Share

Di Mana Istriku?!

Author: Young Lady
last update Last Updated: 2024-12-31 18:14:54

Elyza spontan memekik. Tubuhnya tersungkur di dekat meja kerja Arthur karena didorong oleh lelaki itu. Dibanding rasa sakit di tubuh bagian belakangnya, ia lebih terkejut atas perbuatan Arthur. Semarah apa pun Arthur padanya, lelaki itu tak pernah bertindak kasar.

“Kenapa kamu mendorongku?! Bagaimana kalau tulangku patah dan aku menjadi cacat?!” pekik Elyza heboh.

Meskipun bisa berdiri sendiri, Elyza tetap bergeming, berharap Arthur akan membantunya. Lelaki itu yang sengaja mendorongnya hingga terjatuh. Maka, lelaki itu juga yang harus bertanggungjawab. Namun, Arthur pun tetap fokus dengan pekerjaannya, seolah tak merasa bersalah.

Elyza mulai meradang. Ia tak terima diperlakukan seperti ini. Tak pernah ada yang mengabaikannya dan Arthur juga tidak boleh melakukan itu. Apalagi setelah lelaki itu tega mendorongnya. Seharusnya, sekarang Arthur berlutut dan meminta maaf padanya.

“Karirku di ambang kehancuran karena gosip itu. Bagaimana kalau orang-orang mulai membatalkan kontrak k
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku   Kamu Tidak Bisa Memiliki Keduanya

    Billy mengelap kasar sudut bibirnya yang mengeluarkan darah. Ia berdecih sinis sebelum kembali menegakkan tubuhnya. Biasanya Billy hanya menampilkan ekspresi datar saat berhadapan dengan Arthur. Namun, kali ini kemarahan terlihat di matanya meskipun hanya beberapa detik saja. Billy tak menyadari sejak kapan dirinya diikuti hingga Arthur tiba-tiba menyerangnya. Ia tahu apa.yang lelaki itu cari dan Arthur malah mengikutinya kemari. Jelas saja lelaki itu salah alamat. Arthur pasti berpikir Irish berada di sini, bersamanya. Untung saja Billy telah mengantarkan makanan pesanan Irish beberapa jam lalu. Jika sekarang dirinya mendatangi rumah kakeknya lagi, Arthur akan mengetahui keberadaan Irish. “Di mana kamu menyembunyikan istriku?!” bentak Arthur sembari mencengkram kerah kemeja Billy. Billy tersenyum sinis mengetahui tebakannya tepat sasaran. Ia menyentak keras tangan Arthur yang mencengkram kemejanya. Kemudian, kembali merapikan pakaiannya yang sedikit berantakan. “Aku bisa mela

    Last Updated : 2025-01-01
  • Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku   Kamu Harus Tanggungjawab

    Irish yang panik spontan melangkah mundur. Ia nyaris memekik namun sebisa mungkin ia menahannya. Sekaligus mempertahankan ketenangan dalam ekspresinya. Tak ingin dianggap lemah oleh orang-orang yang kini mengepungnya. “Apa yang kalian inginkan?!” bentak Irish sembari menatap satu per satu orang di hadapannya. Irish tak tahu apa yang mereka inginkan. Tetapi, kemungkinan besar adalah merampoknya. Sudah lama sekali dirinya tak mendatangi daerah ini. Ia tidak tahu harus pergi ke mana jika ingin melarikan diri. Terlebih, mereka membawa senjata. Irish khawatir mereka akan melukai anaknya. Ponselnya tertinggal di dalam mobil, Irish tak mungkin mengambilnya untuk menghubungi siapa pun. Sembari memikirkan cara untuk lolos dari mereka dengan selamat, ia harus berpura-pura berani. Padahal dadanya sudah bergemuruh. Daerah ini sangat sepi. Sedari tadi, Irish tak melihat siapa pun melintas di dekat sini. Permukiman warga pun berjarak agak jauh. Irish tak berpikiran aneh-aneh karena dirinya

    Last Updated : 2025-01-02
  • Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku   Konspirasi Arthur?

    “Apa? Pulang?” Billy berharap Irish yang turun dari mobil. Namun, yang lebih dulu membuka pintu malah Arthur. Arthur berjalan cepat memutari mobil dan mendorong Billy dari mobilnya. Bagi Arthur, Billy hanya pengganggu yang ingin merusak rumah tangganya. “Siapa kamu sampai berani mengajak istriku pergi? Setelah menyembunyikannya, sekarang kamu masih berani muncul di sini?!” cerca Arthur dengan kilat emosi yang tampak jelas. “Dia tidak ingin bersamamu! Jangan memaksanya!” balas Billy tak kalah tajam. Tadi kakeknya menghubunginya. Mengatakan Irish pergi sejak pagi hari dan belum kembali. Billy pun langsung mengerahkan orang-orangnya untuk mencari Irish. Anak buahnya menemukan mobil Irish di dekat area pemakaman. Billy langsung menebak jika Arthur lah yang membawa sepupunya. Irish bergegas menyusul turun dari mobil meskipun Arthur telah memperingatinya untuk tetap berada di mobil. Ia tak bisa membiarkan kedua lelaki itu bertengkar di sini. Apalagi Arthur masih dalam keadaan baba

    Last Updated : 2025-01-03
  • Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku   Rahasia Irish

    Ringisan Irish membuat Arthur yang sedang memejamkan mata menoleh. Menatap Irish yang menyentuh kakinya sendiri. Entah sejak kapan, kaki kanan Irish terluka dan mengeluarkan darah. Darah yang keluar cukup banyak karena terkena air dan sabun. Arthur lantas melompat turun dari bathup. Tak peduli dengan penampilannya, lelaki itu langsung menggendong Irish keluar dari toilet. “Kenapa tidak bilang kakimu terluka?” “Bisakah kamu berpakaian dulu?” balas Irish yang malah salah fokus dengan penampilan Arthur. Tadi sebagian tubuh lelaki itu tertutup air dan sabun. Sedangkan sekarang, Irish tak bisa mendeskripsikannya. Arthur seolah tanpa sengaja ingin mempertontonkan tubuhnya. Dan tanpa bisa dicegah, jantungnya kembali berdebar dengan wajah yang semakin merah padam. Arthur yang tersadar pun bergegas melangkah ke lemari dan mengambil pakaiannya asal. Irish merasa lebih tenang setelah lelaki itu berpakaian dengan benar. Ia pun khawatir ada yang datang dan berpikir macam-macam tentang mere

    Last Updated : 2025-01-04
  • Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku   Mempertahankan yang Harus Dipertahankan

    Keterkejutan tampak jelas di wajah Tristan. “Kenapa kamu merahasiakan inu darinya?” “Untuk apa aku mengatakan itu padanya? Apa dia peduli?” sahut Irish dengan senyum kecut. “Lagi pula, kami akan berpisah. Kurasa lebih baik dia tak perlu mengetahui hal-hal yang tidak penting.” Nyaris tak ada yang mengetahui jika Irish bukanlah anak kandung Karina. Sebab, sejak kecil wanita itulah yang merawatnya. Meskipun ia menyadari dirinya diperlakukan agak berbeda. Namun, itu hanya ketika mereka berada di rumah saja. Irish pun baru mengetahui jika dirinya bukanlah anak kandung Karina setelah ayahnya meninggalkan dunia. Saat itu dirinya dan ibu tirinya bertengkar hebat hingga akhirnya Karina tak sengaja mengatakan jika mereka tak memiliki hubungan darah. Kejadian itu juga yang membuat hubungan mereka renggang sampai sekarang. Walaupun tidak benar-benar bermusuhan. Apalagi, Karina juga cukup sering menyindirnya anak ‘pelakor' saat sedang marah. Irish tidak berbalik marah, sebab ia tahu ibunya

    Last Updated : 2025-01-05
  • Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku   Selalu Terlambat

    [“Oh, tidak apa-apa. Rapatnya sudah selesai. Kakakku mendapat suara terbanyak. Posisinya masih aman karena Billy ikut membantu.”] Mendengar Irish menyebut nama Billy menbuat langkah Arthur terhenti. Meskipun tahu sudah terlambat, tadinya ia ingin mengunjungi kantor kakak iparnya. Dan ternyata untuk kesekian kalinya Billy kembali mencuri start yang seharusnya menjadi miliknya. Tak ingin pembicaraannya dengan Irish didengar orang lain, akhirnya Arthur tetap melanjutkan langkah menuju mobilnya. “Kenapa kamu tidak meneleponku? Aku juga punya saham di sana. Aku bisa mendukung kakakmu.” Arthur tak suka Irish menyebut nama Billy dalam keadaan apa pun. Terlebih jika dalam keadaan genting. Irish bisa menghubunginya dan ia pasti datang. Bukan malah meminta bantuan pada orang lain. Seolah-olah hanya Billy yang dapat membantu. Di sisi lain. Irish pun sudah kembali memasuki mobilnya. Ia menyimpan makanan yang dirinya beli di bangku belakang. Tak berselera mencicipi makanan tersebut. Padahal

    Last Updated : 2025-01-06
  • Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku   Tak Pernah Memiliki Hubungan

    Maudy yang terkejut atas perbuatannya semakin dibuat terkejut oleh kedatangan putranya. Ia tak bermaksud mendorong Irish. “Arthur? Apa yang kamu lakukan di sini?!”Arthur membantu Irish berdiri dan merangkul pinggang wanita itu. “Harusnya aku yang bertanya, Ma. Kenapa Mama menyerang Irish? Sudah aku katakan berulang kali, jangan mengganggunya.”Irish berpegangan erat pada lengan Arthur. Ia syok bukan main. Tak menyangka Maudy sampai hati mendorongnya. Padahal wanita itu tahu dirinya sedang mengandung. Entah apa yang akan terjadi jika Arthur tidak datang dan menolongnya. Irish tahu Maudy tak menyukainya, bahkan membencinya. Namun, ia tak menyangka wanita itu sampai tega melakukan ini padanya. Keputusannya untuk berpisah dengan Arthur memang sudah benar. Tak ada gunanya bertahan jika tidak ada yang menginginkannya. Irish pernah ingin menganggap Maudy seperti ibu kandungnya. Namun, wanita paruh baya itu tidak lebih baik dari ibu tirinya. Yang Maudy inginkan hanyalah Elyza. Bahkan,

    Last Updated : 2025-01-08
  • Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku   Aku Harus Tahu

    “Kenapa kamu tidak mengakuinya?” tanya Irish untuk kesekian kalinya dalam waktu kurang dari 24 jam. Waktu sudah menunjukkan jam dua pagi. Irish yang tidak bisa tidur nyenyak kembali merecoki Arthur dengan pertanyaan yang sama. Meskipun tahu lelaki itu tak akan membalas dengan benar. Apalagi sekarang Arthur sedang terlelap. Sejak tadi siang, sudah berulang kali Irish melontarkan pertanyaan yang sama. Namun, Arthur hanya mengatakan kalau itu tidak penting dan mengalihkan pembicaraan. Padahal ia hamya ingin memastikan apakah benar di antara lelaki itu dan Elyza tak pernah ada hubungan istimewa. “Kamu memang tega mempermainkan perasaan orang,” gumam Irish yang kembali bermonolog tanpa menatap Arthur yang berbaring di sampingnya. Irish tak mengerti mengapa Arthur mengatakan tak pernah memiliki hubungan apa pun dengan Elyza. Padahal jelas-jelas sejak bertahun-tahun lalu mereka sering bermesraan. Bahkan, Elyza sendiri yang mengatakan kalau wanita itu adalah mantan kekasih Arthur. Arthur

    Last Updated : 2025-01-09

Latest chapter

  • Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku   Sikap Kasar Arthur

    Irish terkesiap dan spontan mundur selangkah. Ia membekap mulutnya yang nyaris memekik. Matanya melebar sempurna melihat guci besar setinggi kurang lebih satu meter yang tak sengaja dirinya pecahkan. Padahal, ia merasa berdiri agak jauh dari guci tersebut. Irish sengaja diam-diam berdiri di dekat pintu ruangan Arthur karena masih ingin menguping. Ia sangat penasaran dengan apa yang dibahas oleh Elyza dan Arthur. Namun, dirinya sangat ceroboh dan malah menghancurkan properti bernilai ratusan juta itu. Tak pernah mendengar Arthur berkata ketus pada Elyza sebelumnya membuat rasa penasaran Irish kian bertambah. Sebab, yang dirinya tahu lelaki itu selalu bersikap lembut pada Elyza. Kapan pun dan di mana pun itu. Bahkan, selalu mengabulkan permintaan wanita itu tanpa ragu. “Nyonya, Anda baik-baik saja?” tanya sekretaris Arthur yang langsung menghampiri Irish. “Maaf, aku tidak sengaja,” jawab Irish dengan perasaan campur aduk. Ceklek!Keributan yang terjadi tentu saja terdengar hingga k

  • Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku   Jangan Menggodaku

    “Maaf, aku tidak bisa,” tolak Irish di saat dirinya dan Arthur sudah sangat berantakan. Sedari tadi Irish berusaha mengumpulkan sisa-sisa kewarasannya. Sebesar apa pun keinginannya, ia tak ingin terlena lagi. Untungnya, kalimat itu sempat terucap sebelum mereka benar-benar melakukannya. Meskipun sudah sangat terlambat. Irish menyadari seharusnya sejak awal dirinya menolak. Bukan malah diam saja dan membiarkan Arthur menyentuhnya. Sayangnya, ia perlu mengumpulkan sisa kewarasannya sebelum benar-benar menghilang. Dan akhirnya membiarkan Arthur melakukan apa pun. Arthur memang tidak memaksakan, sejak awal pernikahan mereka pun begitu. Tentunya dulu Irish senang karena merasa dianggap oleh lelaki itu. Namun, entah kenapa sekarang ada saja yang mengganjal di benaknya dan membuatnya tak nyaman melakukan itu.Meskipun Arthur masih berstatus sebagai suaminya dan melakukan ini bukanlah yang pertama bagi mereka. “Oke,” jawab Arthur setelah terdiam cukup lama. Kekecewaan itu tampak sangat j

  • Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku   Hadiah yang Terlambat

    “Bengkel mengatakan mobilmu sudah usang. Kemungkinan mogok di tengah jalan sangat besar. Jadi, aku akan membelikan yang baru untukmu,” ucap Arthur seraya membuka seatbelt yang terpasang di tubuhnya. “Ayo turun. Kita sudah ditunggu.”Arthur mencondongkan tubuhnya dan membukakan seatbelt Irish. Mencuri satu kecupan di bibir wanita itu sekilas sebelum turun lebih dulu dari mobil. Memanfaatkan kesempatan saat Irish masih terperangah akibat perbuatannya. Lalu, langsung turun dari mobil sebelum Irish tersadar. Irish baru tersadar setelah Arthur keluar dari mobil. Ia berdecak samar sembari menatap showroom mobil di hadapannya. Tempat ini seharusnya sudah tutup sejak jam lima sore tadi. Sedangkan sekarang sudah jam tujuh malam. Jelas saja, Arthur sengaja meminta mereka menunggu. Mobil pemberian kakeknya tentu saja masih bagus. Belum sampai setengah tahun Irish menggunakan mobil tersebut. Sedikit masalah tentu tidak terlalu berpengaruh pada kinerja mobil tersebut. Bahkan, tadi pagi Arthur ya

  • Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku   Khusus Untukku

    Ketika mengurai pelukan mereka, Irish dapat melihat perubahan signifikan dari ekspresi Elyza. Namun, Irish sudah tidak terkejut lagi melihat ekspresi tersebut. Ia membalas ekspresi itu dengan senyum lebar. Dirinya lebih suka Elyza mengeluarkan sifat asli seperti ini. Sayangnya, Elyza hanya menunjukkan tabiat asli saat bersamanya. Benar-benar bermuka dua. Sedangkan di hadapan orang lain, wanita itu selalu bersikap manis. Mungkin karena pekerjaannya di dunia hiburan. Jadi, wanita itu terlatih menjaga image. “Tenang saja. Aku tidak mudah mengubah keputusan. Aku hanya perlu waktu untuk menuntaskannya,” jawab Irish dengan suara lembut, namun penuh penekanan. Irish tahu apa yang Elyza maksud. Berulang kali Elyza mengingatkannya setiap kali mereka bertemu. Padahal Irish tak mungkin lupa. Sebab, hingga saat ini rencananya masih belum berubah. Dan ia berharap apa pun yang terjadi, dirinya tetap tidak goyah. Elyza kembali menyunggingkan senyum. “Senang bertemu denganmu. Semoga lekas sembuh.

  • Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku   Ditolak Mentah-Mentah

    “Mantanmu datang. Katanya ingin menjenguk Irish.”“Suruh dia pulang. Irish sudah sembuh,” jawab Arthur tanpa minat. “Dia ingin mengejukku, biarkan saja,” sahut Irish sembari menguap lebar. Tidur Irish sudah terusik sejak terdengar suara ketukan pintu. Mendengar Elyza datang, Irish pun akhirnya benar-benar terjaga. Ia heran mengapa Elyza selalu mengetahui jika terjadi sesuatu padanya. Padahal, wanita itu tak berada di lokasi yang sama. Jangan-jangan Arthur sendiri yang bercerita pada wanita itu. Sehingga Elyza dapat mengetahui apa pun yang terjadi padanya. Kemudian, karena tahu ketahuan, akhirnya Arthur mengusir Elyza. Agar wanita itu tak menceritakan apa pun pada Irish. Irish hendak bangkit dari ranjang, namun ia menyadari ada yang aneh dari penampilannya. Ia tidak tahu sejak kapan didinya terlelap, tetapi sepertinya sejak dalam perjalanan pulang. Saat itu tentu pakaiannya masih rapi. Akhirnya, Irish kembali mengeratkan selimutnya.“Mama akan menyuruhnya ke sini,” balas Karina ser

  • Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku   Aku Harus Tahu

    “Kenapa kamu tidak mengakuinya?” tanya Irish untuk kesekian kalinya dalam waktu kurang dari 24 jam. Waktu sudah menunjukkan jam dua pagi. Irish yang tidak bisa tidur nyenyak kembali merecoki Arthur dengan pertanyaan yang sama. Meskipun tahu lelaki itu tak akan membalas dengan benar. Apalagi sekarang Arthur sedang terlelap. Sejak tadi siang, sudah berulang kali Irish melontarkan pertanyaan yang sama. Namun, Arthur hanya mengatakan kalau itu tidak penting dan mengalihkan pembicaraan. Padahal ia hamya ingin memastikan apakah benar di antara lelaki itu dan Elyza tak pernah ada hubungan istimewa. “Kamu memang tega mempermainkan perasaan orang,” gumam Irish yang kembali bermonolog tanpa menatap Arthur yang berbaring di sampingnya. Irish tak mengerti mengapa Arthur mengatakan tak pernah memiliki hubungan apa pun dengan Elyza. Padahal jelas-jelas sejak bertahun-tahun lalu mereka sering bermesraan. Bahkan, Elyza sendiri yang mengatakan kalau wanita itu adalah mantan kekasih Arthur. Arthur

  • Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku   Tak Pernah Memiliki Hubungan

    Maudy yang terkejut atas perbuatannya semakin dibuat terkejut oleh kedatangan putranya. Ia tak bermaksud mendorong Irish. “Arthur? Apa yang kamu lakukan di sini?!”Arthur membantu Irish berdiri dan merangkul pinggang wanita itu. “Harusnya aku yang bertanya, Ma. Kenapa Mama menyerang Irish? Sudah aku katakan berulang kali, jangan mengganggunya.”Irish berpegangan erat pada lengan Arthur. Ia syok bukan main. Tak menyangka Maudy sampai hati mendorongnya. Padahal wanita itu tahu dirinya sedang mengandung. Entah apa yang akan terjadi jika Arthur tidak datang dan menolongnya. Irish tahu Maudy tak menyukainya, bahkan membencinya. Namun, ia tak menyangka wanita itu sampai tega melakukan ini padanya. Keputusannya untuk berpisah dengan Arthur memang sudah benar. Tak ada gunanya bertahan jika tidak ada yang menginginkannya. Irish pernah ingin menganggap Maudy seperti ibu kandungnya. Namun, wanita paruh baya itu tidak lebih baik dari ibu tirinya. Yang Maudy inginkan hanyalah Elyza. Bahkan,

  • Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku   Selalu Terlambat

    [“Oh, tidak apa-apa. Rapatnya sudah selesai. Kakakku mendapat suara terbanyak. Posisinya masih aman karena Billy ikut membantu.”] Mendengar Irish menyebut nama Billy menbuat langkah Arthur terhenti. Meskipun tahu sudah terlambat, tadinya ia ingin mengunjungi kantor kakak iparnya. Dan ternyata untuk kesekian kalinya Billy kembali mencuri start yang seharusnya menjadi miliknya. Tak ingin pembicaraannya dengan Irish didengar orang lain, akhirnya Arthur tetap melanjutkan langkah menuju mobilnya. “Kenapa kamu tidak meneleponku? Aku juga punya saham di sana. Aku bisa mendukung kakakmu.” Arthur tak suka Irish menyebut nama Billy dalam keadaan apa pun. Terlebih jika dalam keadaan genting. Irish bisa menghubunginya dan ia pasti datang. Bukan malah meminta bantuan pada orang lain. Seolah-olah hanya Billy yang dapat membantu. Di sisi lain. Irish pun sudah kembali memasuki mobilnya. Ia menyimpan makanan yang dirinya beli di bangku belakang. Tak berselera mencicipi makanan tersebut. Padahal

  • Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku   Mempertahankan yang Harus Dipertahankan

    Keterkejutan tampak jelas di wajah Tristan. “Kenapa kamu merahasiakan inu darinya?” “Untuk apa aku mengatakan itu padanya? Apa dia peduli?” sahut Irish dengan senyum kecut. “Lagi pula, kami akan berpisah. Kurasa lebih baik dia tak perlu mengetahui hal-hal yang tidak penting.” Nyaris tak ada yang mengetahui jika Irish bukanlah anak kandung Karina. Sebab, sejak kecil wanita itulah yang merawatnya. Meskipun ia menyadari dirinya diperlakukan agak berbeda. Namun, itu hanya ketika mereka berada di rumah saja. Irish pun baru mengetahui jika dirinya bukanlah anak kandung Karina setelah ayahnya meninggalkan dunia. Saat itu dirinya dan ibu tirinya bertengkar hebat hingga akhirnya Karina tak sengaja mengatakan jika mereka tak memiliki hubungan darah. Kejadian itu juga yang membuat hubungan mereka renggang sampai sekarang. Walaupun tidak benar-benar bermusuhan. Apalagi, Karina juga cukup sering menyindirnya anak ‘pelakor' saat sedang marah. Irish tidak berbalik marah, sebab ia tahu ibunya

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status