Share

Bab 161 Perundingan

Meski masih canggung, Yana sedikit melunak pada Matari. Wajahnya sudah lebih ramah sekarang. Tapi, dia masih tak banyak bicara, karena dia sendiri juga bingung harus bersikap seperti apa. Saat istirahat, Matari sudah menggelandang pergi ke kelas IPS 1.

Yana sempat melihat buku tulis tipis yang dibawa-bawa Matari itu sudah hampir terisi penuh, seperti buku kas kelasnya setahun mendatang. Dia sedikit paham, banyak yang merasa tak adil seperti Matari. Mengumpulkan orang sebanyak itu untuk kompak dan membujuk mereka melakukan tanda tangan persetujuan adalah hal yang tak mudah.

“Tuh cewek udah pergi aja, nggak senyaman itu duduk sama kita ya?” tanya Anya sedikit mengompori.

“Ya biasalah, Nya. Dia kan lebih seneng main sama temen-temen dia yang gaul itu,” kata Priscilla.

“Hei, kayanya kita harus mikirin ulang semua ini bener atau nggak deh,” kata Yana tiba-tiba.

“Hah? Maksud lo, Yan? Bukannya elo yang lebih seman

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status