Beranda / Pendekar / Sistem Aura (Infinity) / Episode 154: Bukanlah Gaya Kami Mengemis Keadilan Kepada Pahlawan Dunia Fiktif.

Share

Episode 154: Bukanlah Gaya Kami Mengemis Keadilan Kepada Pahlawan Dunia Fiktif.

Penulis: Radif
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Episode 154: Bukanlah Gaya Kami Mengemis Keadilan Kepada Pahlawan Dunia Fiktif.

21:05.

Apartemen Fiil merupakan tempat menetap Arata dan kawan-kawannya. Gedung apartemen yang akan terlihat seperti 'C' andai ditinjau dari udara, berlantai 15, penuh kristal dan cat pola batik serangga. Tempat ini pula sebagai tempat tinggal Zihao serta kakak perempuan dan mamanya.

Setelah makan malam bersama keluarga kecilnya ia dan sang kelinci bersayap masuk ke kamarnya untuk membaca ulang novel berjudul Adiwira Aura-Cahaya Apokaliptik. Duduk mantap pada kursi meja belajarnya dengan jendela kamar yang tertutup rapat agar dingin tidak mengintervensi kehangatan ruangan.

Diantara trilogi novel Adiwira Aura-Cahaya adalah novel tersebut yang baginya paling mengorbitkan khayal angan-angannya. Selain kabarnya ini berlandaskan kisah nyata, sebagai anak-anak kisah ini yang paling mudah dipahami dan tanpa mencampuradukan unsur kepercayaan. Semata-mata hanya hiburan ceria belaka.

Hanya saja, alasan mendasar me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 155: Perdamaian Semu, Perdamaian Yang Harus Dirusak.

    Episode 155: Perdamaian Semu, Perdamaian Yang Harus Dirusak.Kota Eden ....Imbang. Satu kata itu sudah merepresentasikan hasil dari segala usaha Haruka Lin—konklusi pertarungan berakhir imbang diambil dari ketidaksanggupan mereka melanjutkan lagi pertempuran, dan keduanya sepakat untuk tidak membunuh atau mencari siapa yang kalah. Keyakinan bahwa lawannya tidak akan mampu beradaptasi dalam air—menjebak lawannya dengan mengarahkan pertarungan pada kolam renang—atau membuatnya tersengat listrik, atau membuat matanya kelilipan dengan terpaan salju, membakar lewat api unggun, dengan melempar piring, dengan dua ekor kucing yang lewat, semuanya itu tidak berdampak bagus. Lawannya yang berambut hitam gimbal bernama Orema ternyata tidak selemah yang diestimasikan. Dia secara apik mampu mengantisipasi banyak teknik ofensif secara efisien. Teorinya terpatahkan, strategi yang Haruka kira sanggup mengantarkannya pada kemenangan nyatanya nihil. Walau ia sempat berspekulasi akan sang lawan ya

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 156: Seekor Keledai Menolak Jatuh Untuk Yang Kelima Kalinya?

    Episode 156: Seekor Keledai Menolak Jatuh Untuk Yang Kelima Kalinya? Kota Gandarna .... “Tuan Presiden! Tuan presiden, kita telah kehilangan nyawa!” Sebuah rumah gadang warna monokrom tengah dijaga ketat militer angkatan darat. Beberapa loyalis serta pendukung Presiden Eidris berkumpul di sini. Ruang utama—sebuah ruangan luas yang hanya ada beberapa sofa, dengan dinding bercat putih—ini serentak mencekam saat beberapa Auranias datang mengumumkan kabar buruk. Tiga Auranias Merah menghadap Presiden Eidris yang tengah duduk pada sofa tunggal di antara beberapa loyalisnya. “Apa yang terjadi? Bukankah kita sepakat untuk tidak bunuh-membunuh?” heran Presiden Eidris. “Ada pihak ketiga! Ada pihak ketiga!” “Mereka wafat, putra-putri teman-teman kami wafat hanya karena dituduh pengasong sosial non-pemerintahan!” Eidris tercenung resah. Setiap individu menanti sikap dan keputusan apa yang sang presiden akan ambil. Jelas-jelas kepemimpinannya dipertaruhkan saat ini. “Kita harus pera

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 157: Tanpa Tekad Yang Kuat Jalan Yang Mendaki Tidak Dapat Dihadapi.

    Episode 157: Tanpa Tekad Yang Kuat Jalan Yang Mendaki Tidak Dapat Dihadapi. 16:22. Bangsa Selatan-Kelabu .... Wilayah hutan Timur .... 'Thung'. 'Thung'. Sipongang benda Pusaka yang dibenturkan pada tanah disertai Aura Cahaya nampak berpendar kelap-kelip. Rupanya di antara deretan pepohonan itu Perdana Menteri Eriel tengah melatih ilmu Aura Eksperimental [Supremasi Pusaka] yang akan diciptakannya sendiri. Sekaligus supaya mendapatkan ilustrasi dan tidak memakan banyak durasi, maka kitab Aura Cahaya miliknya dijadikan panduan dalam mengimplementasikan eksperimennya. Beruntung dirinya dibekali daya perseptif sehingga hanya dalam waktu 23 jam ilmu Aura Eksperimental [Supremasi Pusaka: Ombak Laut] yang pernah dikonkretkan siluman Laut dapat pula dikuasainya. Dua hari lebih ini dirinya menempa dalam pelatihan diri, dan saat ini ilmu Aura Eksperimental [Supremasi Pusaka] yang kedua tengah dipersiapkannya. Menarik napas dalam, lalu mengembuskannya kuat-kuat. Mata terpejam. Alira

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 158: Tentang Rasanya Kebenaran Yang Semanis Bulan Madu.

    Episode 158: Tentang Rasanya Kebenaran Yang Semanis Bulan Madu. 18:14. Senja berkabut dalam terpaan hujan salju. 'Dhuafh'. Satu tinjuan-Aura telak dari Arata memusnahkan kloning siluman tikus.{Persediaan pil Energi-Aura tipe 'A': 2 (Arata).}Kael, Arata dan Yi Neira sukses memasuki gorong-gorong perumahan Kristal Tiga—saluran air yang punya aroma bau kecoak, dinding yang mengilap dan berlumut dari bebatuan kristal biru, penerangannya berasal dari batu Kristal Kuning—dengan kerepotan menghadapi puluhan duplikat siluman tikus. Tidak mulus perjuangan mereka untuk bisa sampai ketitik ini. Luka-luka berdarah sudah sering mencoret-coret tubuh, merusak busana mereka. Sementara Energi-Aura tidak lagi aneh dikuras banyak agar selalu dekat-dekat dengan keselamatan. Kael tidak hanya menganggap ini sebatas bantuan, tapi latihan mengolah kemampuan seni beladirinya pun dilangsungkan berbarengan. Mengasah insting, intuisi, dan gerakan. Dengan beberapa hantaman keras dari ujung panahnya beberap

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 159: Seorang Pahlawan Yang Tidak Butuh Pengakuan Publik.

    Episode 159: Seorang Pahlawan Yang Tidak Butuh Pengakuan Publik. Secara historis manusia Ras Daun merupakan salah satu penduduk asli bangsa Laturnia. Banyak sejarawan sepakat bila manusia ras Daun adalah nenek moyang Pewaris-Aura Kuning, kaum yang terlupakan, tapi sekaligus ras manusia tertua yang masih bertahan di bumi Aura ini. Ketika terjadi purifikasi Sistem-Aura mereka menyebar ke daratan Selatan dan daratan Barat, sayangnya mereka kalah dalam perang Dominasi ras dengan kaum Barat, tetapi mampu menang melawan manusia ras Syinias (ras manusia asli bangsa Selatan). Disatu sisi, ras Daun bukanlah manusia yang senang berperang atau memperbudak, justru mereka lebih menonjolkan sisi kolaboratif pertanian. Ras Daun inilah yang diyakini dan tertulis dalam banyak literatur Selatan sebagai kelompok manusia kedua yang membantu manusia Selatan mengembangkan agrikultura dalam bidang buah-buahan. Karenanyalah, ras Daun lebih mendominasi wilayah Barat Daya dari daerah luar bangsa Selatan, be

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 160: Supaya Apa Kita Hidup? Supaya Apa Kita Hidup?

    Episode 160: Supaya Apa Kita Hidup? Supaya Apa Kita Hidup?Kota New Feel ....Apartemen Fiil yang berpendar lampu-lampu kristal ....Malam-malam seperti ini bocah-bocah apartemen baru saja menuntaskan permainan sepak bolanya. Kael bahkan ikut bersama mereka.Satu persatu mereka kembali dalam kamar apartemennya masing-masing disertai kemarahan keras oleh beberapa orang tua mereka—ya, itu wajar, lagian bocah konyol mana yang melangsungkan sepak bola di tengah malam dan pulang pada pukul 01:27.Kael di lorong hendak membuka pintu kamarnya. Tetapi tindakannya tertunda karena mendapati sosok wanita jelita yang terduduk dalam kondisi tidur di samping pintu. Begitu wanita itu dibangunkan, Kael justru mengenalinya. Sosok wanita cantik yang punya rambut krem bergelombang dengan busana hangat model gotik serba warna hitam: Jiang Jie.Jiang Jie semulanya bertingkah panik mengetahui pria yang dicari-cari dan dinantinya sudah hadir berhias senyuman kasual di mukanya. Mereka segera bangkit berdiri

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 161: Kalau Sudah Benci, Emas Pun Akan Dianggap Tahi.

    Episode 161: Kalau Sudah Benci, Emas Pun Akan Dianggap Tahi. 08:42.Sudah berangkat dari pagi Ineia Aurora untuk dinas. Seragam loreng warna kelabu-merah, berbalut rompi hitam, tudung rompi, sapu tangan, tongkat listrik, dan segala penampilan serta alat-alat khusus militer Pasifikasi sudah rapi membungkus tubuh ramping Ineia. Kini dirinya dan regunya—lima individu yang dipimpin oleh seorang sersan dengan nilai rapor tertinggi—berpatroli menyusuri jalanan perumahan dinas kota. Perumahan elite pejabat kota. Tidak hanya menyaksikan beberapa pihak memperbaiki kerusakan atau membersihkan lingkungan sekitar, Ineia juga berbincang-bincang dengan rekan-rekannya sekalian siap sedia menangkap pihak-pihak yang bengal. Kabarnya, pihak militer Pasifikasi banyak menerima laporan kriminal lebih banyak tiga hari kebelakang ini. Tumpukan laporan pelecehan seksual, rudapaksa, pembunuhan berencana, korupsi, atau penyelundupan barang ilegal memenuhi meja kerja. Konfrontasi politik nasional memang te

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 162: Skenario Kuno Mengendalikan Rakyat Adalah Menakut-Nakutinya.

    Episode 162: Skenario Kuno Mengendalikan Rakyat Adalah Menakut-Nakutinya. 12:09. Salju libur menghujani kota New Feel, tapi awan-awannya yang seolah kekenyangan tidak akan ragu untuk menumpahkan semua isinya kalau-kalau waktu sudah memaksanya. Di samping itu, aksi massa sudah berakhir atau ditunda. Sehingga aktivitas masyarakat bisa berjalan normal kembali. Dan terprovokasi oleh didihan kasmaran di dalam benaknya, seorang wanita sudah berpenampilan anggun—penampilan ala gotik—hanya demi dipandang oleh sosok pemuda yang dikaguminya. Sebuah mal pada pusat kota New Feel yang penuh kilauan kristal dikunjungi oleh Jiang Jie, Ima dan Kael. Sebenarnya berkeliling demi hanya memuaskan keinginan Jiang Jie. Ketika Jiang Jie hendak membelikan pemuda gondrong itu jam tangan baru, pemuda itu menolaknya. Ponsel, pakaian baru, parfum, kacamata, deodoran, sikat gigi, piring cantik berpola bunga-bunga atau celana dalam pola catur Kael tetap dengan teguh menolaknya. Kecuali untuk suatu benda;

Bab terbaru

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 299: Karena Kebahagiaan Itu Membosankan, Sama Membosankannya Dengan Penderitaan!

    Episode 299: Karena Kebahagiaan Itu Membosankan, Sama Membosankannya Dengan Penderitaan!'Wush'.Sekelebat bayangan kemerahan pekat melintas di hadapannya. Gaun merah yang menjuntai hingga ke tumit kaki berkibar mistis dengan dua mata yang bersinar putih menyilaukan mengintip dari rambutnya yang hitam amat panjang serta-merta dikenali Eriel De Atria sebagai Azusa Mingxia, Pewaris Aura Cahaya terakhir di benua Selatan.Bagian mengejutkannya ketika sosok Azusa berintegrasi dengan Eriel selayaknya air dan basahnya diiringi ribuan pasukan yang siap melawan sesosok pria gondrong berbusana urakan yang mengangkat pusaka Tongkat-Kujang Berlian. Suasana dimeriahkan lagi oleh berlangsungnya gerhana matahari serta beberapa meteor kemerahan yang menghujani wilayah Selatan. Fenomena alam yang sekalian dieksploitasi oleh Eriel dan sosok pria gondrong demi memperoleh kualitas Aura Cahaya lebih tinggi. Guru Erika pun bahkan bergabung mendukung pria Auranias Cahaya itu.Dan jiwa Azusa Mingxia yang seak

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 298: Seperti Menyaksikan Benda Yang Belum Pernah Ada Di Dunia Ini.

    Episode 298: Seperti Menyaksikan Benda Yang Belum Pernah Ada Di Dunia Ini.3469 / 03 / Leo (Musim Semi). 12:05.Ruruia hanya bingung harus bersikap seperti apa saat yang didapatkan adalah sesuatu yang tidak terencana sejauh hidupnya. Walau bagaimanapun keadaannya tekadnya kokoh kepada alasan dia memulai. Yang lebih baik dari itu adalah tidak satu pun yang menyadari niat terselubungnya. Kemenangan kelompoknya tidak hanya mendapat apresiasi dari masyarakat, penghargaan berupa materi dan medali diserahkan pemerintah kota Diwa kepada kelompok Tunggalitas—ya, tidak diragukan lagi, para petinggi Tunggalitas yang mendapatkan manisnya sedang anggota-anggota dibawahnya cukup mendapatkan hikmahnya.Ratusan sampai ribuan individu rela menyesaki area rumah megah Ruruia hanya demi menyaksikan sekaligus menyambut ketua baru Tunggalitas. Amat ramai. Sampai-sampai disiarkan langsung oleh salah satu stasiun televisi lokal sebab peristiwa ini sangat historis bagi tiap-tiap kalangan yang terlibat di da

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 297: Hidup Ini Jadi Berat Karena Sebagai Hal Yang Tidak Diinginkan.

    Episode 297: Hidup Ini Jadi Berat Karena Sebagai Hal Yang Tidak Diinginkan.Tensi pertarungan lebih tinggi dan intensitas serangan lebih rapat. Sangat ambisius dan agresif bagaimana mereka bertempur. “GYYAAAAAAAAAH ...!” Odero mengaktivasi [Sisik Seribu Api] yang mengejawantahkan ratusan bola-bola api seukuran bola tenis tepat memberondongi Aleon.'BLARSH'.“... [Benteng Timur] Aktif!” Bersama kecekatan Aleon yang luar biasa sebuah serangan balik diserahkannya, “[Seribu Duri Salju] kombinasi [Gelembung Udara Peledak] ...!”'BOOMM'.'BOOMM'.Kendatipun mati-matian serangan jarak jauh-dekat silih berganti belum ada tanda siapa yang dipastikan mencapai garis kemenangan.Begitu duel tiba dipukul 15:37, Energi-Aura milik Odero yang telah menipis dan keadaan yang menyudutkannya menciptakan alasan untuk menabrakkan dirinya menuju satu pilar. Berniat meledakkan semuanya. 'DHUAAARSS'.Selepas berhasil, keseimbangan keempat pilar berantakan. Suplai unsur alam kepada Aleon terhenti. Dan tidak

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 296: Mati Dalam Kebebasan Lebih Baik Ketimbang Hidup Dalam Perbudakan.

    Episode 296: Mati Dalam Kebebasan Lebih Baik Ketimbang Hidup Dalam Perbudakan.3469 / 02 / Leo (Musim Semi).Aleon selaku pimpinan serikat kaum siluman Selatan-Putih belum kalah mempertahankan ideologinya sekalipun dengan telak dan merugikan kelompoknya telah dikalahkan—sampai mencelakainya malah.Pertempuran di hutan Rambut Alam telah tuntas, tapi banyak target operasi yang entah bagaimana melarikan diri tanpa malu-malu, tanpa dapat dihentikan saat keadaannya sangat mendukung penangkapan besar-besaran. Ada yang melakukan pembelotan atau telah terlibat situasi pelik yang menyebabkan itu lazim terjadi.Tidak diragukan lagi,—meskipun enggan diakui—sebagai salah satu yang melarikan diri dari operasi tersebut ialah Aleon dan tokoh-tokoh kesayangannya. Sementara sekutu-sekutu Odero menuntaskan urusannya masing-masing, dia dalam kemantapan hati sendirian mendatangi lokasi keberadaan Aleon. Tidak sulit baginya menemukan siluman singa itu selagi Odero sendiri yang mengumumkan dalang atas kek

  • Sistem Aura (Infinity)   Bab 9: SISTEM AURA V.7.5 (Peserta Primordial).

    Bab 9: SISTEM AURA V.7.5 (Peserta Primordial).'Di luasnya alam semesta Aura ini ... ada yang mengawasi mereka.'Menyaksikan data-data alam semesta Aura dan Gudang Ilmu-Ilmu Aura, siapapun pasti takjub akan semua pengetahuan bagai tak berujung itu, yang apabila dicatatkan sebagai sebuah buku anak-anak pun tidak akan keliru dalam menebak bahwa manusia biasa akan kehabisan umurnya sebelum mampu merampungkan semua detail yang ada. Ya, itu terdengar seperti lelucon atau lebih konyol lagi.Dan semua usaha para Programmer Aura untuk menyatukan setiap generasi dengan cara yang sangat variatif gagal total dan malah sebaliknya, pembentukan heterogen menjadi persaingan antar departemen permainan dunia yang beralih perselisihan abadi tak berujung. Satu-satunya jalan keluar sebetulnya hanyalah pemusnahan secara tak bersisa.Menyebabkan kerumitan masif, kebingungan tanpa ujung dan melontarkan ribuan pertanyaan dari mereka-mereka yang menuntut kejelasan mendalam, “Mengapa Sistem mengondisikan ske

  • Sistem Aura (Infinity)   Bab 8: SISTEM AURA V.7.5 (Peserta Primordial).

    Bab 8: SISTEM AURA V.7.5 (Peserta Primordial).Mengingkari prinsip kinerja alam semesta bagi Solum bukanlah kemustahilan. Dialah yang mendesain hukum semesta Aura. Membangun atau menghancurkan peradaban. Sebagai satu dari beberapa Programmer yang utama. Sang pimpinan Departemen Permainan Dunia Sistem Dewa-Dewi. Dalam kasus itu, beberapa sebutan istimewa tersemat kepadanya, walaupun yang paling kontroversial adalah kemampuannya dalam meretas Sistem lalu memanipulasi seluruh dunia.Dari sana tidak perlu ada yang diherankan, gelar dan ilmunya melampaui seluruh peserta di dunia Aura. Lebih baik dari itu, usianya yang sangat panjang melebihi umur alam semesta Aura. Dirinya lebih dulu eksis daripada kehadiran dunia Aura itu sendiri. Menjadi saksi banyak peristiwa dan hidup-mati makhluk-makhluk permainan. Sebelumnya bahkan ia telah menciptakan permainan dunia sesuai visual imajinasinya. Heroik, antagonistis, nyata, maya, kasar atau segala sesuatu yang eksis di semesta Aura telah diketah

  • Sistem Aura (Infinity)   Catatan Akhir Novel

    Halo.... Salam hangat dari Penulis Sistem Aura Infinity.Maaf telah menunggu lama...Karena Ada beberapa soal yang harus penulis rampungkan, maka novel ini akan dilanjutkan setelah penulis menyelesaikan urusannya. Tentu dengan upaya agar gaya penulisan yang lebih ringan dan informatif (ya semoga saja) ....Terima kasih untuk yang berkenan membaca atau selainnya, penulis sangat mengapresiasi itu.maaf untuk banyak kesalahan dan kalimat yang menyinggung. Sungguh penulis hanya bermaksud menghibur dan moga tulisan sederhana ini bisa jadi Manfaat besar dalam kenyataan para pembaca....Nantinya penulis akan buatkan episode tambahan lebih dulu sebelum memasuki jilid 3. Beberapa episode jilid 2 pun sudah penulis revisi--artinya novel ini masih Berlanjut Sekalipun Sepi Peminat. Kalau semua ini kurang memuaskan, atau bahkan buruk yaaaa... aku kembalikan pada kebijaksanaan para pembaca....Terima kasih...

  • Sistem Aura (Infinity)   Bab 7: SISTEM AURA V.7.5 (Dewan Keadilan 0).

    Bab 7: SISTEM AURA V.7.5 (Dewan Keadilan 0).Bangsa Tanah / Eartheia ....Konon nomor 0 adalah angka terakhir yang ditemukan setelah melalui angka 1 sampai sembilan ....Pun konon, siapa yang terkoneksi dengan Sistem secara langsung dia adalah budak dari Sistem itu sendiri. Tidak ada yang begitu peduli pada seorang pria yang hidup sendiri dan terbuang di hutan Ozon selain dirinya sendiri. Bertahun-tahun di sana, bahkan biarpun dia terlahir dari keluarga yang paling dihormati di desanya, dia tampak selalu terasingkan tidak seperti anggota-anggota keluarganya, mengerjakan apapun selalu seorang diri.Semua bermula saat diantara kedua saudara kandungnya dia adalah si bungsu (anak ketiga) yang tidak mewarisi Aura; non-Auranias. Tidak sedikit pun berminat melestarikan pemahaman keluarganya yang konservatif; Ortodoks-Aura. Satu-satunya anak yang berbeda, yang vokal mengingkari cara hidup keluarganya. Memiliki cara pandang sendiri mengenai dunia Aura dan cara kerjanya. Tidak sepakat harus se

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 295: Ketika Sudah Punya Segalanya Kita Umumkan Bahwa Hidup Ini Mudah Dan Indah.

    Episode 295: Ketika Sudah Punya Segalanya Kita Umumkan Bahwa Hidup Ini Mudah Dan Indah. 18:44.Badai salju!Dalam rangka bermain bersama teman-temannya Zihao terpaksa menundanya lantaran derasnya arus badai yang menerpa Kota New Feel dan sekitarnya. Akan amat berbahaya kalau ia bermain di luar ruangan dalam cuaca yang dapat menerbangkan dua ekor kuda.Sekarang di kamarnya, Zihao menikmati lagi masa kanak-kanaknya dengan membaca komik Adiwira Auranias Cahaya Generasi Klasik. Komik yang cocok buat anak seusianya. Bahasa yang ringan tidak berbelit-belit, topik yang santai tidak berlebihan, banyak humor yang pas, tanpa bualan-bualan kontroversial, tanpa bunuh-membunuh, benar-benar pantas untuk melepaskan penat dan menghibur diri.Namun, begitu kebosanan mengintervensi jiwanya, dia meninggalkan kamarnya untuk lalu duduk bersama Mama-nya di sofa ruang utama. Sambil menonton acara televisi yang kesulitan mendapatkan sinyal karena badai yang berlangsung, sehingga hanya beberapa stasiun televi

DMCA.com Protection Status