"Ingin mengerahkan orang di wilayahku?"Deon melihat mereka dengan senyuman sinis."Wilayahmu? Lelucon!""Seluruh tanah di bawah langit ini adalah milik Istana Negara Lordia, baik itu Kota Chana atau wilayah utara, semuanya diatur oleh Istana Negara Lordia!"Mengira Deon takut, mereka bangkit dari tanah dan berkata dengan angkuh!Tak lama kemudian, beberapa truk besar yang membawa mortir tiba!Kemudian, dari truk-truk tersebut melompat keluar satu regu artileri. Mereka memasang mortir di tanah datar, lalu mengatur arah tembakan."Sekarang, apa kamu sudah lihat situasinya dengan jelas?""Dengan sekali gerakan tanganku, bukan hanya rumah kecilmu ini, tapi seluruh desa akan rata dengan tanah!"Seorang Pengawal Naga Pelindung mengancam dengan senyuman sinis di wajahnya."Mengerahkan orang, siapa yang nggak bisa?"Deon menghubungi seseorang melalui telepon."Dalam tiga menit, aku ingin melihat semua orang-orang yang bisa aku perintahkan dari seluruh Kota Chana!"Pengawal Naga Pelindung tida
Para pengawal Naga Pelindung mengangkat kepala, melihat ke atas langit.Namun, mereka hanya melihat kekosongan dan tidak ada benda apa pun."Mempermainkan orang!"Mereka langsung mencibir.Detik berikutnya, wajah mereka berubah drastis!Sebuah jet tempur muncul tiba-tiba!Tidak, itu bukan muncul begitu saja!Jet tempur ini adalah jet tempur generasi keenam terbaru yang dipasang oleh Negara Lordia!Jet tempur dengan misil ini langsung menukik ke bawah, melayang di atas kepala mereka!Kemudian, truk pengangkut kayu datang satu demi satu, lalu berhenti di kejauhan dan bola meriam diangkat, mengarah ke mereka!Boom!Tanah berguncang!Yang datang sekarang adalah tank tercanggih Negara Lordia!Setelahnya, tempat ini benar-benar berubah menjadi tempat pameran senjata militer.Segala jenis senjata terbaik, semuanya dipajang!Delapan Pengawal Naga Pelindung sudah ketakutan setengah mati.Dengan kekuatan militer yang muncul di sini, jika menghadapi negara dengan kekuatan rata-rata, pasti bisa la
"Haha, itu mungkin sebuah lelucon yang baru-baru ini muncul di Internet! Wajar kalau Ibu nggak tahu."Dahi Diana sudah berkeringat, dia tampak sedikit canggung.Henni menganggukkan kepalanya dengan ragu.Anak muda zaman sekarang sering mengatakan hal-hal aneh, dia sama sekali tidak mengerti maksudnya."Rekan-rekan kakakmu ini tampak cukup bersemangat."Henni berkata sambil tersenyum.Diiringi dengan beberapa teriakan dan ratapan, di luar rumah sangat sunyi.Delapan Pengawal Naga Pelindung yang dipuji semangat oleh Henni, sekarang sudah tidak bergerak dan berubah menjadi mayat.Tubuh Deon berlumuran darah, seperti tukang daging.Niat membunuhnya sudah terekspos secara terang-terangan.Saat ini, dia seperti menyatu dengan Raja Gangster, orang yang membuat darah Wilayah Utara mengalir selama tiga hari!Hati Mira langsung bergetar saat melihat orang seperti itu.Dia tidak tahu apa yang terjadi pada Deon, tapi dia tahu jika Deon mengamuk sekarang, pasti akan membawa bencana bagi Negara Lord
Milson yang disebutkan oleh tetua berjas tunik tradisional, adalah seorang konspirator terkenal!Dia juga satu-satunya keturunan keluarga paling berkuasa yang tersisa di istana Negara Lordia!Dia pernah melakukan perjalanan sendirian ke tiga negara dan memicu perang yang kacau balau!Pada akhirnya, dia mengambil resiko dan mendapatkan keuntungan besar bagi istana Negara Lordia!Mendengar ini, tetua berjubah agak terkejut.Dalam pandangannya, mengutus Milson pergi menyelesaikan masalah di Provinsi Hollow adalah tindakan yang terlalu berlebihan."Nggak ada waktu untuk menundanya lebih lama lagi. Kalau sampai Deon membangun Wilayah Utara yang kedua lagi, takutnya akan sulit ditangani."Tetua berjas tunik tradisional menjelaskan.Mendengar ini, tetua berjubah menganggukkan kepala."Lupakan saja, biarkan Milson pergi ke sana. Pihak Provinsi Hollow serahkan kepadamu. Aku akan pergi ke Provinsi Xino secara pribadi, pokoknya harus tangani semuanya sekaligus, cabut gigi Raja Gangster kita itu!"
Deon bukan ingin langsung bergegas ke istana Negara Lordia.Sekarang bukan waktu terbaik untuk memulai perang skala penuh dengan Istana Negara Lordia. Apalagi hubungan dia dan Istana Negara Lordia belum mencapai titik itu.Meskipun itu istana Negara Lordia, di dalamnya terbagi banyak faksi.Setelah pesawat mendarat, Deon langsung menuju ke SMA Didik Kasih.Sekolah ini adalah sekolah bangsawan terbaik di Kota Risan.Mereka yang bisa belajar di sekolah ini adalah orang kaya atau pun bangsawan!Tentu saja Deon tidak datang untuk mendaftar sekolah.Tapi dia datang ke sini untuk melamar pekerjaan!Setahu dia, kebanyakan cucu dari para tetua yang saat ini berkuasa di istana Negara Lordia bersekolah di sekolah ini.Karena mereka menyerang keluarganya, Deon tentu saja tidak akan bersikap sopan kepada mereka!Dia tidak pernah menjadi orang yang baik hati!Dengan resume palsu di tangan, Deon berjalan menuju gerbang sekolah.Satpam menghentikannya.Konyol sekali, semua orang yang belajar disini a
Pak Abi tertegun sejenak.Kemudian, ledakan tawa pun terdengar.Penghargaan Klise!Penghargaan tertinggi dalam pendidikan Fisika!Ini adalah mutiara yang diimpikan oleh semua fisikawan di dunia!Sejauh ini, belum ada seorang pun dari Negara Lordia yang memenangkan penghargaan ini!Kalau ada yang bisa meraih penghargaan ini, apalagi guru Sekolah Didik Kasih, pasti bisa dianggap sebagai sarjana nasional!Sekarang, seorang pemuda berusia dua puluhan benar-benar muncul di hadapannya dengan membawa sertifikat Penghargaan Klise dan mengaku sebagai pemenang Penghargaan Klise?"Meskipun kamu ingin berbuat curang, setidaknya miliki kualitas profesional. Kalau nggak, kamu hanya akan menjadi badut lucu!"Pak Abi menatap Deon dengan dingin sambil berkata dengan nada menghina."Aku benar-benar pemenang Penghargaan Klise."Deon mengambil sertifikat dari tanah dan menghela napas tak berdaya."Keluar dari sini sekarang juga! Apa kamu kira orang lain itu idiot?"Pak Abi memarahinya.Saat ini, dia meras
Pak Abi membuka mulutnya lebar-lebar.Walaupun dia tidak bisa mempercayai Deon, tapi dia tidak mungkin meragukan Tetua Sanio.Dengan status Tetua Sanio di dunia fisika, dia sama sekali tidak punya motif untuk membantu orang lain melakukan penipuan terhadap orang lain. Terlebih lagi, ini bukanlah sesuatu yang sulit untuk dibuktikan.Begitu Tetua Sanio ketahuan berbohong, reputasinya akan hancur!Bukankah itu berarti ....Apakah pemuda ini benar-benar pemenang Penghargaan Klise?!Pada saat ini, seluruh tubuh Pak Abi gemetar.Dia tidak hanya terkejut karena Deon memenangkan Penghargaan Klise di usia yang begitu muda, tapi dia juga penduduk asli Negara Lordia.Dia semakin takut terhadap masa depannya yang semakin kabur!Sebagai pemenang Penghargaan Klise dan dekan pendidikan, dia bisa dengan mudah memikirkan siapa yang akan dipilih oleh sekolah."Dulu, aku ingin bergabung dengan tim kamu, tapi sayangnya tim kamu sudah penuh. Kemudian, kamu naik podium, aku memandangmu dari bawah podium. Ka
"Kepala Sekolah Linho, kamu datang tepat waktu. Aku nggak akan menulis surat pengunduran diri apa pun. Aku akan langsung mengundurkan diri secara lisan."Sanio melihat Linho, lalu berkata kepadanya, di matanya ada sedikit keengganan tersembunyi.Lagipula, dia juga sudah bertugas di Sekolah Didik Kasih selama beberapa tahun, jadi kalau bilang dia tidak punya perasaan, itu tidak mungkin."Hah? Mengundurkan diri?"Linho tercengang.Peran Sanio di Sekolah Didik Kasih tidak tergantikan. Selama ada dia, itu berarti sudah menetapkan tolok ukur untuk Sekolah Didik Kasih dan dia juga merupakan totem spiritual dari Sekolah Didik Kasih!"Profesor Sanio, apakah ada sesuatu yang nggak kami lakukan dengan baik? Kami akan segera mengubahnya!"Linho bingung dan segera bertanya.Sanio menggelengkan kepalanya sambil menghela napas."Kepala Sekolah Linho, terima kasih atas perhatianmu, aku sangat bahagia di Sekolah Didik Kasih beberapa tahun terakhir ini. Karena Pak Abi nggak mengizinkan Tuan Dean bergab
Pria itu masih mengejek, tapi telepon dari Ernando, ayahnya sudah masuk.Dia tertegun sejenak, lalu menatap Deon dengan gugup.Tidak mungkin, 'kan?Begitu mengangkat telepon, dirinya langsung dimarahi.Pada saat ini.Sebuah kejadian heboh sedang terjadi di Kota Risan.Setelah tetua konservatif menangkap Brandon, ambisi mereka berkembang pesat. Mereka ingin mengikuti petunjuk dan menggulingkan seluruh tetua radikal.Para tetua dari faksi radikal sudah memberikan kelonggaran terhadap masalah Brandon. Mereka tidak menyangka bahwa faksi konservatif akan begitu serakah. Bagaimana mereka bisa membiarkannya begitu saja.Akibatnya, terjadi konflik sengit antara kedua belah pihak.Bahkan berubah menjadi perang panas.Seluruh Kota Risan ditutup dan berada di bawah darurat militer.Kedua belah pihak saling baku tembak dan asap memenuhi udara.Segera meluas ke seluruh Negara Lordia.Pasukan dari semua pihak sering dimobilisasi dan akan terjadi perang nasional.Pada saat kritis ini.Tetua Agung ter
Negara Siam, terletak di tenggara Negara Lordia adalah negara tetangga Negara Lordia.Ini juga merupakan negara dengan jumlah orang keturunan Negara Lordia.Banyak orang kaya di Negara Siam berimigrasi dari Negara Lordia dalam dua ratus tahun terakhir.Begitu pula dengan orang terkaya di Negara Siam saat ini."Margamu Hussein?"Deon mengangkat alisnya dan bertanya."Kamu pintar juga! Katakan saja berapa harganya!"Pria itu melambaikan tangannya dan mengeluarkan cek tersebut.Raut wajah Deon tiba-tiba menjadi dingin."Dengan aset kecil ayahmu, nggak cukup sama sekali bagiku. Kenapa kamu berpura-pura menjadi sok kaya di depanku! Cepat pergi dari sini!"Deon juga melihat bahwa pria ini hanyalah tukang membual saja.Kalaupun menindas orang lain, pasti hanya akan menggunakan uang. Meskipun keji, pasti tidak akan terlalu keji, jadi tidak repot-repot berdebat dengannya.Pria itu tertegun dan memandang Deon dengan heran."Apa kamu gila? Ayahku adalah orang terkaya di Negara Siam!""Hanya aset
Henni ingin tahu apa yang dilakukan putranya di luar hingga memprovokasi musuh seperti itu.Dia ingin tahu, apakah putranya benar-benar membunuh seratus orang?Dia ingin tahu dari mana asal cara melawan putranya ini.Apakah putranya menjalani kehidupan yang begitu mendebarkan selama beberapa tahun terakhir?"Bu, bicarakan saja di rumah."Deon menjemput Henni dan meninggalkan perusahaan.Dalam perjalanan, Deon dengan lembut menampar kepala Henni.Setelah itu, Henni pingsan.Deon menggunakan metodenya untuk menghapus sebagian ingatan Henni.Setelah sampai di rumah, Henni bangun dengan tenang."Nak! Kenapa kamu pulang tiba-tiba?"Henni sangat terkejut saat melihat Deon."Aku akan melakukan perjalanan jauh, jadi aku pulang untuk menemui Ibu dulu. Kenapa Ibu tertidur di sofa?"Deon berkata sambil tersenyum.Henni duduk dari sofa dan merasakan sakit di punggungnya."Aku sedang berbicara dengan adikmu di telepon, kenapa aku tertidur saat berbicara?"Henni mengerutkan kening dan merasa sedikit
"Ya, memang aku. Kalau nggak ada yang lolos, sekarang seluruh Keluarga Suwandi, kecuali anak-anak dan orang tua, semuanya pasti sudah mati.Deon tersenyum dan berkata.Jika tidak menggunakan cara keras untuk menakutinya, seseorang akan menggunakan metode yang sama untuk menghadapinya.Setelah mendengar ini, Milson tampak sedih dan tatapan matanya dipenuhi dengan rasa takut.Saat ini, ponsel Deon berdering.Telepon dari Briana.Deon mengangkat telepon dan menyalakan speaker ponsel."Bagaimana situasinya? Katakan padaku dan biarkan cucu di depanku ini mendengarkannya.""Ada total seratus tujuh puluh tiga orang di Keluarga Suwandi, termasuk lima puluh dua orang tua dan anak-anak, sisanya seratus orang, semuanya akan dieksekusi!"Kata Briana dengan tegas.Uh!Milson sangat marah hingga mengeluarkan seteguk besar darah."Nggak mungkin! Nggak mungkin! Keluargaku adalah Keluarga Suwandi! Keluarga Suwandi dari Kota Risan!""Bagaimana mungkin!"Milson buru-buru mengeluarkan ponselnya dan segera
"Lepaskan dia!"Jeritan terdengar.Milson melihat ke belakang tanpa sadar, ekspresinya tiba-tiba menjadi suram.Cantik! Cantik sekali!Bahkan lebih cantik dari Suzie!Bagaimana bisa ada wanita cantik di dunia ini?"Melly, kenapa kamu turun?"Mata Suzie melotot dan berteriak dengan panik.Bukankah dia sudah menyuruh mereka untuk tidak turun?"Bu Suzie, kami khawatir denganmu!"Tubuh Melly sedikit gemetar.Meskipun sangat ketakutan, Melly tetap berdiri.Tidak mungkin dia bisa menyaksikan Suzie dilecehkan begitu saja!"Oke, oke, Deon benar-benar beruntung, tapi sekarang, mereka semua milikku. Aku nggak menyangka bisa menikmati berkah seperti ini sebelum meninggalkan Negara Lordia!"Mulut Milson hampir berair.Milson melepaskan Suzie dan berjalan menuju Melly dengan tidak sabar.Melly mundur selangkah demi selangkah, tapi segera terpojok oleh Milson."Haha, gadis cantik!"Milson membuka tangannya dan bergegas menuju Melly.Melly hendak dipeluk erat olehnya.Bummm!Tembok luar perusahaan ru
Saat ini, Deon baru saja turun dari pesawat.Begitu menghidupkan ponselnya, Deon melihat deretan panjang panggilan tak terjawab dari Diana.Deon mengerutkan kening dan panik.Jika bukan karena masalah yang mendesak, Diana tidak akan meneleponnya berkali-kali.Deon hendak menelepon Diana lagi, tapi telepon Diana masuk lagi.Deon buru-buru mengangkatnya. Sebelum sempat bertanya, suara tangisan Diana terdengar,"Kak, Ibu diculik!"Tiba-tiba, raut wajah Deon menjadi suram, niat membunuh di wajahnya muncul dan udara di sekitarnya menjadi terdistorsi."Aku tahu, jangan khawatir, Ibu akan baik-baik saja."Setelah mengatakan itu, Deon menutup telepon.Deon menelepon Briana.Briana masih berada di Kota Risan, berbaring malas di tempat tidur."Apa kamu punya informasi intelijen tentang Keluarga Suwandi di Kota Risan?"Deon menggertakkan gigi dan bertanya.Dia tahu betul bahwa Milson pasti bertanggung jawab atas masalah ini.Di Kota Sielo, hampir tidak ada orang yang berani menentangnya, kecuali
Pintu lift terbuka dan Suzie keluar.Mata Milson berbinar dan memandangnya dari atas ke bawah.Meskipun sudah melihat foto Suzie, Milson masih sangat takjub saat melihatnya dengan matanya sendiri."Bu Suzie membuatku menunggu lama sekali!"Milson berjalan menuju Milson dengan membawa senapan di tangan."Apa yang kamu inginkan dariku?"Suzie tidak memiliki ekspresi di wajahnya dan berkata dengan sikap yang dingin.Suzie tahu bahwa menunjukkan ketakutan di hadapan orang-orang yang keji ini hanya akan membuat mereka semakin sombong."Bu Suzie, kenapa kamu nggak menebaknya saja?"Milson mendatangi Suzie, menempelkan moncong senjatanya ke dagunya dan mengangkat wajahnya.Suzie menatapnya tanpa rasa takut."Mau uang? Perusahaan punya cadangan uang tunai 20 miliar. Kamu bisa mengambilnya sekarang. Aku berjanji nggak akan lapor polisi dan berpura-pura nggak terjadi apa-apa. Yang penting kamu jangan melukai siap pun. Adapun dana rekening perusahaan, dengan sistem jaringan keuangan saat ini, mes
Bummm!Terdengar suara keras dan pintu rumah ditendang hingga terbuka dengan keras!Milson membawa anak buahnya masuk ke rumah Deon!"Apa yang akan kalian lakukan?"Henni terkejut dan berteriak keras."Kami? Tentu saja aku akan mengikatmu!"Milson melangkah tiga langkah sekaligus dan mendatangi Henni.Milson mengambil ponsel dari tangan Henni dan langsung menghancurkannya!"Ikat lalu bawa dia!"Milson pergi dengan cepat.Diana tercengang.Siapa orang-orang itu?Sebelum benar-benar panik, Diana buru-buru menelepon Deon dengan gemetar.Namun, Deon yang sedang terbang dengan pesawat saat ini, ponselnya sedang dimatikan."Apa operasi kalian berjalan baik di sana?"Milson memanggil bawahannya dan bertanya."Empat tembok Perusahaan Windy sudah dipasang dengan bahan peledak berkekuatan tinggi. Setelah diledakkan, seluruh bangunan akan berubah menjadi abu."Bawahan Milson melaporkan."Oke, tunggu sampai aku sampai di sana."Senyuman akhirnya muncul di wajah Milson.Segera, Milson tiba di Perus
Brandon terhuyung, tatapan matanya kosong dan kusam."Bawa pergi!"Perintah pemimpin Komisi Pengawas."Brandon, tetua Istana Negara Lordia, semuanya bawa pergi bersama dengan para saksi dan bukti.""Setelah hari ini, Keluarga Tier nggak akan ada lagi, kamu juga akan bebas."Deon menghela napas lega dan berkata pada Draco sambil tersenyum.Ekspresi kebingungan melintas di wajah Draco.Tiba-tiba dibebaskan, dia tidak tahu apa yang bisa dilakukan untuk sementara waktu."Kenapa? Kamu nggak bisa menemukan tujuan hidupmu?"Deon bertanya dengan nada menggoda.Draco mengangguk dan berkata."Ya, dalam tiga tahun lebih, semua ambisi dan cita-citaku musnah. Aku memang sedikit bingung.""Bagaimana kalau aku mencarikanmu pekerjaan?"Deon berkata dengan santai."Akan lebih baik kalau aku bisa mengikuti Pak Deon!"Mata Draco berbinar dan berkata dengan tergesa-gesa."Aku punya perusahaan farmasi. Kalau kamu mau, posisi kepala R&D akan kuberikan padamu."Deon hanya bercanda, tapi tidak menyangka Draco