitrakan modis pun fleksibel. Dengan kata lain, kaum pria umumnya mengenakkan gamis yang dilengkapi setelan jeans; baik celana jeans maupun rompi je

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-27
  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 169: Cinta Yang Akan Membaptis Luka Duka.

    Episode 169: Cinta Yang Akan Membaptis Luka Duka. Kota Interakial ....Akademi Aura Langit Rightenes. Sebagaimana namanya, akademi ini melayang tujuh meteran di atas tanah. Arsitektur bangunan serupa sarang lebah tiga lantai, bentuk pintunya seperti 'O', jendela kaca berbentuk heksagon, warna dinding bercat biru muda seperti langit. Dari jauh, bentuk tempatnya bagaikan piring yang diisi satu donat.Ruangan kelas 5 punya bentuk keliling heksagon, keramik bentuk heksagon, meja-meja murid berbentuk oval dan fleksibel yang dapat digembok dan memiliki ruang menyimpan perlengkapan murid-murid—bahkan seluruh perlengkapan murid-murid sudah disediakan pihak akademi (bukan untuk dimiliki, tapi untuk dimanfaatkan). Beserta bangku yang disusun berderet rapi serta kian menanjak bagaikan anak tangga dan menghadap papan tulis putih. Tapi pelajar kelas 5 tidak sedang di kelas. Mereka tengah berkumpul di lapangan berumput hijau cerah yang telah disediakan banyak hewan. Kelas 5 disibukan dan direpo

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-27
  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 170: Jangan Bimbang, Kita Akan Mati, Pasti Mati, Jangan Bimbang!

    Episode 170: Jangan Bimbang, Kita Akan Mati, Pasti Mati, Jangan Bimbang! Untuk menjangkau keahlian besar dibutuhkan usaha yang sama besarnya. Tidak ada yang instan di dunia ini, segala sesuatu harus diusahakan. Bahkan mie yang dikatakan instan sekalipun memerlukan sebuah proses agar mendapatkan 'nikmat instannya'. Makanya, giat berlatih saja tidak cukup, masih butuh pengujian atasnya. “HYAAAAAAT ....!” Bocah sebelas tahun itu berani menceburkan diri pada rawa-rawa yang dipenuhi monster-monster ajaib, atau sebetulnya hewan-hewan ajaib dalam versi lebih ganas. Dimulai dari varian nyamuk-nyamuk yang sebesar jempol kaki Guru Adelin, lintah-lintah yang sebesar telapak tangan bocah cilik, ikan piranha bergigi taring, kalong kapuk yang punya taring tajam, atau bahkan buaya yang dua kali lipat lebih besar daripada aligator, dan monster-monster lainnya yang tidak kalah menakutkan dan mematikan. Dan Aren dengan nekat berjuang menaklukkan monster-monster ajaib yang ada. Tepatnya, ia gan

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-28
  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 171: Menggagalkan Ajaran-Ajaran Reaksioner.

    Episode 171: Menggagalkan Ajaran-Ajaran Reaksioner. Seperti awan-awan yang rapuh. Sebagaimana keinginan-keinginan manusia. Langit biru yang selamanya tidak betah dalam warna yang sama. Perubahan besar, pengaruh dari gerakan kecil. Gelombang politik bangsa Utara-Daya merupakan satu langkah suci dan mulia. Supaya tidak ada lagi diskriminasi ras, golongan, kepercayaan, supaya tidak ada lagi perang atas nama Pewaris-Aura mana yang lebih mulia. Memimpin dunia menuju era persatuan kerja sama dunia. Hanya boleh ada satu bangsa penguasa di dunia Aura ini. Hanya boleh ada satu jenderal, satu pemimpin global. Hanya boleh satu! Sebagaimana afirmasi dari sang Raja Neziah Al-Manamah yang sempat digaungkan; ”... unu yo*/ gimga]{ rah, darma povug, ya]{ha, agao darma Aura hipavu[/ yopam. Panu, ya]{ha Utara-Daya yirpidaquyam ni]{amgar*/ womua pi wavan kirhagoam gugav, wuyadas pikinunkumam Utara-Daya. Hisu]{ta daquy sopon){a yatu huaka[/ ni]{ukogu panu. Ni]{u]{ag, panu awa*] ya]{ha kuvusam Sistem

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-29
  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 172: Kutanggalkan Nyawaku Di Batas Pertanyaan Besar.

    Episode 172: Kutanggalkan Nyawaku Di Batas Pertanyaan Besar. Dahulu seorang anak laki-laki mengatakan pada ibunya bahwa dia akan mengubah zaman Aura. Satu bocah yang bertekad. Dan tekadnya lekas jadi cita-cita bahwa kelak ia akan menjadi Tetua Auranias Dunia. Namanya, akan jadi nama sebuah zaman. Itu terlalu muluk-muluk memang. Sahabatnya sendiri bahkan menertawakannya secara diskredit. Namun untuk itulah dia bertahan hidup. Hingga bersama waktu dan kedewasaan yang berlalu, dia harus berubah. Ketika melihat sahabatnya yang bernama Harun De Atria tewas oleh serangan militer hanya karena dituduh hendak melakukan makar, di sanalah segenap apa yang diperasatnya berubah secara instan. Ada pandangan yang berubah seketika. Tentang kemelut negaranya. Tentang moralitas dalam negaranya. Dia terus mempertanyakan keadaan negaranya. Impian untuk menjadi Tetua Aura Dunia mulai teralihkan, ada yang lebih urgensi daripada itu. Sehingga insiden kematian sahabatnya, atau insiden lainnya yang

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-05

Bab terbaru

  • Sistem Aura (Infinity)   Bab 14: SISTEM AURA V.7.6 (Dewan Direksi 2).

    “HUA-HA-HA-HA ....”Bebas, lepas, mau ke mana pun, mau jadi apapun sudah dinikmatinya. Bahagia dan menderita yang bersifat nonwaktu atau bermasa, semuanya sudah dirasakan. Jadi dia sudah lama turun ke bumi lagi setelah pemrograman dimensi buatannya mentok—tidak ada lagi sesuatu yang baru yang mengasyikkan.“HAHAHAHA ....” Menertawakan orang-orang yang tenggelam dalam kesengsaraannya. “HAHAHAHA ....” Menertawakan orang-orang yang hanyut dalam kenikmatan duniawi.Atau ....Meninggalkan itu, Kharon Das'Tartia menggunakan avatar dan profil Dewan-Kesatria Seribu untuk masuk ke dalam mimpi beberapa orang dan mempermainkan mereka. Atau masuk ke dalam mimpi seorang pemuda di suatu bangsa untuk menyatakan kalau sang pemuda adalah peserta terpilih yang istimewa, sang pahlawan yang akan menyelamatkan dunia berikutnya, lalu memberikan mimpi-mimpi ajaib tentang masa lalu dan masa depan.Dan, Kharon tertawa terbahak-bahak lagi melihat banyak korban mudah dimanipulasi. Dewan-Direksi Kedua memang ho

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 349: Karena Perbedaan Bukan Kriminal.

    Bersenandung lagu bergenre 'psikedelik' meliputi kamar pribadi seorang ras Angelis dan benda persegi itu punya potret seorang wanita pemilik dua sayap putih bersih dengan seorang anak kecil yang bersanding dengannya. Karena bingkai foto itu memori bersama sang ibunda lagi-lagi terputar di kepala Aren. Motivasi untuk menjadi bagian pengelola dunia Aura dan melestarikan atau mengembangkan kejayaan bangsanya mestinya senantiasa memandunya ....Kendatipun keadaan dan pikirannya terus memperlihatkan betapa kegagalan jauh lebih dekat padanya seakan dia harus mengganti tujuannya. Atau ... dia tahu seharusnya tidak ada alasan tepat untuk menyerah. Seketika kehadiran Pewaris Aura Cahaya itu, pergerakannya yang berani, pengaruhnya yang sangat radikal akhirnya—terlepas dari sisi gelap Auran Cahaya yang sangat wajar—memantik kesadarannya. Mempertontonkan alangkah pentingnya suatu kemajuan ....“... perubahan dunia Aura hanya bisa terjadi kalau kekuatan kolektif menghendakinya, maka bergabunglah

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 348: Maaf, Tidak Ada Waktu Untuk Berhenti Berbuat Baik Dan Benar!

    3471-04-Pisces. (Musim Hujan). Seperti halnya dipukul 20:11 malam bersalju ini, akan datang sejumlah tamu kehormatan. Mereka harus membahas isu yang belakangan mulai kedengaran. Sehingga restoran bertema klasik di tengah kota Polic ini harus ditutup demi memberikan keleluasaan bagi tokoh-tokoh penting itu. ”Ahh ... selamat datang. Selamat datang, kawanku ....“Demikian bagaimana pria berkumis hitam tebal itu menyambut tiga individu yang sama-sama telah mengenakan busana hangat khas bangsa Selatan. Sebuah meja bulat kemudian mereka tempati, duduk pada kursi yang telah disediakan. Sedang para pengawal atau para loyalis mereka berdiri di belakang mereka mengamankan situasi agar kondusif.Pria botak dengan tato naga di kepalanya (seorang pejabat kota Polic, pria 41 tahunan, bernama Mavelis Du Runun), pria tunanetra berambut putih uban (seniman patung berumur 37 tahunan, bernama Naxim Run'Nuan) dan Tetua Ruruia adalah tiga tamu terhormat yang telah dinantikan sang pria berkumis hitam te

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 347: Kukira Hanya Aku Yang Stres, Ternyata Mereka Lebih Stres.

    Hari kini berganti diiringi bunga-bunga salju yang tertumpah dari hamparan awan-awan kelabu. Siang yang tidak cerah sama sekali itu kelihatan tidak menyehatkan ....Sementara di Penjara Makam ....Seorang sipir asyik berdiri menyaksikan berita-berita aktual dunia Aura dari sebuah televisi tabung di atas meja. Ini merupakan ruangan medis di gedung nomor Empat Penjara Makam. Ruangan bertema gotik dengan empat kasur pasien yang disekat oleh tirai-tirai nuansa kelabu dan hanya satu kasur yang diisi.Berita itu juga mengekspos Eriel bersama pergerakan Ekosistem Dunia Aura; yang bukan deklarasi perang, bukan menguasai dunia, bukan pula pemusnahan negara-negara dunia. Namun, kalimat Reformasi Ekosistem Dunia Aura itu sendiri sebetulnya sudah menjelaskan keseluruhan niat dan pekerjaan mereka ....3471-03-Pisces. (Musim Hujan). 13:12 ....Juga ... ada Ereia yang berdiri dengan raut muka serius. Ada seorang pria kurus bersetelan jas formal sebagai pengacara. Pun ada seorang wanita sebagai psik

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 346: Bawa Tubuhku Ibu, Aku Ingin Mati Dan Terlupakan.

    Dipertanyakan. Dipertikaikan. Dipersoalkan mengapa cara kerja Demu Runun sebagai pimpinan klan Aqoua berubah—dalam konotasi negatif. Apalagi berkenaan proyek egaliter siluman-manusia yang tidak lagi jadi perhatian utama. Pernyataan Demu tentang solusi bagi kaum Siluman adalah dengan menempatkan mereka di tempat yang cocok dan aman atau menempatkan siluman di daerah yang jarang dikunjungi manusia telah menuai pro-kontra. Itu bahkan kurang dimengerti atau diperdebatkan oleh para petinggi klan lainnya. Klan Aqoua memang tidak sama dengan klan kaum Siluman lainnya, walaupun klan Aqoua sendiri merujuk pada suatu bangsa Siluman yang bercampur dan sudah pasti tidak dapat lepas dari indikator kaum Siluman. Garis keturunan mereka telah acak; campuran genealogi manusia dengan siluman. Terlebih lagi klan Aqoua telah tercemar unsur politis dan itu belum dengan faktor eksternal lainnya. Namun, karena klan itu menuntun sejumlah proyek dan golongan individu yang tidak kecil, satu langkah sang pimpi

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 345: Hiduplah Seolah Kamu Baru Terlahir Kembali.

    3471-29-Cancer. (Musim Kemarau). Hari itu tiba! Ramai. Sibuk. Dijaga ketat oleh ratusan personel militer gabungan negara Barat-Daya. Antusiasmenya kentara membara. Ratusan atau bahkan ribuan individu menghadiri acara. Bukan hanya dari kalangan masyarakat jelata, tapi anggota dewan kota, kaum Siluman, para pejabat negara Barat-Daya, pedagang, anggota Party-Aura dari setiap bangsa di benua Barat hingga tokoh-tokoh masyarakat turut menghadirinya. Juga nantinya akan disiarkan oleh stasiun televisi nasional bangsa Barat-Daya atau bahkan diberitakan ke sejumlah negara. Sedikit dari mereka telah membaca buku yang sudah Eriel terbitkan, tidak sedikit pula yang datang sekadar penasaran atau malah mencari celah kesalahan Eriel untuk dihinakan. Tidak ketinggalan Aren beserta ketiga kerabatnya telah menginjakkan kaki di tempat ini. Berlokasi pada sebuah gedung berlantai 4 yang menyerupai pohon beringin nan besar, dengan tanpa dedaunan hanya akar gantung yang rimbun di tiap cabang-cabangny

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 344: Mengapa Kami Harus Mempercayai Sesuatu Yang Tidak Bisa Dibuktikan?

    Pemahaman Transendental tidak sama dengan pemahaman Eksperimental dan turunan lainnya, bukan juga pada materialistis. Dalam konteks yang luas bahkan dikabarkan pemahaman Eksperimental dan lain-lain merupakan butiran bukti dari pemahaman Transendental, atau justru memiliki konteks yang berbeda yang tidak saling berhubungan. Para Ahli Auranias yang sudah mengalaminya dengan cara yang maksimal dan terbaik—dalam versinya—akan memiliki pengertian baru maupun ilmu baru yang lebih relevan. Dengan demikian, penalarannya akan lebih kuat menyoal tentang siapa pengamatnya, apa motivasinya dan apa bahan bakarnya. Sebagaimana yang Pewaris Aura Cahaya itu alami. Untuk menyinkronkan Inti Eksistensi Eriel dalam skrip Pemrograman [Pemrograman: Inti Eksistensi] dibutuhkan waktu 231 tahun, kemudian membutuhkan 353 tahun untuk mengaktivasi [Program: Interupsi Mikrokosmos], dan 237 tahun untuk mengaktivasi [Program: Interupsi Makrokosmos], sementara kode-kode Aura tipe Transendental lainnya sebagai penun

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 343: Kebenaran Tidak Selalu Berbanding Lurus Dengan Kenyataan.

    .... hidup dalam masa lalu atau tidak pernah hidup di masa sekarang? Mengingat, masa lalu yang belum selesai terkesan harus diselesaikan ....Karena pada akhirnya, itu menghantuinya seperti sakit gigi di tengah malam. Menimbulkan mimpi yang absurd bagaikan dikala demam tinggi datang. Sekelebat demi sekelebat bayang-bayangnya tampil ....'... kita akan meraihnya bersama-sama ....''... namaku akan jadi nama sebuah zaman ...!''... akan ada zaman atas namaku ...!'Siapa sangka, Kael terpaksa dipindahkan pada ruangan isolasi kelas S. Sekujur tubuhnya dibalut pakaian khusus yang mengikat kedua tangannya secara kuat, diikat lagi seluruh tubuhnya dengan rantai berbahan tertanium. Mematikan fungsi kedua tangannya, dan bahkan kedua kakinya kesulitan berjalan. Ruangan yang lebih kecil (2X2 meteran), lebih pengap dan gelap tanpa pencahayaan sekarang jadi tempatnya menetap.Dinyatakan bahwa pemberontakan yang dilakukannya saat para sipir melakukan pemeriksaan merupakan penyebabnya seperti itu. A

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 342: Kita Depresi Untuk Memahami Kalau Kegelapan Itu Tidak Selalu Tentang Malam.

    .... jelas erat kaitannya terhadap pikiran, emosi dan masalah perut yang kemudian merangkak jadi semacam 'konstruksi motivasi' tentang mengapa semua ini sangat harus dilakukan, sebagaimana seorang pria tua dari ras peri yang merasa penting untuk menyelamatkan pikiran orang-orang disekitarnya, dan meluapkan peringatan:“... hendaknya kita menentang keras narasi yang dibangun Sistem-Aura ...! Lantaran konsepnya telah sangat sesat dan menyesatkan! Sesudah bermain di dunia ini kita pasti kembali pulang ke tempat di mana kita berasal ..., dan itu tanpa omong kosong terjebak dalam Realita-Realita yang bersifat delusional ... saudara-saudari semuanya, jadi, mari kita tolak konsep yang salah dan bergegas menerima konsep yang benar ...!”Bahkan sekalipun pria itu melakukannya nyaris di setiap hari, berpidato, menyebarkan pamflet yang diklaimnya berisi aksioma, warga kota Internial maupun orang-orang yang berlalu-lalang di atas trotoar itu bersikap seolah tidak mempedulikannya. Tetapi, lonceng

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status