Share

Bab 36

Aku terjaga, seketika aku terduduk dari pembaringan saat aku tersadar dari mimpi burukku.

Napasku terasa tersengal-sengal. Begitu aku mengusap keningku, ternyata peluh telah membanjiri.

Mimpi malam ini begitu terasa nyata. Mimpi dimana saat Nika berpamitan untuk pergi. Ia berjalan menyusuri jalan beraspal di tengah teriknya matahari. Ia berpamitan, ia berkata jika dirinya sudah merasa benar-benar tak tahan dengan sikapku dan juga sikap suaminya.

Saat Nika berpamitan, aku dan juga Rudi sama-sama melepaskannya. Akan tetapi, bayangan saat Nika yang dulu selalu memperlakukanku dengan baik, menyiapkan makanan untukku, mencucikan baju kotorku dan juga telaten merawatku saat aku sakit terus berkelebatan di kedua pelupuk mataku.

Seketika aku tersadar, bergegas aku mencari keberadaan Nika. Aku terus melangkah hingga belasan menit, akan tetapi tak kutemukan keberadaan perempuan yang tak lain dan tak bukan adalah menantuku.

Di saat aku merasa lelah karena pengejaranku tak membuahkan hasil, a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status