Share

67. Kau pukul anakku, kuhancurkan hidupmu.

Aku raih ponsel yang ada di saku celanaku. "Sini Nak, di mana lagi Tante Sukma mencubitmu?"

Ammar membuka celana yang ia gunakan. Ternyata bekas itu tidak hanya di pinggang namun juga di paha. Untuk beberapa detik aku tak dapat bernafas dengan segala rasa sedih ini. Sambil menghapus air mataku, aku foto semua bekas biru di tubuh anakku dengan sangat jelas. Tak ada satu pun yang aku lewatkan. Walau setiap melihat bekas itu hatiku begitu perih.

Ada beberapa bekas yang sudah memudar, namun ada juga beberapa yang masih baru. Ingin rasanya aku memotong jari Sukma yang sudah dengan lancang membuat tubuh putraku seperti ini.

"Sekarang Ammar pakai lagi baju Ammar. Mulai sekarang Ammar akan tinggal sama Mama. Kamu jangan mau jika Papa ngajak kamu pulang ke rumah itu lagi ya, Nak!"

Ammar langsung memelukku. "Papa bilang, Ammar akan ikut Papa. Karena Mama itu pengangguran dan nggak akan bisa menyekolahkan Ammar. Ma, aku nggak sekolah juga nggak apa-apa. Aku nggak mau kembali ke rumah itu, Ma.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Tari Emawan
cerita novel ini benar2 sesuai judul. dr awal sampe akhir bikin mules klo di "simpan"..selamat kk thor, anda berhsl mmbuat pembaca dongkol ga karuan dngn alur dan tokoh2nya..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status