Share

Cemburu

“Anak-anak udah pergi kan?” tanya Angga begitu keluar dari kamar mandi. Dia hanya membersihkan wajah di sana. Memperbaiki bajunya yang sudah acak-acak. Memang agak panas, adegan mereka walau hanya beberapa saa.

“Udah Mas. Astaghfirullah kita hampir kecolongan sama anak-anak!” Mahra sejenak berhenti dari memakai riasan tipisnya lagi. Lipstiknya memang hilang total. Meskipun seorang istri konglomerat. Mahra selalu memakai liptik murah agar mudah dihapus waktu wudu.

“Mas kok seperti belum siap anak-anak mergokin kita!” sahut Angga membenarkan celananya. “Pada tadi mau satu ronde aja!”

“Sepertinya kita harus lebih berhati-hati lagi! Siang bukan waktu yang tepat untuk bercinta!” Mahra mengambil tas kecilnya. “Apalagi anak-anak kita sekritis itu Mas!”

“Siap Nyonya Angga!” laki-laki anak empat itu menabik Mahra seperti Pembina upacara. “Tapi, kalau Mas nggak bisa nahan kalau kamu secantik ini!” tiba-tiba dia kembali mendekati istrinya. Cup. Sebuah kecupan mendarat di bibir Mahra. Bibir san
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status