Share

Sabar Nikah Dulu

Ah, bagian ini semakin membuat Ratna semakin salah tingkah. Pipinya merona, membayangkan bagaimana menjalani rumah tangga bersama Doni. Pastilah sangat membahagiakan bisa berdampingan dengan seorang pria yang tak sungkan mengerjakan pekerjaan yang menurut orang banyak merupakan pekerjaan istri.

"Sebenarnya aku masih mengantuk dan lelah. Masih malas rasanya untuk bangkit dari kamar, tapi aroma masakan kamu begitu menggoda," puji Doni. Berdiri di samping Ratna, melihat apa yang gadis itu masak di wajan.

"Mas terlalu berlebihan," balas Ratna dengan kedua pipi yang semakin panas saja.

"Tidak. Aku mengatakan hal yang sesungguhnya. Dan aku rasa, bisa melar jika makan terus. Mau diet, tapi enggak bisa lepas dari masakan kamu. Enak banget soalnya."

"Mas," keluh Ratna. Mengusap kedua pipinya. Jika dibiarkan, dia bisa meleleh seperti es.

Doni mengulas senyum. Momen yang sangat sederhana, tapi tidak bisa dia dapatkan dari Ajeng. Bolehkah dia berharap lebih nantinya dari sosok Ratna? Bolehkah dia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status