Share

Bab 46. Bersama Saida

Malam itu Salman tidak bisa tertidur pulas, ia teringat dengan kata-kata Kanaya jika waktu untuk perempuan itu hanya tinggal sebentar lagi di rumah ini. Salman membuka mata dan memandangi wajah Kanaya yang sedang tertidur lelap.

"Apakah ini artinya aku takut kehilangan kamu, Nay?" gumam Salman dalam hati.

Waktu terasa begitu cepat berlalu, Salman tidak menyangka jika ia bisa merasa nyaman saat hidup bersama dengan Kanaya yang ia anggap masih bau kencur.

Nyatanya istri kecilnya itu mampu mengurus anaknya dengan baik bahkan Syafana terlihat sangat jauh lebih bahagia semenjak kehadiran Kanaya. Hidup Salman pun lebih terurus daripada sebelumnya, Kanaya tidak pernah lupa membuatkan sarapan dan juga bekal makan siang untuknya.

Lama Salman memandang wajah Kanaya hingga akhirnya ia pun tertidur lelap seraya memeluk Kanaya dari samping.

Pagi harinya Kanaya bangun dan melepaskan pelukan Salman, ia masih menunaikan salat dan mengaji seperti biasa meskipun kehamilannya sudah semakin membesar.

"J
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Noor Sukabumi
ikutin naya p kata saida,emang bnr soh laki2 kyk Salman tuh harus dipancing boar dia sadar Sama perasaannya ke kamu sebelum semuanya terlambat
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status