Share

Bab 37

Aku melepaskan genggaman tanganku pada Nika saat dua orang perawat mendorong brankar tempatnya berbaring memasuki ruangan yang pada papannya bertuliskan "Ruang Operasi"

Aku terduduk lemas di kursi tunggu, sedangkan Rudi hanya berjalan mondar-mandir di hadapanku yang malah menambah rasa takut dan kekhawatiranku.

"Ya, Tuhan, selamatkanlah Nika dan juga bayinya ...."

Kutautkan ke sepuluh jemariku, berharap mampu mengurai rasa takut dan khawatir yang telah melebur menjadi satu.

Berdoa!

Ya, aku harus berdoa!

"Rud, mushola tempatnya dimana?" tanyaku. Akan tetapi Rudi tak memberikanku respon. Anak lelaki itu terus berjalan mondar-mandir. Terkadang ia masukkan kedua tangannya di saku celana, terkadang kedua telapak tangan itu saling mengusap, dan tak jarang pula Rudi mengusap wajahnya dengan kasar.

"Rud!" Kali ini kutinggikan nada suaraku hingga akhirnya Rudi menghentikan langkahnya lalu menolehkan kepala ke arahku.

"Ada apa, Bu?" Rudi melangkah mendekatiku.

"Mushola mana?" Kening Rudi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status