Ira pun berpikir jika Rio mengantarnya ke barisan di depan panggung apa kah dia akan selamat? Tetapi jika dia sendirian pasti akan sangat tidak aman, banyak fan Rio yang selalu mencari masalah dengan wanita yang sedang dekat dengannya.
“Udah Ira, jangan banyak berpikir lagi, ayo aku antar,” kata Rio.
“Tapi Kak, aku tidak enak sama kekasih Kak Rio, bagaimana jika nanti kekasih Kakak berpikir yang aneh-aneh?” tanya Ira.
“Tidak, aku tidak memiliki kekasih kok,” jawab Rio.
“Kalau pun ada yang sudah tidak ada di sini, Kak Rio kan sudah SMA,” kata Nowa.
“Ah iya, aku lupa tentang itu,” jawab Ira.
“Ya sudah ayo aku antar kamu, mau sekarang atau nanti?” tanya Rio.
“Sebentar Kak, aku mau mantepin hati dulu hehe,” jawab Ira.
“Kalau begitu kamu ikut aku dulu saja yuk,” kata Rio.
“Kemana Kak,” jawab Ira.
Rio pun langsung
“Kakak sedang bercanda kan?” tanya Ira.“Sudah yuk kita habiskan saja makanan dan minuman ini,” sahut Nowa.Rio pun melihat Nowa yang tiba-tiba memotong rencana pengakuan Rio.“Apa kamu gila? Jika kamu mengatakannya sekarang ya tidak etis, kamu baru saja bertemu dan mengenal dia,” bisik Nowa menjelaskan.“Siapa yang bilang aku belum mengenalnya?” tanya Rio juga berbisik.“Hah…!” kata Nowa terkejut.“Kenapa sih?” tanya Ira.“Tidak apa-apa Ira, selesaikan makannya nanti aku antar kamu ke orangtua kamu,” kata Rio.Ira pun mengangguk dan menghabiskan makanannya.“Sebaiknya sekarang saja Kak, aku sudah selesai,” kata Ira.“Baiklah ayo,” Rio pun berdiri dan mengantarkan Ira.Saat perjalanan menuju aula Ira pun berniat untuk berbicara dengan Rio.“Kak,” kata Ira.“Iya I
“Jaga mulut kamu,” jawab Mahli.“Kenapa, aku kan bilang apa yang sebenarnya, ada yang salah?” tanya wanita itu.“Apa kalian mengenalnya?” tanya Furkam.“Tentu saja, wanita seperti Ira ini sudah banyak dan cepat terkenalnya, karena di sana sini sedang jadi bahan pembiaraan,” jawab Wanita itu.“Jika kalian tidak tahu jangan banyak bicara,” jawab Furkam.“Halah kamu saja juga pasti ada pikiran seperti itu kok, karena kamu merasa cemburu bukan? Kamu ini jauhi saja Ira, dia tidak pantas untukmu,” kata Wanita itu.“Ya dia sangat tidak pantas untuknya, tapi dia sangat pantas untukku,” sahut Rio yang datang sari samping tangga.“Kak Rio,” kata Wanita itu.“Apa itu kata-kata baik untuk di ucapkan pada sesama perempuan? Kamu sepertinya tidak layak untuk masuk ke Clubku,” jawab Rio.“Maksud Kak Rio apa? Mau mengeluarkan
Keadaan pun semakin rumyam, di social media dan di Club sekolah pun sudah menjadi gosip terpanas antara Rio dan Ira, Ira terlihat sangat tenang tetapi sejujurnya dia sangat gelisah dengan gosip tersebut.“Ira kenapa kamu melamun begitu?” tanya Mahli.“Tidak apa-apa,” jawab Ira.Rani pun menyenggol Mahli untuk segera melihat club sekolahan yang ada di HPnya, Mahli pun melihatnya dan terkejut, Furkam pun juga ikut melihatnya dan terkejut.“Jadi karena ini dia jadi melamun,” kata Furkam berbisik.Mahli pun mengangguk.“Semoga masalah ini segera usai,” kata Mahli.Furkam pun terus melihat berita itu hingga Rio memasuki Live nya.“Lihatlah Kak Rio Live,” kata Furkam.Mereka pun melihatnya dan Ira juga terlihat ingi sekali melihat live Rio.“Apa yang akan dia katakana, jika dia membuat berita palsu lagi, lihat saja sampai rumah dia akan berurusan denganku
“Ya, kita memang bersaudara, tetapi diantara kami tidak ada yang di pilih oleh Ira,” jawab Furkam.“Kenapa?” tanya Fans.“Karena dia sudah memiliki kekasih yang lebih pintar dari pada kita, dia sekolah di sekolahan paling bergengsi di kota kita, sekolah nomor satu di kota kita ini,” jawab Furkam.“Ahhh pantas saja dia benar-benar menolak mereka berdua,” kata Fans.Di hati Furkam sudah sedikit lega karena mereka sudah mulai mengerti jika Ira tidak ada hubungannya dengan semua yang sudah terjadi.“Intinya kalian ini semuanya salah paham, antara aku dan Ira tidak pernah ada hubungan apa-apa, dan mulai hari ini aku akan mencoba untuk merelakannya, bagaimana pun juga aku tidak bisa menyaingi kekasihnya yang begitu pintar itu,” kata Furkam sedikit berbisik di sebelah Microfon.Semua penonton live itu pun tertawa dan memenuhi suara di aula. Hanya Ira yang meneteskan air matanya. Mahli cuku
“Terimakasih untuk kalian para penonton Live ku hari ini, berkat kalian semua live ini berjalan dengan lancar, aku ucapkan juga untuk kalian berdua yang sudah mau menemani ku live di sini, untuk teman grup ku maafkan aku karena aku hari ini ingin live sendirian tanpa kalian, sekarang kalian mengerti alasannya, ya aku hanya ingin mengklarifikasi semua masalahnya, sekarang semua masalah sudah selesai, selamat untuk kalian semua yang sudah lulus dari sekolahan ini lain kali kita akan bertemu kembali,” kata Rio mengakhiri Livenya.“Tolong kalian tampilah untuk terakhir kalia di live kalian ini duet dengan kalian semua juga grup kakak,” kata Fans.“Baiklah aku tanya kan dulu pada grupku,” jawab Roi.“Bagaimana apa kalian mau tampil sekarang?” tanya Rio.Nowa dan yang lainnya pun mengangguk dan mereka masuk dan bersiap.“Bagiamana dengan Ira?” tanya Nowa.“Aku sih boleh saja,”
Setelah menelepon Tidan Ira pun merasa lebih tenang.“Biarkan aku saja yang mengantarmu pulang Ira,” kata Furkam.“Tidak Furkam, aku tidak mau merepotkan, aku bisa pulang sama Tidan kok,” jawab Ira.“Baiklah terserah kamu saja,” kata Furkam.Tak lama kemudian Navi pun menelepon Ira. Tetapi Ira sedang berada di kamar mandi dengan Rani, karena telponnya berkali-kali berdering akhirnya Furkam pun mengangkat teleponnya atas ijin dari Mahli juga.“Halo Ira sayangku, kenapa kamu angkatnya lama sekali, apa acaranya belum selesai, bagaimana jika nanti aku jemput kamu saja?” tanya Navi.Furkam pun diam saja.“Ira, kenapa diam saja, aku sudah selesai nih mau langsung pulang dan main denganmu,” kata Navi lagi.“Maaf Ira sedang di kamar mandi, ini saya temannya,” kata Furkam.“Ahhh begitu, teman apa ya?” tanya Navi.“Teman satu kelasnya,
Petir tak henti-henti mengeluarkan suara, Furkam pun memegang tangan Ira dan membuatnya merasa sedikit hangat. Ira menatap Furkam dengan sangat dalam.“Mengapa kamu baik sekali kepadaku, aku sudah jahat terhadapmu Furkam,” kata Ira.“Bagi ku kamu tidak pernah berbuat jahat sama sekali, aku senang jika kamu senang Ira,” kata Furkam.“Maafkan aku Furkam,” kata Ira.“Tidak papa,” jawab Furkam dan menggenggam erat tangan Ira.Furkam pun juga merasa gemetar di tubuhnya.“Kamu dingin Furkam?” tanya Ira.“Tidak,” jawab Furkam tidak mau mengakui.Ira pun kemudian menggesekan tangannya dan menempelkannya ke leher Furkam, denga tatapan kaget Furkam pun mendekat dan mencium Ira dengan sangat lembut, ciuman yang tadinya lembut kini berubah menjadi panas dan tidak berirama, Furkam pun terhanyut oleh nafsu begitu juga Ira. Setelah sadar Ira pun menghentikan ciuman Furkam
Navi melirik kearah Furkam, Navi sengaja membuat Furkam cemburu dan merasa tidak bisa untuk mendapatkan Ira.“Ira, apa kamu senang aku datang di sini dengan tiba-tiba?” tanya Navi.“Senang, ini cukup mengejutkan, tetapi bukankah lebih baik dengan bilang dulu, takutnya jika aku sedang pergi atau tidak ada di tempat kamu kan jadi sia-sia,” jawab Ira.“Tidak ada yang sia-sia untuk kamu,” kata Navi.“Baiklah terserah kamu, lain kali pakai pemberitahuan dulu ya,” jawab Ira.Navi pun mengangguk.“Baiklah bagaimana jika aku pulang duluan, hujannya juga sudah reda.” Kata Furkam.“Baiklah, memang seharusnya kita pulang sekarang sebelum hujan lagi,” kata Mahli.“Oke kalau begitu, ayo Ira kita pulang, ini semua sudah aku bayar jadi kalian langsung pulang saja, hati-hati di jalan,” kata Navi.“Terimakasih banyak Navi, kau memang baik,” ka