Home / Romansa / Seruni Senja / Mencoba Tidak Peduli

Share

Mencoba Tidak Peduli

Author: Aery18
last update Last Updated: 2022-01-07 21:06:09

“Iya, Tidan tadi memang bilang begitu, tetapi kita tidak di kamar, kita di halaman belakang,” jawab Ira.

“Tapi kan tetap saja kamu dan dia tidak boleh seperti itu,” kata Furkam.

“Sudah cukup jika aku di pikiran kamu memang sudah begitu jelek, bagimu aku adalah wanita murahan bukan? Jika begitu terserah kamu saja mau mikirnya bagaimana,” kata Ira kesal.

“Bukan begitu maksudku Ira, jangan marah dulu,” kata Furkam.

Ira pun menutup teleponnya dengan wajah yang sangat kesal.

“Kamu apaan sih Tidan?” tanya Ira.

“Ira kenapa bicaramu begitu, dia kan hanya cemburu saja mendengar kita berduaan begini, mungkin dia iri,” kata Tidan.

“Tidak seharusnya dia percaya hanya dengan mendengar dia juga harus melihat kenyataannya,” jawab Ira.

“Ya sudah lah jangan di bahas lagi saja, nanti ndak kamu kesal dan bad mood,” kata Tidan.

“Kalau begit

Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Seruni Senja   Seharian Bersama Denganmu

    Pagi pun tiba Ira pun bangun sangat pagi dengan hati yang senang, masalah hati yang sedang di alami Ira pun sementara hilang karena sudah tertutup dengan senangnya ingin bertemu dengan Navi. Ira pun bergegas menyapu halaman dan membantu Mamanya untuk berberes rumah, setelah selesai Ira pun mandi dan bersiap untuk bertemu dengan Navi karena jam pun sudah menunjukan pukul delapan pagi.“Sudah jam delapan rupanya,” gumam Ira.Ira berencana berangkat jam sembilan sampai di tempat biasanya kita bertemu di rumah warung batagor. Setelah selesai berdandan Ira pun berangkat ke warung batagor dengan bersepeda. Sesampainya di sana mb batagor sudah tersenyum melihat Ira.“Kenapa mbak?” tanya Ira yang heran dengan senyum di wajah mbak batagor.“Tidak kenapa-kenapa, dia di dalam,” jawab Mbak batagor berbisik.“Sudah datang?” tanya Ira.Mbak batagor pun mengangguk sambil tersenyum.Ira pun langsung mas

    Last Updated : 2022-01-08
  • Seruni Senja   Cemburu

    Ira pun terlihat sangat panik, karena takut jika Navi salah paham terhadapnya.“Ah ini hanya temanku saja, teman satu kelas yang tidak ada kerjaan,” jawab Ira.“Teman satu kelas? Laki-laki?” tanya Navi.Ira hanya mengangguk saja.“Coba kamu angkat,” kata Navi.“Tidak usah dia hanya ingin menganggu saja,” jawab Ira.“Angkatlah,” kata Navi mulai memberikan muka masamnya.Ira pun membuka HP nya, dering di HP nya pun berhenti.“Sudah tidak berdering Nav,” kata Ira.“Kalau begitu kirimi dia pesan,” jawab Navi.“Untuk apa? Aku tidak mau, aku saja tidak ingin ngobrol ataupun kirim pesan degannya kok, kamu malah menyuruhku untuk meladeni dia,” kata Ira yang benar-benar sedang tidak ingin berkomunikasi dengan Furkam.“Beri aku alasan mengapa sepertinya kamu marah dengannya, cara marah kamu dengan dia tu benar-benar

    Last Updated : 2022-01-14
  • Seruni Senja   Hari H

    Di pagi hari Ira pun bangun lebih awal untuk latihan di kamar mandi agar Ira tidak lupa akan lirik yang akan Ira nyanyikan di atas panggung hari ini. Pakaian Ira pun memakai gaun yang angun agar bisa menarik perhatian orang. Tetapi gaun itu akan dipakai setelah sampai di sekolahan. Ira berangkat dengan kedua orang tuanya.“Kamu nanti tampil beneran Ra?” tanya Mama.“Iya Ma,” jawab Ira.“Tapi kenapa penampilan kamu biasa saja dan hanya pakai seragam?” tanya Mama.“Baju yang aku pakai nanti udah ada yang nyiapin di sana, Mama dan Papa tinggal tunggu saja penampilanku nanti,” kata Ira.“Baiklah kalau begitu Mama akan menunggu penampilanmu,” kata Mama.“Tapi Ma, dimana pun Mama dan Papa nanti duduk jangan katakana kalau aku tampil ya, karena ini untuk kejutan di kelasku, jika kalian bilang sama orang tuanya bisa-bisa gagal rencananya para guru,” kata Ira.&ldquo

    Last Updated : 2022-01-15
  • Seruni Senja   Bakat Tersembunyi

    Langkah demi langkah Ira pun masuk keatas panggung. Semua mata terbelalak melihat Ira yang naik keatas panggung dengan style yang sangat beda jauh dengan Ira yang mereka kenal.“I…i…itu Ira?” tanya Furkam.“Itu Ira, teman sekelas kita?” tanya Rani.“Sepertinya memang benar itu Ira,” jawab Mahli.Mereka pun terbelalak melihat Ira yang begitu cantik dan mempesona. Spontan kelas Ira menyoraki Ira dengan sangat lantang, begitu juga denga Furkam. Ira akan membawakan tiga lagu untuk sekali tampil.Saat Ira membawakan lagu pertama Ira selalu di damping oleh Rendy dan Rio, mereka tertawa dan tersenyum bersama Ira pun tidak merasa malu.“Wahhh jadi Ira bisa bernyanyi dengan suara seperti ini, aku baru menyadarinya, padahal dia kalau bicara suaranya seperti kaleng di tarik, tapi setelah bernyanyi suaranya sangat merdu sekali,” kata Mahli.“Aku sudah merekamnya Li, aku akan memb

    Last Updated : 2022-01-16
  • Seruni Senja   Trending

    Ira pun berpikir jika Rio mengantarnya ke barisan di depan panggung apa kah dia akan selamat? Tetapi jika dia sendirian pasti akan sangat tidak aman, banyak fan Rio yang selalu mencari masalah dengan wanita yang sedang dekat dengannya.“Udah Ira, jangan banyak berpikir lagi, ayo aku antar,” kata Rio.“Tapi Kak, aku tidak enak sama kekasih Kak Rio, bagaimana jika nanti kekasih Kakak berpikir yang aneh-aneh?” tanya Ira.“Tidak, aku tidak memiliki kekasih kok,” jawab Rio.“Kalau pun ada yang sudah tidak ada di sini, Kak Rio kan sudah SMA,” kata Nowa.“Ah iya, aku lupa tentang itu,” jawab Ira.“Ya sudah ayo aku antar kamu, mau sekarang atau nanti?” tanya Rio.“Sebentar Kak, aku mau mantepin hati dulu hehe,” jawab Ira.“Kalau begitu kamu ikut aku dulu saja yuk,” kata Rio.“Kemana Kak,” jawab Ira.Rio pun langsung

    Last Updated : 2022-01-21
  • Seruni Senja   Selalu Berpikir Buruk Tentangku.

    “Kakak sedang bercanda kan?” tanya Ira.“Sudah yuk kita habiskan saja makanan dan minuman ini,” sahut Nowa.Rio pun melihat Nowa yang tiba-tiba memotong rencana pengakuan Rio.“Apa kamu gila? Jika kamu mengatakannya sekarang ya tidak etis, kamu baru saja bertemu dan mengenal dia,” bisik Nowa menjelaskan.“Siapa yang bilang aku belum mengenalnya?” tanya Rio juga berbisik.“Hah…!” kata Nowa terkejut.“Kenapa sih?” tanya Ira.“Tidak apa-apa Ira, selesaikan makannya nanti aku antar kamu ke orangtua kamu,” kata Rio.Ira pun mengangguk dan menghabiskan makanannya.“Sebaiknya sekarang saja Kak, aku sudah selesai,” kata Ira.“Baiklah ayo,” Rio pun berdiri dan mengantarkan Ira.Saat perjalanan menuju aula Ira pun berniat untuk berbicara dengan Rio.“Kak,” kata Ira.“Iya I

    Last Updated : 2022-01-23
  • Seruni Senja   Tidak Keduanya

    “Jaga mulut kamu,” jawab Mahli.“Kenapa, aku kan bilang apa yang sebenarnya, ada yang salah?” tanya wanita itu.“Apa kalian mengenalnya?” tanya Furkam.“Tentu saja, wanita seperti Ira ini sudah banyak dan cepat terkenalnya, karena di sana sini sedang jadi bahan pembiaraan,” jawab Wanita itu.“Jika kalian tidak tahu jangan banyak bicara,” jawab Furkam.“Halah kamu saja juga pasti ada pikiran seperti itu kok, karena kamu merasa cemburu bukan? Kamu ini jauhi saja Ira, dia tidak pantas untukmu,” kata Wanita itu.“Ya dia sangat tidak pantas untuknya, tapi dia sangat pantas untukku,” sahut Rio yang datang sari samping tangga.“Kak Rio,” kata Wanita itu.“Apa itu kata-kata baik untuk di ucapkan pada sesama perempuan? Kamu sepertinya tidak layak untuk masuk ke Clubku,” jawab Rio.“Maksud Kak Rio apa? Mau mengeluarkan

    Last Updated : 2022-01-29
  • Seruni Senja   Klarifikasi

    Keadaan pun semakin rumyam, di social media dan di Club sekolah pun sudah menjadi gosip terpanas antara Rio dan Ira, Ira terlihat sangat tenang tetapi sejujurnya dia sangat gelisah dengan gosip tersebut.“Ira kenapa kamu melamun begitu?” tanya Mahli.“Tidak apa-apa,” jawab Ira.Rani pun menyenggol Mahli untuk segera melihat club sekolahan yang ada di HPnya, Mahli pun melihatnya dan terkejut, Furkam pun juga ikut melihatnya dan terkejut.“Jadi karena ini dia jadi melamun,” kata Furkam berbisik.Mahli pun mengangguk.“Semoga masalah ini segera usai,” kata Mahli.Furkam pun terus melihat berita itu hingga Rio memasuki Live nya.“Lihatlah Kak Rio Live,” kata Furkam.Mereka pun melihatnya dan Ira juga terlihat ingi sekali melihat live Rio.“Apa yang akan dia katakana, jika dia membuat berita palsu lagi, lihat saja sampai rumah dia akan berurusan denganku

    Last Updated : 2022-02-08

Latest chapter

  • Seruni Senja   Melihat Kau Bersamanya

    Satu tahun pun berlalu, satu tahun pula Ira dekat dengan Alex. Tak terasa Ira sudah menginjak kelas dua sekolah menengah atas. Hari ini Ira ada rencana main bersama dengan teman-temannya ke sebuah mall dekat sekolahannya. Sesampainya di Mall mereka pun bermain dan berjalan-jalan masih menggunakan seragam sekolah.Setelah lelah bermain Ira dan teman-temannya pun duduk diam di depan time zone, saat sedang melihat ke kanan dan ke kiri Ira melihat seseorang yang sangat mirip dengan Navi sedang berjalan dengan seorang wanita, tadi nya Ira merasa bukan Navi, karena baru saja Navi bilang dia sedang di rumah dan ingin beristirahat, tetapi setelah di lihat dengan teliti lagi ternyata benar dia adalah Navi, Ira pun mengikuti mereka agar lebih memastikan lagi, teman Ira pun terhera melihat tingkah Ira yag tiba-tiba berjalan tanpa tujuan.“Ira, kau lagi ngapain sih?” tanya Rani.Ira tidak meresponnya dan terus melangkah kan kaki mengikuti satu titik mata melihat.“Kamu mau kemana sih Ra?” tanya R

  • Seruni Senja   Bertemu Senior Ganteng

    Kakak Ira mengajak Ira main ke rumah seniornya yang rumahnya lumayan jauh dari rumah mereka. Sesampainya di rumah senior, mereka pun di sambut dengan sorakan yang menggelegar di telinga Ira, karena sebelum ini dia tidak pernah memiliki teman yang seramai ini.“Jangan kaget ya Ra, di sini memang seperti ini,” kata Kakak Ira.“Tenang saja, aku akan membiasakan diri, tapi itu semua senior mu kak?” tanya Ira.“Iya, kenapa?”“Kenapa yang itu tampan sekali?” kata Ira.“Sini aku kenalin ke dia nanti,” jawab Kakak Ira,Ira mengangguk.“Sini sini duduk dulu Ris,” kata teman kakak Ira.Ira pun duduk di samping kakaknya dan juga senior itu.“Kamu bawa siapa ini Ris kok cantik sekali?” tanya senior.“Ini adek aku, kenalin dulu ini Ira, dan Ira ini Alex senior kakak,” jawab Kakak Ira.“Halo kakak semua aku Ira adik nya kak Risti,” kata Ira.“Halo juga, senang bisa melihat adik Risti, kenapa beda sekali denganmu ris?” tanya Alex.“Ya bedalah, ak di bawah matahari terus dia di dalam kamar mulu,” jaw

  • Seruni Senja   Pendaftaran Sekolah Menengah Atas

    Ira mencoba tidak menanyakan tentang parfum lagi pada Navi, Ira mencoba berpura-pura percaya padanya, karena pada dasarnya Ira sudah tahu jika Navi sudah menghianatinya.“Ira kamu terlihat sedikit pucat apa kamu sakit?” tanya Navi.“Tidak, hanya sedikit lelah saja,” jawab Ira.“Kalau berama aku kamu selalu lelah Ra, tapi kamu tadi bersama teman-temanmu sepertinya biasa aja,” kata Navi.“Kau mulai lagi Nav,” desah Ira yang kesal dengan perkataan Navi.“Tapi aku pikir memang begitu, kamu selalu lelah denganku,” jawab Navi semakin menjadi.“Emang beda kalau, sama temanku aku di sayangi, sedangkan bersamamu aku di hianati!” gumam Ira dalam hati.“Enggak Nav,” jawab Ira santai.“Udahlah aku tidak mau ribut sama kamu hari ini, karena aku hari ini rindu,” kata Navi.“Siapa juga yang pengen ribut sama kamu Nav, memang aneh ya kamu.”Navi pun terdiam sekejap.“Ya sudahhh ayo kita pergi keluar!” ajak Navi pergi dari rumah Ira.“Aku rasa badan ku tidak ingin pergi Nav, aku sedikit merasa lelah.”

  • Seruni Senja   Ingin Segera Bertemu

    Navi yang berfikir gelisah pun ingin segega pulang ke rumah dan menemui Ira. Dia tidak tahu mengapa saat bersama Dea dia malah selalu memikirkan Ira pada hari itu.“Navi sayang, habis ini kita mau kemana? Apa kamu mau pergi ke taman hiburan?” tanya Dea.Navi tidak merespon Dea, dia terus menatap teleponnya.“Sayang!” teriak Dea.Navi pun menoleh kearah suara yang memanggilnya itu.“Kenapa kamu berteriak aku kan jadi terkejut,” kata Navi merespon teriakan Dea.“Kamu berteriak balik denganku?” tanya Dea.“Maaf aku hanya terkejut saja,” jawab Navi.“Kenapa kamu hari ini tidak fokus kepadaku? Kenapa kamu selalu melihat layar HP dan juga melamun, aku kan sudah pernah bilang sama kamu, jika kita sedang pergi kamu jangan pernah mengabaikan aku, tapi hari ini dan baru kali ini kamu mengabaikan aku,” kata Dea.“Aku mengabaikan kamu? Kapan?” tanya Navi.“Kamu tidak menyadarinya? Apa yang ada di pikiran kamu sekarang?” tanya Dea.“Sudahlah kenapa kalian malah bertengkar?” tanya Nungki teman Dea.

  • Seruni Senja   Hati Gelisah Dan Bingung

    Setelah pembicaraan mereka selesai, mereka memutuskan untuk pergi ke warung batagor yang selama ini menjadi langganan Ira.“Apa kalian keburu?” tanya Ira.“Tidak, kenapa Ra?” tanya Rani.“Kalau begitu aku ingin menlaktir kalian ke tempat batagor yang selalu aku datangi, apa kalian setuju?” tanya Ira.“Sepertinya aku yang harus menlaktir kalian deh,” sahut Mahli setelah melihat layar ponselnya.“Kenapa?” tanya Ira.“Apa ada kabar baik?” tanya Furkam.“Ya, aku sudah keterima di sekolahan yang aku inginkan, jadi ayo kita berangkat ke warung batagor,” kata Mahli.“Kamu lewat online?” tanya Ira.“Ya, karena aku mungkin tidak suka berdesak-desakan,” jawab Mahli.“Ya itulah kamu,” kata Ira.Mahli pun tersenyum dan mereka pun berangkat ke warung batagor dengan berbonceng-boncengan. Tak lupa Ira me

  • Seruni Senja   Ingin Tetap Bersama

    Sesampainya di rumah Navi pun segera mengirim pesan kepada Ira.[Ira, apa kau sudah tidur? Aku sudah sampai di rumah] kata Navi.[Aku belum tidur, tetapi aku sudah mau tidur] balas Ira.[Kalau begitu kamu tidurlah, mimpi yang indah ya] kata Navi.[Baiklah, kalau begitu kamu juga mimpi indah ya] balas Ira.Mereka berdua menghentikan percakapan mereka dan tidur hinga pagi datang. Ira pun bangun sebelum matahari terbit, dia bebersih ruang tamu dan selesai bebersh dia mandi dan makan pagi, setelah itu dia pun menyalakan musik agar kamarnya tidak merasa sepi.Dentingan pesan di HP Ira pun terdengar dengan nyaring bersamaan dengan alunan music yang Ira dengarkan.[Ira aku nanti jadi ke rumah kamu ya?] kata Rani.[Boleh, memang mau ngapain Ran?] balas Ira.[Mau main saja, kamu sudah sembuh bukan?] tanya Rani.[Sudah kok, kamu ke sini sama siapa?] tanya Ira.[Nanti kamu akan tahu jika aku sudah sampai] jawab Rani.

  • Seruni Senja   Antara Keinginan Dan Perjanjian

    “Minumlah,” kata Ira.Navi pun mengangguk dan meminum air di depannya, juga makan camilan yang ada di depannya.“Besok temanmu datang?” tanya Navi.“Sepertinya iya,” jawab Ira.“Siapa?” tanya Navi.“Rani,” jawab Ira.“Hanya Rani saja?” tanya Navi.“Mungkin Iya, karena yang menghubungiku hanya Rani saja yang mau ke sini,” jawab Ira.“Oke lah, aku besok tidak bisa ke sini, aku harus pergi daftar sekolah sama teman-temanku,” kata Navi.Ira pun senyum sinis.“Baik, aku baru tahu liburan kelulusan sudah mau mendaftar sekolah,” jawab Ira.“Iya, karena aku mau masuk dengan tes Ra, jadi harus lebih awal,” kata Navi.“Ahhh iya aku lupa jika kamu kan anak pintar yang apa-apa harus nomor satu, tapi ingatlah dari sebuah hubungan kamu tidak akan selalu menjadi nomor satu jika kamu melakuka

  • Seruni Senja   Marahnya Aku Diam

    “Memangnya aku bohong apa Ira?” tanya Navi.“Entah, hanya kamu yang tahu,” jawab Ira.“Jangan membuatku penasaran,” kata Navi.“Yang penting aku sudah tahu semuanya, aku akan menunggumu mengatakannya,” kata ra lirih.“Tahu apa memangnya?” tanya Navi.“Bukan apa-apa,” jawab Ira.“Apa aku boleh ke sana?” tanya Navi.“Untuk apa?” tanya Ira.“Aku merindukan kamu saja, aku ingin tahu keadaan kamu,” jawab Navi.“Aku baik-baik saja,” jawab Ira.“Apa aku tidak boleh ke sana? Apa aku tidak boleh menjenguk pacarku?” tanya Navi.“Boleh saja, tapi aku mungkin sedang tidak mood saja, jadi jka kamu ke sini aku tidak melayani dengan bak jangan salahkan aku ya,” kata Ira.“Baiklah aku akan ke sana nanti malam,” jawab Navi.“Emmm,” kata Ira.

  • Seruni Senja   Mencoba Untuk Memaafkanmu Kembali

    Tidan pun kembali ke kamar Ira dan mendapati Ira sedang menatap HP dengan wajah sedih. Pelan-pelan Tidan pun mendekati Ira.“Jika kamu tidak tenang, lebih baik kamu hubungi dia saja,” kata Tidan.“Apa boleh?” tanya Ira.“Ikuti kata hatimu, aku yakin kamu ini orang yang tidak tegaan dengan orang lain,” kata Tidan.“Tapi kenapa dia tega?” tanya Ira.“Semua itu tergantung pada si laki-lakinya, jika dia menyayangimu dia tidak akan tega denganmu, mungkin Navi hanya sekedar gegabah?” kata Tidan.Ira pun diam saja dan menghela nafas panjang.“Ahhh sudahlah, kita makan dulu yuk! Aku sangat lapar, setelah ini kau hubungi Navi,” kata Tidan menarik tangan Ira.“Aku tidak lapar,” jawab Ira.“Kalau begitu temani aku makan, tidak mungkin aku makan sendirian bukan?” tanya Tidan.“Baiklah ayo,” kata Ira.Mereka pun k

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status