Episode 163: Seorang Pahlawan Yang Jadi Korban Penantian.Ada dua orang anak laki-laki yang heran terhadap bangsanya sendiri.Tentang mengapa harus selalu ada kerusuhan yang merajalela. Tentang perang yang katanya cinta damai. Tentang perpecahan yang katanya cinta persatuan. Tentang belenggu yang katanya cinta kebebasan. Tentang perselisihan yang katanya cinta kebenaran. Demi mengetahui segala alasan substansialnya keduanya berjuang mencari tahu sendiri.Naik gunung, masuk gua, menyusuri rawa-rawa, dan bersusah payah mencari fakta. Tapi itu tidak cukup membuktikan banyak hal. Hingga suatu saat mereka mendapati dua tokoh bertopeng cermin tengah sengit bertarung dengan dua tokoh bertopeng cermin lainnya. Mereka berbeda, nampak dari warna jubah lonceng mereka yang berlainan; warna hitam dan warna putih. Keempat tokoh itu bertempur demi perkara yang kedua anak itu tidak ketahui. Begitu selesai, dengan hasil seluruhnya tewas, dari sanalah, diketahui bahwa mereka merupakan agen rahasia
Episode 164: Sampai Kapan Menunggu Pahlawan Memberikan Keadilan?3466 / 14 / Aquarius, (Musim Dingin).10:11.Desa Moon ....Hari ini beberapa regu militer Pasifikasi menyusuri jalanan bersalju. Repot-repot berpatroli. Masyarakat desa Moon sedang giat-giatnya mendekonstruksi daerah terdampak bencana. Bahu-membahu membangun lagi desa yang mereka cintai. Sementara mereka-mereka yang sempat mengungsi mulai punya alasan untuk kembali pulang. Karena masih membekas erat dalam ingatannya.Orang tuanya yang sehat, ceria dan selalu menyempatkan waktu membantunya dalam berlatih ilmu Aura telah menyuguhkan kenangan manis yang muskil terlupakan. Diterpa hujan salju intensitas sedang, cewek berjaket bomber warna putih berjalan pelan hati-hati. Dirinya sudah di halaman depan rumah bergaya jamur monokrom yang tiada lain adalah rumah orang tuanya. Ada empat individu yang sudah menanti di beranda rumah. Dua diantaranya duduk di kursi roda, dua individu lainnya adalah paman dan bibinya.Sebab ini m
Episode 165: Doa Yang Dilangitkan Hanya Untuk Hiburan Belaka Dari Ketidakberdayaan Mengubah Keadaan. 3466 / 16 / Aquarius, (Musim Dingin). Tidaklah berlebihan mengapa ada seorang manusia yang merasakan impresi keindahan dalam kesemrawutan hidup saat jiwanya teralihkan oleh sesuatu di dalam dada yang menghangat istimewa. Hari ini indah .... Hari ini indah .... Hari ini indah .... Tidak perlu diucapkan, perasaan itu sudah menjelaskannya. Alangkah melegakan hingga Jiang Jie dengan senang hati bersedia mengalaminya. Di kamar hotel, dia bangun pagi pun tubuh berasa ringan. Mandi dengan riang. Merias diri dengan girang. Menyiapkan sarapan seperti bersenang-senang. Pagi ini cerah di kota New Feel, dengan langit biru bersanding kapas-kapas awan. Sesuatu yang lumrah. Lumrah andai kata ditilik dari latar belakangnya. Karena seumur-umur, sejauh hidupnya yang terjerat belenggu kepasrahan akibat paksaan pernikahan demi hanya melunasi utang, pantas diakui, untuk kali pertamanya Jiang Ji
Episode 166: Perut Keroncongan Tidak Bisa Disuruh Tunggu. 3466 / 17 / Aquarius, (Musim Dingin). —11:06. “... kejahatan yang kotor lagi lebih menyiksa adalah kejahatan yang terselubung, yang tidak disadari ... dan akan konyol rasanya andaikan kita malah berkompromi dengan para penjahatnya ....” Afirmasi itu berasal dari sang pemimpin nomor satu negara Selatan-Putih; Eidris De Atria. Dalam pondok marga Atria dirinya tengah berkumpul bersama seluruh keluarga marga Atria guna mengumpulkan dukungan. Presensi politiknya di sini serempak mengundang minat banyak masyarakat guna turut berkumpul sampai memenuhi ke halaman depan pondok. Kendati Presiden Eidris sebetulnya membiarkan semua rakyat untuk berbaur tanpa sekat, tetap pihak pengamanan presiden perlu membuat jarak antar rakyat dengan pemimpin negara itu. Masyarakat berdesak-desakan untuk sekadar melihat pemimpin mereka. Sedang militer Pasifikasi membuat blokade pada area pondok marga Atria. ”Itulah mengapa diriku berniat membu
Episode 167: Bicara Pada Bocah-Bocah, Bicara Pada Generasi Penerus. 3466 / 18 / Aquarius, (Musim Dingin).—12:05.Apartemen Fiil ....Ketimbang anak-anak bertengkar seperti mafia yang memperebutkan tanah milik rakyat, Kael De Rigel berinisiatif mengumpulkan mereka untuk bermain memarodikan dunia Aura.Alasan tersebutlah yang mengantarkan 20 anak-anak berkumpul riang pada halaman depan apartemen. Rapi dan ramai. Mereka memarodikan zaman Aura Laier yang penuh manipulasi dengan pembawaan yang ringan.“Ayo klan Bekicot Terbang, kita kuasai dunia dibawah kekuasaan total satu klan!” Bocah laki-laki berciput hitam mengangkat seekor bekicot, tanda memulai perang. Memerintahkan puluhan bekicot miliknya yang sudah ditata rapi di belakang kakinya selayaknya ratusan prajurit yang siap merealisasikan perintah jenderalnya. Namun, alih-alih bergerak maju sesuai instruksi, kebanyakan bekicot justru menciut, masuk ke dalam cangkangnya karena dinginnya salju seolah sudah melumpuhkan mereka. Dilain s
Episode 168: Tidak Akan Menanti Hujan Mereda, Manis Pahit Kuhadapi. Adalah bangsa Barat-Daya yang memiliki iklim Hibrida, dalam klasifikasi iklim Eronian (memiliki tujuh musim; musim hujan, musim gugur, musim kemarau, musim udara dingin, musim semi, musim panas terik dan musim hangat berlangit biru cerah). Bangsa dengan tanah yang didominasi tanah andosol. Secara historis busana umat manusia benua Barat, atau utamanya Barat-Daya tidak lepas berupa pakaian jeans, gamis warna hijau lemon serta gaun mewah. Favorit mereka adalah kain sutra, dengan warna hijau dan putih atau biru yang paling menonjol. Pada zaman ini umumnya kaum perempuan mengenakkan busana yang modis serta anggun: Gaun bentuk A berbahan sutra dilengkapi jaket jeans kebiruan, sementara celana disesuaikan keinginan. Tidak jauh berbeda dengan kaum wanita, kaum pria lebih mencitrakan modis pun fleksibel. Dengan kata lain, kaum pria umumnya mengenakkan gamis yang dilengkapi setelan jeans; baik celana jeans maupun rompi je
Episode 169: Cinta Yang Akan Membaptis Luka Duka. Kota Interakial ....Akademi Aura Langit Rightenes. Sebagaimana namanya, akademi ini melayang tujuh meteran di atas tanah. Arsitektur bangunan serupa sarang lebah tiga lantai, bentuk pintunya seperti 'O', jendela kaca berbentuk heksagon, warna dinding bercat biru muda seperti langit. Dari jauh, bentuk tempatnya bagaikan piring yang diisi satu donat.Ruangan kelas 5 punya bentuk keliling heksagon, keramik bentuk heksagon, meja-meja murid berbentuk oval dan fleksibel yang dapat digembok dan memiliki ruang menyimpan perlengkapan murid-murid—bahkan seluruh perlengkapan murid-murid sudah disediakan pihak akademi (bukan untuk dimiliki, tapi untuk dimanfaatkan). Beserta bangku yang disusun berderet rapi serta kian menanjak bagaikan anak tangga dan menghadap papan tulis putih. Tapi pelajar kelas 5 tidak sedang di kelas. Mereka tengah berkumpul di lapangan berumput hijau cerah yang telah disediakan banyak hewan. Kelas 5 disibukan dan direpo
Episode 170: Jangan Bimbang, Kita Akan Mati, Pasti Mati, Jangan Bimbang! Untuk menjangkau keahlian besar dibutuhkan usaha yang sama besarnya. Tidak ada yang instan di dunia ini, segala sesuatu harus diusahakan. Bahkan mie yang dikatakan instan sekalipun memerlukan sebuah proses agar mendapatkan 'nikmat instannya'. Makanya, giat berlatih saja tidak cukup, masih butuh pengujian atasnya. “HYAAAAAAT ....!” Bocah sebelas tahun itu berani menceburkan diri pada rawa-rawa yang dipenuhi monster-monster ajaib, atau sebetulnya hewan-hewan ajaib dalam versi lebih ganas. Dimulai dari varian nyamuk-nyamuk yang sebesar jempol kaki Guru Adelin, lintah-lintah yang sebesar telapak tangan bocah cilik, ikan piranha bergigi taring, kalong kapuk yang punya taring tajam, atau bahkan buaya yang dua kali lipat lebih besar daripada aligator, dan monster-monster lainnya yang tidak kalah menakutkan dan mematikan. Dan Aren dengan nekat berjuang menaklukkan monster-monster ajaib yang ada. Tepatnya, ia gan
.... di ruang tamu, orang-orang sangat serius dan beradu argumen. Ini merupakan dialog di hari ketiga .... Sementara untuk hari pertama, semua dirundingkan di balai desa bersama setiap tokoh pembaharu beserta warga setempat yang telah sepakat untuk menguatkan serta mengutamakan sektor pangan, energi, air beserta tempat tinggal untuk warganya dalam menghadapi segala tantangan dunia Aura, termasuk sudah menetapkan standar dan prosedur ejawantahnya. Lalu, di hari kedua, masih di balai desa musyawarah mengarahkan pada kesepakatan bahwa secara keseluruhan sistem desa akan berbasis kepemimpinan total manusia desa Aswad yang beratribut kesejahteraan, keadilan serta kesederhanaan, sedang alat-alat dalam menunjangnya atau untuk melestarikan tujuan tersebut masih menggunakan sistem kekuasaan yang pragmatis (seperti perancang hukum adat, pelaksana hukumnya dan penegak hukumnya).Pun sepakat merenovasi tata ruang desa Aswad yang akan dikerjakan selama biaya memadai. Pencabutan keseteraan hak hidu
'Sang pemenang yang mengambil trofi.'Sebagai langkah preventif dari potensi konflik sosial yang mungkin terjadi adalah melalui pengamanan wilayah yang diperketat. Baik penyebaran informasi, distribusi perdagangan maupun keluar-masuknya orang-orang ke dalam desa tidak lagi terbuka sebagaimana ketika Kael dan timnya bertransmigrasi ke sini. Setelah acara yang disebut 'Peradilan Rakyat' desa Aswad diselenggarakan dengan baik dan benar kegiatan penduduk desa berlangsung sebagaimana biasanya dengan sedikit perubahan mendasar yang dampaknya terasa positif. Kenyataannya, masyarakat sendiri yang menentukan alur kehidupan desa.3471-25-Leo (Musim Semi). 14:11.Dan, sebagian cakrawala terselubung awan-awan kelabu sementara sebagian lainnya biru secerah harapan desa Aswad. Pasar utama desa yang berlokasi di distrik Cahaya kelihatan sibuk dalam rutinitasnya.“... mari dapatkan air hangat! Air mineral dengan harga murah dan sangat berkualitas!”“... ikan tuna, ikan gabus artik, ikan es dan ikan
Lalu, apalagi yang mudah dipahami kalau bukan membersihkan ikan dari durinya supaya aman dimakan?Pasalnya, kenyataan yang dihadapi warga desa Aswad selanjutnya bahkan tidak pernah mereka kira kendatipun secara bersamaan mereka membutuhkannya ....Oshi dan ratusan pendukungnya konsisten mensosialisasikan transisi tata kelola desa Aswad. Pemetaan masalah beserta data yang menginformasikan sejumlah kerusakan struktural akibat kelalaian pengelolanya dipublikasi secara cuma-cuma. Belum ampuh dengan itu, Oshi tidak takut mengangkat ajaran atau cerita-cerita kemuliaan para Aswadiata beserta sepasang anak kembar pemberontak Kerajaan Langit (Batari-Aswani dan Batara-Aswadan) demi menggugah kesadaran penduduk aslinya bahwa Oshi dan segenap kerabatnya datang baik-baik untuk membantu menyelamatkan desa Aswad. Mengangkat narasi kalau para pengelola korup dan pendukungnya sebagai anak-anak Batara-Aswadan yang membawa keburukan, sementara yang berdiri dipihak Oshi dilabeli sebagai anak-anak Batari-
“... tidak boleh menangani masalah kriminal dengan tindak kriminal lagi! Ini akan jadi blunder.”Meninggilah intonasi suara sang Ketua El begitu mendapati rekan-rekan barunya malah menuntut tindakan lebih. Penolakan para pengelola desa mendapatkan serangan langsung dari warga yang menuntut perubahan. Belum dengan kelompok lain yang terdengar menyusup untuk suatu tujuan yang belum diketahui. Setelah kepergian Gunta keamanan agak merenggang tentu karena Ellios Nun'Dias tengah menyusun strategi dan kebijakan baru, sehingga pada saat yang sama membuka peluang konflik terbuka untuk meletus. Dan, warga primitif yang memilih untuk merampok barang-barang sebagai cara bertahan hidup yang paling efisien. Kondisi desa Aswad berangsur-angsur memburuk.3471-02-Leo (Musim Semi). 16:11.Di hari esoknya, masih dalam suasana tegang pertempuran antara Kael dan Siluman Kerbau telah memakan korban jiwa serta luka-luka. Pertempuran yang mendorong mereka ke dalam sebuah rumah makan. Rumah makan Penguinis
3471-01-Leo (Musim Semi). 10:11.'BOOMMM' ... ledakan baru saja merusak gerbang akademi Aura, tapi tidak ada korban yang berjatuhan atau ... belum. “Bantu yang lain ...! Bantu yang lain ...!” desak Kael sembari dengan lihai merealisasikan ilmu Aura tipe Fundamental dalam menghalau dua siluman kerbau tipe Tanah level 55. Tepat di jalan raya. “Atau carilah perlindungan!”“... iya, aku berusaha!” Sury sedapat mungkin beranjak menuju halaman depan rumah besar berbentuk iglo. Membantu dua anak muda yang menghalangi serbuan ratusan monster Semut-Semut Salju supaya tidak masuk ke dalam rumah.'BOOMMM' ....“... serang! Serang!” Dipecahnya kedamaian lingkungan ke dalam gentingnya pertempuran oleh seekor Siluman Kerbau. Berdiri di atas seekor monster Gumpalan Lemak raksasa, di jalan raya. “Para pendatang itu tidak punya hak di sini! Jadi habisi mereka!”Makhluk kegelapan itu mengerahkan puluhan Siluman kerbau tipe Tanah demi menyerang para pemberontak desa Aswad. “GRROOAARRR ...!”Informasi
Penolakan berakhir masalah. Niat baik tidak selalu berakhir baik. Kontrak investasi dan kerja sama berujung sebuah ancaman. Kael dan tim diminta angkat kaki secepatnya dari desa Aswad atau Niraja Gunta mengerahkan militer Adat dalam pengambilan keputusan yang tidak menggirangkan. Dan, tidak akan lama lagi gosip jahat siap menyerbu Kael dan tim secara mengganggu.“... kita angkat ini ke meja hijau. Kita punya bukti dan data perihal skandalnya!” Sampai-sampai Zeno mengajukan tuntutan. “Kita tangkap dia beserta antek-anteknya tanpa perlu repot-repot mengotori tangan kita.”3471-28-Virgo (Musim Semi). 06:11.Tidak butuh waktu lama bagi Kael dan rekan-rekannya untuk di hari berikutnya melakukan rapat darurat. Apalagi Kael mengharapkan pengerjaannya berjalan cepat dan akurat supaya dengan begitu hasilnya dapat lekas-lekas dialami. “Uhuk ... uhuk ...!”Mereka (Kael, Oshi, Ereia, Adam, Zeno, Cyka, Sury, Elaria, Raylio, Dhan dan Nhul) berkumpul di rumah sewa berarsitekturkan iglo dua lantai,
Ramailah isu pemerintah yang hendak mengganti alat transportasi kereta kuda secara massal ke alat transportasi bermesin. Akan ada revisi undang-undang nasional terkait bab alat transportasi. Promosi produk bahan bakar maupun sumber energi melalui media-media populer mulai diintensifkan. Kerja sama terbaru akan dilakukan bersama negara Utara-Daya dan Laturnia. Membelakangi kritik, protes dan demonstrasi sejumlah kalangan yang tidak siap dengan perubahan ekstrem, ketertinggalan dibidang teknologi dan bahkan tertinggal dalam beberapa bentuk pengelolaan memaksa Ketua Rion beserta jajarannya buru-buru mengantisipasi. Ekspansi industri yang menciptakan banyak lapangan kerja sangat erat hubungannya dengan itu—produksi bahan baku untuk didistribusikan pada proyek-proyek lebih besar dan bertahap; untuk jangka panjang. Memanfaatkan kebutuhan pasar sekaligus memanfaatkan embargo dunia terhadap negara Timur-Laut dan perseteruan Utara-Daya dengan negara Laturnia pemerintah Selatan-Putih baru saja
Dan, debu-debu salju berguguran dari langit yang kelabu .... Saat itu pukul 11:01 dan Kael pada akhirnya mau menyempatkan diri memeriksakan kesehatannya. Dia pergi sendirian ketika seluruh anggota kelompoknya disibukkan dengan urusan masing-masing. Tupai terbang albino pun entah pergi ke mana. 3471-13-Virgo (Musim Semi). Rumah medis Kasih-Ayah di kota Null jadi tempat yang cocok untuk masalahnya. Maka sambil mengantre Kael duduk di kursi panjang bersama puluhan pasien lainnya. Sesekali memeriksa ponsel genggamnya, sesekali memikirkan kesanggupannya membeli Pusaka Senapan Panah Berlian, sesekali menyaksikan televisi tabung di atas lemari yang menyiarkan beragam berita aktual atau sesekali berinteraksi dengan orang-orang yang mengenalnya sebagai Auranias Cahaya .... Surat invitasi sudah dikirim pada Niraja Gunta. Data-data terkait sekandal dan tindak kriminalnya telah didapatkan. Saksi beserta anak-anak muda yang kontra pemahaman dan menginginkan perubahan sedang dikumpulkan. Ter
“... tahan mereka! Tahan hingga kata-kata tidak dapat lagi digelontorkan lewat mulut mereka!” Seorang pria gemuk 50 tahunan menitah aparatur keamanan dengan konotasi arogan. Dia malah berkacak pinggang serta mengangkat dagunya untuk merefleksikan superioritasnya.Satu orang ... dua orang ... lima hingga delapan orang dipukul dan ditangkap puluhan personel militer Adat tepat di depan rumah dua lantai berbentuk kupel. Dikelilingi sejumlah warga setempat yang penasaran. Lingkungan sempat terkotori pertempuran fisik yang berujung terkendali. Hujan salju yang deras tidak menghentikan kegiatan politis para anggota militer, pun hati kecil mereka yang membisikkan kalau ini salah tidak digubris. Memilih mematuhi pemimpin mereka yang kuat dan mandiri—dengan keuntungan sosial dan materi membuat mereka tidak punya alasan selain patuh.“... ampuni kami, Pak!”“Ampuni kami ...!”“Kami terdesak. Kami sungguh terdesak keadaan.”Bahkan pernyataan-pernyataan rendah hati dan penyesalan dari para pelaku