Share

Tidak Mengalah Begitu Saja

Antaguna mengernyit dalam ketidaksadarannya, lalu mata itu mengerjap-ngerjap sebelum akhirnya terbuka. Dia mengerang pendek demi merasakan kesakitan di sekujur badannya. Saat mencoba untuk bangkit, dia tidak bisa melakukan itu sama sekali.

Kepingan-kepingan peristiwa yang ia alami ketika terjatuh dan terguling-guling menuruni lereng timur Gunung Kerinci, kembali muncul dalam ingatannya. Hilang-timbul secara acak dan silih-berganti.

Kembali ia mengernyit sebab rasa pusing yang mendera. Dia hendak memijit keningnya demi mengurangi rasa pusing itu, tapi mengangkat tangan saja dia tidak mampu.

Antaguna mencoba untuk menenangkan dirinya kemudian. Dan setelah tenang, dia menyadari bahwa kini sedang berada di dalam satu ruangan yang cukup luas.

“Di mana aku?” tanyanya dengan suara yang nyaris tak terdengar.

Suara keletik halus dari sebuah api unggun menarik perhatian Antaguna, di sebelah kanan.

Dia juga menemukan seseorang berambut panjang tergerai duduk bersila di samping api unggun tersebu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status