Begitu Garry datang, langsung membentak Tamir."Adikku terluka seperti ini juga karena kamu yang sebagai suaminya selalu memanjakannya! Sekarang kamu malah memfitnah orang lain? Kalau aku mendengarkan kata-katamu, benar-benar korpusi dan melanggar hukum!"Tamir menutupi wajah dirinya dan mundur beberapa langkah. Dia sontak terkejut dan menangis tanpa air mata,"Kakak Ipar, aku ...."Padahal dia mengira ada yang kerabat yang akan membantu dirinya, siapa sangka Garry malah menampar dirinya!"Sudah aku bilang, panggil posisiku! Panggil aku Direktur Garry!"Garry berteriak dengan marah,"Cepat minta maaf sama Nona Suzie dan Pak Deon!"Tamir terpaksa menelan amarah ini, lalu berjalan terpincang-pincang ke depan Deon dan Suzie,"Maaf!"Satu kata ini seperti telah mengisap seluruh energi tubuhnya, sontak membuat dia lebih tua 10 tahun.Semua orang tidak tahan menepuk tangan saat mendengar perkataan ini."Baik!""Aku pikir setelah Direktur Garry ke sini pasti mau marah-marah! Nggak sangka, dia
Di luar hotel.Diana tiba-tiba berhenti melangkah dan berkata, "Kak, maaf!""Kenapa?" Deon menolehkan kepala."Kalau bukan karena aku, kamu juga nggak bakal menyinggung Real Estat Palmer dan Konstruksi Kota Sielo. Apa ini bakal memengaruhi kariermu?"Diana mengatupkan bibir dan berkata dengan rasa bersalah.Jika dipikir-pikir, semua kejadian malam ini ditimbulkan oleh dirinya.Deon tersenyum tanpa suara dan mencubit pipi Diana sambil berkata,"Nggak perlu menghiraukan siapa mereka. Berani menindas adikku, aku bakal menghajar mereka!""Kak ...." Saking tersentuhnya membuat Diana ingin menangis.Dia memeluk Deon secara refleks dan matanya merah."Jangan begitu baik padaku! Kamu juga harus berpikir demi dirimu!"Deon juga memeluk Diana dengan erat dan berkata dengan senyuman yang penuh kasih sayang,"Aku nggak punya banyak kerabat. Kamu dan Ibu adalah salah dua kerabatku di dunia ini. Kalau aku nggak melindungi kalian, siapa lagi yang pantas aku lindungi?"Tentu saja, Luna yang bersikap d
Deon tertegun saat mendengar kabar ini!Sejak perusahaan mereka berdiri sampai sekarang baru beberapa hari! Mana mungkin mengutang gaji karyawan!Apa mungkin para buruh migran ini salah sasaran?"Apa kamu yakin orang-orang ini sedang mencari kita?" tanya Deon sekali lagi!"Benaran! Nama dan jabatan kita berdua pun ditulis dengan jelas! Mereka justru datang mencari kita!"Suzie berkata dengan sangat cemas, "Kamu cepat ke sini! Aku hampir kehilangan kendali!"Deon terpaksa keluar secara terburu-buru ke depan pintu perusahaan.Memang ada sekumpulan buruh migran yang menarik spanduk dan meminta gaji!Terdengar berbagai macam slogan."Bos yang berhati hitam menahan gaji keringat karyawan!""Hal ini menyebabkan para buruh migran nggak bisa pulang ke rumah, terpaksa tidur di kolong jembatan.""Menggunakan uang keringat para buruh migran untuk bermain di klub, mobil dan kapal pesiar mewah!"Sekumpulan wartawan di samping sedang memotret."Semuanya, kalian salah orang! Kami adalah Perusahaan Wi
Suzie juga berjalan dengan cepat ke depan dan berkata dengan suara kecil,"Deon, aku mencurigai hal ini bukan nggak berdasar! Mungkin ada dalang di baliknya. Kalau sekarang kamu mengurusi masalah ini, mungkin nanti mereka bakal mengambil keuntungan dari kesempatan ini!""Hal ini hanya bakal merugikan kita!"Ketua satpam juga membungkukkan badan dan berkata,"Pak Deon, nggak perlu menghiraukan para buruh miskin ini. Tim satpam ada dua puluhan orang. Kalau membawa senjata, sangat mudah menghadapi mereka!"Deon berkata,"Nggak perlu banyak bicara lagi. Aku mesti mengejar gaji mereka!""Sebab, ayahku juga seorang pekerja migran!"Sampai di sini, suasana hatinya agak kacau.Dulu ayahnya, Gerald demi mencari nafkah untuk keluarga, setiap harinya bangun pagi pulang malam, terkadang bahkan hanya bisa pulang ke rumah seminggu sekali!Orang-orang ini menafkahi keluarga dengan kemampuan diri masing-masing, malah dikendalikan oleh beberapa bos yang berhati busuk!Terkadang mengajukan dakwaan juga
Ternyata dia langsung menuju rumah Keluarga Yossef di Vila Willowtree.Tanpa banyak bicara, Deon langsung mengetuk gerbang pintu Keluarga Yossef."Aku Deon! Bu Luna suruh aku kemari untuk menegosiasikan sesuatu bersama kalian! Situasi sangat kritis!"Dengan segera, Deon dibawa ke aula vila Keluarga Yossef.Simon yang mengenakan pakaian batik keluar dengan semangat tinggi, bagaikan seekor ayam jantan yang meraih kemenangan,"Apa Bu Luna suruh kamu ke sini untuk tunduk padaku?""Tanpa dana dari Keluarga Yossef, perusahaanmu bisa beroperasi sampai sekarang, pasti sudah mencapai batasnya, 'kan?"Simon berkata sambil tersenyum menyeringai,"Kalau mau Keluarga Yossef turun gunung, kamu masih belum pantas! Mesti suruh Luna ke sini untuk meminta maaf secara pribadi dan berjanji menyerahkan posisi CEO dan komisaris. Kalau nggak, jangan berharap!"Deon mengerutkan bibir,"Bajingan tua! Apa kamu sedang bermimpi di siang hari?"Ternyata Simon pikir tujuan dirinya ke sini ingin mewakili Luna tunduk
Deon menunjukkan senyuman yang menakutkan.Julian langsung kejang-kejang karena ketakutan."Ayah! Dia orang gila! Orang gila sialan!""Diam!" Simon memelototinya dengan kejam."Semua ini gara-gara kamu si orang nggak berguna ini!""Deon, kamu bilang dia berutang lebih dari 2 miliar untuk proyek ini. Apa kamu punya buktinya?"Deon mengeluarkan nota utang dan berkata dengan datar."Tanda tangan dan sidik jarinya nggak bisa dipalsukan, 'kan?""Proyek Taman Gordiana ini juga terdaftar di perusahaan dan saat itu penanggung jawabnya adalah Julian!"Deon mencibir dan berkata."Aku meminta seseorang untuk pergi ke departemen keuangan perusahaan untuk menyelidikinya. Saat itu perusahaan memberinya 2 miliar tanpa kurang sepeser pun!""Jadi hanya ada satu kebenaran, yaitu dia telah menggelapkan 2 miliar itu!"Julian berteriak dengan marah."Seluruh Grup Lixon milik Keluarga Yossef! Masuk akal bagiku untuk mengambil sejumlah uang, apa urusannya denganmu? kamu cuma mencari alasan untuk memprovokasi
"Bu Luna ... kok kamu ada di sini?"Deon terkejut.Guncangannya tiba-tiba berhenti.Melihat Luna dengan Johan di sampingnya, dia tiba-tiba mengerti.Simon benar-benar pria tua licik. Sejak Deon masuk, dia sudah meminta seseorang untuk menghubungi Luna secara diam-diam.Itu sebabnya Luna bisa tiba dalam waktu sesingkat itu.Melihat Luna datang, suasana hati Keluarga Yossef yang awalnya ketakutan tiba-tiba berubah 180 derajat."Hahaha! Akhirnya orang yang bisa mengendalikan pria ini sudah datang!""Lagi pula, dia masih memiliki darah Keluarga Yossef. Anggota keluarga nggak akan saling membunuh! Bukan berarti dia membiarkan bawahannya menghancurkan Keluarga Yossef!"Saat Simon melihat ini, dia menjadi lebih percaya diri untuk memaki."Luna, kemari dan lihatlah! Sekarang bawahan yang telah kamu latih dengan baik menyuruh kami untuk menerbitkan permintaan maaf di koran dan menghancurkan seluruh Keluarga Yossef! Bagaimana?"Mendengar ini, wajah Luna tiba-tiba memucat dan berkata."Kakek! Ada
...Begitu kata-kata ini terlontarkan, seluruh penonton tercengang dan terdiam.Keluarga Yossef saling memandang dan tidak percaya. Dia bahkan tidak mendengarkan Luna?Simon sangat marah hingga kebakaran jenggot."Keterlaluan, benar-benar keterlaluan!"Raut wajah Julian sangat jelek dan dia berteriak."Apa lagi yang kamu mau? Aku sudah minta maaf padamu! Sudah diberi hati masih minta jantung?"Deon membalas dan berkata."Kamu benar! Aku memang minta jantung. Kalian bisa menafsirkannya sesuka kalian!""Tapi singkatnya, Keluarga Yossef harus meminta maaf di koran! Kamu harus meminta maaf secara terbuka kepada para pekerja migran!""Deon!" Raut wajah cantik Luna juga langsung berubah.Dulu Deon selalu menyerah saat segala sesuatunya baik-baik saja, tetapi dia tidak menyangka hari ini Deon malah bertindak sebaliknya."Bu Luna, jangan membujukku karena masalah ini lagi."Deon berkata."Meskipun masa kecilmu nggak bahagia, kamu punya pakaian bagus dan makanan enak sejak kecil. Kamu juga bela