Share

508. REMINISENSI #7

Aku merasakan posisi Profesor Merla dan Reila. Mereka masih ada, bahkan terasa cukup baik dari hawa keberadaannya. Di waktu sama, aku berusaha mencari keberadaan musuh. Tidak lagi sepuluh. Sudah tujuh. Satu tergeletak di lokasi awal ledakan—tempat kemunculan Erick, tampaknya pemuda itu. Dua di dekatku. Dua bersama Reila. Dua bersama Profesor Merla. Kami unggul.

Erick juga kewalahan menghadapiku meski bersama blasteran.

Kubayangkan Lavi bersamaku. Dia pasti tak akan melewatkan kesempatan bersenang-senang dengan kemampuan kami tanpa pembatas. Selama berada dalam Padang Anushka, kami tidak punya kesempatan mencoba beragam kombinasi yang kami pikirkan pada kemampuan yang sudah berkembang. Di alam liar, aku bebas melakukannya, membuat pohon sebesar apa pun atau bongkahan tanah sekuat apa pun. Kami tidak perlu khawatir merusak area sekitar. Bahkan, kami memang sudah sewajarnya merusak area sekitar. Ini yang selama ini kami pikirkan.

Sayangnya, aku tidak sempat m

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status