Share

Bab 109 Membalikkan Situasi

Penulis: Bunga Bakung
last update Terakhir Diperbarui: 2024-02-04 18:00:00
"Berani-beraninya kamu mencari ribut begini denganku cuma demi selingkuhanmu!" maki Ian dengan murka.

Gio sudah gila, ya! Berani-beraninya pria itu datang dan berkata seperti ini!

Gio perlahan berdiri dan menatap Ian dengan mata dingin.

"Kalau begitu, aku juga nggak akan memedulikan persahabatan di antara keluarga kita lagi."

"Gio! Kamu pikir kamu sehebat itu sampai bisa menguasai Kota Mesia sendirian, hah!" tanya Ian dengan marah.

"Sepertinya, Tuan Besar Ian sudah terlalu tua untuk bisa membaca situasi saat ini dengan jelas," sahut Gio.

"Tanpa Gavin, Keluarga Wren nggak mungkin masih bisa tetap berkuasa seperti sekarang, 'kan?"

Setelah berkata seperti itu, Gio pun membalikkan tubuhnya dan berjalan pergi.

Ian hanya menatap punggung Gio dengan tubuh yang gemetar menahan amarah.

Beberapa saat kemudian.

Ian bisa kembali berpikir jernih. Dia langsung mengambil ponselnya dan menelepon Brian.

...

Dalam tiga hari.

Perusahaan MK menyerang satu per satu perusahaan yang dinaungi oleh Keluarga Wr
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Setelah Berhenti Kerja, Direktur Tak Bisa Hidup Tanpaku   Bab 110 Ada yang Ingin Kuberitahukan Padamu

    Yuvira tercengang, bagaimana Kak Hedi pulang secepat ini? Dia 'kan baru menjalani operasi plastik sebulan yang lalu?Kalau Kak Hedi tahu sekarang Yuvira berada di kediaman Keluarga Wren, bisa-bisa pria itu akan mengancamnya gila-gilaan.Apalagi kondisinya sekarang, Gavin selalu mengawasi setiap gerak geriknya.Cepat atau lambat, dia akan ketahuan kalau diam-diam bertemu dengan Kak Hedi.Yuvira menggigit bibir bawahnya, tiba-tiba suatu ide tebersit di benaknya.Dia tahu apa yang harus dilakukan!Sekali tepuk dua lalat mati! Dia punya cara untuk melenyapkan Nadia dan Kak Hedi sekaligus!Yuvira pun menjawab, "Kak Hedi, selamat ya sudah pulang. Ah, aku mau memberitahumu sesuatu."Kak Hedi menyahut, "Nanti saja kita bicarakan waktu ketemu, aku kangen sekali padamu!"Yuvira berkata, "Kak Hedi jangan buru-buru, sekarang aku ada di rumah Keluarga Wren."Kak Hedi pun terkejut, "Hah? Keluarga Wren? Maksudmu keluarga tiga teratas di Kota Mesia itu?"Yuvira menjawab, "Ya, jadi kita harus hati-hati

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-04
  • Setelah Berhenti Kerja, Direktur Tak Bisa Hidup Tanpaku   Bab 111 Jangan Sampai Membuatku Kecewa

    Seorang pelayan menyambut kedatangan Yuvira dan mengantarnya menemui Brian.Yuvira tersenyum anggun lalu menyapa dengan ramah, "Halo Paman Brian, terima kasih sudah mengundangku datang hari ini."Kemudian, Yuvira membungkuk hormat.Brian melirik Yuvira dari kepala sampai ujung kaki, lalu menatapnya dengan tatapan dingin dan menyahut singkat, "Duduklah."Yuvira mengangguk kecil, menyerahkan hadiah yang dia bawa pada pelayan, lalu duduk.Brian memulai pembicaraan, "Hari ini aku memanggilmu datang karena ada yang ingin kutanyakan, bagaimana pendapatmu tentang Nadia."Yuvira terdiam sesaat. Di saat seperti ini harusnya dia menunjukkan kebaikan dan kemurahan hati sebagai tunangan Gio bukan?Yuvira pun menjawab, "Paman Brian, Nadia sudah bekerja untuk Gio selama tiga tahun, selama ini dia sudah bekerja keras dan memberi yang terbaik.""Selama tiga tahun itu pula dia sering berada di sisi Gio, kamu nggak merasa cemburu?" tanya Brian dengan nada menyelidik."Nggak," jawab Yuvira sambil terseny

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-05
  • Setelah Berhenti Kerja, Direktur Tak Bisa Hidup Tanpaku   Bab 112 Kamu Tidak Ingin Tahu Masa Lalumu?

    Nadia terkejut mendengar suara dari samping, dia pun menoleh.Sejak kapan Gio tidur di sampingnya?Kenapa dia tidak merasa ada orang yang menyelinap?Nadia langsung menutupi kepanikannya dengan menunduk, lalu menjawab, "Ya, aku mimpi buruk."Gio yang sudah terbangun pun duduk dan menghiburnya, "Hanya mimpi saja, nggak akan jadi kenyataan. Jangan terlalu dipikirkan ya."Nadia menggigit kecil bibir bawahnya dan mengubah topik pembicaraan, "Kapan kamu masuk?""Mungkin sekitar jam tiga pagi, sudah terlalu larut jadi aku nggak membangunkanmu ...." Gio menyibak selimut lalu turun dari kasur.Nadia menatap wajah pria tampan yang terlihat lelah itu, lalu bertanya, "Kamu dan Keluarga Wren ....""Nggak perlu kamu pikirkan, fokus saja dengan kesehatanmu sendiri."Gio merapikan piamanya lalu berjalan menuju ruang ganti.Nadia menggigit bibirnya, berpikir sejenak lalu bertanya, "Gio, kamu serius dengan perkataanmu pada Yuvira waktu itu?"Gio berhenti melangkah dan menoleh ke arahnya, "Yang mana?""

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-05
  • Setelah Berhenti Kerja, Direktur Tak Bisa Hidup Tanpaku   Bab 113 Sebenarnya Mau Apa Dia?

    Nadia meletakkan ponselnya kembali, raut wajahnya tidak enak dilihat.Sebenarnya mau apa Yuvira?Sebenarnya wajar kalau Yuvira mengetahui hal yang tidak dia tahu, yang membuat Nadia bingung adalah kenapa Yuvira memilih untuk memberitahunya?Kafe Dellanova di Jalan Bahrama terletak di lokasi kalangan orang berada, senekat apa pun Yuvira, wanita itu tidak mungkin berani menyerangnya di depan umum.Malam harinya.Waktu sudah menunjukkan pukul setengah sebelas malam saat Nadia selesai membereskan urusannya.Melihat sepertinya malam ini Gio tidak pulang, Nadia pun pergi ke kamar Bibi Ratih.Nadia melihat lampu kamar Bibi Ratih masih menyala, jadi dia pun mengetuk pintu.Bibi Ratih membuka pintu dan langsung menyambut Nadia masuk."Kenapa sudah semalam ini masih belum tidur?" tanya Bibi Ratih sambil menuangkan segelas air hangat untuk Nadia.Nadia menyesapnya, lalu berkata, "Bibi Ratih, besok aku mau keluar sebentar.""Keluar?" Bibi Ratih tertegun, "Kamu nggak takut dengan kedua keluarga itu

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-05
  • Setelah Berhenti Kerja, Direktur Tak Bisa Hidup Tanpaku   Bab 114 Masalah Ini Belum Selesai

    Brian?Suara Yuvira terdengar makin kabur, pandangan Nadia mulai menggelap dan akhirnya dia jatuh pingsan.Nadia terbangun dan mendapati saat ini dia berada di kamar sewaannya.Nadia bisa mencium bau darah yang menyengat, menyadari ada yang tidak beres, dia pun bangun dan duduk.Baru saja dia hendak turun dari ranjang, tangannya terasa sedang menggenggam sesuatu yang keras.Nadia melirik tangannya dan mendapati dia sedang menggenggam belati berlumuran darah.Nadia kaget setengah mati dan langsung membuang belati itu.Saat ini, Nadia baru menyadari ternyata sekujur tubuhnya juga berlumuran darah.Anehnya, dia tidak merasakan sakit di bagian tubuh manapun.Nadia bergidik, punggungnya terasa sedingin es. Dengan tubuh gemetar dia turun dari kasur dan berjalan perlahan menuju ruang tamu.Tiba-tiba, kaki Nadia terasa lemas tidak bertenaga dan dia langsung jatuh terduduk. Semua ini terjadi saat Nadia mendapati ada seorang pria dengan mata membelalak terkapar berlumuran darah di ruang tamunya.

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-05
  • Setelah Berhenti Kerja, Direktur Tak Bisa Hidup Tanpaku   Bab 115 Dengan Siapa Lagi Kamu Tidur?

    Gio menggertakkan gigi, bibir tipisnya terangkat dan dia menyahut dengan nada dingin, "Menurutmu Nadia sanggup melakukan hal seperti ini?""Tuan Muda Ketiga, Nona Nadia memang bukan orang yang seperti itu, tapi sekarang ...."Yuda tidak melanjutkan perkataannya, saat ini dia juga tidak tahu harus berkata apa."Kita pergi ke kantor polisi."Gio langsung bangkit berdiri dan bersiap pergi.Di kantor polisi.Nadia diinterogasi berulang kali selama beberapa jam.Namun, tidak ada satu pun pertanyaan yang diajukan polisi yang bisa dia jawab.Karena, dia sendiri juga ingin tahu bagaimana dia yang awalnya berada di sebuah Kafe bisa pindah ke Kompleks Cemara.Lalu, dia membunuh Hedi dan menikam Yuvira.Nadia hanya ingat perkataan Yuvira sebelum dia jatuh pingsan.Nadia yakin ini semua ulah Yuvira, tetapi bagaimana cara membuktikannya?Semua bukti yang ada menunjukkan dialah pembunuhnya.Jadi saat ini, dia hanya bisa menunggu Gio datang menyelamatkannya, tidak ada cara lain.Saat Nadia sedang ber

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-06
  • Setelah Berhenti Kerja, Direktur Tak Bisa Hidup Tanpaku   Bab 116 Sangat Menyedihkan

    "Aku nggak akan membiarkanmu mati," ucap Gio dengan nada dingin. "Sebaiknya kamu pikirkan apa yang akan terjadi padamu selanjutnya karena sudah mengkhianatiku."Setelah mengucapkan kalimat terakhir dengan penuh ancaman, Gio bangkit berdiri dan melangkah pergi tanpa menoleh sedikit pun.Nadia yang kecewa hanya bisa memejamkan mata dan membiarkan air mata turun membasahi wajahnya.Gio nggak pernah ingin memercayainya, dari dulu sampai sekarang....Setengah bulan kemudian.Nadia dibela oleh pengacara sewaan Gio dan hari ini hakim akan mengambil keputusan.Nadia membunuh Hedi sebagai bentuk perlindungan diri karena Hedi sudah beberapa kali mencoba membunuhnya.Nadia pun divonis hukuman lima tahun penjara.Sore harinya, Nadia diantar ke penjara.Yuvira mendatangi Nadia.Keduanya duduk berhadapan dan dibatasi sebuah kaca.Melihat Nadia yang terlihat sangat terpukul, Yuvira pun tertawa terbahak-bahak, "Kasihan sekali."Nadia hanya bisa menatap Yuvira dengan tatapan dingin, lalu berujar, "Yuv

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-06
  • Setelah Berhenti Kerja, Direktur Tak Bisa Hidup Tanpaku   Bab 117 Orang yang Kamu Cari Ada Di Sebelahmu

    "Apa yang terjadi?" tanya Gio sambil mengernyit."Aku punya seorang putra yang tinggal di luar negeri. Kira-kira tujuh bulan yang lalu ada seseorang yang meneleponku dan bilang kalau anakku mengalami kecelakaan.""Aku nggak bisa menghubungi anakku, karena panik aku langsung menyusulnya. Alhasil, baru saja mendarat, ada seseorang yang merampok semua barang-barangku.""Hahh, sudahlah jangan bahas masalah menyebalkan itu lagi. Kenapa kamu mencariku?"Gio jadi waspada, tujuh bulan yang lalu adalah waktu di mana Gio mencari Vanni yang merupakan kepala panti asuhan untuk mencari bukti.Kenapa waktunya bisa begitu bertepatan dengan Vanni pergi ke luar negeri?Bahkan Gio sampai tidak bisa menemukan jejaknya sedikit pun.Gio menahan kecurigaannya, lalu mengeluarkan foto Nadia waktu masih kecil.Gio memulai percakapan, "Aku mau tanya, apa Bu Vanni ingat anak ini?"Vanni mengambil foto itu lalu mengamatinya dengan cermat. Setelah beberapa saat, dia langsung mengangguk dengan semangat dan menjawab

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-06

Bab terbaru

  • Setelah Berhenti Kerja, Direktur Tak Bisa Hidup Tanpaku   Bab 169 Kenapa Tidak Pernah Ketahuan?

    Setelah berpikir selama beberapa saat, Nadia tiba-tiba bangkit berdiri dan berjalan menuju kamar anak-anaknya.Timmy kaget sekali saat Nadia membuka pintu kamar, dia refleks menutup layar laptop.Nadia menatap laptop itu, lalu bertanya dengan nada serius, "Kamu lagi nonton apa, Timmy?""Kartun, Ibu," jawab Timmy dengan perasaan bersalah."Kalau cuma kartun, terus kenapa kamu mematikan laptopmu dengan panik begitu?" tanya Nadia.Timmy langsung memutar otak mencari alasan. "Aku nggak mau Ibu merasa aku nggak membuat kemajuan."Selama ini, Nadia tidak pernah memaksa Timmy mengaku.Nadia beranggapan bahwa anak-anak harus diberikan ruang privasi tersendiri.Akan tetapi, masalah hari ini bukanlah masalah sepele.Orang dewasa saja pasti akan merasa malu melihat adegan tidak senonoh dalam video itu, apalagi anak-anak yang pola pikirnya masih dalam proses perkembangan?Karena Timmy masih belum mau mengaku, Nadia pun menarik napas dalam-dalam. Dia melangkah menghampiri anaknya, lalu duduk di seb

  • Setelah Berhenti Kerja, Direktur Tak Bisa Hidup Tanpaku   Bab 168 Siapa yang Membocorkannya?

    "Wah, wah, memang putri Keluarga Wren beda kelas, ya," puji para selebriti itu sambil tertawa."Tentu saja, Yuvira itu bukan cuma lembut dan baik hati, tapi pendidikannya juga nggak main-main ...."Yuvira tersenyum bangga mendengar semua pujian itu.Ya, semua ini memang harusnya menjadi miliknya!Hanya dia yang pantas disanjung seperti ini!Yuvira berjalan turun bersama para selebriti itu dengan sepatu hak tingginya, lalu dengan anggun lanjut menuju panggung tempat foto-fotonya ditampilkan.Yuvira berdiri di depan mikrofon, lalu memberikan kata sambutan, "Terima kasih sudah datang ke pesta ulang tahunku ...."Sementara itu, di Vila Harmonisa.Timmy duduk di depan laptop sambil menonton rekaman kamera pengawas di tempat acara pesta ulang tahun Yuvira. Dia juga menggunakan headphone untuk memudahkan berkomunikasi dengan Ivan."Ya ampun, dia pintar banget bicara," komentar Timmy dengan gusar."Dia pasti bangga banget karena ada banyak orang yang mendukungnya," sahut Ivan dengan nada datar

  • Setelah Berhenti Kerja, Direktur Tak Bisa Hidup Tanpaku   Bab 167 Akan Kuhancurkan Reputasinya

    Gio berusaha menahan amarahnya, lalu memerintahkan dengan dingin, "Cari tahu kapan Kiano pulang ke tanah air!"Yuda sontak tertegun. Tuan Muda Kiano sudah kembali?Gawat, Brian benar-benar sudah mengusik batas kesabaran Gio.Brian paling sayang dengan Kiano yang merupakan anak sulung. Seandainya bukan karena skandal yang menghebohkan itu, sekarang Kiano pasti sudah menjadi satu-satunya pewaris Keluarga Cakra.Walaupun Gio adalah adik kandung satu ayah dengan Kiano, Yuda tahu betapa Gio membenci Kiano.Sebagai asisten pribadi Gio, Yuda tahu betul betapa Gio ingin sekali membunuh Kiano.Yuda pun diam-diam menghela napas. Seandainya saja Kiano menurut dan tetap tinggal di luar negeri, Gio pasti bersedia mengampuni nyawa Kiano.Sementara itu, di Vila Harmonisa.Mona menatap kakaknya yang terus sibuk dengan laptopnya, lalu berkata dengan kesal sambil cemberut, "Kak, Kakak sibuk banget sih! Kakak bahkan sudah nggak mau main lagi dengan Mona!"Timmy menghentikan aktivitasnya sejenak, lalu mem

  • Setelah Berhenti Kerja, Direktur Tak Bisa Hidup Tanpaku   Bab 166 Mengusik Batas Kesabaran

    Gio mengambil serbet yang diletakkan di atas meja, lalu menyeka tangannya sambil menjawab, "Ivan mengalami gangguan mental karena disiksa oleh Yuvira.""Yuvira menyiksa Ivan? Dia 'kan ibunya Ivan! Menyiksa bagaimana maksudmu?" tanya Tuan Besar Brian dengan kaget.Gio pun melirik ke arah Tuan Besar Brian yang terlihat gelisah. "Dengan memukul dan memakinya."Tuan Besar Brian sontak menggebrak meja dan berseru dengan marah, "'Kan sudah kubilang dari dulu kalau wanita itu nggak layak menjadi menantu Keluarga Cakra!""Jadi, kenapa Anda menyuruhku pulang malam ini?" tanya Gio mengalihkan topik pembicaraan, sorot tatapannya dengan kesal."Mantan pacarmu masih hidup?" tanya Tuan Besar Brian."Apa hubungannya itu dengan Anda?" tanya Gio, sorot tatapannya terlihat dingin."Jangan berani-beraninya kamu pacaran sama seorang pembunuh! Nanti reputasi Keluarga Cakra jadi rusak!""Apa gara-gara dia juga kamu membatalkan kontrak di Kota Herna dan bergegas pulang ke Kota Mesia?" tanya Tuan Besar Brian

  • Setelah Berhenti Kerja, Direktur Tak Bisa Hidup Tanpaku   Bab 165 Akan Kubuat Dia Tersiksa dan Jatuh Miskin

    Saat sedang istirahat dari jam pelajaran, Ivan mengajak Timmy untuk melihat informasi yang dia temukan.Timmy membaca-baca informasi itu sebentar, sorot tatapannya terlihat marah. "Apa ini semua adalah perseteruan Ibu dengan Yuvira?"Ivan mengangguk. "Tapi, aku nggak tahu apa ada yang terlewat atau nggak.""Yuvira benar-benar orang jahat! Bisa-bisanya dia mencuri posisi Ibu sebagai penyelamat Ayah!" ujar Timmy dengan marah."Dia bahkan berpura-pura menjadi adik Paman! Yang lebih jahatnya lagi, dia yang menculikmu!"Walaupun Ivan tidak berkomentar apa-apa, ekspresinya juga terlihat kesal."Masih ada lagi."Ivan berujar, lalu menunjukkan gambar lain di layar laptopnya.Kali ini, Ivan memperlihatkan sebuah rekaman kamera pengawas.Itu adalah rekaman Nadia yang memasuki sebuah kafe pada lima tahun lalu. Tidak sampai setengah jam kemudian, tiba-tiba ada dua orang yang tidak dikenal menggendong Nadia, lalu memasukkan Nadia ke dalam sebuah mobil berwarna hitam melalui pintu belakang.Ivan jug

  • Setelah Berhenti Kerja, Direktur Tak Bisa Hidup Tanpaku   Bab 164 Aku Bisa Memberimu Kompensasi

    "Dia adalah dewiku!" puji Alva dengan bersemangat."Coba jelaskan," kata Yosef sambil mengangkat alisnya.Alva menghela napas, "Nadia itu hidupnya menyedihkan banget. Waktu aku bertemu dengannya, dia bahkan nggak sempat makan.""Dia belajar sambil bekerja paruh waktu dan masih harus mengurus kedua anaknya.""Dia berusaha sebisa mungkin untuk memberikan anak-anaknya makanan enak, sedangkan dia sendiri cuma ala kadarnya.""Aku bertemu dengannya di lomba desain pakaian.""Aku masih ingat ucapannya waktu itu. Dia bilang dia akan membantuku memenangkan perlombaan asalkan aku menggajinya 1.500 dolar.""Lomba itu mempertaruhkan reputasiku yang kudapatkan setelah bekerja keras selama sepuluh tahun. Jangankan 1.500 dolar, 10 ribu dolar saja aku rela keluarkan!""Setelah itu, dia mengubah hasil rancangan karya-karyaku sehingga salah satu lawanku yang meniru langsung kalah.""Sejak saat itulah Nadia menjadi dewiku!"Gio dan Yosef sontak terdiam.Yosef akhirnya mengerti maksud kata-kata Nadia sore

  • Setelah Berhenti Kerja, Direktur Tak Bisa Hidup Tanpaku   Bab 163 Bukan Urusanku

    Malam harinya.Nadia bergegas pergi ke restoran terbuka itu untuk menepati janjinya.Sesampainya di sana, ternyata Alva sudah duduk menunggu.Begitu melihat Nadia, Alva langsung menarik kursi supaya Nadia bisa duduk dengan gaya yang sudah seperti pria sejati sambil berkata, "Nah, silakan duduk, G-ku sayang."Nadia hanya balas menatap Alva dengan tidak berdaya. "Jangan begini, Alva, aku belum terbiasa.""Gimana? Penampilan dariku boleh juga, 'kan?" tanya Alva sambil terkekeh.Penampilan?"Penampilan apa?" tanya Nadia dengan bingung.Alva pun mengedikkan bibirnya ke suatu arah. "Itu, tuh. Bukannya itu pria yang kamu cintai sekaligus kamu benci?"Nadia sontak tertegun, lalu mengikuti arah pandangan Alva.Nadia langsung melihat Gio yang sedang duduk tidak jauh dari sana bersama Yosef. Gio balas menatap Nadia dengan dingin.Sudut mulut Nadia sontak berkedut. Ya ampun, dia sama sekali tidak menyadari kehadiran Gio dan main masuk!Seandainya dia tahu ada Gio di sini, sampai mati pun Nadia tid

  • Setelah Berhenti Kerja, Direktur Tak Bisa Hidup Tanpaku   Bab 162 Jaga Dia Baik-Baik

    "Dasar orang gila," komentar Nadia sambil langsung berjalan menuju gedung sekolah. Dia merasa terlalu malas untuk meladeni Yuvira."Oh, kamu nggak berani mengaku, ya? Kalau kamu nggak berani, akan kubuat kamu mengaku secara paksa!" seru Yuvira dari belakang Nadia.Jantung Nadia seolah berhenti berdetak selama sepersekian detik, dia teringat akan mimpi buruknya.Nadia pun berbalik badan menatap Yuvira dengan ekspresi yang terlihat serius. "Mau apa kamu?""Kenapa? Kamu takut aku membawa anak-anakmu pergi, hah?" sindir Yuvira.Nadia berusaha menenangkan dirinya. "Kamu belum bisa melakukan sesuatu seperti itu!""Bukan kamu yang berhak menentukan aku bisa atau nggak, Nadia. Aku sudah pernah mengalahkanmu, jadi aku bisa melakukannya lagi!" sahut Yuvira sambil tersenyum dingin.Nadia hendak menyahut lagi, tetapi dia tiba-tiba melihat seseorang yang bertubuh tinggi dan tegap.Nadia pun tertawa kecil, lalu balik bertanya dengan tenang, "Yuvira, memangnya kamu bisa melakukan apa terhadapku? Mau

  • Setelah Berhenti Kerja, Direktur Tak Bisa Hidup Tanpaku   Bab 161 Aku dan Dia Hanyalah Masa Lalu

    Nadia tidak sempat menyela penjelasan Yosef.Nadia sebenarnya tidak berniat mencari tahu tentang hidup Gio selama lima tahun ini, tetapi begitu mendengar penjelasan Yosef, tangannya refleks menggenggam gelas kopinya dengan sedikit lebih erat.Ternyata Gio kecanduan alkohol selama dua tahun gara-gara dia?Nadia tahu Gio memang terus mencari keberadaannya selama lima tahun ini, tetapi Nadia tidak percaya Gio sampai kecanduan alkohol selama dua tahun."Kamu tahu nggak kenapa Gio memutuskan pertunangannya dengan Yuvira?" tanya Yosef lagi sambil menatap Nadia."Aku nggak tertarik dengan hubungan mereka berdua, Pak Yosef," jawab Nadia."Karena kamu." Yosef menjawab pertanyaannya sendiri. "Karena Gio tahu bahwa kamulah yang menyelamatkannya waktu itu.""Gio pernah mengaku padaku saat lagi mabuk. Dia bilang dia nggak seharusnya memperlakukanmu seperti itu. Kalau sampai kamu kembali, kali ini dia rela menyerahkan nyawanya demi kamu."Nadia pun mengatupkan bibirnya dengan rapat.Ternyata Gio tah

DMCA.com Protection Status