Luna hanya berpura-pura melawan beberapa kali sebelum menurunkan tangannya. Sepasang matanya terlihat berbinar."Deon, akhirnya kali ini kamu menjadi seorang pria."Malam ini adalah malam yang luar biasa.Baru pada malam berikutnya Deon terbangun dalam keadaan linglung dan melihat lantai ditutupi dengan pakaian mereka dari tadi malam.Semua pakaian itu robek yang menunjukkan betapa dahsyatnya kejadian semalam.Deon turun dari kasur dan melihat Luna telah menghilang.Hanya sebuah catatan yang tersisa di atas meja."Untuk pria bajingan paling nggak tahu malu di dunia.""Anggaplah apa yang terjadi semalam nggak pernah terjadi. Kalau kamu berani mengungkapkan sepatah kata pun, aku nggak akan mengampunimu!"Deon tersenyum."Jelas-jelas Ratu Gunung Es ini yang merayuku, tapi pada akhirnya akulah yang melakukan hal buruk."Akan tetapi kalau mengingat kembali semalam, Luna yang aktif dan Luna yang pasif seperti dua hal yang berbeda.Ini adalah pertama kalinya dalam hidupnya Deon menikmati perl
Hidung Deon pun terasa perih setelah melihat adegan ini.Gerald meninggal dunia saat dia berusia lima tahun.Henni-lah yang bekerja keras dari fajar hingga senja setiap hari dan membesarkan mereka berdua seorang diri.Saat itu penari papan atas di ruang dansa menjalani kehidupan yang memanjakan dan mengenakan pakaian mewah rela bekerja sebagai tukang cuci yang menggosok tangan lembutnya hingga berdarah.Ini benar-benar tidak mudah baginya.Cinta ibu adalah cinta terbesar di dunia, jauh lebih penting daripada pacar atau teman mana pun."Bu, hari ini adalah hari penting bagi keluarga kita. Lihat ibu menangis tersedu-sedu. Ayah juga pasti akan sedih di langit kalau melihatmu seperti ini!"Deon langsung menghiburnya.Saat itulah Henni menghentikan air matanya. Dia menyeka sudut matanya dan berkata sambil memaksakan senyuman."Benar! Aku nggak boleh membiarkan ayahmu mengira aku telah berubah menjadi wanita pendendam. Aku ingin melihatnya dengan bahagia!"Seperti biasa, Deon mengantar Henni
"Diratakan?"Henni merasa seolah tersambar petir setelah mendengar ini dan seluruh tubuhnya goyah.Yang lebih keterlaluan lagi adalah orang itu benar-benar menggunakan tulang ayah Deon sebagai dasar untuk membangun resor.Bukankah ini memanfaatkan orang lain untuk mendapatkan posisi tinggi?"Bagaimana kalian bisa melakukan ini!? Bisa-bisanya kalian mempermalukan orang yang sudah tiada!? Bukankah ini sangat keterlaluan!?"Dia sangat marah hingga hampir pingsan."Ibu!"Deon berteriak dan bergegas membantu Henni, kemudian mengalirkan energi sejati untuk menenangkannya."Nak! Ayahmu ... ayahmu sudah nggak ada!" Henni menangis."Nggak! Ayahku ada di sini!"Tatapan Deon tiba-tiba penuh dengan tekad dan dia melangkah ke resor bersama Henni.Awalnya satpam di pintu awalnya ingin menghentikannya, tetapi dia langsung tercengang setelah melihat tatapan dingin Deon."Bocah ini bukan orang baik. Bagaimana kalau lupakan saja? Lebih baik nggak perlu membuat terlalu banyak masalah!""Benar! Lagi pula,
Setelah mendengar ini, Deon berkata dengan dingin."Tulang ayahku telah dijadikan fondasi dan diinjak-injak oleh puluhan ribu orang di sini setiap hari, tapi kami nggak diperbolehkan berdoa?""Reputasi bos kalian besar sekali!"Awalnya Deon berencana untuk berdoa dan membuat perhitungan dengan orang-orang ini.Sekarang karena orang lain telah berinisiatif untuk mencari masalah, dia tidak akan segan.Pria kekar itu mencibir."Pada dasarnya tulang-tulang para setan miskin ini nggak berguna dan mencemarkan tempat ini setelah dikubur.""Bos kamilah yang mendaur ulang tempat ini dan membuat tulang ayahmu bisa digunakan kembali. Seharusnya kalian para orang miskin yang nggak tahu diri patut bersyukur!"Deon mencibir balik."Kalau begitu, hari ini aku akan mendaur ulang sampah dan memanfaatkan tulangmu untuk dijadikan pupuk bagi ayahku!"Orang itu sangat marah."Bajingan nggak tahu diri! Bunuh bocah ini dulu, lalu potong lidahnya!"Sekelompok satpam langsung menyerang.Henni berteriak dengan
Sebelum Fred selesai berbicara, kepalanya langsung dicengkeram oleh Deon.Dengan kecepatan kilat.Dia ditekan ke lantai dan meluncur beberapa ratus meter.Deon memukul Fred begitu keras hingga seluruh lubangnya berdarah."Ah! Bajingan ... kamu menyerang ...."Fred berteriak histeris dan ingin berdiri untuk melawan, tetapi merasa ngeri saat mengetahui dia telah ditekan oleh Deon.Tidak peduli bagaimana dia mengerahkan energi sejatinya, Deon akan memegangi kepalanya dan memukulnya dengan kuat."Kehormatan? Kalau begitu, sekarang aku akan mengambil kepalamu dan menguburnya di tanah biar kamu juga dihormati!"Sorot mata Deon memancarkan cahaya kelam.Menghina keluarga sendiri adalah sesuatu yang paling tidak bisa diterima orang yang paling baik hati sedunia.Terlebih lagi, dia juga Raja Gangster.Karena marah, jutaan orang terkuat di dunia akan terbunuh."Ya ampun! Apa aku buta? Fred ditekan dan dihajar!""Fred itu Master Bela Diri! Kok bisa ....""Mereka berdua Master Bela Diri, tapi keku
Tubuh si kacamata itu terlempar tinggi-tinggi hingga membentuk lengkungan sempurna sebelum mendarat di atas kepalanya dan jatuh ke dalam lantai.Sama sekali tidak bergerak."Siapa yang nggak mau minta maaf!?" Deon mengangkat dagunya."Mereka akan diantar ke bawah dan tebuslah kesalahannya langsung di neraka!"Tatapan tajam itu membuat orang merasa seolah jatuh ke dalam gua es.Wajah Bardi langsung membeku dan dia benar-benar naik pitam hingga manik-manik di tangannya hancur menjadi bubuk."Bos, bos! Tadi bocah ini menghajar Fred dengan satu tangan!"Orang-orang di belakangnya bergegas mengedipkan mata."Kalau memang harus bertengkar, kita belum tentu akan menang meski jumlah kita banyak."Baru pada saat itulah Bardi sadar."Fred adalah master nomor satu resor ini yang pernah menantang 30 orang kekar dari geng sebelah dan menghajar mereka hingga babak belur!""Dia dihajar oleh bocah ini tanpa ada kesempatan untuk menyerang!""Maka jumlah total semua bawahanku bukanlah masalah besar bagi
"Apa hebatnya bisa membunuh orang? Kalau mampu, bunuhlah kami semua! Kami nggak takut padamu!!"Terutama beberapa anggota keluarga pria tua itu berteriak gila-gilaan, seolah rela untuk memberikan nyawa mereka demi memaki Deon.Yang lain juga menuduhnya satu per satu hingga air liur beterbangan ke mana-mana.Henni terlihat gelisah dan mencoba menjelaskan, tetapi dia tidak bisa menghentikan pelecehan dari orang-orang ini.Tidak ada alasan.Deon berjalan tanpa merasa terganggu dan membungkukkan badan saat melihat pria tua itu terbaring di lantai.Bardi langsung berteriak."Apa yang kamu lakukan? Apa kamu merasa nggak cukup mencelakai pria tua dan ingin menebusnya!?"Anggota keluarga pria tua itu mengepalkan tangan mereka sambil berdiri di depan Deon dan berkata dengan marah."Kamu lebih buruk dari bajingan! Bukankah sudah cukup membuat ayahku menderita? Kamu masih ingin menghinanya?""Kalau ingin menyentuh ayahku, langkahi mayat kami!"Orang-orang di sekitar juga ikut berkoar."Ck, ck! Si
"Dulu ini adalah tambang batu bara dan masih banyak polutan logam berat yang tersisa di bawah tanah. Sekali terhirup oleh manusia, berbagai reaksi buruk akan terjadi hingga mengakibatkan kematian karena syok!""Kalau nggak percaya, carilah seseorang untuk membawa peralatan pendeteksi dan lakukan pengujian!"Ucapan Deon langsung menimbulkan kehebohan."Apa? Ternyata penyakit pria tua itu bukan disebabkan oleh energi buruk, melainkan gas berbahaya ini!""Resor gadungan! Saat itu mereka membohongi kita dengan mengatakan ini adalah tanah dengan air murni, pegunungan subur dan tempat yang bagus. Ternyata ini adalah industri tercemar yang direnovasi!""Masih membuat kita salah paham! Dia membuat kita nyaris memfitnah orang baik!"Seketika semua orang mengincar Bardi.Banyak orang yang marah menerjang Bardi dan menghajarnya.Untung ada pengawalnya. Kalau tidak, hari ini Bardi pasti akan dihajar sampai mati."Bos, cepat pergi!"Sekelompok pengawal berpakaian hitam buru-buru berdiri di depan Ba