Beranda / Romansa / Simpanan Nyonya CEO / Bab 50. Seprei Ranjangpun Kusut

Share

Bab 50. Seprei Ranjangpun Kusut

Penulis: Andy Lorenza
last update Terakhir Diperbarui: 2024-07-01 04:16:05

“Nggak ada Tante, aku hanya heran aja dengan rumah tangga Tante dan Om Anton. Maaf Tante jika aku telah berburuk sangka dan berfikir yang nggak-nggak,” tutur Roy.

“Hemmm, apa yang kamu pikirkan memang benar adanya. Aku dan Mas Anton memang tidak seperti pasangan suami istri, malahan untuk kamu ketahui selama kami berumah tangga hari-hari yang ku rasakan tak pernah bahagia-bahagianya sama sekali. Semakin hari aku semakin tersiksa dengan semua ini,” mata Angel mulai berkaca-kaca, sepertinya selama ini ia tengah berusaha memendam perasaannya itu dan sekarang ia tumpahkan semuanya pada Roy.

Roy membiarkan saat pundaknya menjadi sandaran wanita cantik bertubuh sintal itu, karena terbawa suasana Roy pun membelai rambut indah panjang tergerai milik Angel. Mereka terlihat seperti sepasang kekasih yang saling menyanyangi, meskipun diantara mereka tidak ada benih cinta yang hadir selain berusaha untuk saling mengisi membuang hadirnya rasa kesepian. Terutama bagi Angel yang sejatinya telah berum
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 51. Karena Kesepian

    “Hemmm, tentu aja nggak Roy. Jika bercinta hanya sekedar melampiaskan rasa sakit hatiku pada Mas Anton, mungkin sejak dulu aku melakukannya dengan pria lain di luar sana. Aku melakukannya dengan mu, karena memang aku benar-benar menginginkannya. Dan itu terbukti berkali-kali aku meraih puncak saat bercinta denganmu,” tutur Angel.“Aku juga nggak ngerti, Tante. Kenapa semua ini terjadi begitu saja, padahal aku sama sekali belum pernah melakukan sebelumnya dengan wanita lain selain Tante,” ujar Roy merasa bingung dengan semua yang telah terjadi antara dia dan Angel.“Udahlah Roy, ngapain juga dipikirin. Toh, semua yang kita lakukan ini sama-sama kita nikmati dan suka sama suka. Apa kamu menyesal Roy?” Angel balik bertanya.“Tentu aja nggaklah, Tante. Seperti yang Tante bilang tadi, karena aku juga menginginkannya makanya semua ini terjadi. Tante nggak usah kuatir, asal Tante bahagia dan senang aku pun dengan senang hati melakukannya kapan pun Tante menginginkannya,” tutur Roy dengan sen

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-02
  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 52. Gairah Kilat Di Dapur

    “Kapan-kapan aja Mas, jangan sekarang. Nanti ada yang lihat,” sambung Bi Surti dengan napas yang semakin tak teratur.Roy tak memperdulikan ocehan pembantu itu, karena situasi di dapur cukup aman ia semakin leluasa dan meneruskan sentuhan-sentuhan yang membuat Bi Surti tak sanggup lagi menahan gejolak yang muncul menjalar di sekujur tubuhnya.Hingga sambil berdiri dan melorotkan bagian penting pakaian yang dikenakan, mereka pun terlibat percintaan yang sensasinya tentu berbeda dengan dilakukan di ranjang maupun di tempat lainnya.Gerakan yang dilakukan Roy semakin intens, sementara Bi Surti hanya diam sambil berdiri menikmatinya. Tubuh mereka tampak mengejang beberapa saat, lalu lemas dan hampir saja Bi Surti jatuh terduduk di lantai ruangan dapur itu kalau saja Roy tak menahan tubuhnya dengan pelukannya.Mereka bergegas memperbaiki bagian pakaian yang tadi sengaja dilorotkan, secara bergantian mereka menuju kamar mandi yang tidak jauh dari ruangan dapur itu. Roy kembali lanjutkan men

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-03
  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 53. Angel Bertemu Jody

    “Hallo sayang,” sapa Anton sembari naik ke dalam mobil fortuner milik sepupunya.Sore itu mereka sudah ke luar kantor dan akan menuju ke rumah, Bramasta yang mendengar dan melihat tingkah Anton itu hanya geleng-geleng kepala saja.“Hallo juga sayang, jadikan minggu depan Bang Anton akan ke Malaysia dengan Papa dan Mama?” sahut seorang wanita dari sambungan ponsel itu.“Tentu saja jadi, sayang. Kan aku udah janji akan menikahimu awal bulan depan.”“Aku kangen sayang,” ujar wanita di sambungan ponsel itu yang tidak lain adalah Yurika.“Baru juga beberapa hari aku tinggalkan udah kangen?”“Entahlah sayang, mungkin karena aku nggak sabar lagi menunggu momen spesial awal bulan depan itu.”“Aku juga merasakan hal itu, sayang. Tapi mau gimana lagi, kita terpaksa sabar menunggu hingga minggu depan saat aku akan ke Malaysia bersama kedua orang tuaku,” tutur Anton yang berbohong jika orang tuanya yang ia maksud adalah kedua pembantu saat ini bekerja di rumah Bramasta sepupunya.“Abang lagi ngap

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-05
  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 54. Mereka Curhat

    “Nah, pilih aja mana menu yang kamu suka Angel.”“Aku ngikut aja dengan menu yang kamu pesan.”“Ya udah kalau begitu,” Jody pun kemudian berbicara dengan pelayan restoran yang baru tiba di meja mereka itu, setelah Jody menunjuk menu yang di inginkan pelayan restoran itupun berlalu mempersiapkan menu yang dipesan Jody itu.“Aku hanya heran dan terkejut aja mengetahui jika kamu hingga saat ini masih belum bekeluarga, sementara seperti yang kamu katakan tinggal di sebuah komplek perumahan. Kok nggak bareng Bokap dan Nyokap?” tanya Angel mengawali obrolan mereka sambil menunggu menu yang mereka pesan di restoran mewah itu.“Hemmm, aku hanya segan aja tinggal di rumah Papa dan Mama. Karena Karina adikku udah menikah dan tinggal di sana bareng suaminya,” jawab Jody sunggingkan senyumnya.“Aku penasaran kenapa hingga kini kamu belum menikah juga? Penyebabnya apa, nggak mungkinlah nggak ada wanita yang ingin kamu jadikan istri?”“Sejak kuliah semester awal dulu, aku bertemu dan menjalin hubun

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-05
  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 55. Akan Diberi Imbalan

    “Iya Jody, moga aja.”“Jadi kalau di rumah kalian sama-sama bersikap dingin, begitu?” tanya Jody.“Mas Anton jarang di rumah, boleh dikatakan keseharian waktunya ia habiskan di luar. Pernikahanku seperti formalitas saja, nggak tahu aku apa tujuan awalnya dulu dia bersikeras meminta orang tuanya agar Papa menjodohkan aku dengannya,” tutur Angel.“Lalu untuk apa kamu pertahankan jika memang nggak bakal ditemui kebahagiaan dalam rumah tangga?” tanya Jody lagi sembari sama-sama menikmati menu pesanan yang sudah ada dimeja itu.“Aku belum menemui cara untuk menyakinkan Papa jika rumah tanggaku dan Mas Anton akan sulit meraih kebahagiaan, Papa orangnya keras dia nggak mudah percaya begitu saja jika tidak ada bukti yang kuat. Kamu sendiri berusahalah untuk membuka hati pada wanita lain, aku yakin jika kamu terus mencoba pasti akan bisa nantinya.”“Ya, aku akan selalu mencobanya. Bagaimana pun juga aku nggak boleh juga larutkan perasaanku terus-menerus seperti ini, sementara Lilian sendiri mu

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-06
  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 56. Bertanya Tentang Jody

    Sebelum tiba di ruangan belakang rumah itu, saat Bi Ginah dan Pak Sobri melintas di ruangan tengah, Fitria memanggil mereka.“Ada apa kalian di panggil ke beranda depan menemui Kak Bram dan Mas Anton?” tanya Fitria yang tentu saja sejak tadi penasaran ingin tahu.“Oh, begini Nyonya kami berdua akan dibawa Tuan Anton hari minggu besok ke Malaysia,” jawab Bi Ginah.“Akan dibawa ke Malaysia?” Fitria nampak terkejut.“Ya kami dibawa ke sana selama 3 hari, setelah itu kami kembali lagi ke sini kok,” ujar Pak Sobri.“Selama 3 hari? Kalian diminta untuk ngapain di sana?”“Kami diminta untuk merapikan kediaman Tuan Anton yang baru, sepertinya dia akan pindah dari tempatnya yang lama,” jawab Bi Ginah.“Oh begitu, aku kira kalian akan dipekerjakan di kantornya,” ulas Fitria.“Ya nggaklah Nyonya, masa dipekerjakan di kantor hanya 3 hari saja,” tutur Pak Sobri.“Ya, Nyonya nggak usah kuatir tadi Tuan Bram bilang selama kami pergi dia akan mencari pembantu untuk pengganti kami di sini sementara je

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-06
  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 57. Arti Cinta Menurut Angel

    “Lebih jauhnya cinta menginginkan selalu bersama hingga jenjang pernikahan, dan jika putus di tengah jalan makanya tak sedikit dari mereka yang merasa sakit serta sulit untuk move on. Seperti yang dialami Jody dan Lilian,” Angel memperjelas jawaban yang ia berikan.“Oh begitu, jadi berat ya resikonya jika ingin mencintai seseorang dengan sungguh-sungguh. Jika tujuan tak sampai untuk hidup bersama hingga jenjang pernikahan, maka akan mengalami rasa sakit yang teramat sangat ya, Tante?” Roy menyimpulkan.“Ya kira-kira begitulah Roy,” ulas Angel yang sebenarnya tidak pernah mengalami hal itu, hanya mendengar dan melihat teman-temannya yang berhasil hingga gagal ke jenjang pernikahan dalam menjalin hubungan dengan kekasihnya.“Berarti jika ingin merasakan apa itu cinta yang sebenarnya, kita harus siap menerima segala resikonya. Jika tidak kita akan patah hati dan sulit move on seperti teman yang Tante ceritakan tadi,” tutur Roy yang merasa ngeri juga untuk melibatkan perasaan lebih pada l

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-07
  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 58. Tiba Di Negeri Jiran

    “Ingat ya, nanti kalau Papa dan Mama memintamu bekerja di sana kamu harus bisa mencari alasan untuk menolaknya. Karena aku tahu banget kalau mereka suka akan cara kerjamu di rumah ini, terlebih kamu juga bisa membuat panggang ikan yang lezat,” pinta Angel yang kembali kuatir jika Roy nanti tak bisa menolak tawaran jika Pak Jonan dan Bu Via memintanya bekerja di sana.“Tante tenang aja, kalau pun aku di iming-imingi gaji yang besar aku tetap nggak akan menerima tawaran mereka nantinya. Seperti yang udah aku katakan, kalau aku udah nyaman berada dan bekerja di sini,” Roy menyakinkan Angel.“Itu juga merupakan wujud sebuah cinta, karena udah menjaga kesetiaan,” ujar Angel diiringi senyumnya.“Hemmm, mulai lagi Tante membahas soal cinta. Tapi kata Tante cinta itu sulit sekali dijabarkan, setiap orang berbeda-beda dalam menafsirkannya.”“Ya sih, tapi yang pasti cinta itu indentik dengan kesetiaan. Setiap orang harus bisa menanamkan kesetiaan itu, jika dia benar-benar mencintai seseorang.”

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-07

Bab terbaru

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 161. Dihubungi Bu Astrid

    “Ya, aku juga nggak nyangka kalau Papi akan mendesakku untuk berumah tangga dengan segera. Aku bingung dan nggak tahu harus bagaimana untuk mencari solusinya, saat ini hanya cara itulah yang aku temukan agar Papi nggak ngotot menjodohkan aku dengan putra sahabatnya itu.” tutur Viola yang juga berbicara dengan tarikan napas berat.“Aku belum bisa memberi keputusannya sekarang, Viola. Beri aku waktu untuk berfikir, siapa tahu saja nanti aku temui jalan ke luarnya tanpa harus berpura-pura menjadi orang lain,” ujar Roy.“Iya Mas, aku ngerti. Aku akan beri waktu pada Mas Roy, moga aja nanti dapat solusi yang lebih baik.” Ulas Viola.Setelah makan malam bareng itu selesai, Viola mengantar Roy ke kediamannya lalu setelah itu kembali ke rumahnya. Meskipun malam itu Viola tak mendapatkan sesuatu yang diinginkannya berkaitan dengan usulan Puspa agar Roy mau berpura-pura menjadi pria lain yang berprofesi sebagai CEO sebuah perusahaan atau juga pengusaha kaya raya, namun Viola cukup merasa lega k

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 190. Bertemu Dan Memberitahu Roy

    “Tidak ada salahnya kalau Bi Viola mau mencoba sembari meyakinkan Mas Roy dengan semua yang sedang Bu Viola alami saat ini, siapa tahu saja Mas Roy bisa ngerti dan mau melakukannya demi mencegah terjadinya perjodohan Ibu dengan putra sahabat Papa Bu Viola itu,” Puspa kembali memberi saran.“Aku akan pikirkan dulu karena aku merasa nggak mudah memberi tahu yang sedang aku hadapi ini pada Mas Roy, begitu pula untuk menyakinkannya agar dia mau berpura-pura menjadi pria lain.” Ulas Viola.“Ya Bu, itu semua demi kelanjutan hubungan kalian berdua.” Ujar Puspa, Viola mengangguk dan tersenyum.Acara makan siang bareng itu disudahi dengan ke luarnya mereka dari dalam restoran lalu Puspa kembali ke kantor sementara Viola pulang ke rumahnya karena memang hari ini dia tak masuk kerja, itu sengaja ia lakukan untuk menenangkan pikirannya atas permasalahan yang sedang ia hadapi.Malam itu cuaca mendung, meskipun hujan lebat tak turun namun gerimis yang turun cukup dapat membasahi tubuh jika tak mema

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 159. Saran Dari Puspa

    Puspa menghampiri Viola di salah satu meja di dalam ruangan restoran tempat mereka janji bertemu dan makan siang bareng itu, rupanya atasan Puspa di kantor itu sudah tiba di sana lebih dulu.“Bu Viola udah lama tiba dan menunggu di sini?” sapa Puspa setelah dipersilahkan atasannya itu untuk duduk.“Kurang lebih 10 menit yang lalu, nih aku udah pesan minuman. Oh ya, apa menu makan siang yang Bu Puspa inginkan? Silahkan Bu Puspa pesan!” ulas Viola.“Terserah Bu Viola aja, saya ikut aja dengan yang Bu Viola pesan.” Jawab Puspa diiringi senyum ramah dan hormatnya sebagai bawahan.Setelah memesan menu dan diantar oleh pelayan restoran ke meja itu, mereka pun segera menikmatinya diselingi obrolan.“Kira-kira ada hal penting apa yang ingin Bu Viola sampaikan, hingga siang ini Bu Viola ngajak ketemuan dan makan bareng?” tanya Puspa.“Hemmm, sebenarnya ini nggak ada kaitannya dengan urusan kantor melainkan masalah pribadi yang ingin aku curhatin sama Bu Puspa.” Jawab Viola diiringi senyumnya,

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 158. Viola Terpaksa Berbohong

    Setelah beberapa menit obrolan Roy dan Puspa diakhiri, Roy pun mencoba untuk menghubungi Viola. Panggilan pertama tidak diangkat oleh Viola, kemudian Roy kembali melakukan panggilan melalui ponselnya.“Hallo, Assalamu alaikum Mas.” Sapa Viola setelah mengangkat panggilan Roy.“Waalaikum salam.” Jawab Roy.“Apa kabar Mas? Maaf ya, aku belum sempat hubungi Mas Roy duluan karena tadi ada perlu.” Ulas Viola yang memang jika ingin ngobrol dengan Roy melalui ponsel, dia yang selalu duluan menghubungi.“Alhamdulilah baik, kamu sendiri gimana? Soalnya tadi aku dengar dari Bu Puspa, kamu pulang lebih awal dari kantor tadi siang. Kamu sakit ya?” jawab Roy sembari balik bertanya.“Iya Mas, tadi aku tiba-tiba aja kurang enak badan makanya aku pamit pulang duluan pada Puspa.”“Kamu udah periksa ke dokter?” tanya Roy lagi.“Udah, tapi lewat telpon aja dan barusan aku dari apotik nebus obatnya.” Jawab Viola yang sebenarnya dia sama sekali tidak sakit dan menelpon dokter serta ke apotik, jika tadi di

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 157. Viola Galau

    Panggilan melalui ponsel itupun langsung diputuskan oleh Pak Husein, Viola terdengar menarik napas yang begitu berat sembari pandangannya masih ia tujukan ke layar ponsel miliknya itu.“Sepertinya kali ini Papa sangat serius ingin menjodohkan aku dengan anak temannya itu. Oh Tuhan, apa yang mesti aku lakukan? Aku tentu aja nggak mau dijodohkan dengannya dan lebih memilih Mas Roy, tapi setelah aku berusaha meyakinkan Papa tentang Mas Roy tetap nggak berhasil. Huuuf...!” Viola berbicara sendiri di ruangan kerjanya itu.“Papa memberi waktu beberapa hari ke depan untuk mencari sosok pria calon suami yang tentu saja sesuai dengan keinginannya, kalau tidak berhasil aku pasti akan diminta Papa untuk terbang ke Qatar dan tentu saja akan dipertemukan dengan putra sahabatnya itu.” kali ini Viola hanya bergumam dalam hati, wajahnya terlihat murung dan pikirannya benar-benar kacau.Waktu jam istirahat siang tiba, biasanya Viola langsung ke luar ruangan dan pergi makan siang di salah satu restoran

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 156. Viola Akan Dijodohkan

    Satu Tahun Kemudian......Di sebuah meja makan mewah di dalam rumah yang super mewah pula, terlihat sepasang suami istri tengah menikmati menu-menu makan malam mereka. Yang pria berparas tampan berwajah pria timur tengah, sementara wanita berwajah cantik seperti wanita asia pada umumnya.Mereka tidak lain adalah kedua orang Viola yang berada di Qatar, di sela-sela makan malam itu mereka selingi dengan obrolan.“Sampai saat ini kita belum juga mendapat kabar dari Viola tentang seorang pria yang akan ia jadikan pendamping hidup, padahal saat ini usianya sudah cukup untuk berumah tangga.” Papi Viola yang bernama Husein membuka obrolan.“Iya Pi, Mami juga sepemikiran dengan Papi. Setiap kali Mami tanya Viola selalu saja menjawab jika nanti ia telah menemukan seorang pria yang dia rasa sesuai dengannya, dia akan memberi tahu kita.” Mami Viola yang bernama Astrid menanggapi.“Tapi Mi, harus sampai kapan kita menunggu? Papi udah nggak sabar ingin memiliki cucu yang tentu saja nanti sebagai p

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 155. Sama-sama Merasa Surprise

    “Iya, setiap bulannya Mas memang musti memberi laporan tentang pekerjaan atau kegiatan Mas Roy di luar. Akan tetapi nggak ada salahnya jika bulan ini Mas Roy langsung memberi laporan pada beliau, sebentar aku akan memberi tahunya jika mulai bulan ini Mas Roy akan memberi laporan langsung kepadanya.” habis berkata, Puspa langsung meraih gagang telpon kantor yang ada di atas mejanya untuk menghubungi atasannya yang berada di ruangan sebelah.Selama Puspa menelpon Roy hanya duduk diam saja sembari mendengarkan percakapan mereka, Puspa yang masih ingin menyembunyikan identitas atasannya itu sengaja tak menyertai nama setelah memanggil Bu agar Roy tidak tahu jika Viola lah CEO perusahaan pariwisata itu. Selain itu tujuan Puspa ingin memberi kejutan pada Roy, meskipun ada dua kemungkinan yang akan terjadi yaitu Roy akan merasa surprise atau sebaliknya merasa kecewa karena selama ini disangkanya Viola telah membohonginya tentang indentitas sebenarnya kekasihnya itu.“Oh ya udah kalau gitu a

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 154. Terjalinnya Hubungan Kasih

    Seiring berjalannya waktu Roy dan Viola pun menjalin hubungan spesialnya layaknya sepasang kekasih, hal itu terjalin secara alami karena semakin kerapnya mereka bertemu dan jalan bareng.Cukup lama juga Roy merasa risih dengan hubungan itu, secara sejak dulunya Roy memang tak pernah jatuh hati pada wanita selain menggauli mereka karena pengaruh hubungan terlarangnya dengan Angel pertama kali ia datang ke Kota Jakarta.Namun entah kenapa rasa risih dan canggung itu perlahan sirna dan Roy benar-benar merasakan ada getaran berbeda di relung hatinya yang terdalam, getaran itu sama sekali tak ada hasrat nakal yang sering muncul hingga memancingnya untuk melakukan hal yang sepatutnya dilakukan pasangan suami istri.Getaran itu melarikan rasa sayang yang tak pernah ia duga akan hadir di hatinya pada Viola, sementara Viola sendiri tentu saja semakin senang karena perasaan cintanya yang selama ini ia pendam pada Roy terwujud.Hari-hari Viola lalui dengan penuh keceriaan seperti halnya wanita m

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 153. Kaget Dan Bingung

    Karena sering bertemu dan jalan bareng di luar, Roy pun merasa ada perbedaan sikap yang ditunjukan Viola padanya. Akan tetapi sejauh ini Roy tak berani menduga-duga apalagi yakin jika sikap Viola itu menunjukan jika CEO cantik pemilik perusahaan pariwisata itu suka padanya.Sejauh ini Roy juga belum mengetahui jika Viola sebenarnya adalah atasan sekaligus pemilik perusahaan pariwisata tempat ia bekerja itu, hingga akhirnya melalui Puspa sebagai kepala bagian personalia, Roy mendapat keterangan jika Viola suka padanya.“Jadi Bu Puspa memanggil ku ke sini hanya ingin menyampaikan hal itu?” tanya Roy ketika Puspa meminta menghadap ke ruangannya.“Hemmm, iya Mas Roy. Sahabatku itu curhat ke aku beberapa hari yang lalu ketika kami bertemu di salah satu cafe,” jawab Puspa mengarang cerita, padahal Viola curhat dengannya di ruangan CEO cantik itu saat Viola memanggilnya kemarin siang.Untuk beberapa saat Roy hanya nampak terdiam, sepertinya ia bingung harus berkata apalagi untuk menanggapi h

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status