"Cepat keluar dari sini dalam waktu satu menit!"Asih berkata dengan tatapan dingin pada saat ini.Biasanya Wito sangat pintar! Tidak disangka dia malah melawan Manajer Deon pada saat ini!Bukankah ini sama saja dengan jatuh dalam perangkap? Jadi Asih tidak akan mempertahankannya dan menjaga hal yang lebih penting.Wito merasa sangat ketakutan sampai tidak bisa berdiri.Novi berdiri dengan tidak terima dan berkata."Bos perusahaan kalian mengintipku saat sedang ganti baju di ruang ganti! Aku nggak jamin aku nggak akan sebarin hal ini setelah keluar dari tempat ini!"Asih berkata dengan marah, "Apa maksudmu? Kamu lagi fitnah Pak Deon atau mengancam kami?"Novi mendengus dan berkata."Tergantung ketulusan perusahaan kalian! Kasih aku uang tutup mulut atau pekerjakan aku jadi pembawa siaran langsung, tapi gaji pokoknya nggak boleh lebih rendah dari 40 juta dan harus kasih aku komisi 15%!"Asih tertawa marah dan berkata, "Permintaan yang sangat nggak masuk akal! Apakah kamu kira perusahaan
"Haha! Tipuan sepele!"Deon membuangnya ke tempat sampah.Suzie menggoda dan bercanda dari belakang. "Kamu tegas sekali? Kamu nggak mengambilnya lagi saat aku pergi, 'kan?"Deon mengangkat bahu dan berkata, "Kamu mengingatkanku."Deon berbalik dan mengambilnya dari tempat sampah lalu melemparkannya ke Asih."Nama-nama di atas akan diwawancarai atau dipecat sesuai daftar dari HRD."Asih mengangguk dan menjawab, "Ya."Setelah itu langsung pergi dari sana.Suzie agak terkejut dan berseru, "Kamu benar-benar kejam sekali ... berapa banyak orang yang telah kamu pecat hari ini ...."Ketegasan dari perilakunya membuatnya bingung!Deon berkata dengan tenang, "Kalau nggak mengatasi penyakit ini sampai ke akarnya, cepat atau lambat akan semakin parah dan memperburuk keadaan!"Suzie mengangguk dalam keadaan mabuk. Berkat kedatangan Deon, Suzie merasa jauh lebih aman!Dalam satu gerakan, banyak kekurangan perusahaan telah diatasi terlebih dahulu!"Sebagai hadiah atas kerja kerasmu, datanglah ke kan
"Bahkan Sembilan Klan Terbesar sudah menyiapkan hadiah besar! Siapa yang bisa membunuhnya akan diberi hadiah 200 miliar."Deon terkejut."Jadi sekarang Geraldo menjadi sasaran publik?""Siapa yang nggak mau uang? Bagaimana menurutmu?" ucap Suzie.Deon menggelengkan kepalanya dan berkata, "Konyol! Nggak bisa, aku harus mencari tahu siapa pembunuhnya!"Jika tidak, keselamatan Geraldo akan dalam bahaya dan dirinya akan dirugikan.Lagi pula, semua orang di Sembilan Klan Terbesar tahu bahwa Geraldo diselamatkan olehnya. Jika mengikuti petunjuknya, bukankah dia akan mendapat masalah?Suzie berkata, "Nggak mau bersamaku?""Ini mendesak, aku harus mengirimkannya! Lupakan, lain kali saja!"Deon mencubit hidung Suzie, lalu meraih kerahnya, menepuk pantat Suzie dan berkata sambil tersenyum jahat."Aku pergi dulu!"Suzie sangat marah hingga segera menendang kaki Deon. "Dasar mesum! Cepat pergi dari sini!"Deon tersenyum. Begitu keluar dari perusahaan, dia melihat Melly yang mengenakan gaun kuno, m
Raut wajah Deon terlihat suram dan segera pergi tanpa mengucapkan sepatah kata pun.Hanya menyisakan Melly yang bingung dan wajah cantiknya menjadi pucat."Apa yang terjadi? Kenapa mengejutkan sekali!"Aneh sekali! Kenapa pria ini selalu misterius!...Rumah Luna.Saat ini, sekelompok pria berpakaian hitam bertopi bambu memenuhi seluruh ruangan.Namun di atas sofa, hanya ada seorang pria sambil memegang buket bunga mawar di tangannya, penampilannya begitu keren dan tampan!Yang duduk di seberangnya adalah Luna, wajah cantiknya terlihat sangat ketakutan.Deon masuk dan melihat sekeliling. "Bu Luna, mereka melakukan sesuatu padamu?"Luna menggelengkan kepalanya, tapi wajahnya sangat pucat."Belum terlambat."Pihak lain meletakkan satu tangan di atas sofa, menyilangkan kaki dan berkata sambil tersenyum sinis."Pak Deon, kami nggak menyentuh sehelai rambut pun Nona Luna! Dengan kata lain, kami baru saja memotong-motong beberapa orang di depannya, haha! Jangan khawatir, semua mayatnya terse
Bawa Geraldo ke sini! Aku akan menjedanya!Darius tersenyum dingin dan berkata, "Wanitamu bisa hidup ... dan kembali padamu secara utuh.""Kamu bisa mendapatkan bantuan dari pemimpin masa depan Kelompok Lagon!"Deon diam-diam menoleh dan melirik ke belakang."Paman Marcel, sepertinya kamu perlu menangani masalah ini.""Aku nggak istriku terluka sedikit pun!""Akan kulakukan sesuai perintah!"Seorang pria tua berambut abu-abu dengan tubuh yang kuat dan pakaian yang mewah masuk dengan tangan terlipat dan terbatuk pelan. "Darius, kamu masih mengenaliku?""Marcel?"Darius tertegun sejenak.Deon benar-benar berhasil mengundang Marcel, pria pemberontak dari Keluarga Riyanto? Ini bukanlah keadaan darurat yang dia bayangkan!Dia tersenyum cerah dan berkata."Seorang bangsawan dari ibu kota provinsi! Dari Kota Risan pindah ke ibu kota provinsi Negara Lordia! Mana berani aku melupakannya?"Marcel berkata."Kalau begitu segera lepaskan dia. Aku akan menjadi perantara dalam masalah hari ini dan me
Raut wajah Darius benar-benar muram.Baru pada saat itulah otaknya yang lambat merasakan ketakutan yang luar biasa!Ternyata dialah orang kuat yang membunuh Ibrahim!Ya Tuhan! Dalam sekejap, dia membunuh semua bawahannya bahkan tanpa menembak!Dia bahkan punya ide yang berani. "Mungkinkah Bastian dibunuh oleh orang ini?"Dia sendiri sedang cari mati! Dirinya sudah membuat marah monster yang kejam!Dia menoleh dan berkata dengan ketakutan, "Kamu ....""Apa yang ingin kamu lakukan? Orang tua itu sudah bilang sebelumnya, selama kita melepaskannya, kita nggak akan saling menyerang!""Apa kamu nggak peduli dengan martabatnya lagi?"Deon mengangkat bahu dan berkata, "Martabatnya? Aku harus menghormatinya? Apa dia pantas mendapatkannya?"Marcel berkata dengan tegas."Nggak pantas! Apa, aku Marcel, memenuhi syarat untuk meminta Pak Deon menghormati?"Sikap Marcel yang seperti anjing membuat Darius ketakutan dan berkata dengan bingung."Kalian mempermainkan aku?""Kali ini aku akan mengalahkanm
Deon mengangkat orang itu dan membangunkannya. "Siapa kamu?"Orang itu tiba-tiba terbangun. "Kok ... aku masih bisa hidup? Bukankah aku seharusnya sudah mati?""Jadi, siapa kamu sebenarnya?"Deon menamparnya yang menyebabkan otot wajahnya bergerak-gerak."Hentikan, hentikan! Aku hanya pekerja kantoran biasa!""Aku rugi miliaran di pasar saham dan aku berhutang banyak! Aku nggak mau hidup lagi! Aku hanya ingin mencari seseorang untuk mendukungku, agar perjalananku ke dunia ini nggak sia-sia!"Dia menutupi wajahnya dan berkata dengan sedih.Deon mengerutkan kening. "Lalu kenapa dia?""Entahlah, aku hanya ingin menabarak orang sembarangan. Dia yang sial!"Deon sangat marah, mencekik orang itu dan berkata, "Kamu bohong!""Kalau kamu hanya ingin membunuh seseorang dengan sembarangan. Kenapa kamau seorang pekerja kantoran, bisa mengendarai truk besar! Mau membunuh orang biasa, apa perlu usaha yang sekeras ini?"Faktanya adalah pihak lain tahu bahwa orang yang akan dia bunuh adalah ahli seni
"Pada 10 September, dalam waktu dua belas jam dari dua wakil pemimpin Kelompok Lagon, yang satu menghilang secara misterius dan yang lainnya ditemukan tewas di bak mandi, diduga bunuh diri!""Pada tanggal 11 September, kepala Keluarga Tilse, salah satu dari Sembilan Klan Kultivasi Terbesar meninggal secara tak terduga karena sengatan listrik tegangan tinggi! Kedua penjaga itu menghilang pada saat yang sama dan mereka diduga adalah musuh.""Pada hari yang sama, salah satu dari sepuluh seniman bela diri dalam Provinsi Hollow meninggal di jalan, satu meninggal di klub dan satu lagi meninggal di sungai!""Pada 12 September, bos besar militer lainnya, Dewa Perang, Kuardi, juga ditemukan bunuh diri dengan menembakkan dirinya di rumahnya sendiri!""Pada tanggal 13 September, yaitu hari ini, dua seniman bela diri di sepuluh besar Peringkat Seni Bela Diri Provinsi Hollow dibunuh di jalan! Nggak ada tulang yang tersisa!"Luna menelusuri berita di ponselnya. Semua berita ini benar-benar sangat me