'Nggak, nggak. Yang lebih penting lagi, kenapa tadi hatimu goyah saat melihat Deon?'Kamu nggak boleh menyimpan perasaan terhadap pegawaimu sendiri!'Luna menarik napas dalam-dalam dan membatin, 'Ilusi! Tak dipungkiri lagi, itu pasti ilusi!'Dalam sekejap, wajahnya yang tadi merona dan menawan kembali menjadi datar dan dingin seperti sedia kala.Darren tersenyum dan berkata, "Kalian berdua datang untuk menemuiku, 'kan? Kebetulan aku sedang ada waktu luang, silakan masuk!"Di mata Darren, Deon tampak sangat peduli pada gadis ini, jadi tentu saja dia harus membelanya dengan melakukan permintaannya dan membantunya sebisa mungkin.Luna merasa tersanjung dan buru-buru berkata, "Terima kasih banyak, Pak Darren.""Deon," panggil Luna sambil berbalik.Akan tetapi, Deon malah sudah berjalan cukup jauh.Sebenarnya, Deon memang berencana pulang dan hanya bermaksud membantu Luna masuk.Namun, tindakannya tidak terlihat demikian di mata Luna.Kalau Deon benar-benar mengenal Darren, kenapa dia nggak
Yoshi ragu-ragu sejenak."Nona, arsip militer adalah rahasia nasional. Meskipun kita bisa saja menggeledahnya menggunakan koneksi Keluarga Yale, kita tetap harus membayar harga yang tinggi."Tak hanya itu, menggeledah arsip negara juga berpotensi membuat Keluarga Yale dijatuhi hukuman."Nggak apa-apa, aku bersedia membayar berapa pun harganya, selama aku bisa mengetahui rahasianya!" jawab Suzie dengan acuh tak acuh.Melihat betapa keras kepalanya Suzie, Yoshi hanya bisa menghela napas dalam hati dan berkata, "Baik, Nona."Yoshi membuka laptopnya dan menelusuri "Mata Angkasa", sebuah situs gelap yang mencatat semua dokumen militer di Negara Nozil.Hanya beberapa pejabat penting yang memiliki wewenang untuk membuka situs ini. Sebagai penguasa ibu kota provinsi, Keluarga Yale termasuk salah satu dari mereka.Setelah Yoshi masuk ke Mata Angkasa, dia menyerahkan laptopnya kepada Suzie."Nona, saya yang hanya seorang pelayan nggak berhak membaca dokumen sepenting ini. Silakan Nona cari tahu
"Apa? Kamu sudah memiliki akta nikah?" tanya Henni dengan kebingungan.Deon mengeluarkan akta nikahnya dan Luna dengan enggan. Benar saja, itu adalah akta nikah dengan tulisan berwarna emas dan segel besar berwarna merah yang khas!Pokoknya, aku harus menghindari kencan buta hari ini apa pun ceritanya!' batin Deon.Henni memandang foto wanita yang tercetak di akta nikah tersebut dan terperanjat."Bukankah ini wanita cantik yang kemarin membawamu pergi dari restoran itu? Ternyata begitu ... tapi, dari mana kalian berkenalan?"Deon berkata, "Namanya Luna, dia adalah atasanku. Kami ... yah, kami sudah lama saling jatuh cinta!"Tanpa diduga, Henni malah menangis kegirangan."Putraku punya masa depan! Dia telah bertemu wanita yang luar biasa! Akhirnya, keluarga malang kita punya harapan juga! Akhirnya, ayahmu bisa berbahagia di alam sana!"Setelah itu, dia berlari ke potret ayah Deon sambil menangis.Deon sama sekali tidak menyangka ibunya akan bereaksi seheboh itu.Deon buru-buru menahan i
Begitu membahas topik ini, mata Cindy, Camila dan Carlos langsung berbinar.Jelas sekali bahwa ini adalah tujuan sebenarnya dari kunjungan mereka kali ini.Ekspresi Deon langsung menjadi dingin."Sesuai kontrak, seluruh utang kami sudah lunas begitu tanah dan rumah kami diserahkan kepada kalian.""Sekarang kalian malah datang dan meminta rumah lagi, apa maksud kalian?"Mendengar pertanyaan retoris dari Deon, Carlos malah tertawa."Yah, sebelumnya kami nggak tahu bahwa keluargamu ternyata kaya raya. Lihatlah, sekarang saja kalian tinggal di rumah sebesar ini! Aku menyesal meminta rumah lama kalian sebagai piutang, jadi kuputuskan bahwa kontrak yang dulu nggak berlaku!""Kamu kira kalian bisa memutuskan segalanya sesuka hati?" ujar Deon dengan marah."Kalau menyangkut uang, kalian benar-benar nggak tahu malu, ya! Menjijikkan!"Faktanya, Carlos telah meraup keuntungan yang cukup besar karena harga rumah dan tanah keluarga Deon jauh melebihi satu miliar yang dia minta!Siapa sangka, sekaran
"Dylan Kareem, Raja Mafia Kota Sielo?!" gumam Henni.Mendengar nama itu, dia merasa seperti disambar petir. Dia buru-buru merangkak dan memeluk paha Deon."Nak, jangan! Kamu nggak boleh membunuhnya!""Ibu, ada apa?!""Dylan adalah orang paling kejam di Kota Sielo! Dia bahkan mempunyai puluhan ribu orang pengikut! Kalau kita macam-macam dengannya, kita benar-benar akan mati!"Saking takutnya, wajah Henni menjadi pucat pasi.Beberapa tahun yang lalu, seorang kerabat jauh Henni tak sengaja menyinggung salah satu bawahan Dylan. Setelah itu, tangan dan kaki semua anggota keluarga kerabat tersebut dipotong dan mereka menjadi pengemis cacat yang tinggal di jalanan.Pada akhirnya, keluarga mereka yang beranggotakan lima orang itu semuanya mati kelaparan!Melihat pemandangan ini, Carlos langsung menyeringai."Hahaha! Bagaimana? Kalian takut, 'kan? Biar kuberitahu, ya. Bukan hanya kenalan, Dylan itu kerabatku! Sebenarnya nama lengkapku adalah Carlos Millard Kareem! Dia akan membela dan membantuk
"Keduanya ada di Restoran Black Rose?"Deon terlihat kaget. "Kenapa nggak bilang dari tadi?"Dia segera menelepon Luna dan Suzie secara bergantian.Namun, mereka berdua tidak dapat dihubungi sama sekali.Deon melihat sekeliling dengan sangat cemas dan bergumam, "Mereka nggak bekerja sama menghindariku, 'kan?"Kalau begini jadinya, dia tidak punya pilihan selain naik taksi dan pergi ke restoran itu.....Di dalam Restoran Black Rose.Luna dan Suzie sedang mengisi ulang gelas bir mereka."Ada apa dengan Deon hari ini? Kenapa dia meneleponku terus, ya?"Luna mengangkat sebelah alisnya, lalu meletakkan ponselnya.Hari ini, Luna mengenakan pakaian yang berbeda dari biasanya. Dia mengenakan gaun sabrina berwarna merah yang memperlihatkan belahan dadanya, dipadukan dengan korset renda dan stoking putih tipis yang membuatnya terlihat seksi dan dewasa."Hihi, Luna, jangan-jangan kamu sengaja nggak menjawab panggilannya supaya dia tahu bahwa kamu lagi minum-minum di sini? Iya, 'kan?"Suzie mengg
Suzie spontan berkata, "Luna, kamu pasti sudah mabuk berat! Kamu yang biasanya nggak mungkin berbicara seperti itu!"Wajah Luna memerah karena mabuk dan dia terkekeh seolah sedang menertawakan dirinya sendiri."Hanya di saat otakku sudah banjir alkohol, barulah aku berani memimpikan hal-hal liar seperti ini. Bermimpi akan bertemu Pangeran Tampan, layaknya gadis-gadis pada umumnya.""Tapi, sayangnya pria sekaliber itu ditakdirkan untuk berdiri di puncak gunung dan memimpin orang lain. Mustahil aku bisa bertemu dengannya dalam kehidupan kali ini.""Apalagi ... bertemu dan jatuh cinta pada satu sama lain!""Sudahlah, aku lelah membicarakan hal ini. Ayo minum!"Keduanya saling mendentingkan gelas dan tidak menyadari bahwa Deon terus menelepon mereka sepanjang malam.Di saat restoran sudah tutup, barulah mereka keluar sambil tersandung-sandung.Luna sangat mabuk sampai tidak bisa berdiri tegak, jadi Suzie menuntunnya keluar dengan susah payah."Aku tahu kamu nggak bisa minum, makanya aku se
"Aku ... aku ...."Daniel sangat ketakutan hingga kakinya gemetaran dan wajahnya pucat pasi.Di sisi lain, Penggoda Bersaudara berjalan ke arahnya sambil terkekeh dengan ekspresi mengejek."Ada apa? Bukankah kamu ingin menjadi pahlawan bagi gadis-gadis ini? Ayo, maju! Kami sedang memberimu kesempatan untuk menjadi pahlawan, lho! Maju sini!"Daniel berseru dengan putus asa dan bergegas ke hadapan Penggoda Bersaudara sambil menarik pelatuk pistolnya.Namun, Penggoda Bersaudara langsung menghancurkan laras pistol Daniel dengan tangan mereka, lalu mengeluarkan peluru di dalamnya dan memakannya!"Mereka bukan manusia! Mereka monster!" seru Daniel dengan ketakutan. Detik berikutnya, dia langsung meninggalkan Luna dan Suzie dan melarikan diri!Luna dan Suzie menganga dan wajah mereka memucat menjadi seputih kertas!Suzie mencibir dan berkata, "Luna, kamu yakin orang seperti itu menyelamatkanmu dari Harlan?"Luna mengepalkan jari-jarinya dengan erat dan wajahnya makin pucat."Mustahil .... Dan