Share

Bab 167 2 Bulan Sebelumnya

Matari hendak membayar roti yang dibelinya ketika dia melihat Choki dan petugas kantin sedikit bersitegang.

“Duit kamu nih sobek! Kamu jangan-jangan emang sengaja ya, Mas?” sahut si petugas kantin yang biasa dipanggil Bude Utami.

“Sumpah, Bu, enggak,” jawab Choki.

“Aku udah hapalin kamu, Mas. Kamu suka bayar nggak sesuai sama yang dipesan. Kalo nggak punya duit mah nggak usah banyak gaya, Mas,” tandas Bude Utami tegas.

Saat itu, cuma ada murid dari kelas Matari yang duduk di kantin, karena mapel Olahraga yang selesai lebih awal. Itupun rata-rata siswi perempuan yang ada. Siswa lain banyak yang masih main bola menghabiskan waktu sebelum jam pelajaran berakhir.

“Bude, biar dia sama saya, habis berapa dia?” tanya Matari menengahi pembicaraan itu.

“Kurang 10 ribu, Mbak,” kata Bude Utami.

Matari menyerahkan selembar 10ribuan, sisa uang saku satu-satunya hari itu.

“Mak

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status