Share

(ZK) Zira adalah Alasan

"Syuttt … jangan menangis, Ma Zi. Aku sungguh tidak apa-apa," lembutnya, berkata hangat dan serak–memeluk tubuh mungil sang istri, berulang kali mengecup pucuk kepala perempuan itu.

Zira melonggarkan pelukan, menjauh sedikit dari suaminya lalu menoleh ke arah perut Kaesar yang telah ditutup oleh perban. Luka di sana … ada karena dirinya.

"Maafkan aku …," ucap Zira lirih, serak dan parau. Nadanya berbisik dan sangat sayup, menunduk penuh perasaan bersalah.

Suaminya terluka parah karena ulahnya.

"Humm." Kaesar berdehem, mengulurkan tangan ke belakang kepala sang istri–menarik kepala Zira dan menyenderkannya di dada bidangnya, kembali mendekap istrinya tersebut, "jangan menangis," ucapnya rendah.

Zira menganggukkan kepala, mendongak sekilas pada Kaesar lalu menelusup lagi pada dada bidang sang suami. Ini hangat dan menenangkan, Zira suka.

"Rambutmu basah. Kenapa?" tanya Kaesar, mengernyit sembari menyentuh helai rambut istrinya yang basah di bagian kening.

Karena cuci muka? Tidak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status