Accueil / Rumah Tangga / Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku / Kamu Tidak Bisa Memiliki Keduanya

Share

Kamu Tidak Bisa Memiliki Keduanya

Auteur: Young Lady
last update Dernière mise à jour: 2025-01-01 17:18:41

Billy mengelap kasar sudut bibirnya yang mengeluarkan darah. Ia berdecih sinis sebelum kembali menegakkan tubuhnya. Biasanya Billy hanya menampilkan ekspresi datar saat berhadapan dengan Arthur. Namun, kali ini kemarahan terlihat di matanya meskipun hanya beberapa detik saja.

Billy tak menyadari sejak kapan dirinya diikuti hingga Arthur tiba-tiba menyerangnya. Ia tahu apa.yang lelaki itu cari dan Arthur malah mengikutinya kemari. Jelas saja lelaki itu salah alamat. Arthur pasti berpikir Irish berada di sini, bersamanya.

Untung saja Billy telah mengantarkan makanan pesanan Irish beberapa jam lalu. Jika sekarang dirinya mendatangi rumah kakeknya lagi, Arthur akan mengetahui keberadaan Irish.

“Di mana kamu menyembunyikan istriku?!” bentak Arthur sembari mencengkram kerah kemeja Billy.

Billy tersenyum sinis mengetahui tebakannya tepat sasaran. Ia menyentak keras tangan Arthur yang mencengkram kemejanya. Kemudian, kembali merapikan pakaiannya yang sedikit berantakan. “Aku bisa mela
Chapitre verrouillé
Continuer la lecture sur GoodNovel
Scanner le code pour télécharger l'application
Commentaires (1)
goodnovel comment avatar
Mifta Nur Auliya
Bab Ini mirip dan persis sama kisah Dewa yg selingkuhanya menyuruh orang untuk menabrak istinya yg lagi hamil kemabr
VOIR TOUS LES COMMENTAIRES

Related chapter

  • Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku   Kamu Harus Tanggungjawab

    Irish yang panik spontan melangkah mundur. Ia nyaris memekik namun sebisa mungkin ia menahannya. Sekaligus mempertahankan ketenangan dalam ekspresinya. Tak ingin dianggap lemah oleh orang-orang yang kini mengepungnya. “Apa yang kalian inginkan?!” bentak Irish sembari menatap satu per satu orang di hadapannya. Irish tak tahu apa yang mereka inginkan. Tetapi, kemungkinan besar adalah merampoknya. Sudah lama sekali dirinya tak mendatangi daerah ini. Ia tidak tahu harus pergi ke mana jika ingin melarikan diri. Terlebih, mereka membawa senjata. Irish khawatir mereka akan melukai anaknya. Ponselnya tertinggal di dalam mobil, Irish tak mungkin mengambilnya untuk menghubungi siapa pun. Sembari memikirkan cara untuk lolos dari mereka dengan selamat, ia harus berpura-pura berani. Padahal dadanya sudah bergemuruh. Daerah ini sangat sepi. Sedari tadi, Irish tak melihat siapa pun melintas di dekat sini. Permukiman warga pun berjarak agak jauh. Irish tak berpikiran aneh-aneh karena dirinya

    Dernière mise à jour : 2025-01-02
  • Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku   Konspirasi Arthur?

    “Apa? Pulang?” Billy berharap Irish yang turun dari mobil. Namun, yang lebih dulu membuka pintu malah Arthur. Arthur berjalan cepat memutari mobil dan mendorong Billy dari mobilnya. Bagi Arthur, Billy hanya pengganggu yang ingin merusak rumah tangganya. “Siapa kamu sampai berani mengajak istriku pergi? Setelah menyembunyikannya, sekarang kamu masih berani muncul di sini?!” cerca Arthur dengan kilat emosi yang tampak jelas. “Dia tidak ingin bersamamu! Jangan memaksanya!” balas Billy tak kalah tajam. Tadi kakeknya menghubunginya. Mengatakan Irish pergi sejak pagi hari dan belum kembali. Billy pun langsung mengerahkan orang-orangnya untuk mencari Irish. Anak buahnya menemukan mobil Irish di dekat area pemakaman. Billy langsung menebak jika Arthur lah yang membawa sepupunya. Irish bergegas menyusul turun dari mobil meskipun Arthur telah memperingatinya untuk tetap berada di mobil. Ia tak bisa membiarkan kedua lelaki itu bertengkar di sini. Apalagi Arthur masih dalam keadaan baba

    Dernière mise à jour : 2025-01-03
  • Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku   Rahasia Irish

    Ringisan Irish membuat Arthur yang sedang memejamkan mata menoleh. Menatap Irish yang menyentuh kakinya sendiri. Entah sejak kapan, kaki kanan Irish terluka dan mengeluarkan darah. Darah yang keluar cukup banyak karena terkena air dan sabun. Arthur lantas melompat turun dari bathup. Tak peduli dengan penampilannya, lelaki itu langsung menggendong Irish keluar dari toilet. “Kenapa tidak bilang kakimu terluka?” “Bisakah kamu berpakaian dulu?” balas Irish yang malah salah fokus dengan penampilan Arthur. Tadi sebagian tubuh lelaki itu tertutup air dan sabun. Sedangkan sekarang, Irish tak bisa mendeskripsikannya. Arthur seolah tanpa sengaja ingin mempertontonkan tubuhnya. Dan tanpa bisa dicegah, jantungnya kembali berdebar dengan wajah yang semakin merah padam. Arthur yang tersadar pun bergegas melangkah ke lemari dan mengambil pakaiannya asal. Irish merasa lebih tenang setelah lelaki itu berpakaian dengan benar. Ia pun khawatir ada yang datang dan berpikir macam-macam tentang mere

    Dernière mise à jour : 2025-01-04
  • Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku   Mempertahankan yang Harus Dipertahankan

    Keterkejutan tampak jelas di wajah Tristan. “Kenapa kamu merahasiakan inu darinya?” “Untuk apa aku mengatakan itu padanya? Apa dia peduli?” sahut Irish dengan senyum kecut. “Lagi pula, kami akan berpisah. Kurasa lebih baik dia tak perlu mengetahui hal-hal yang tidak penting.” Nyaris tak ada yang mengetahui jika Irish bukanlah anak kandung Karina. Sebab, sejak kecil wanita itulah yang merawatnya. Meskipun ia menyadari dirinya diperlakukan agak berbeda. Namun, itu hanya ketika mereka berada di rumah saja. Irish pun baru mengetahui jika dirinya bukanlah anak kandung Karina setelah ayahnya meninggalkan dunia. Saat itu dirinya dan ibu tirinya bertengkar hebat hingga akhirnya Karina tak sengaja mengatakan jika mereka tak memiliki hubungan darah. Kejadian itu juga yang membuat hubungan mereka renggang sampai sekarang. Walaupun tidak benar-benar bermusuhan. Apalagi, Karina juga cukup sering menyindirnya anak ‘pelakor' saat sedang marah. Irish tidak berbalik marah, sebab ia tahu ibunya

    Dernière mise à jour : 2025-01-05
  • Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku   Selalu Terlambat

    [“Oh, tidak apa-apa. Rapatnya sudah selesai. Kakakku mendapat suara terbanyak. Posisinya masih aman karena Billy ikut membantu.”] Mendengar Irish menyebut nama Billy menbuat langkah Arthur terhenti. Meskipun tahu sudah terlambat, tadinya ia ingin mengunjungi kantor kakak iparnya. Dan ternyata untuk kesekian kalinya Billy kembali mencuri start yang seharusnya menjadi miliknya. Tak ingin pembicaraannya dengan Irish didengar orang lain, akhirnya Arthur tetap melanjutkan langkah menuju mobilnya. “Kenapa kamu tidak meneleponku? Aku juga punya saham di sana. Aku bisa mendukung kakakmu.” Arthur tak suka Irish menyebut nama Billy dalam keadaan apa pun. Terlebih jika dalam keadaan genting. Irish bisa menghubunginya dan ia pasti datang. Bukan malah meminta bantuan pada orang lain. Seolah-olah hanya Billy yang dapat membantu. Di sisi lain. Irish pun sudah kembali memasuki mobilnya. Ia menyimpan makanan yang dirinya beli di bangku belakang. Tak berselera mencicipi makanan tersebut. Padahal

    Dernière mise à jour : 2025-01-06
  • Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku   Tak Pernah Memiliki Hubungan

    Maudy yang terkejut atas perbuatannya semakin dibuat terkejut oleh kedatangan putranya. Ia tak bermaksud mendorong Irish. “Arthur? Apa yang kamu lakukan di sini?!”Arthur membantu Irish berdiri dan merangkul pinggang wanita itu. “Harusnya aku yang bertanya, Ma. Kenapa Mama menyerang Irish? Sudah aku katakan berulang kali, jangan mengganggunya.”Irish berpegangan erat pada lengan Arthur. Ia syok bukan main. Tak menyangka Maudy sampai hati mendorongnya. Padahal wanita itu tahu dirinya sedang mengandung. Entah apa yang akan terjadi jika Arthur tidak datang dan menolongnya. Irish tahu Maudy tak menyukainya, bahkan membencinya. Namun, ia tak menyangka wanita itu sampai tega melakukan ini padanya. Keputusannya untuk berpisah dengan Arthur memang sudah benar. Tak ada gunanya bertahan jika tidak ada yang menginginkannya. Irish pernah ingin menganggap Maudy seperti ibu kandungnya. Namun, wanita paruh baya itu tidak lebih baik dari ibu tirinya. Yang Maudy inginkan hanyalah Elyza. Bahkan,

    Dernière mise à jour : 2025-01-08
  • Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku   Aku Harus Tahu

    “Kenapa kamu tidak mengakuinya?” tanya Irish untuk kesekian kalinya dalam waktu kurang dari 24 jam. Waktu sudah menunjukkan jam dua pagi. Irish yang tidak bisa tidur nyenyak kembali merecoki Arthur dengan pertanyaan yang sama. Meskipun tahu lelaki itu tak akan membalas dengan benar. Apalagi sekarang Arthur sedang terlelap. Sejak tadi siang, sudah berulang kali Irish melontarkan pertanyaan yang sama. Namun, Arthur hanya mengatakan kalau itu tidak penting dan mengalihkan pembicaraan. Padahal ia hamya ingin memastikan apakah benar di antara lelaki itu dan Elyza tak pernah ada hubungan istimewa. “Kamu memang tega mempermainkan perasaan orang,” gumam Irish yang kembali bermonolog tanpa menatap Arthur yang berbaring di sampingnya. Irish tak mengerti mengapa Arthur mengatakan tak pernah memiliki hubungan apa pun dengan Elyza. Padahal jelas-jelas sejak bertahun-tahun lalu mereka sering bermesraan. Bahkan, Elyza sendiri yang mengatakan kalau wanita itu adalah mantan kekasih Arthur. Arthur

    Dernière mise à jour : 2025-01-09
  • Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku   Ditolak Mentah-Mentah

    “Mantanmu datang. Katanya ingin menjenguk Irish.”“Suruh dia pulang. Irish sudah sembuh,” jawab Arthur tanpa minat. “Dia ingin mengejukku, biarkan saja,” sahut Irish sembari menguap lebar. Tidur Irish sudah terusik sejak terdengar suara ketukan pintu. Mendengar Elyza datang, Irish pun akhirnya benar-benar terjaga. Ia heran mengapa Elyza selalu mengetahui jika terjadi sesuatu padanya. Padahal, wanita itu tak berada di lokasi yang sama. Jangan-jangan Arthur sendiri yang bercerita pada wanita itu. Sehingga Elyza dapat mengetahui apa pun yang terjadi padanya. Kemudian, karena tahu ketahuan, akhirnya Arthur mengusir Elyza. Agar wanita itu tak menceritakan apa pun pada Irish. Irish hendak bangkit dari ranjang, namun ia menyadari ada yang aneh dari penampilannya. Ia tidak tahu sejak kapan didinya terlelap, tetapi sepertinya sejak dalam perjalanan pulang. Saat itu tentu pakaiannya masih rapi. Akhirnya, Irish kembali mengeratkan selimutnya.“Mama akan menyuruhnya ke sini,” balas Karina ser

    Dernière mise à jour : 2025-01-10

Latest chapter

  • Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku   Tahu Tanpa Diberi Tahu

    “Billy? Apa yang kamu lakukan di sini? Apa kamu berpapasan dengan Arthur?”Irish yang baru keluar kamar dan hendak berbelok ke meja makan terkejut bukan main melihat Billy duduk manis di ruang tengah. Masalahnya, Arthur yang terburu-buru berangkat ke kantor baru berpamitan dengannya kurang dari 10 menit lalu. Namun, jika Arthur benar-benar berpapasan dengan Billy, tak mungkin lelaki itu masih duduk manis di sini. Arthur pasti langsung mengusir bahkan menyeret Billy keluar. Tak mungkin Arthur dan Billy tiba-tiba akur saat bertemu. Kecuali jika di depan umum. Itu pun bukan benar-benar akur. Biasanya Arthur dan Billy akan bersikap seolah tak saling mengenal ataupun menyapa. Kecuali jika ada hal penting yang terpaksa membuat mereka saling bicara. Namun, ketenangan itu tak mungkin terjadi jika mereka hanya berduaan. “Tentu saja tidak. Aku menunggu mobilnya pergi agak jauh sebelum masuk. Kamu se takut itu padanya? Apa dia selalu mengancammu?” tanya Billy seraya bangkit dari sofa dan meng

  • Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku   Aku Memang Jahat

    Gudang rumah ini bukan berisi barang-barang usang tak terpakai seperti yang Irish pikirkan. Mungkin lebih tepatnya tempat ini memang berisi barang bekas milik mendiang ibunya. Hingga foto-foto ibunya yang tak pernah Irish lihat pun terpajang di sini. “Aku yang menyimpan semuanya di sini. Aku memang jahat. Jangan terlalu terkejut,” celetuk Karina seraya membuka pintu lebih lebar. Irish tak menanggapi dan langsung melangkah masuk ke gudang tersebut. Gudang itu terlalu rapi untuk disebut gudang. Foto-foto ibunya terpajang di dinding. Bahkan, ada juga beberapa foto ibu dan ayahnya. Mereka tampak seperti pasangan yang bahagia. Ketika Irish masih kecil, ia sering dibuat penasaran dengan ruangan ini. Namun, tak pernah diizinkan masuk. Karina selalu mengatakan jika gudang itu kotor dan berantakan. Oleh karena itu, ia tidak pernah tahu isi dalam gudang ini sampai sekarang. Dan ternyata, apa yang Karina katakan dulu hanyalah kebohongan. Gudang ini tidak berantakan ataupun kotor. Ruangan ini

  • Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku   Tak Bisa Berpura-pura

    Pertanyaan itu membuat Irish terkesiap. Ia bingung harus memberi jawaban seperti apa dan mengatakan yang sebenarnya adalah opsi terakhirnya. Tak tahu harus menjawab apa, akhirnya Irish berpura-pura tidak mendengar dan fokus memilih pernak-pernik bayi di hadapannya. “Kalian mengunjungi makam orang tua Billy?” tebak Arthur sembari mendorong troli yang yang kosong dan mengikuti langkah Irish. Lorong ini cukup sepi. Hanya ada mereka saja di sini. Oleh karena itu, Arthur dapat bertanya dengan leluasa. Tebakan Arthur membuat Irish lebih terkejut lagi. Namun, tebakan itu akhirnya membuatnya memiliki alasan tanpa harus membongkar rahasianya. Irish berdeham pelan. “Iya. Kamu marah?” Meskipun hanya sebentar, Irish dan Billy memang sempat mengunjungi makam kedua orang tua lelaki itu sebelum pulang. Makam tersebut ternyata berada di tempat yang sama dengan lokasi makam Azura. Irish baru mengetahuinya kemarin. Orang tua Billy mengalami kecelakaan tunggal 5 tahun lalu dan meninggal di tempat.

  • Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku   Selingkuhan yang Baik

    “Kamu bersikukuh ingin cerai karena menyesal menikah denganku?” tanya Arthur tiba-tiba. Memecahkan kesunyian di antara mereka. Irish spontan kembali membuka matanya dan menoleh ke arah Arthur. Ia pernah mengatakan itu saat sedang emosi-emosinya. Padahal sebenarnya dirinya pun tidak tahu apakah penyesalan itu benar-benar ada atau tidak. Atau mungkin hanya sedikit saja. “Kamu sudah tahu, ‘kan? Kenapa masih bertanya?” sahut Irish yang tak berniat mengelak. Irish mengubah posisi telentangnya menjadi miring menghadap Arthur. Ia dapat melihat ekspresi lelaki itu menggelap. Menyiratkan amarah tertahan. Namun, Irish malah tersenyum miring sembari menopang kepalanya. Seolah sengaja menantang lelaki itu. “Karena harusnya kamu menikah dengan Ardian?” Arthur kembali melontarkan pertanyaan dengan nada datar. Irish menggeleng samar. “Dengan Ardian atau bukan, aku memang tidak sepatutnya menikah dengan orang yang belum selesai dengan masa lalunya. Seandainya aku menikah dengan Ardian dan dia ma

  • Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku   Istriku Hanya Irish

    Irish mengerjapkan matanya. Tak menyangka Arthur dan Maudy malah membicarakannya di tengah malam begini. Pasti sengaja agar dirinya tak ikut menguping. Namun, semesta lebih berpihak padanya hingga akhirnya ia tetap mendengar pembicaraan mereka. Mendengar sepotong pembicaraan mereka membuat Irish yakin kalau Maudy sudah bercerita pada Arthur jika dirinya pergi dengan Billy tadi siang. Namun, entah kenapa Arthur masih bersikap santai. Seolah itu bukan masalah besar. Atau mungkin Arthur memang sudah tidak peduli lagi. “Jangan gila! Kamu ingin wanita itu terus memperalatmu?!” sembur Maudy dengan suara yang semakin meninggi. Seolah tak peduli jika ada yang mendengar ucapannya. “Irish tidak pernah memperalatku. Aku yang ingin seperti ini. Dan aku harap mama tidak mempersulitku,” jawab Arthur masih dengan suara pelan, namun menyiratkan ketegasan. “Justru, mama ingin mempermudah semuanya. Sekarang dia tidak punya pekerjaan. Dia pasti akan meminta segalanya padamu! Dia akan memanfaatkan an

  • Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku   Menunggu Kemarahan

    “Apa? Elyza mengatakan itu pada mama?” tanya Irish dengan mata membulat sempurna. Irish berusaha menerima saat dirinya dibandingkan dengan Elyza. Ia tetap diam di saat Arthur mementingkan wanita itu. Namun, Irish tak bisa menerima tuduhan keji yang Elyza katakan tentangnya. Dirinya bukan wanita murahan yang menjajakan tubuhnya pada lelaki lain. Irish memang pernah mengatakan jika anak dalam kandungannya ini bukan darah daging Arthur. Namun, itu hanya bualan semata agar lelaki itu melepasnya. Elyza tak berhak menilainya terlalu jauh. Apalagi sampai mengatakan itu pada Maudy. “Kenapa? Kamu tidak terima?” Bukannya merasa bersalah atas perkataannya, Maudy malah kembali melontarkan balasan dengan nada tak kalah sinis. “Kamu pikir dengan kamu pergi diam-diam dengan lelaki lain tidak akan membuat orang berpikir macam-macam? Apalagi sudah berapa kali kamu melarikan diri bersamanya? Kamu pikir bisa mempermainkan putraku?!” sembur Maudy lagi. Irish akui dirinya memang salah karena menyembu

  • Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku   Ibu, Tolong Doakan Aku

    [Kamu di mana? Sudah siap? Aku menunggu di dekat pos satpam. Aku memakai mobil kakek.]Irish yang masih mengaplikasikan makeup di wajahnya melirik ponselnya yang menyala. Satu pesan masuk dari nomor Billy. Seperti biasa, lelaki itu akan datang lebih cepat dari waktu janjian mereka. Tak pernah membuatnya menunggu, malah dirinya yang membuat lelaki itu menunggu. “Sebentar lagi aku ke sana.” Irish pun langsung mengirim pesan balasan sebelum menyelesaikan kegiatan makeup-nya. Ia mempercepat pergerakannya agar Billy tidak menunggu terlalu lama. Setelah dirasa tak ada yang kurang, Irish bergegas keluar dari kamarnya. Irish meminta Billy mengantarnya pergi. Meskipun awalnya meminta diantar hari ini, Irish sempat meralat permintaannya dan mengatakan akan mengikuti waktu luang lelaki itu. Namun, Billy mengatakan memiliki waktu untuk mengantarnya hari ini juga. “Kamu mau ke mana?” Pertanyaan sinis itu membuat langkah Irish kontan terhenti. Sekarang sudah agak siang, ia mengira tak akan ada

  • Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku   Kamu Lupa Sesuatu

    Jawaban santai Arthur membuat Irish melongo. Ia tak membenci ibu mertuanya, namun setidaknya jika ingin pindah ke sini meskipun hanya sementara waktu, dirinya perlu tahu. Tahu sejak awal. Bukan tahu paling akhir, itu pun karena ketahuan. Irish curiga Arthur melarangnya pulang lebih cepat dari rumah sakit karena tak ingin rencananya terbongkar. Bukan karena lelaki itu masih mengkhawatirkan kondisinya. Menyebalkannya, Karina juga tidak bercerita jika Maudy pindah kemari untuk sementara waktu. “Kamu punya banyak waktu untuk bercerita. Kurasa di rumah ini tidak ada kamar lain yang bisa digunakan Mama,” balas Irish yang berusaha tampak santai. Meskipun Irish merasa tersinggung karena tak ada yang memberitahunya. Namun, ia tak ingin Arthur merasakan hal yang sama. Toh, sebenarnya ini wajar saja karena mereka memang masih berstatus sebagai keluarga. Walaupun tak mirip dengan keluarga. “Untuk sementara waktu aku memindahkan ruang kerjaku ke kamar kita. Jadi, Mama memakai ruangan itu. A

  • Setelah Berpisah, Dia Terus Mengejarku   Memutuskan Tanpa Kompromi

    Penolakan Arthur membuat Irish mengingat apa yang pernah Billy sampaikan tentang kemungkinan Arthur juga tahu sesuatu. Sebenarnya ia tidak menaruh kecurigaan sama sekali pada lelaki itu. Dan sekarang kecurigaan itu mendadak muncul. Butik itu kini menjadi miliknya, Irish memiliki hak untuk melihat sehancur apa pun keadaannya. Bahkan, seharusnya ia sudah melihatnya dalam bentuk foto ataupun video. Namun, tak ada yang menunjukkan bagaimana keadaan butiknya sekarang padanya. Bahkan, pihak kepolisian yang kata Arthur akan memintai Irish keterangan pun tak datang sampai sekarang. Billy pun malah membahas kecurigaan aneh-aneh tentang orang-orang yang kemungkinan terlibat. Padahal untuk saat ini yang ingin Irish tahu adalah kondisi butiknya terlebih dahulu. “Apa maksudmu? Tahu apa? Kondisi butikmu hancur, apa yang mau kamu lihat? Puing-piungnya juga sudah dibereskan,” jawab Arthur yang kembali menoleh ke arah Irish. “Bagaimana pun kondisinya, aku ingin datang ke sana dan melihatnya sec

Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status